- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
...
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2019/01/24/3613068_20190124123251.png)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122459.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122545.jpg)
Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi.
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:
Spoiler for INDEX:
Spoiler for Penampakan:
Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya

.
Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090613.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090621.jpg)
Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:
Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69
Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Martincorp
#1352
BAGIAN 56
PESTA WISUDA
part 1
PESTA WISUDA
part 1
Dua bulan berlalu sejak Hayati meninggalkan Asnawi di dunia fana ini. Selama ini Asnawi kembali menjalankan aktifitasnya sehari hari seperti kuliah dan pergi ke tempat praktik kerja, namun dia sekarang menjadi sosok yang sangat pendiam dan selalu menyendiri. Asnawi sangat jarang berkumpul bersama teman temannya. Hal ini juga berpengaruh besar dengan kehidupan asmara dirinya. Walaupun dia harus menjalankan wasiat Hayati untuk kembali ke Cascade, tapi hal itu tidak mudah untuk dijalankan. Setiap hari Asnawi selalu berkunjung ke rumah caacade. Dia tetap merasa hampa dan sedih, padahal Cascade sudah mencurahkan semua kasih sayangnya kepada Asnawi.
Syarifah akhirnya mengetahui kalau Hayati meninggal gara gara terseret banjir bandang ketika piknik dengan Asnawi. Dia menjadi benci dengan Asnawi, karena gara gara dirinyalah yang mengajak Hayati piknik ke tempat yang berbahaya sehingga menyebabkan Hayati menjadi korban. Syarifah menyalahkan Asnawi atas musibah itu dan dia tidak akan memaafkan Asnawi. Syarifah sangat kehilangan sosok Hayati, dia menganggap Hayati sebagai kakak kandungnya sendiri. Cascade berusaha menenangkan Syarifah dan mencoba menjelaskan kalu musibah itu bukan gara gara Asnawi, namun karena sifat keras kepalanya, Syarifah tetap tidak mau menerima. Dia memilih untuk pergi meninggalkan Asnawi dan Cascade di rumah itu. Asnawi kembali menghela napas panjang dengan kejadian itu, mentalnya kembali turun dan terjatuh.
“Its..OK honey...lu nggak usah mikirin Syarifah, dia mungkin lagi sedih juga kehilangan Hayati...elu yang sabar yah honey” kata Cascade sambil merangkul Asnawi yang terpuruk dalam kesedihan. Cobaan berat mulai antri menunggu untuk menghantam Asnawi.
Tidak cukup dengan perginya Syarifah dari kehidupannya, Merry sang adik tersayang Asnawi juga melakukan hal yang sama. Melihat Asnawi yang kembali dekat dengan Cascade, membuat Merry merasa kalau dirinya hanyalah pengganggu bagi mereka berdua. Merry dengan perlahan mulai mundur dari kehidupan kakak-adeknya bersama Asnawi. Dua bulan ini dia sudah tidak lagi menghubungi Asnawi, bahkan ketika bertemu di kampus, Merry selalu berusaha menghindar dari Asnawi. sampai akhirnya Asnawi memaksa untuk menjelaskan aksi menghindar Merry terhadap dirinya. Asnawi waktu itu mendatangi Merry yang sedang membaca di perpustakaan. Dia datang diam diam dan langsung menanyai Merry saat itu juga.
“Dinda, kamu kenapa sih akhir akhir ini selalu ngehindar dariku?...apa kamu benci sama aku...apa kamu merasa kalu kematian Hayati adalah salahku”
“maafin aku kanda, aku nggak benci sama kamu dan aku juga nggak nyalahin kamu atas semua kejadian yang menimpa Hayati...semua itu adalah musibah kanda....bukan salah siapa siapa”
“terus kenapa kamu ngehindarin aku terus?”
“aku tau kanda, kamu sekarang kembali deket sama Casey....aku tahu diri kanda....kamu memang udah seharusnya balikan sama dia, aku tau kalo Casey masih sayang ama kamu, dia juga sering bilang begitu ke aku....sebagai sahabat dia, aku nggak mau menggangu hubunganmu dengan dia.....Casey udah ngasih segalanya buat aku selama ini...dia udah manjadikanku sahabat baiknya dan dia juga udah ngasih pekerjaan yang halal buatku.....aku juga mau berterima kasih sama kamu, karna kamu udah merubah hidupku dari kenistaan menjadi kebaikan”
“jadi kedepannya mau gimana?...apa kamu mau meninggalkanku juga?”
