lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Paket Lengkap Cerita Pendakian Gunung Pundak



emoticon-I Love Indonesia WELCOME TO MY THREAD emoticon-I Love Indonesia



Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 Star RATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo



Hai hai, akhirnya kita ketemu lagi ya di trit perjalanan kali ini. Kemarin nih, kemarin banget kebetulan saya mendaki tipis-tipis ke Gunung Pundak, selain karena keterbatasan waktu, saya juga sadar kalo saya jarang olahraga, jadi gak mungkin kalo dalam waktu dua hari saya daki ke gunung yang tingginya di atas 3000 an, jadinya ya ini deh, Gunung Pundak 1585 mdpl

Sebelumnya, buat yang belum tau Gunung Pundak, jadi Gunung ini adalah sebuah punggungan dari Gunung Welirang sendiri, bisa di sebut hmm.. apa ya.. semacam bukit lah, eh tapi kita disini nyebutnya gunung sihemoticon-Hammer (S)

Yasudah yuk lah kita mulai perjalanan kali ini.



DAY 1


Dari pertama kali berangkat saya hanya seorang diri, niat hati weekend ini di habiskan dengan santai-santai di kos, eh ada kawan dari Bromo yang mau minta anter ke Gunung Pundak, yasudah di iyakan saja ajakannya sekalian menyegarkan pikiran dari hirup pikup kertas, tinta, presentasi, papan, dan kawan-kawannya. Maklum mas brur, mahasiswa semester tua ya gini, suka bingung kalo di kejar-kejar yang namanya skripsiemoticon-Hammer (S)

Saya berangkat dari Sidoarjo (karena saya kuliah di kota tersebut) dan ketemuan di sebuah angkringan teman semasa sekolah dulu di Candi Jawi, tau kan Candi Jawi.. hmm.. kalo kalian mau mendaki Gunung Arjuno-Welirang via Tretes, pasti bakalan lihat tuh Candi yang lumayan gede di sebelah jalan.

Jam 6 sore kita sudah merapat di belakang Candi dan kembali memeriksa barang-barang yang akan di bawa, sejenak teman-teman saya ini hendak langsung melakukan perjalanan, yaa.. namun saya stop, mending kita ngopi-ngopi dulu atau njamu. Biar tenaga sebelum mendaki tetap vitemoticon-Big Grin




Angkringan Jawi. Dan pesenan saya adalah Susu Rempah, ini adalah menu favorite saya saat mempir kesini. Jadi susuh rempah ini adalah susu yang di campur dengan rempah-rempah, diantaranya.. jahe yang sudah di tumbuk, kayu manis, daun mint, cengkeh, kapologo, daun salam, dan yang dua lagi saya lupa namanya, lumayan lah buat angetin badanemoticon-Big Grin

Ngobrol-ngobrol sejenak, selepas isya tepatnya jam 8 kita berangkat ke BC pendakian.

Jadi, untuk rutenya sendiri sangat mudah, jika kalian yang sudah hapal dengan daerah sini tinggal cari saja "Pemandian Air Panas Kota Pacet" karena BC pendakian menjadi satu kawasan dengan pemandian air panas tersebut, dan perlu di perhatikan jika kalian yang berdomisili Malang/Pasuruan untuk jalan menuju ke tempat ini sangat-sangat gelap dan tidak ada penerangan, sekali-kali kalian akan menemukan lampu penerangan dari mobil atau motor dari lawan arah, dan jalannya sendiri sangat kecil berkelok-kelok, sangat tidak di sarankan untuk mengebut apalagi di waktu musim hujan.

Namun beda lagi untuk yang berdomisili Sidoarjo/Surabaya, karena jika dari sana kita bisa mengikuti jalan yang sudah bagus dan lebar melalui jalur barat, penerangan sendiri juga sudah mempuni, namun tetap harus berhati hati ya saat berkendara, jangan sampe niat hati ingin mendaki malah kecelakaan karena ugal-ugalan, amit-amit.. jangan sampe deh..

Oke, setelah 1 jam berkendara dengan roda dua dari Candi Jawi akhirnya kita sedah sampai di gerbang utama sebelum menunu BC pendakian.

Sekedar info aja nih, saat kita melakukan pendakian ke Gunung Pundak kita harus membayar 2x. Loh kok gitu? Pungli ya? Tenang mas brur tenang.

