Drrrtttt…. Drrrttt…. Getaran ponselku mengagetkanku yang sedang digubuk sawah menikmati alam dan padi yang hijau bersama ryo dan aldi..


“Yaaa…” kujawab telponku

“Assalaamualaikuum… gun pak y nih” kata suara disebrang sana,

“Waalaikumsalaam, ya pak.. Knp?” kataku,

“Nanti abis maghrib kamarkas ya.. Penting.. Ajak ryo sama aldi” kata pak Y,

“Oke pak siap…” jawabku,

“Okelah… assalaamualaikuum..” kata pak y mengakhiri,

“Waalaikumsalaam…” jawabku.


“Kenapa mayor cuy..?” kata aldi,

“Bis maghrib kita kemarkas..” jawabku,

“Oke siapa takut…” kata aldi,

“Meluncur…” kata ryo.


Aku kembali santai menikmati suasana sawah yang sejuk dengan angin yang Sepoi, sementara aldi sedang memetik pisang yang sudah mulai matang, lalu ryo membuat bakaran, daun daun kering yang berserakan dan telah ditumpuk jadi satu.


“Nah buka dikit tuh apinya, gua mao masukin nih pisang” kata aldi,


Ryo pun mengambil kayu dan aga membuka daun daun itu, setelah pisang 1 sisir masuk, ryo menutupnya lagi mengubur pisang itu didalam dedaunan kering yang dibakar ditambah dengan ranting ranting kering agar apinya awet dan juga kayu kayu kering.


Setelah beberapa lama dan api mulai padam aldi mengangkat pisangnya,


“Huff.. Mantaf nih… ayo makan” kata aldi,

“Pit, bawain kopi pait kemari ya 3, gelas kalo ud dipinggiran teriak ya ntar gua ambil” kata ryo didalam telponnya,

“Orang kaya ye… cuma sini sono aja nelpon hahaha…” kataku,

“Hahaha…” lalu tawa kami bersama.


Memang saat itu yang sudah kerja di PT yang lumayan besar ya ryo, sedangkan aldi kerja di sebuah musium di tempat wisata deket dari rumah aldi dan ryo tapi gajinya tak sebesar ryo.


Akhirnya kami menikmati pisang bakar plus kopi yang sudah dibawakan oleh adik perempuam ryo, dan kami habiskan siang itu digubuk sawah bertiga sambil melihat pemandangan alam yang lumayan lah dan juga pemandangan wanita yang sedang jaga sawah milik keluarganya sendiri.


Ryo kembali memainkan gitarnya dan bernyanyi lagu lagu slow dan lagu lagu jadul yang memang pas untuk suasana sawah, sore pun datang, kami segera kembali keatas, dan akupun bersiap siap untuk pulang,


“Okelah, jangan lupa nanti bis maghrib ye, kerumah gua dulu apa langsung ketemu dimarkas aja.?” kataku,

“Langsung aja lah, kita pake motor dari sini kalo kerumah lu dulu sama aja bolak balik donk” kata ryo,

“Oo iya ya okelah” jawabku dan langsung melajukan motorku.

__________________________________

Aku jelaskan untuk para pembaca, markas yang dimaksud adalah majelis tempat kami rutin malem jumat dan tempat kami latihan silat juga, nah tempat itu lokasinya kalo mengikuti jalan raya utama, adanya dipertengahan antara rumah aku, dan rumah ryo serta aldi walau sebenarnya kalo berdasarkan kampungnya, rumahku ditengah dan itu ditempuh dengan jalan kaki jadi satu arah kalo dari rumah ryo dan aldi.

Tapi kalo dengan kendaraan dan harus lewat jalan raya utama lokasi markas ditengah tengah karena ryo dan aldi dari arah timur markas sedang aku dari arah barat markas, padahal rumah ryo dan aldi dengan rumahku hanya dibatasi kali atau sungai. Semoga pembaca faham.

___________________________________

Bersambung....