“hmmmmm......bukan meninggalkan tapi menjaga jarak, aku nggak akan deketin kamu lagi,......aku mendukung kamu sama Casey balikan lagi......kamu jangan sedih kanda...aku masih tetap jadi adikmu kok......aku nggak akan ngelupain itu”
Merry pun memeluk Asnawi ditengah isak tangisnya. Asnawi tertunduk lesu dengan semua kejadian buruk yang menimpanya. Dengan sangat berat hati, Asnawi harus menerima kenyataan kalau Merry akan menjauhi dirinya. Belum hilang rasa sedih kehilangan Hayati, kini bertambah dengan Merry yang ikut menjauhinya.
Akibat dari kejadian kejadian yang dialami selama dua bulan ini, Asnawi mulai merasakan efek dari kesedihannya yang terus menerus bertambah. Dia mulai sering berbicara sendiri seolah Hayati itu ada di hadapannya dan juga mengalami insomnia yang cukup parah. Ibu kost hampir setiap hari selalu memberikan minuman yang mengandung obat tidur untuk membantu Asnawi tertidur. Utami yang selama ini merawat Asnawi menjadi resah dengan keadaan fisik Asnawi yang semakin bertambah kurus. Dia menelepon Cascade untuk meminta bantuan.
Keesokan hari Cascade datang ke kostan Asnawi untuk melihat kondisinya. Dia langsung disambut oleh Utami yang sangat khawatir dengan keadaan Asnawi.
“Cas, liat deh....semakin kesini kondisi Asnawi semakin drop” kata Utami sambil menunjukan Asnawi yang tengah terbaring diatas tempat tidur.
Cascade mendadak berkaca kaca ketika melihat Asnawi yang sangat lemah, dia langsung menghampiri dan menanyainya.
“honey...are you OK....lu keliatan nggak sehat banget” tanya Cascade
“gue nggak apa apa Cas.....lu tenang aja..” jawab Asnawi dengan senyum.
“jelas kamu kenapa napa...kamu sekarang jarang makan, sering ngomong sendiri dan sering ngelamun....” kata Utami yang langsung menyela pembicaraan.
“ah...kamu lebay deh Tami...aku nggak apa apa kok...aku baik baik aja” Asnawi ngeles.
“ihhh!!...kamu bener bener yah...udah tau sendiri keadaan kaya gitu..masih aja ngeles” kata Utami ngegas.
“kamu lebay banget sih Tami..aku nggak apa apa” kata Asnawi.
“aku tuh khawatir banget sama kamu Nawi.....aku bisa dimarahin Ibu nih kalo kamu kenapa napa” kata Utami yang mulai menyerang Asnawi.
“stop,,stop....that’s enough...” kata Cascade.”honey.....Utami benar,elu sakit....elu musti berobat ke dokter.....gue telepon dokter pribadi gue sekarang yah” kata Cascade yang kemudian mengeluarkan smartphonenya untuk menghubungi dokter Michael.
Cascade tampak serius berbicara dengan dokter, sementara Asnawi berusaha mencegah Cascade untuk menelepon dokter, namun Utami juga berusaha menahan tubuh Asnawi dan akhirnya mereka bergumul kembali. Begitu selesai menelepon, Cascade kaget melihat Asnawi bergumul dengan Utami.
“what the fuck are you doing?” tanya Cascade kaget.
“ini nih...Asnawi mau ngerebut hape kamu...dia ngamuk ngamuk” jawab Utami yang langsung melepaskan Asnawi. Asnawi tampak terkapar dan tidak berbuat apa apa.
“honey.....please......elu harus move on, gue udah bikin janji sama dokter pribadi gue besok..siang”
“nggak usah Cas...gue sehat kok, gue masih waras”
“honey...please ngertiin gue...lu sayang sama gue kan..elu harus mau yah pergi ke dokter...please honey” kata Cascade dengan mata berkaca kaca yang berusaha membantu Asnawi kembali berdiri. Asnawi tampak berdiam diri sesaat, kemudian dia langsung memeluk erat Cascade.”hiks...hiks....forgive Cas....gue selama ini terlalu tenggelam dalam kesedihan...gue sampe nyuekin kebaikan elu...hiks..hiks...I’m so sorry Cas”.
Keesokan harinya, Asnawi bersiap siap pergi ke dokter Michael untuk diagnosis keadaan psikologisnya. Dokter Michael adalah dokter pribadi keluarga Cascade, dia dulu pernah merawat Cascade ketika bertarung dengan Hayati di malam natal. Dokter Michael adalah dokter spesialis kajiwaan atau yang sering disebut sebagai Psikiater. Pada jam 2 siang, Asnawi bergegas keluar dari kamar kostnya untuk menunggu jemputan Cascade. Kemarin Cascade berencana akan menjemput Asnawi sekitar jam 2 siang dan akan langsung pergi ke tempat praktiknya dokter Michael di RS. Santo Boromeus.
