Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK







Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie



Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.7K
2.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#1318
BAGIAN 55
HAYATI PERGI
part 1


Asnawi dan Hayati saling berpelukan dalam waktu lama, tubuh Hayati yang masih mengeluarkan darah tidak menjadi batu sandungan. Hayati menangis tersedu sedu dalam pelukan Asnawi. akhirnya setelah sekian lama, dia bisa bersatu dengan Asnawi tanpa harus mengalami berbagai gangguan. Bendoro yang selama ini muncul di kehidupannya, telah lenyap begitu saja. Memang Bendoro mempunyai tujuan yang baik demi membela kamu arwah penasaran yang diperbudak oleh bangsa siluman bangsawan, namun dia telah merenggut kebahagiaan Hayati dengan memaksanya untuk ikut berjuang. Bagi diri Hayati, Asnawi berperan sebagai pahlawan besar dalam kahidupannya sebagai arwah penasaran. Dimulai dengan pertemuan pertamanya yang sangat menyeramkan sampai mereka menjadi satu seperti sekarang ini. Banyak lika liku kehidupan cinta diantara mereka berdua ditengah jurang perbedaan yang menganga.

Hayati merasa sangat bahagia kala itu, hatinya merasa sangat tenang dan jiwanya berbunga bunga. Tubuhnya mulai menghangat seperti manusia hidup. Detak jantungnya mulai terasa dan aliran darahnya mulai menggelora. Tiba tiba seberkas cahaya berwana keemasan muncul dari langit dan menerpa tubuh Hayati yang masih beperlukan dengan Asnawi. Hayati langsung kaget dengan cahaya itu dan melapaskan pelukannya dengan Asnawi.

“mas...sinar ini?”

“maksudnya apa Hayati?”

“hatiku sekarang tenang banget dan jiwaku juga terasa hangat...jangan jangan ini tanda tanda...”

“maksudnya arwah kamu udah nggak penasaran lagi?”

“iya mas ku...huft..huft..mas.....mas..........gimana ini?”

“Hayati....kamu jangan tinggalin aku... kita udah berjanji mau hidup bersama”

“aku juga sama mas aku...hiks ...hiks...aku nggak mau pisah sama kamu mas”

Tubuh Hayati menjadi sangat hangat dan perlahan mulai memudar. Panggilan dari alam baka mulai menggema, Hayati mau tidak mau harus pergi kesana dan meninggalkan Asnawi di dunia ini. Asnawi semakin erat memeluk Hayati. Dia histeris dan tidak mau melepas Hayati.

“Hayati....tolong tetap disini, jangan pergi dulu ke alam baka..hiks..hiks”

“maafin aku mas, aku juga nggak bisa berkehendak....ini udah takdir...udah seharusnya aku berada di alam sana”

“HAYATIIIIII...........TOLONG HAYATI....TETEP JADI ARWAH PENASARAN....JANGAN TINGGALIN AKU”

“mas.....kayanya aku udah nggak bisa....aku udah pasrah akan keadaan sekarang..mas...denger aku mas...”

Hayati berusaha menegakkan kepala Asnawi yang tertunduk. Tampak mata Asnawi yang merah karena menangis dan wajahnya yang basah terkena air mata. Hayati berusaha tegar dan menguatkan Asnawi yang tengah jatuh dan larut dalam kesedihan. Hayati harus menyampaikan pesan yang bisa dijadikan bekal hidup Asnawi ditengah waktu yang samakin sempit. Lama kelamaan tubuh Hayati semakin memudar, dia harus berpacu dengan waktu.

“mas....maafin aku yah...mas...aku pengen kamu janji...aku pengen kamu berjanji sebelum aku pergi selamanya ke alam baka”

“nggak mau....kamu harus tetep disini Hayati..”

“mas...ku sayang...tolong aku yah mas.....mas harus ngerelain kepergianku yah...dan aku pengen mas berjanji”

Asnawi terdiam beberapa saat. Dia tampak berusaha untuk ikhlas untuk melepas Hayati pergi ke alam baka. Dia mulai mengatur napasnya dan menghentikan tangisannya.

“hiks...hiks....hiks..............iya aku berjanji”

“aku pengen kamu berjanji untuk menyayangi Cascade sabagaimana kamu menyayangi ku...aku pengen kamu melanjutkan hidupmu bersama dia....aku pengan kamu balikan lagi sama dia.....janji mas!”