Quote:


Nah setelah melewati gerbang pertama dan di berikan karcis masuk, sekitar 1 kilo an kita akan sampai di BC Puthuk Siwur.

Mau cerita dikit nih. Gapapa kan ya. Biar kalian tau juga apa yang saya bicarakan sama penjaga BC ini.

Quote:


Cuma 5 menit menggunakan motor kita sampai di BC atas. Parkiran di sini juga sangat luas. Oh iya. Semua foto ini di ambil saat perjalanan pulang. Karena kalo foto pas perjalanan naik gelap dan gak keliatanemoticon-Hammer (S)




Setelah parkir dan istirahat sejenak kita langsung menuju pos ijin untuk simaksi mengisi data diri.





Untuk biaya retrebusi 10k/org dan biaya asuransi 200 rupiah/org. Karena kita melakukan pendakian ber-5 jadi di kenakan biaya 60k.

Oh iya perlu di revisi nih. Tulisan di atas yang menuliskan parkir kendaraan roda dua dengan harga 3k itu salah. Untuk parkirnya sendiri 5k/motor.

Setelah semua syarat lengkap, kita mencari botol di belakang BC untuk mengisi air nantinya. Sempet juga saya ngobrol bersama bapak tersebut sekalian nanya rute dan sumber air. Katanya hampir sama seperti bapak di BC Siwur. Kalo sebenernya BC Siwur itu adalah ilegal. Mau nutup juga gimana, kasihan soalnya sudah jadi mata pencaharian warga sana.

Oke siap. Pemanasan sudah, doa juga sudah. Waktunya kita melakukan perjalanan.

Jam 10 malam kita start. Jalur pertama ini kita di kasih sedikit tanjakan, jalur di dominasi batu-batu yang sudah gak karuan, jalurnya sendiri juga sangat lebar. Setelah 100 meter berjalan kita akan menemukan embong bunder. Apa ya namanya, semacam jalan yang muter gitu kayak jalan tol.

Lurus bisa, belok kiri bisa, dengan mengikuti jalan pafing kira kira lebarnya 1 meter an. Kalo lurus bakal muter jauh. Karena tujuan kita patas biar langsung nyampe atas, akhirnya kita ambil kiri.

Jalan berpafing dengan lebar 1 meter akan menemani langkah-langkah saya dan kawan-kawan. Sampai-sampai kita semua gak fokus karena jalan nunduk terus dan ngikutin pafing, harusnya jalan lurus kita malah kesasar muter-muter ikutin jalan pafing tersebutemoticon-Ngakak (S)

Lah ini gimana sih, baru jalan aja udah kesasaremoticon-Ngakak (S)

Balik lah kita mencari sebuah ujung pafing yang kata bapak BC tadi harusnya lurus, dan ketemu juga jalannya. Ini ceritanya kita semua gak ada yang pernah lewat jalur ini. Inti dari semua perjalanan ini adalah jalan naik ke atas dan kita bakal sampe di puncakemoticon-Hammer

Setelah ketemu, baru jalur yang awal mulah berpafing berubah jadi jalur tanah. Jalir pafing habis menjadi tanah yang bergeronjal yang kadang licin membuat saya sangat bersyukur karena perjalanan kali ini tidak di guyur hujan. Tapi kata bapak BC sorenya hujan. Yasudah siap-siap untuk becek-becekan deh.

Dasarnya emang badak semua sih mereka. Dari pos ijin langsung patas ke pos 1 cuma 10 menit. Selain deket, jalurnya juga gak terlalu naik, malah cenderung landai, dan.. kita lariemoticon-Hammer

Lah ini baru berangkat langsung nge-gas aja jalannya. Mau gak mau saya harus ngimbangin mereka. Padahal mereka bawa keril semua, dan cuma saya yang bawa daypack heheheemoticon-Big Grin

Dipos 1 ini ada sebuah bak penampungan air dan pipa air. Ada juga bangunan semi permanen dari kayu yang digunakan pendaki untuk beristirahat.



Penampakan plang di pos 1. Keliatan gak? Kan udah dibilang kalo malem gak keliatan.

Yaudah deh lanjutin cerita aja. Potonya menyusul di bawah aja. Oke.

