Kaskus

Story

seenueAvatar border
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.


Spoiler for Index:


Adakah Senyum di Semarang,


Spoiler for Index:

Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
ipppsssAvatar border
anton2019827Avatar border
dbase51Avatar border
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
seenueAvatar border
TS
seenue
#10
Gw diam karena gw beneran gak paham, terlebih sekarang. Rasa-rasanya, gw sudah mati rasa.

Mulai dari perihal cinta, gw beneran nggak paham soal cinta. Kenapa dan bagimana. kalaupun gw harus, gw harus mulai darimana biar tau dan bisa merasakan lagi soal cinta.

Teruntuk gw sama mereka, tak terkecuali Lola. Posisi kita berada di tingkatan dan jenis manusia, jadi bukan lagi spesifik ke jenis kelamian, umur atau apalah. Yang jelas, gw menganggap.. kita adalah sama.. sama-sama manusia.

"Jawab !!" sahut lola kemabli, tentu dengan nada yang agak tinggi.

"Gw nggak tau la, gw bingung.."

"Maksudnya?"

"Ya lu kan tau sendiri siapa gw, lagian nggak mungkin gw mau terus kesakitan gara-gara tuh orang, mending sama lu aja.."

"Toh, gw minta kimpoi lu juga hayuk.." lanjut gw iseng.

"Sialan, emang gw apaan.. siapa juga yang mau kimpoi sama kamu"

"Halah, lu suka kan sama gw.. bilang aja napa, nggak-nggak kalau gw ketawa"

"Hahahaha, sialan. Sudah tau pake ngeledek, aku ini cewek.. punya hati,, masa kamu nggak peka, setidaknya kamu nggak nyakitin napa.. tau nnggak kalau kata-katamu itu perih.."

"Anjai.. lu kalau ngomong gini, gw jadi sedih"

Kita pun ngakak, beriring pagi dengan langit yang cukup cerah, secerah gadis di sebelah gw.. yang selama ini gw pandang sebelah mata. Pertanyaanya, apa iya gw harus sama lola? sedangkan.. gw belum selesai dengan diri gw sendiri, apakah gw bisa jamin.. kalau lola sama gw bisa bahagia. Gw cuma takut, kesakitan yang gw rasakan akan di alami juga oleh lola, teman sekaligus orang yang kini sedang peduli sama gw. Sedangkan gw, acuh tak acuh.

Ya lord..

Sebagai ganti kebaikan Lola, pagi itu gw bolehin bawa tas gw. Ah, serasa punya asisten saja oi. Lagian, lola juga senyum-senyum doang, yang lain.. suit-suit doang. Hahahaha

Seperti biasa, kopi sudah terhidang di meja, dan Lola.. masih dengan senyum tengilnya. Gimana ya, rasa-rasanya kalau manja seperti anak SMA-an. Ada aja kelakuanya.

"Om, ntar malem keluar lah.."

Namanya juga Lola, kalau mangil seenak jidatnya.

"Gak janji,"

"Siap.."

Lantas dia pergi, tentu dengan hati riang. Gw, biasa saja.

Malamnya. setelah pulang kerja kita langsung nongkrong, cari tempat yang sepi.. nyaman dan nggak berisik. Gw putusin buat nongkrong di cafe langganan, emang sih agak jauh tapi.. suasananya enak. Nggak rame dan harganya juga nggak ngawur. Standart lah.

Gw pesen Late, sedangkan lola pesen Lemontea aget.

"Enak ya disini, nggak rame.."

"Yapss, begitulah. Gw sering disini juga.."

"Emm, baguslah. Yang nggak good, lu nggak tau ngajak-ajak"

"Ini gw ajak,"

"Ishhh.."

Gw kena cubit. Taulah pean, yang namnaya meja sudah pasti dengan dua kursi yang berhadap-hadapan, tapi nggak kalau ada Lola, itu kursi di angkat, jadi kita sebelahan. Mau ambil yang di sofa panjang, masih ada orangnya, jadi ya terpaksa.. padahal, itu tempat gw. Kadang, kalau weakend.. gw sering tiduran di sana. Lagian, gw sudah lama jadi pelanggan tetap, anak-anaknya juga ok.. ok, malah.. kalau pas sepi, mereka pada ngorok.. gw yang jagain. Dasar, kebo. Pernah sekali gw tanya, kenapa nggak kuat melek?, ternya.. mereka kalau malem ngegame sampai subuh. Anak mesh-meshan ya gitu. Makan, tidur, kerja.. di tempat yang sama, so.. kemerdekaan adalah harga mutlak. Untung bosnya nggak pernah pantau, atau.. bodo amat? entahlah.