“aku janji Hayati.........aku akan melaksanakan janji janjimu Hayati”

“makasih banget mas ku sayang...sekarang aku bisa pergi dengan tenang”

“iya Hayati sayang...aku sayang banget sama kamu...aku cinta banget sama kamu...aku nggak akan ngelupain kamu..Hayati...hatiku udah milik kamu....aku nggak akan ngasihin sama orang lain”

“mas....hiks..hiks....kamu harus tetap sehat yah mas, kamu harus rajin mandi, makan makanan sehat, nggak boleh ngerokok dan rajin olahraga mas....mas.....kayanya waktuku udah tiba...peluk aku mas”

Asnawi kembeli berpelukan dengan erat disertai tangisan yang luar biasa yang membuat suasan semakin menyedihkan.

“mas...walaupun di dunia ini kita nggak bisa bersatu...semoga di akhirat kelak kita akan ketemu lagi dan hidup bersama selamanya”

“iya Hayati..aku janji...aku akan selalu mendoakan mu dan akan melakukan semua yang kamu perintahin ka aku.....Hayati aku akan menemuimu di akhirat nanti...tunggu aku disana yah sayang....capet atau lambat aku juga akan menyusulmu ke alam sana....terima kasih Pacar Kuntilanak Ku tersayang...kamu udah mewarnai hidupku yang menyedihkan ini....”

Hayati pun akhirnya menghilang dari pelukan Asnawi. dan cahaya keemasan yang berasal dari langit pun juga ikut menghilang. Kejadian itu sama persis seperti yang Asnawi saksikan ketika 6 kuntilanak anak buah Wewe Gombel yang juga pergi ke alam baka. Asnawi kembali menangis dan berteriak teriak menyebut nama Hayati. Dia seakan akan tidak sanggup ditinggal Hayati dalam keadaan seperti itu.

Subuh pun mulai tiba, terdengar sayup sayup di seantero wilayah Sumadra suara kumandang Adzan Subuh. Asnawi mulai bangkit dari ketepurukannya. Matanya telihat sangat merah dan kantung matanya membesar. Asnawi telah menghabiskan air matanya semalam suntuk menangisi kepergian Hayati yang tak dia duga duga. Dia berusaha tegar dan menguatkan diri dengan mengatur napas. Setelah itu dia kembali bangkit dan berjalan menuju motornya yang masih terparkir di dekat bangunan pabrik. Tak lupa dia membawa ransel yang berisi sisa jasad Hayati yang sudah dibungkus rapi dengan kain kafan. Asnawi mulai menjalankan motornya dan kembali ke Bandung dengan penuh kesedihan yang mendalam.

Asnawi sangat lamban menjalankan motornya, dia terus mengingat ingat momen momen membahagiakan selama dirinya hidup bersama Hayati. Dia sampai menelan waktu 6 jam perjalanan, dan akhirnya Asnawi tiba di kosannya. Dia berjalan lesu dan tertunduk menuju kamar kost nya yang berada dilantai dua. Utami yang melihat Asnawi datang, langsung bergegas menghampirinya dan masuk ke kamar Asnawi.

“siang Nawi....gimana..... udah dapet jasad mbak kunti...? ngomong ngomong mbak kunti nya kemana?..kok kamu sendirian?”

Tiba tiba Asnawi memeluk erat Utami dan menangis.” Hayati udah nggak ada...hiks..hiks....dia udah pergi ninggalin aku sendiri..hiks..hiks”.

“maksudnya apa nih, mbak kunti pergi kemana?”

“Hayati udah pergi ke alam baka Tami...dia udah nggak ada..jiwanya udah tenang...dan dia ninggalin aku selamanya...hiks..hiks”

Utami langsung melepaskan pelukan erat Asnawi dan dia terlihat sangat kaget dan shock mendengar kabar itu. Dia kembali menanyakan hal yang sama kepada Asnawi yang duduk terpuruk diatas kursi. Jawaban Asnawi masih sama saperti sebelumnya. Air mata Utami pun akhirnya tidak terbendung, dia menangis keras dan meratapi kepergian Hayati. Setelah mereka puas meluapkan tangisan dan kesedihan, Utami mulai menanyai Asnawi tentang apa yang terjadi dengan Hayati.

“emang apa yang terjadi disana Nawi?”

“kami disergap sama Bendoro....ketika itu aku baru beres ngambil sisa jasad Hayati..kita udah mau pulang..tiba tiba Bendoro dateng mau nangkep Hayati”

“hah! mbak N’doro?.......bukannya dia baik...dia temen mbak kunti?”

“kamu kenal dia Tami?”

