Kaskus

Story

seenueAvatar border
TS
seenue
Tak Punya Hati ?
Ada saat, dimana kehidupan hanyalah omong kosong belaka.


Spoiler for Index:


Adakah Senyum di Semarang,


Spoiler for Index:

Diubah oleh seenue 06-05-2020 14:27
ipppsssAvatar border
anton2019827Avatar border
dbase51Avatar border
dbase51 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
30.5K
264
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
seenueAvatar border
TS
seenue
#4
Hari pun, berjalan dengan sangat sederhana. Malam.. tiba-tiba pagi. Pagi.. tiba-tiba malam lagi. Apalagi pekerjaan, Lola, kesibukan gw dan apa-apa yang melintas di kehidupan gw.. rasa-rasanya sangatlah datar, sampai-sampai.. gw merasa sedang bermimpi.

Lalu, apa yang harus gw lakukan?

Sungguh, pertanyaan yang sulit untuk gw jawab saat ini. Kalau sudah begitu, kadang gw pergi ngepel.. setidaknya tubuh gw gerak, lumayan buat mengalihkan kinerja otak.

Gw, memang tipe manusia bersih, rapi dan segala sesuatunya harus perfact. Atau, tidak sama sekali. Lagipula, gw lahir buat jadi seorang pemimpin, gw tau itu dari perhitungan weton. Mangkanya gw nggak mau jadi orang suruhan. Gw berciri nggak mau kalah, karena elemen gw air. Tapi, gw orang yang peduli-an, empati-an dan perasa.

Sampai suatu titik, gw seperti sikolog, serba peka kepada aura manusia di depan gw, atau.. karena gw orangnya nggak suka basa-basi, kiranya dia atau mereka sudah bosen.. gw yang langsung pergi. Sekali lagi gw bukan perengek atau apa, gw juga bukan dari klan tanah, jadi nggak mau dan nggak bisa buat menerima hal yang nggak sesuai dengan isme gw.

Dah lupakan, orang-orang macem gw ini.. kebanyakan jadi filsuf.. atau! kalau nggak kuat ujian, bisa dengan mudah gantung diri. Kenapa? Ya karena nggak punya cukup alasan kenapa harus memperpanjang hidup. Lagipula, manusia sampah hanya akan memperkeruh suasana, bikin bising dan menghabiskan energy, oksigen para mereka yang waras?.

Macam mereka yang ber-isme ‘banyak anak banyak rejeki?’ nggak kuat ngasih makan nyalahin pemerintah, frustasi gantung diri. Fuck ya. Mending nggak usah hidup kalau nggak punya kontribusi buat peradaban.

Apa sih..

Gw sering banget mikirin hal-hal yang sudah sangat umum, sudah benar dan sudah mapan. Dan banyak dari hal-hal itu, menurut gw adalah pembodohan akut. Tapi mau bagaimana lagi, apalagi kalau kadar keimanan sudah stadium empat. Yang ada.. kita yang mau berfikir yang dikatakan sesat. Lak yo matane..

Terus dan terus, setiap kali tubuh gw nggak gerak, atau! Otak gw nggak dipakai buat mikirin bahan-bahan buat proyek, mesti iklanya begituan. Entah itu agama, social, budaya, apalagi politik. Sumpah, pegen muntah rasanya. Gimna ya, teralu banyak drama, retorik.. dan.. dan.. kok ya ada yang terseret narasi mereka gitu lo.

Macam formalitas pendidikan yang nyatanya.. tak lebih dari kandang bebek. Ok, gw nggak menaifkan pentingnya pendidikan.. tapi, sesekali buatlah matamu terpincing.. sepincing-pincingnya.

Kalaupun ada kata-kata ‘yang sekolah saja susah.. apalagi yang nggak..’ oh.. permainan diksi macam apa lagi ini, mungkin.. lidah Indonesia adalah lidah paling kaya sedunia, apapun bisa dijungkirbalikkan sesuai selera. Karena kebenaran fersi diksi indonesiais lebih luas dari diksi bahasa lain. Tapi satu yang membuat gw kagum, yaitu.. adanya mereka-mereka yang masih setia dengan tameng kesadaran ‘logical valacy’. Gw acungi jempol mereka. Meski saling berkaitan antara bab sub bab, tapi.. latar belakang masih di pegang erat-erat. Nggak seperti manusia curah, vagi** lobang, rumah kepiting juga lobang.. jadi apa salahnya sesame lobang buat di masukin?. Perumpamaan receh, tapi sudah mendarah daging.
Miris.