Asnawi tampak terlihat sangat bersih dan wangi, hal ini tidak terlepas dari jasa Utami yang menyiapkan pakaian Asnawi dengan menyemprotkan wewangian dan menyetrikanya dengan rapi. Asnawi berdiri dibawah pohon yang cukup rindang tepat di depan pagar rumah kost. Dia sibuk dengan smartphone untuk mengecek chat yang masuk. Namun beberapa saat kemudian ada dua orang yang mencurigakan, tampak memandangi Asnawi dari kejauhan. Mereka adalah pasangan sejoli, yang satu wanita berambut panjang dengan pakaian kemeja kotak kotak dan celana jeans warna hitam dan yang satunya lagi seorang pria muda, seperti anak remaja dengan pakaian kaos oblong warna biru dan celana jeans berwarna hitam. Mereka tampak memeperhaikan Asnawi yang tengah asyik dengan smartphone nya dibawah pohon.
Asnawi merasa sadar kalau dirinya tengah diawasi, dia kemudian menoleh ke arah dua orang itu, namun tiba tiba kedua orang itu langsung bersembunyi dibalik pohon. Asnawi tampak heran melihat kedua orang itu, dia kemudian memilih untuk tidak menghiraukannya dan kembali sibuk dengan smartphone nya. Kedua orang itu pun kembali keluar dari persembunyiannya dan kembali memperhatikan Asnawi dari kejauhan. Asnawi merasa kalau kedua orang itu kembali memperhatikannya dan dengan cepat Asnawi kembali melihat ke arah meraka, seketika mereka kembali bersembunyi di balik pohon. Asnawi mulai kesal dan penasaran dengan kedua orang itu, dia mulai melangkahkan kaki untuk mendekati kedua orang itu. Dia berjalan menyeberangi jalan sambil tetap memandang ke lokasi kedua orang itu bersembunyi. Tiba tiba sebuah mobil datang dengan cepat dan mengarah ke Asnawi yang tengah menyebrang. Mobil itupun mendadak mengerem, namun karna laju nya terlalu kencang jadi butuh beberapa waktu untuk membuat mobil itu berhenti. Asnawi yang waktu itu ditengah jalan sangat kaget dengan kedatangan mobil yang tiba tiba, dia langsung loncat menghindari mobil itu dan jatuh diatas aspal jalanan. Wanita yang bersembunyi itu sempat keluar dan berteriak memperingati Asnawi, setelah sadar dengan tindakannya, wanita itu kembali bersembunyi. Ternyata mobil itu adalah mobil Cascade. Dia langsung keluar dari mobil dan membantu Asnawi untuk kembali berdiri.
“I’m so sorry honey....elu nggak apa apa kan?”
“enggak Cas, alhamdulillah, tadi gue keburu loncat ngehindarin mobil lu”
“huh...thank god.....elu kenapa sih pake jalan ke tengah jalan, elu mau bunuh diri?”
“enggak Cas, gue cuman penasaran sama dua orang yang merhatiin gue dari tadi...mereka posisinya ada disana” kata Asnawi sambil menunjuk ke arah pohon tempat kedua orang itu bersembunyi.
“emang mereka siapa honey?...kok pada merhatiin elu”
“nggak tau gue juga Cas, makanya gue mau nyamperin mereka, eehh...taunya ada mobil lu dateng”
“yaudah deh gausah dihiraukan aja mereka, paling mereka cuman anak anak alay”
“hmmm...gue takut mereka itu maling Cas, mereka kaya yang lagi merhatiin rumah kost, kayanya lagi ngincer sesuatu gitu”
“ah nggak mungkin lah, lagian kostan lu kan banyak orang, mana mungkin mereka berani maling disini...come on ..hurry up honey..kita berangkat sekarang, gue takut dokterr Michael nya kebur cabut dari rumah sakit”
Akhirnya Asnawi pun masuk kedalam mobil Cascade, tapi dia terus menerus memperhatikan pohon itu. Setelah mobil mulai melaju, kedua orang itu pun keluar dari persembunyiannya dan melihat ke arah mobil yang ditumpangi Asnawi. Asnawi terus memperhatikan kedua orang itu dalam mobil sampai lama lama mereka tempak mengecil karena mobil terus menjauh.
.....
symoel08 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Tutup
udah kasep sekarang mah