Karena baru jalan kita gak perlu berhenti, langsung patas menuju pos 2. Jalur yang awal mula landai sudah berubah dengan tanjakan yang bikin misuh. Walaupun pendek jalurnya juga syahdu mas brur. Jalur tanah dan akar dari pohon-pohon besar adalah jalur yang akan kita lewati, belum lagi sore tadi habis hujan. Bahkan saya dan kawan-kawan hampir saja tergelincir karena saking licinnyaemoticon-Nohope

Mau nginjek tanah kok kayaknya licin banget, mana jalurnya nanjak parah pula. Mau nginjek akar malah lebih licin, mau melipir takut jatoh, serba salah deh pokoknyaemoticon-Nohope

Dan akhirnya dengan segalah perlakuan yang serba salah kita telah sampai di tengah-tengah, tengah apa nih, ya kayak pos 1 itu tuh, tapi bukan pos sih. Cuma ada bak penampungan air doang. Dan disini kita ketemu bapak-bapak dari Mojokerto berjumlah 7 orang. Ngobrol-ngobrol lah kita, kita yang baru pertama lewat jalur ini pengen bareng sama bapak-bapak tersebut karena takut kesasar. Tapi apa.. karena kita yang masih muda dan tenaganya super gede meninggalkan mereka jauh di belakang. Akhirnya niat untuk bareng hanya sekedar wacana. Oke, maafkan kita ya bapak-bapakemoticon-Frown

Jalan terus. Dan jalurnya bisa dibilang enak banget. Iya serius dah, kadang jalurnya tanah, kadang berubah jadi batu, kadang berubah jadi akar pohon, pokoknya gak monoton, variatif lah istilahnya. Naik-turun-landai, tapi banyak naiknya sih, tapi enak juga kalo ketemu sama jalur yang landai atau turun, kan bisa atur nafas sambil jalan. Yaa.. anggap saja bonus.



Kira-kira jalurnya seperti itu lah. Vegetasi juga masih lumayan lebat. Banyak pohon yang akarnya menggelantung bisa di buat ayunan juga kayak di tarzan gituemoticon-Big Grin

Nah, setelah 30 menit berjalan akhirnya sampai juga di sebuah pos 2 kita istirahat. Sebenrnya teman-teman saya pengen langsung patas. Tapi saya larang. Alangkah baiknya kalo kita istirahat dulu. Mengingat di pos 2 ini ada rombongan pendaki dari Jombang. Yasudah kita istirahat sambil ngobrol-ngobrol. Membaur dengan sesama pendaki lain kan baik. Nambah saudara, nambah teman, dan pastinya nambah biaya buat kondangan karena teman kita kan bertambahemoticon-Ngakak (S)




Kita sih gak ngeluarin apa-apa cuma ngeluarin udut, tapi mas-mas dan mbak-mbak dari jombang itu nawarin kita kopi, wahh dengan senang hati kita terima, lumayan kopi gratisemoticon-Big Grin

Orang kayak saya dan kawan-kawan ini kalo udah di kasih gak bakalan nolak, apalagi di gunung, ya pasti di terima lah, kita juga sempet tukeran cindramata, pin yang menempel di tas saya mereka tuker dengan pin mereka. Katanya sih buat kenang kenangan. 1 pin tuker dengan 5 pin plus 5 stiker, ini yang ngajak tukeran mereka tapi yang malak kitaemoticon-Ngakak (S)

Ya mau gimana lagi, kita emang gini kok, gak kerasa 30 menit kita ngobrol, ngopi, udut, dan kita juga sudah di salip rombongan bapak-bapak dari Mojokerto tadi, akhirnya kita beberes dan lanjut perjalanan menuju puncak.

Oh iya pos 2 ini adalah pos terakhir sebelum puncak, dan kata mas-mas dari jombang itu sumber terakhir ada di atas, sekitar 15 menit sebelum puncak.

Jalan.. jalan.. jalan.. ini serius kita di manjain dengan jalur Gunung Pundak. Jalurnya landai. Banyak sumber air. Malah sepanjang jalan kita selalu denger suara gemericik air. Oke kita terus jalan sampai di ujung sebuah belokan kita akan menyebrangi sebuah sungai, dan sungai tersebut adalah sumber terakhir.