“iya Wi....aku kenal sama dia pas acaranya Ratih.....dia sih emang mau nangkep mbak kunti, tapi itu cuman alibi aja...sebenernya dia mau ngajak mbak kunti untuk ngeberontak ke Kangjen Ratu”

“iya mungkin karna Hayati nggak mau gabung..Bendoro jadi mau memaksa Hayati untuk gabung dengan menangkapnya..dia meu jadiin Hayati mesin pembunuh...huft”

“hmmm...jahat banget yah dia....terus mbak kunti bisa perginya gimana?”

“Hayati dikalahkan sama Bendoro....waktu itu aku berusaha menipu Bendoro dengan mau melepas Hayati....bahkan aku mengajak Bendoro pelukan dan ciuman....terus aku tikam leher Bendoro sama pasak kayu siberia yang dikasihin Cascade kepadaku beberapa waktu yang lalu.”

“apa Bendoro mati?”

“enggak Tami...dia terhisap ke dimensi ke 5 dan dia terkurung disana selamanya....aku berhasil menyelamatkan Hayati waktu itu...aku juga udah berjanji akan nikahin dia Tami...hiks...hiks...tapi tiba tiba ada sinar emas dari langit datang dan....kau tau sendiri kan...kamu pernah liat kejadian itu pas dulu Hayati tarung sama Wewe Gombel”

“ooh..maksudnya sinar yang membuat para kunti anak buah Wewe gombel itu menghilang?”

“iya Tami....dan disitulah Hayati ninggalin aku...dia nggak bisa menolak kepergiannya..karna itu udah takdir”

“sing sabar yah Nawi yah...hiks...hiks.....aku nggak nyangka kalo mbak kunti akan pergi....dia terlalu baik untuk jadi setan...hiks..hiks...dia udah ngajarin aku banyak hal” Utami kembali terisak ketika menceritakan usaha Hayati untuk membantu dirinya bisa lebih eksis di dunia dengan berkomunikasi sama Ibunya dan menampakkan diri.

“iya Tami....emang sedih banget...perasaan ku nggak karuan...aku udah nggak tidur semaleman..”

“lebih baik kamu tidur...kamu harus tetap jaga kondisi mu”

Utami membantu Asnawi untuk beristirahat. Die mengganti baju Asnawi yang sangat kotor akibat perrtarungan. Utami membaringkan Asnawi diatas kasur dengan nyaman dan dia pun menyelimuti tubuh Asnawi yang lemah.

“makasih yah Tami.....hiks hiks ..” kata Asnawi yang kembali menangis.

Tiba tiba Utami menghilang dihadapan Asnawi. Utami belum bisa menampakkan diri terlalu lama karena energi nya masih sedikit. Dia paling lama menampakkan diri selama 15 menit. Asnawi kaget dan semakin terpuruk dalam kesedihan. Utami tidak bisa berbuat banyak selain melihat Asnawi menangis. Dia berusaha berkomunikasi dengan Asnawi. Utami mencari kertas dan pulpen untuk menuliskan pesan untuk Asnawi. Ketika Asnawi sedang menangis dan menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya, tiba tiba selembar kertas jatuh tepat diatas muka Asnawi. dia kemudian mengambil kertas itu dan ternyata ada tulisan yang dibuat Utami untuk dirinya. ‘ASNAWI KAMU JANGAN SEDIH, AKU MASIH DISINI KOK NGGAK KEMANA MANA, SEKARANG DISINI NGGAK ADA MBAK KUNTI JADI KAMU NGGAK BISA NGELIAT MAHLUK HALUS LAGI KAYA AKU, DARI TADI AKU BERUSAHA MENAMPAKKAN DIRI SAMA KAMU BIAR KAMU LIAT, AKU CUMA BISA NAMPAKIN DIRI SELAMA 15 MENIT, AKU AKAN BILANG KE IBUKU KALO MBAK KUNTI UDAH NGGAK ADA DAN BIAR DIA BISA NGURUS KAMU SELAMA KAMU SAKIT” begitulah bunyi tulisan Utami yang ditujukan kepada Asnawi.

Malam pun tiba, Utami melaporkan kejadian yang menimpa Asnawi kepada Ibunya. Dia juga melaporkan nasib Hayati yang meninggal akibat tersapu banjir bandang ketika dirinya dan Asnawi pergi ke Sumadra sehingga mayatnya tidak ditemukan. Mendengar hal itu Ibu Kost juga mendadak menangis dan meratapi kepergian hatai yang mendadak. Memang Hayati sangat memberikan kesan yang baik dan berharga kepada setiap orang yang dikenalnya, termasuk Ibu Kost.