Kira-kira jam sepuluh-an, kita balik. Mau tutup soalnya.

"Masih sore, kemana kek.." ajak lola dengan wajah bete.

"Siap buk, kemana kita.."

sontak, wajah yang awalnya padam, kini menyala-nyala, apalagi sorot matanya, persis kayak bulir-bulir permata. Lah, emang permata berbulir-bulir? Hahahaha

Kita jalan kaki sembari menikmati pemandagan sudut kota Pahlawan. Jalan-jalan diantara lampion, gemerlapnya sungai dan kesahduan malam. Coba deh, sekali-kali kamu jalan smama gebetan, jangan ke mall atau ke tempat elite, tapi ke tempat-tempat pinggiran yang sekarang sudah banyak bersolek, dijamin.. kamu bakalan ngerasa tambah bahagia.

Gw bahagia, karena gw sedang nggak fokus di pikiran. So, prosentase kerja otak nggak lebih banyak dari kadar gerak gw. Intinya, gw nggak lagi banyak iklan di kepala.

"Om.."

"Emm.."

"Asik ya mereka,"

Lola nunjuk sepasang kekasih yang sedang makan kembang gula.

"Kamu mau?"

"Nggak,"

"Terus,"

"Aku maunya om aja,"

Shit.., gw kena gombalan.

"Ambil nih.. ambil.." gw saat itu bercanda, dan diiringi tawa.

Tanpa permisi, dia meluk gw. Gw cuma bisa diem, tapi.. lama-lama nggak enak juga di lihatin orang. Budaya begituan belum umum di masyarakat kita, padahal.. itu bukanlah sesuatu yang salah?. Yang salah itu, nikung pasangan orang lain, ngehamilin anak orang tanpa nikah, dan mesum sembarangan. Dan satu lagi, tingkat kesucian orang kita jauh diatas rata-rata kalau melihat orang begituan, padahal.. di belakang otanya nggak jauh-jauh dari selangkangan. Fakta.

"La, dilihat orang..."

Dia buru-buru lepasin gw, tentu dengan sebuah senyuman. Lantas dia lari bak anak kecil, gw.. ikutin dia dengan jalan biasa.

Saat itu gw berfikir, alangkah enaknya kalau punya kekasih, meski siapa yang kita harapkan belum tentu peduli, yang jelas.. kita masih bisa menyukai seseorang tanpa harus mendapatkan apa. Bisa jadi perih, tapi.. mungkin juga nggak. Seperti gw dulu, saat gw masih menjadi manusia normal.. punya cinta.. punya kekasih, Ah setidaknya gw punya alasan buat sekedar bernafas. Tidak seperti sekarang.

La.., maafin gw.

Gw bilang itu di dalam hati, gw nggak tau kenapa gw harus seperti itu. Intinya, gw belum siap secara mental, terutama buat membuka diri, apalagi membuka hati. Gw belum yakin. Dan satu lagi, gw nggak mau nyakitin Lola, itu saja.

Gw seperti itu bukan juga tanpa alasan lain, semisal gw mati detik ini.. setidaknya gw nggak nyusahin atau buat orang lain menagis, itu saja. Lagian, gw ini apa.. hadir juga belum memberikan apa-apa. Padahal masih ada Ayah juga Bunda yang entah gimana kabarnya, gw.. ada masalah dengan mereka. Mungkin, ini juga yang membuat gw jadi zombie. Hati gw kelamaan sakit, jadi sudah ngak seperti dulu lagi, gw bukan lagi sosok yang empati? pun kalau mereka tiada.. rasa-rasanya gw akan tetap dengan wajah tak berdosa.

Sungguh, manusia macam apa gw ini.

Gw bingung harus apa..


Diubah oleh seenue 03-03-2019 18:18
yusufchauza
tikusil
tikusil dan yusufchauza memberi reputasi
4
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.