Keluarkan 10 botol yang ada di dalam tas, mari kita isi botol tersebut. Ngantri ya, kalau gak mau ngantri ya ambil aja di bawahemoticon-Big Grin

10 botol gak lama kok, sungainya juga lumayan gede, satu orang masing-masing bawa 2 botol. Tapi saya cuma bawa satu botol doang, curang yaemoticon-Big Grin

Saya gak boleh capek, kalo sampe capek yaudah saya balik turun, kagak ding. Dengan suka rela salah satu teman saya menawarkan untuk membawa satu botol lagi, saya yang mendengar itu dengan gembira menyerahkan botol tersebut. Jadinya ya gini, cuma bawa satu botol doangemoticon-Big Grin

ambil air sudah, cuci muka juga sudah, saatnya lanjut jalan, kata bapak-bapak di BC dari sumber terakhir ke puncak hanya membutuhkan waktu 15 menit. Ternyata mereka bohongemoticon-Mad




Buktinya kita jalan dari sumber terakhir ke puncak cuma mebutuhkan waktu 20 menit. Lah kan cuma beda 5 menit joooonnnn.. tetep aja bedaemoticon-Mad

Yaudah terserah dehemoticon-Nohope

Untuk jalurnya sendiri kita melipir-melipir gitu melewati bukit pertama, jalanan di dominasi tanah yang kirinya langsung jurang, jalan zig-zag, ke kenan, ke kiri, hingga kita sampai di sebuah batas vegetasi, tempat mulai terbuka. Kita sudah keluar dari hutan, dan saat saya berjalan jadi keinget semeru pas dini hari. Jalurnya makin miring dan gak ada pengangan sama sekali, mana cuma jalur tanah pula, belom lagi habis di guyur hujan sore tadi. Oke anggap saja ini penderitaan yang hanya 20 menitemoticon-Big Grin

Mau pegangan kanan cuma ada ilalang, mau pengangan ke kiri cuma ada ilalang, ya mau gak mau kita harus mandiri tanpa mengandalkan pegangan, wong ilalangnya kecil-kecil mau di pegang ya putusemoticon-Hammer (S)

Kecuali yang bawa tracking pole atau tongkat dari bawa. Sumpah, kalo kalian bawa tongkat akan sangat membantu, apalagi di musim hujan gini.

Dan setelah 20 menit berlalu kita sudah sampai di puncak. Dan.. ya, cuma membutuhkan 1.5 jam kita sudah di puncak. Plus ngopi, malak stiker dan pin, ngobrol sama pendaki lain di pos 2, kesasar saat baru jalan. Oke. Ternyata gak selama yang saya kira. Jujur aja gak terlalu capek juga. Jam setengah 12 sudah di puncak.

Setelah memilah dan memilih tempat akhirnya kita mendirikan tenda sebelah plakat puncak. Di sebelahnya pas yang akhirnya kita pindah lagi. Takutnya nanti kalau pagi bakal rame suara kaki dan sepatu yang gedubrakan buat poto poto disini, geser geser agak menjauh akhirnya kita menemukan tempat yang strategisemoticon-Big Grin

Setelah tenda berdiri barulah kita masak makanan ringan dan makan sedikit camilan. Oke makan makan, yang makan cuma 3 orang, yang 2 sudah terlanjur ngantuk. Oke makan-makan, dann.. setelah makan akhirnya kita tidur.

SELAMAT MALAM, DAN SELAMAT BERISTIRAHAT


CERITA LANJUTAN ADA DI BAWAH


tien212700
papahmuda099
shinichindo
shinichindo dan 14 lainnya memberi reputasi
15
11.6K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Tampilkan semua post
lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
#1
LANJUTAN


DAY 2


Selamat pagi. Kali ini males buat bangun pagi karena kondisi di luar sangat-sangat rameemoticon-Hammer

Dari jam lima subuh sudah denger sih cewek-cowok yang minta poto gantian. Sementara saya sendiri masih ngantuk karena setelah makan kemaren bukannya tidur malah jagongansampe jam 3 pagiemoticon-Hammer

Dan tepat jam 6 lebih dikit apa ya, saya memutuskan untuk keluar.. dan yak.. kondisi memang sangat ramai sekali, tenda warna warni sudah mulai terlihat. Sengaja emang gak bangun pagi. Kan disini spot Sunrise ketutupan sama Gunung Welirang, jadi ya percuma, paling cuma liat warnanya aja yang oranye agak kuning kekuningan.

