Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Sidang Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Digelar di PN Lubukpakam


Sidang Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Digelar di PN Lubukpakam

Sidang Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Digelar di PN Lubukpakam

Sidang Pembunuhan Satu Keluarga di Tanjungmorawa Digelar di PN Lubukpakam

Sidang kasus pembunuhan keluarga Muhajir (49) warga Gang Rasmi Dusun Rambutan Desa Bangunsari Kecamatan Tanjungmorawa Deliserdang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Lubukpakam, Rabu (20/2) sore.

Sidang pembunuhan dengan korban Muhajir, istrinya Suniati dan M Solihin anaknya menghadirkan dua terdakwa yang terlibat dalam peristiwa pembunuhan terhadap ketiga korban.

Dua terdakwa duduk di kursi pesakitan yakni DS alias Komo dan Ri alias Yoyo, sementara satu tersangka utama Agus Hariadi tewas ditembak petugas saat penangkapan di Kabupaten Kampar, Riau seminggu pasca kejadian keluarga Muhajir sudah ditemukan tewas.
Sidang mendengarkan keterangan saksi dari keluarga korban Desy anak sulung korban, petugas Polsek Tanjungmorawa, Kepala Desa Bangun Sari dan Marini selaku istri Agus Hariadi yang tewas ditembak.

Dalam sidang terungkap, Agus Hariadi merupakan otak pelaku penculikan dan pembunuhan. Hakim yang diketuai Sarma Siregar, Hakim anggota Tarimas Saragih dan WK Napitupulu meminta keterangan saksi Desy anak Muhajir terkait permasalahan antara korban dengan terdakwa.

Desy mengungkapkan di depan hakim, ayah, ibu dan adiknya hilang dari rumah, Selasa (9/10/2018) sekira pukul 07.00 WIB. Lalu Desy melaporkan kehilangan keluarganya ke Polsek Tanjungmorawa.

Hakim bertanya, apakah Desy mengetahui kalau korban pernah berselisih dengan pelaku, namun Desy tidak mengetahui secara pasti. Hakim juga meminta keterangan dari pihak kepolisian pada agenda keterangan saksi.

Menurut saksi polisi, ketiga terdakwa sudah merencanakan penculikan dan pembunuhan terhadap korban sejak sore hari di rumah Alm Agus Hariadi yang berada di samping rumah korban. Terdakwa DS dan Ri membantu Agus Hariadi untuk membunuh ketiga korban.
Majelis Hakim juga meminta keterangan saksi Marini selaku istri dari otak pelaku pembunuhan sekeluarga yakni Agus Hariadi. Dalam keterangan di persidangan, Marini dicecar sejumlah pertanyaan terkait sepengetahuannya sebelum penculikan dan pembunuhan terjadi.

Marini sempat tergagap dan menangis karena merasa tidak terlibat dalam perencanaan atau mengetahuinya sebelum penculikan korban, namun Marini juga mengaku sudah menghapus SMS percakapan terhadap almarhum suaminya usai kejadian melakukan penculikan dengan alasan disuruh suaminya.

Saksi Marini menyebutkan, suaminya sering berkata akan segera meninggal dunia sebelum kejadian penculikan itu terjadi.
Sebelumnya, Muhajir bersama istri Suniati (50) dan putra bungsunya Muhamad Solihin (12) menjadi korban penculikan dan pembunuhan. Kasus hilangnya Muhajir dan keluarga mulai mencuat setelah Muhajir ditemukan tewas mengambang di Sungai Belumai Deliserdang.

Dugaan tindakan pembunuhan semakin menguat karena Muhajir ditemukan dengan kondisi tangan dan kaki terikat Lakban warna coklat, selanjutnya dua hari kemudian warga dan polisi menemukan jenazah anaknya Muhamad Solihin telah membusuk di pinggir Sungai Belumai dan satu hari kemudian warga juga menemukan sosok wanita mengambang di Kabupaten Batubara dan diketahui adalah mayat Suniati istri dari Muhajir. (C05/h)

https://hariansib.com/Kriminal/Sidan...-PN-Lubukpakam

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Biasa itu tiap tahun peningkatan jumlah mukapetak ngangkang yang membuat busuk semua tempat dan jalanan di semua kota di propinsi sumut, mulai dari bocah hingga manula mukapetak memeras, merampok, membunuh, menjambret, begal, dan sejenisnya non stop 24/7

Mayat tak dikenal adalah hal sehari hari rutin di sungai2 medan emoticon-Leh Uga

Makanya ane kuciwa lihat trend topic di medsos penduduk jawa bali, yang selalu seputar hal2 sepele yg kurang berbobot:

#Ahok cerai ------------> konspirasi jahat terhadap kaum mukmin
#Ahok kimpoi lagi ------------>permurtadan jahat terhadap kaum mukmin
#terror kain api -------------> konspirasi jahat pihak paslon pilpres
#bentuk tugu mirip free masonry -------> konspirasi jahat illuminati

Ini menandakan suplai mukapetak sumut belum merata di seluruh jawa, hanya terkonsentrasi di ciracas, salemba,kelapa dua, meruya ilir, kebon jeruk,senen, tanjung priok alias hanya jakpus, jakbar, jaktim, jakut, dan depok serta bekasi

Coba ditingkatkan suplai mukapetak sumut ke berbagai propinsi di jawa dan bali, ane jamin trending topic medsos warga jawa bali berubah jauh menjadi lebih berbobot:

#MatiDiBegal
#DitikamPreman
#MencekamPerangOrmas
#WargaDibantaiOTK
#MayatTakDikenal5KaliSehari
#TionghoaDirudapaksaBunuh
#PungliMenggila
#BocahCuranmor
#AnakBawahUmurBegal18X
#PriaDibegalMotorTrusDitunggingin
#DimartilDibakarHiduphidup
#PenganiayaPremanDiTangkap
#PembunuhPremanDiTangkap
#PremanDiSelfie
#ManulaTionghoaDianiayaKetuaOKP
#KantorHarianOnlineDiserbuOrmas
#WargaDiserangRatusanPreman
#UcokDitembakKaki
#TNIDiRampok
#PolisiDiJambret
DST

emoticon-Ngacir emoticon-Ngacir

#PETAKANCAMANNYAWADANHARTA
5
2K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
casiopaoAvatar border
casiopao
#3
Lubuk pakam kampung halaman kakek saya nih. Sedih aku Sumut makin lama kok bukan makin baik sih.

Tp melihat walikota medan dan gubernur sumut ganti gantian masuk rumah prodeo tiap termen, logika juga kalo kriminalnya makin gila.

Ahok kalau berani masuk sumut dan sanggup rubah Sumut jadi lebih baik, baru aku acungi jempol. Jadi presiden aku rasa pun lebih mudah dibanding urus Sumut.

4
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.