***

Gw pikir stop, buat ngebacot yang nggak jelas, lagipula.. gw Cuma bisa ngasih clue-clue dan sisipan-sisipan yang tak semua harus tersurat, semoga nggak gagal paham. Dan inilah gw, ketika tubuh dalam mode hibernate.. otak ini akan penuh dengan bangsa nyinyir, punya nyawa.. punya telingga dan satu yang bkin gw pusing, mereka bermulut toa.

Sering, gw bengong di pingir jalan.. semata-mata buat menerima inputan sebanyak-banyaknya dari mata dan telinga gw, buat mengimbangi inputan dari isme-isme liar di batok kepala.

TETT…

Bel pintu gw berbunyi, gw lihat dari monitor ternyata om go food, hari ini gw mau makan gado-gado padahal gw belum makan apa-apa. Kebanyakan mikir yang nggak-nggak jadi lupa makan, eh ya.. hari ini weakend jadi gw nggak kemana-mana. Sebenarnya.. kemarin gw diajak lola buat jalan, tapi gw nolak. Taulah.. gw bingung kalau nggak senyawa dengan apa yang gw mau. Yang ada.. gw Cuma jadi patung, atau.. Cuma jadi boneka di samping lola. Daripada nanti ngecewain lola, mending gw nggak mau.

Entahlah, gw sering bingung saat di keramaian. Entah gw yang nggak bisa sama mereka, atau.. apa?. Sumpah, gw bener-bener nggak tau. Atau mungkin, saking lamanya gw sendiri? Hidup di balik layar! Atau apa. Entahlah, yang jelas.. gw nggak bisa dengan halyang nggak sesuai dengan apa yang gw kehendaki.

Sekitar jam tiga sore, gw keluar apartemen, nenteng sepeda buat sepedaan.

“Wih.. sepeda baru mase..” sapa bapak-bapak di pos satpam.

Dia pak brewok, entah namnaya siapa gw nggak peduli, meski berewok.. dia agak letoy. Nggak tau gimana kalau berantem, ngejambak mungkin.

Gw Cuma jawab dengan senyuman, memang.. gw dulu sering pake MTB, tapi sekarang nggak. Dan baru kemarin gw beli seri balap di Roda****, pengen aja, siapa tau seirama sama jiwa gw.

Awalnya rada-rada susah, ban kecil plus sepatunya harus nempel di pedal, entah apa namanya, maklum.. baru pegang seri ini soalnya. Dan.. dan.. gw meluncur, arah tengah kota.. meski Surabaya, tapi.. untuk aspalnya jangan ditanya, masih banyak kukul dan polisi males kerja. Mungkin, rada-rada nggak cocok sih buat sepeda seri ini, apalagi nggak pake shockbreaker?. Tak apalah, lagipula juga masih coba-coba, waktunya juga nggak tepat sebenarnya.

Yang gw saluting, mereka yang berkendara roda dua.. kadang respeck sama sepeda macam punya gw, tapi tidak sama yang roda empat, kalau nggak di pepet ya nggak dikasih jalan. Entahlah.. namanya juga manusia. Sing nggak waras nggalah.

Dan ya.. weakend gw habis buat muter-muter kota pahlawan, kota terindah dan kota tercinta, meski KTP gw bukan KTP Surabaya, tapi.. gw cinta sama ini kota. Mangkanya gw betah di sini. Salut juga sama emak gw, juga emak kita semua Emak Risma sang walikota.

Gw sampai apartemen hampir magrib, dan pas gw masuk.. sesosok perempuan sedang berdiri di ruang tamu, tepat membelakangi gw.. hanya saja, pas gw nutup pintu.. dia berbalik dan menunjukkan wajahnya..

KAMU...
arifbws208e
tikusil
fatqurr
fatqurr dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.