Setelah mengumpulkan nyawa dan membuat kopi akhirnya saya memutuskan untuk jalan jalan di pagi hari mengelilingi tempat iniemoticon-Big Grin



Gimana? Rame kan ya. Dikit itu om.. eh jangan salah ya.. camp disini dibagi menjadi 5 tempat. Ada yang camp di puncak, terus tempat poto ini, di sebelah kanan ada kayak hutan gitu yang biasanya juga camp disana sambil masang hammock, terus di bawahnya hutan itu ada tempat lagi, dan belum yang lewat Siwur dan camp di Siwur sana.

Pokoknya tempat ini cocok deh buat kalian yang gak punya banyak waktu. Cuma jalan naik selama 1.5 jam sudah nyampe atasemoticon-Big Grin



Yapleeee.. udut sambil ngopi plus liat pendaki yang poto-poto jadi pengen ikut poto-poto. Ya ini deh jadinyaemoticon-Ngakak (S)

Setelah puas poto-poto saya mampir ke tenda mas-mas dari jombang kemaren, eh ternyata dia lagi masak, sementara yang cewek lagi sibuk poto, kebalik yaemoticon-Hammer (S)

Tapi emang gitu sih. Cowoknya yang masak ceweknya yang poto. Eh.. ada mbak siapa sih.. lupa saya.. kembar dia brur.. kembar tiga anjir, saya sampe bingung bedain mana kakaknya sama mana adeknya, lah kalo dua kan wajar ya, lah ini kembar tigaemoticon-Nohope

Sempet minta poto juga sih. Tapi di hp nya mereka dan saya juga gak sempet buat mintak poto ke mbak-mbak kembar tiga itu, yaudah deh biar buat kenang-kenangan ajaemoticon-Big Grin

Setelah selesai mampir, lebih tepatnya liat orang masakemoticon-Hammer saya lanjut keliling lagi nyari tempat yang sepiemoticon-Big Grin



Dan inilah viewnya, penampakan Gunung Penanggungan, ini sih emang saya aja yang potonya sambil brasak, ada kok tempat yang lebih terbuka dan lebih jelas.

Bagus kan ya?
Ah enggak biasa aja.
Yaa kan potonya pake hp coba kalo pake kamera mahal pasti bagus, lagian ts bukan potograper juga.
Ah alibi aja nih.
Sialanemoticon-Nohope

Muter-muter aja terus sampe gak kerasa kalo udah jam 7, dan kalian tau? Di Gunung ini lebih banyak ceweknya ketimbang cowoknya. Ah masa sih. Iya serius dah. Satu rombongan itu lebih dominan ceweknya. Buktinya waktu saya keliling dan liat kanan liat kiri kok banyak cewek. Dan yaa.. saya merasa bahagia, mungkin gak cuma saya tapi semua pendaki termasuk yang cowok, karena merasa di kelilingi puluhan cewek cewek yang baru bagun tidur, mukanya itu loh. Alami banget heheheemoticon-Big Grin



Itu poto apaan dah, jamur sama lumut kok ya di potret. Biarin dah, buat penuh-penuhin gambar disiniemoticon-Ngakak (S)




Ada yang tau gak itu bunga apaan? Di sekitar puncak buwanyak banget tuh bunganya, yang kalo sore doang baunya wangi, kalo pagi, siang, malem gak bakalan keluar tuh bau wanginya.

Nah setelah puas keliling akhirnya nyoba deh photo di puncak deket plakat kayak orang-orangemoticon-Big Grin



Hehehe udah ah satu aja, takut di bullyemoticon-Ngakak (S)

Btw, itu boneka pemberian dari mamak, jadi kalo ke gunung biar inget terus biar kata mamak gak ikut daki, jadi ceritanya biar nempel di boneka tersebut. sebenrnya itu filosofi yang saya buat sendiri sihemoticon-Ngakak (S)

Ada yang tau boneka apa? Bener, Jack Skelington. Boneka hantu kata orang-orangemoticon-Nohope



Setelah poto poto sekarang waktunya masak, barang barang dapur sudah di keluarin, ada wajan, dandang, sutil, pokoknya barang dapur beneran, kita masa nasi ya iyalah, masak lauk juga, lauknya yaa sederhana sih, sosis, sarden, ayam goreng krispi. Oh oke maap itu bukan sederhanaemoticon-Nohope



Perlu lah ya di abadikan walaupun satu atau dua kali jpret biar gak hambar teritnyaemoticon-Big Grin

Setelah semua sudah mateng tinggal.masak air doang nih buat kopi. Nah.. tapi, sebelum itu saya kabur hahaha. Saya manggil rombongan dari Jombang buat ikut makan bersama, yaa kayaknya kita ber-5 gak mungkin bisa habisin makanan sebanyak itu, lah gimana kita lagi masak ada orang lewat, ngasih logistik. Yaudah kita terima aja, pas di buka jagung masih plastikan plus bluben masih baru. Ehh ternyata dari bapak-bapak Mojokerto yang kemaren malem ketemu di jalur.