Setelah beberapa saat, Ibu Kost pergi ke kamar Asnawi untuk menjenguknya.

“Nawi...Buka pintunya .. ini sama Ibu” kata Ibu Kost yang sambil mengetuk pintu kamar Asnawi. dibelakangnya ada Utami yang berdiri.

Beberapa saat kemudian Asnawi membuka pintu, Ibu Kost dan Utami sangat kaget ketika melihat kondisi Asnawi yang sangat lemah, mukanya tampak pucat dan nyaris tidak ada darah yang mengalir, matanya sayu dan memerah serta suhu tubuhnya sangat tinggi. Ibu Kost langsung membopong Asnawi kembali ke tempat tidurnya sambil berusaha membesarkan hati Asnawi yang tengah berduka. Ibu Kost juga memerintahkan Utami untuk merawat Asnawi sampai sembuh. Utami pun menyanggupinya, dia akan berusaha merawat Asnawi sebaik mungkin seperti apa yang sering dilakukan Hayati.

Utami merawat Asnawi setiap hari, mulai dari memberinya makan, mengganti baju dan menghiburnya. Selama tiga hari Asnawi sering meracau memanggil nama Hayati, dia seperti orang yang hilang akal sehat. Tubuhnya semakin panas dan keringat terus bercucuran. Utami sangat khawatir dengan keadaan Asnawi yang semakin parah, dia melaporkan hal itu kepada Ibunya. Ibu kost memberikan obat paracetamol untuk menurunkan panas tubuh Asnawi dan menyuruh Utami untuk mengompresnya. Utami harus begadang setiap hari untuk mengurus Asnawi, hingga akhirnya kejadian yang tak terduga dialami oleh Utami.

Dimalam ketiga setelah kepergian Hayati, ketika itu Utami sedang duduk dihadapan Asnawi yang terbaring lemah. Dia sibuk mengganti kain kompres yang sudah kering dengan kain kompres yang basah. Tiba tiba Asnawi bangun, matanya tampak melotot dan memerah. Dia langsung memeluk erat Utami yang sedang duduk di hadapannya, kemudian dia menarik Utami untuk tidur di kasur dan dia berada tepat diatas tubuhnya. Utami sangat kaget dengan kelakuan Asnawi.

“Hayati....Hayati...!....aku kangen banget sama kamu”

“aku Utami .....kamu mau ngapain”

“Hayati...aku kangen banget...kamu udah kembali sekarang..ohhh..Hayati aku sayang banget sama kamu...aku pengen bahagiain kamu”

“aku Utami ..Nawi....aku bukan Hayati....lepasin aku..!!”

“enggak Hayati...kamu suka banget kan aku giniin...kamu pasti kangen juga kan...kamu kangen maen sama monster kyubii aku kan?”

“iyawww...!!...nggak mau Nawi...lepasin aku sekarang...kamu ngapain...aku bukan Hayati....aku Utami”

“ayolah Hayati....kamu pasti seneng banget kan..aku kasih monster kyubii 100% yah sayang”

“TIDDAAAAAKKK...LEPASIN AKU NAWI...AKU UTAMI....AKU NGGAK MAU...PLISSSS..KAMU UDAH GILA YAH”

“HAHAHAHAHA....AYOLAH HAYATI....SEKARANG KITA MULAI!!”

Asnawi mulai mencium Utami dengan mesranya. Dia tidak sadar kalau orang yang diciumnya itu bukan Hayati, melainkan Utami. Utami yang terus menerus berontak hingga akhirnya tidak berdaya ketika Asnawi mencumbu dirinya di bagian yang sensitif. Perlahan tapi pasti Asnawi mulai melancarkan serangannya dengan membuka handuk yang selama ini menutupi tubuh Utami. Dia mulai menggerayangi tubuh Utami dengan menciuminya. Utami tampak berteriak dan mulai mendesah. Dia tidak bisa lagi menolak dengan apa yang dilakukan Asnawi dengan dirinya. Ini adalah pengalaman pertama kali bagi Utami. Asnawi terus menerus memanggil Utami dengan sebutan Hayati dan menyerangnya dengan pelayanan kenikmatan. Akhirnya Utami terjebak dalam sebuah peraduan cinta dengan Asnawi. dia melakukan itu semalam suntuk tanpa berhenti sedetikpun, Utami tampak sangat lemah dan pasrah dengan apa yang dilakukan Asnawi. malam itu Asnawi merasa kalau Hayati kembali pulang kepada dirinya.
...
rijalbegundal
jamalfirmans282
symoel08
symoel08 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.