Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

saleskambingAvatar border
TS
saleskambing
[TAMAT] I Bet My Life
I know I took the path that you would never want for me
I know I let you down, didn't I ?

So many sleepless nights
Where you were waiting up on me
Well I'm just a slave unto the night

Now remember when I told you that's the last you'll see of me
Remember when I broke you down to tears

I know I took the path that you would never want for me
I gave you hell through all the years

So I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you
I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you

I've been around the world but never in my wildest dreams
Would I come running home to you

I've told a million lies
But now I tell a single truth
There's you in everything I do

Now remember when I told you that's the last you'll see of me
Remember when I broke you down to tears

I know I took the path that you would never want for me
I gave you hell through all the years

So I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you
I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you

Don't tell me that I'm wrong
I've walked that road before
I left you on your own

And please believe them when they say
That it's left for yesterday
And the records that I've played

Please forgive for all I've done

So I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you
I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you

So I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you
I, I bet my life, I bet my life
I bet my life on you



I Bet My Life - Imagine Dragons
Diubah oleh saleskambing 21-01-2018 15:25
imamarbai
Yoayoayo
JabLai cOY
JabLai cOY dan 14 lainnya memberi reputasi
15
156.9K
768
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
saleskambingAvatar border
TS
saleskambing
#686
Author's Note - Epilogue

Januari, 2018

"udah, gitu doang ?"

Gua kembali mencomot tahu isi didepan gua, yang entah ini udah yang ke berapa kalinya, tapi udah cukup bikin gua sendawa Kekenyangan. Sementara didepan gua, pasangan suami istri yang barusan sukses bikin gua ngiri setengah mampus setelah mendengar ceritanya, malah makin bikin gua ngiri karena sekarang mereka berdua justru terlihat makin mesra.

"Ya udah, lu mau kita cerita apa lagi njul ?" Tanya kakak sepupu gua itu sambil mengelus kepala istrinya yang sedang bersandar di bahunya. "cerita tentang malam pertama kita ?" lanjutnya lagi.

"eh, emang boleh ?" Balas gua heran, tentu juga sambil ngarep sih.

"haha, apanya yang mau diceritain, orang kamu abis resepsi malah tidur duluan gara gara kecapean."

Wanita yang menurut gua pantes banget menyandang sebutan 'mamah muda' itu kemudian tertawa, lalu kemudian mencubit hidung Hafiz yang masih saja asik ngelusin rambut kepala istrinya dengan mesra. Seolah olah mau pamer dan nunjukkin ke gua kalau "ini loh yang namanya relationship goalscukk, bukan yang idup jauh jauhan kayak elu". Sumpah, kalo gua nggak penasaran (dan akhirnya salut) sama cerita hidupnya, gua nggak akan bela belain kesini buat dipanas panasin kayak gini.

"hahaha, bener itu sam ?" Sahut gua sambil ngakak. Sementara apis malah cuma diem aja.

"haha, iya fan.. tuh diem aja kan dia.."

Hahaha.. Emang kelewat geblek ini si apis, punya bini yang secara tampilan punya kualitas wahid pas malem pertama malah dianggurin. Coba aja dulu gua ada disitu, pasti udah ada tuh kisah yang mirip FTV di tipi ikan, yang judulnya "istri kakak sepupuku adalah istriku juga.." hahaha njirr malah jadi ngaco kan.

"tapi masa gitu doang sih sam, masa nggak ada lagi yang perlu diceritain? Apa gitu kek, kan lu bilang kalo ebesnya mbak Lydia ini galaknya setengah mampus. Terus, mamanya mbak Lydia kan katanya juga kurang setuju tuh.."

Gua kembali bertanya kepada mereka, sekedar untuk menghilangkan sedikit rasa penasaran gua. Sekaligus ngulur ngulur waktu, biar gua masih bisa terus nyemilin makanan yang ada dirumahnya. Sementara sepasang suami istri yang ada didepan gua ini malah saling tatap tatapan setelah mendengar pertanyaan gua. Gua nggak tau mereka lagi ngapain, tapi dari gelagatnya sih seperti lagi ngelempar giliran siapa yang harus jawab pertanyaan gua. Dan untungnya sih mbak Lydia yang kemudian jawab pertanyaan gua.

"papa aku emang sifatnya keras sih fan, itu juga yang bikin banyak cowok takut main kerumah. Termasuk mas mu itu, haha. Tapi sebenernya beliau orangnya baik kok, apalagi saat ngeliat keseriusan dia buat ngelamar aku, se galak apapun papa, atau se protektif apapun papa sama anaknya, beliau pasti akan luluh juga fan.."

"..."

"mama aku emang awalnya mikir gitu fan, masih mikir semuanya cuma dari satu sisi. Tapi seiring berjalannya waktu, perlahan beliau sadar kok kalau segala sesuatunya ga bisa dipaksain harus begini atau harus begitu. Intinya balik lagi sih fan, selama ada niat, pasti ada jalan kok.."

Gua hanya manggut manggut mendengar penjelasan dan cerita mbak Lydia. Dan cukup setuju dengan poin terakhir yang ia sebutkan. Semuanya tetep balik lagi pada diri kita, selama ada niat, pasti ada jalan.