Gak sampe disitu aja sih, pas mau pulang mereka mampir lagi, di kasihlah kita logistik lagi, mie instan sama jajanan, kita bawa mie instan 8 biji aja masih sisa 5, ini di kasih mie instan lagi. Dan kalian tau? Kita lagi lagi gak bisa nolakemoticon-Ngakak (S)

Dan acara makan-makan pun dimulai, gak sempet poto juga sih soalnya tangan udah blepotan sama saos sarden dan nasiemoticon-Ngakak (S)

Untuk mas-mas dari Jombang tadi dia gak bisa ikut makan bareng karena lagi buru-buru pulang, soalnya motor salah satu temennya ada yang bermasalah, yasudah kita suruh incip aja ayam kentaki ala lapar.bang eh hampir dihabisin dingemoticon-Nohope

Cuma sisa 4 biji, padahal kita bawa setengah kilo. Gapapa deh. Seenggaknya mereka bisa merasakan masakan lapar.bang walopun incip-incip doang.

Makan selesai, semua barang di rapikan, waktunya leyeh-leyeh sambil udut. Ehh.. udah jatoh ketimpa tangga, mungkin itu pepatah yang pas buat kita. Lagi nyantai nyantai mau balik lah kok ada pendaki sebelah ngasih jajan dan logistikemoticon-Belo

Dan lagi-lagi saya gak bisa nolakemoticon-Frown



Tenda sebelah yang lagi-lagi ngasih jajananemoticon-Belo

Ini kalo di buat nginep beberapa hari lagi kayaknya kita bisa bertahan deh, lah dikit-dikit ada pendaki yang mampir dan ngasih makanan, mau nolak kok ya gak enak banget rasanyaemoticon-Frown



Hari sudah semakin siang nampaknya hujan akan turun. Kabut dan mendung juga sudah mulai mengelilingi tempat ini.

Dan sebelum siang menjemput kita beberes dan siap untuk pulang, tapi kita mampir dulu di puncak buat poto bersama sebelum balikemoticon-Big Grin




Iya bener, setelah selese poto bersama kita langsung cus turun pulang, dan waktu turun ini cuma 30 menit doangan sampe di pos 1. Lah gimana gak cepet naiknya aja 1.5jam. Ini saya juga gak lewat jalur utama alias buka jalur sendiri, istilahnya sih potong kompas.

Dan.. acara potong kompas itu menyesatkan hahaha. Selain jalurnya gak sesuai, jalannya juga ngasal, mana jurang pula yang dilewati. Oke ini jangan di tiru ya. Cuma saya aja yang nakal jadinya ya suka potong kompas.

Serius loh jangan di tiruemoticon-Nohope

Sampai di pos satu, temen-temen saya ajak untuk.potong kompaa lagi, kali ini jalur yang seharusnya lurus kita ambil kanan dan cenderung muter buat naik lagi. Bukan apa-apa. Saya cuma mau meberi sedikit kejutan aja sih buat temen saya yang jauh-jauh dari Bromo. Masa cuma ke gunung doang agendanya, yaudah akhirnya saya ajak aja potong kompas alias brasak. Dan saya menemukan sebuah curug. Curug mini sih. Mungkin kalian lebih nyebutnya grojokan kali ya.

Lumayan lah setelah penat daki akhirnya kita mandi dan bersih bersih disana.



Gak ada yang tau tempat ini kecuali orang lokal sama pendaki yang demen berasak aja. Saya sendiri waktu berasak sebenernya penasaran sama sebuah jalan setapak kecil yang hampir ilang ketutup semak semak. Segala rasa penasaran akhirnya mengalahkan ketakutan dalam diri saya.

Jalan melipir potong kompas kira kira 5 menitan sayup-sayup terdengan suara gemericik air, makin sumeringah deh, mungkin air terjun kali ya. Dan seperti itulah penampakannyaemoticon-Big Grin






Mandi, beberes, bersih-bersih, sedikit santai sambil ngopi, plus kondisi sangat-sangat sepi, cuma ada kita ber-5 doang menjadi agenda yang sepertinya sulit untuk di lupakan. Yaa mau gimana lagi, jarang jarang di gunung nemu penampalan seperti ini, mana bebas pula mau mandi mau ngapain aja, dan yang bikin betah itu kondisi suasanyanya yang masih sangat sepi.

Sebenernya di atas air terjun ini ada lagi 2 air terjun, tapi asal kita mau aja basah basahan dan manjat air terjun tersebut. Karema jalurnya cuma manjat lewat situ doang. Namanya air terjun 'banyu adem' kalo yang di poto itu saya lupa namanyaemoticon-Big Grin

Pokoknya saya lama banget disana puas-puasin maen air, puas-puasin ngopi, nyantai, pokoknya bawannya gak mau pulang. Niat hati setelah daki pengen berendam di Air Panas.. eh.. malah belok nemu air terjun ini, alhasih batal sudah ke air panas lebih milih air terjun gratisan iniemoticon-Ngakak (S)

Nah di bawah sendiri sebenarnya masih ada satu air terjun lagi, tapi jalurnya sangat susah harus lewat di aliran sungai ini juga.

Gak mau ambil resiko akhirnya kita milih balik karena mendung semakin rata.

Di perjalanan turun sendiri banyak pendaki yang kaget karena kita tiba-tiba muncul dari samping arah hutan tembus ke jaluremoticon-Ngakak (S)

Yaudah selow aja, biarin mereka kaget, kita turun dengan muka seger karena habis mandiemoticon-Ngakak (S)

Di perjalanan turun sendiri kita juga sempet mampir ke tempat penangkaran rusa. Dan masih di tengah-tengah antara pos 1 - pos ijin, ada sebuah tempat untuk penangkaran rusa.




Abadikan lah.. sambil poto-poto dikidemoticon-Big Grin

Kita juga sempet ketemu bapak penjaga penangkaran ini, ngobrol sedikit sambil ngasih makan tak lupa beberapa teman saya juga ingin berpoto-poto.

Kata bapak penjaga penangkaran, pendaki bisa ngasih makan tapi rumputnya gak boleh ambil sendiri, pendaki bisa ngasih rumput yang sudah disediakan. Dan.. pendaki juga gak boleh masuk ke dalam penangkaran. Cuma boleh kasih makan lewat luar. Kayak poto saya itu tuhemoticon-Big Grin

Setelah puas memberi makan rusa dan pegang tanduknya yang keras banget ituemoticon-Nohope akhirmya kita pamit dan bersalaman kepada bapak penjaga penangkaran tersebut.

Jalan 10 menit akhirnya kita sampai.di pos ijin, laporan nyantai sejanak, barulah kita pulang kerumah masing masingemoticon-Big Grin



Pendakian ini bisa saya bilang pendakian paket lengkap versi saya, karena apa? Selain mendaki, saya juga menemukan spot baru yaitu air terjun, belum lagi pengalaman saat memberi makan rusa, dan di waktu kita pulang juga mampir sebentar ke sebuah candi.

Dua hari empat tujuan. Gunung, air terjun, penangkaran rusa, wisata sejarah.

Dan buat kalian yang sudah meluangkan waktu untuk membaca trit ini.. terima kasih atas atensinya. Maaf kalau cerita perjalanann lempeng-lempeng ajaemoticon-Big Grin

Buat semua pihak yang terlibat dalam cerita ini, atau jika salah satu di antara kalian membaca cerita ini, terima kasih sekali lagiemoticon-Malu

Maaf gak bisa nyebutin satu satu, hampir 20.000 karakter iniemoticon-Ngakak (S)

Jangan lupa di tunggu trit perjalanan yang lain ya. Semoga bisa menginspirasiemoticon-Kiss (S)







Baca Juga:
Serunya Mendaki Gunung Lawu
Panjangnya Jalur Pendakian Gunung Argopuro
Drama Pendakian Gunung Semeru Yang Bikin Ngelus Dada
Syukuran, Cerita Satu Kampung Mendaki Bersama Ke Gunung Buthak
pejalansantai
embunsuci
papahmuda099
papahmuda099 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.