Dari mereka berdua gua belajar, bahwa hubungan jarak jauh alias LDR sebenarnya bukanlah alasan atau kambing hitam dalam sebuah hubungan. Mereka adalah bukti, bahwa bentangan jarak dan ribuan godaan sama sekali nggak bisa mengurangi atau menghilangkan perasaan yang telah mereka semai. Semuanya tetap kembali pada niat dan kepercayaan yang mereka pegang, sesulit apapun keadaannya. Mereka bahkan tak berkomunikasi satu sama lain selama lima tahun lebih, tapi karena keduanya memiliki niat dan rasa percaya yang sama, semuanya bisa mereka lewati. Dan dari mereka gua berharap, bahwa gua bisa melakukan hal yang sama.

Gua masih ada ditengah tengah mereka, ditengah tengah keluarga kecil yang cukup bisa bikin gua berharap bahwa suatu saat gua juga akan punya keluarga kecil seperti mereka. Keluarga kecil yang kini tengah menghadapi semuanya dengan tersenyum setelah melewati semua masa sulit dengan tangis dan air mata.

Sebagai penulis, sekaligus mewakili keluarga kecil Hafiz, gua mau bilang terimakasih buat agan agan yang udah nyempetin buat ngikutin cerita ini, udah rela nyisihin sebagian waktunya buat baca cerita ini, dan udah mau gerakin jarinya buat ikut ngasih komentar dan apresiasi buat cerita ini. Gua yakin, Hafiz pasti akan seneng banget andai cerita hidupnya bisa bermanfaat buat orang lain, bisa menginspirasi orang lain. Kalau enggak, ya minimal bisa jadi bahan bacaan dan hiburan saat waktu senggang lah.

Gua juga mau minta maaf kalau ada kata kata yang kurang berkenan dihati agan agan selama gua nulis cerita atau selama gua balesin komen agan agan semua. Sekali lagi gua minta maaf dan terimakasih banyak atas segala atensi yang udah agan agan berikan buat cerita ini.

"oh iya yah, tadi bunda liat susu sama perlengkapan si adek udah mau abis semua tuh.."

"masa sih, padahal kan gajian masih lama.." Sahut Hafiz yang masih saja mengelusi rambut panjang istrinya. Bikin gua jadi pengen ikutan aja. "Bunda sih kemaren pake beli sepatu sama tas baru segala.."

"yaah, terus gimana dong ?"

"haha yaudah, main ji ki aja yuk.."

"eh, masa malah main ji ki sih. Kan ji ki itu @-#-&*+#? @)) @+@;..."

"tapi kan -#-#: -#@+;;@: #! "! *??)! #+#+$.. "

Pasangan yang ada didepan gua ini kemudian malah terlibat dalam sebuah perdebatan, keduanya keliatan ngotot dan nggak mau kalah dalam mempertahankan pendirian masing masing. Gua yang sedang memandangnya hanya bisa mengerutkan dahi, gini banget ya urusan rumah tangga. Masalah kecil aja bisa jadi pemicu keributan. Tapi nggak lama kemudian keduanya malah keliatan lagi cekikikan, gua bener bener bingung sama pasutri yang ada didepan gua ini. Apa semua pasangan suami istri gini juga, bentar bentar berantem, bentar bentar mesra mesraan, bentar bentar ribut, terus kemudian cekikikan? ah jadi pengen cepet cepet punya istri kan..

"yaudah deh, tapi masa bunda pake ginian doang sih. Bunda ganti baju dulu ya yah.."

"udah gitu aja, bunda make apapun juga udah keliatan cakep kok.."

Gua masih bingung melihat apa yang kini sedang terjadi didepan gua, saat kemudian Hafiz bangkit dari duduknya lalu tiba tiba menepuk pundak gua.

"njul, lu jagain rumah sama anak gua bentar ya. Gua sama Lydia mau nyari duit sambil pacaran dulu.."

"hah..?" Ucap gua bingung. "ah, ogah ah. Dah malem nih, emak gua pasti udah nyariin tuh. "

"bentar doang njul, yaelah.."

"iya fan, bentar doang kok. ya.. ya.. "

"yaudah deh, kalo nggak karena mbak Lydia yang minta langsung sebenernya gua ogah sam nongkrong disini sendirian.."

"yaudah deh, kita pergi dulu ya fan. Oh iya, tar kalau Marcella (anaknya mbak Lydia) kebangun kamu bikinin susu aja ya. Didapur masih ada kok.."

Gua cuma mengangguk pasrah, entah kenapa gua selalu gagal kalo harus nolak permintaan perempuan, apalagi yang kadar cakepnya diatas rata rata kayak mbak Lydia ini. Mungkin gua emang udah digariskan buat jadi bucin sejati.

Merasa mendapat angin segar setelah mendengar persetujuan gua, sepasang suami-istri ngeselin itu seperti tanpa dosa lalu mulai berjalan ninggalin gua. Ninggalin gua malem malem gini, dirumah sebesar ini, cuma berdua doang, sama Marcella...

-TAMAT-
Diubah oleh saleskambing 01-03-2019 15:06
jiresh
khuman
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.