KokonataAvatar border
TS
Kokonata
[Review Debat Capres] Kelemahan dan Keunggulan Kedua Capres, Mana yang Terpenting?

Debat pilpres kembali menjadi perhatian warga Indonesia. Minggu malam (17/2/2019), Joko Widodo (Jokowi) kembali bertemu dengan Prabowo Subianto. Kali ini mereka hadir satu lawan satu, tanpa cawapres yang mendampingi mereka di pilpres 2019.
 
Debat pilpres jilid 2 dibagi menjadi 6 segmen. Menurut Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif konsultan politik Charta Politika, Jokowi unggul di hampir semua segmen. Yunarto memaparkan, Jokowi unggul soal data pencapaian selama pemerintahannya. Jokowi langsung bicara angka, terutama mengenai infrastruktur.
 
Pada sesi ketiga, Jokowi juga berhasil membuka fakta kepemilikan lahan oleh Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. Prabowo membenarkannya, namun menepisnya dengan menyatakan bahwa lahan itu berstatus HGU (hak guna usaha). Negara dapat mengambilnya jika perlu. Daripada dimiliki asing, lebih baik dimiliki oleh Prabowo yang nasionalis dan patriot.
 

Jokowi fasih menyebut data Sumber foto Instagram.com/idntimes

Di sesi kelima, Jokowi dapat menyebutkan data soal unicorn, yaitu 4 perusahaan start upyang telah meraih valuasi lebih dari US$1 miliar. Penguasaan data unicorn ini bisa jadi terkait kicauan salah satu petinggi unicorn tersebut soal dana riset dan dukungan pemerintah terhadap start up.
 
Penyedia jasa konsultasi politik lainnya, Median juga memaparkan pandangannya melalui  Direktur Eksekutifnya, Rico Marbun. Menurut Rico, saat debat Prabowo unggul dalam penggunaan bahasa tubuh, sedangkan Jokowi fasih pada konten dan detil.
 
Rico melihat Jokowi menggunakan bahasa tubuh yang negatif saat Prabowo menyampaikan kritiknya. Mata Jokowi agak melotot dan beberapa kali mengerutkan bibirnya. Bahasa tubuh yang ditunjukkan Prabowo lebih bersahabat. Prabowo beberapa kali mengatakan 'siap' juga ‘setuju’ dengan paparan Jokowi. Bahkan Prabowo terlihat menghindari benturan terhadap paparan Jokowi.
 

Prabowo unggul dalam bahasa tubuh Foto Instagram.com/indonesiaadilmakmur

Prabowo terlihat fokus pada penyampaian visi. Prabowo ingin mewujudkan kemandirian. Kemandirian itu berupa swasembada pengan, energi, dan air. Ketiga swasembada tersebut merupakan tolak ukur menurut PBB. Sayangnya Prabowo tidak menyiapkan detil seperti Jokowi.
 
Jokowi dalam visi misinya menyebutkan akan mengurangi penggunaan energi fosil. Sang petahana kemudian menyebutkan soal produksi biodiesel saat ini berupa B20, diteruskan hingga B100. Jokowi dapat menyebutkan detil jenis biodiesel yang bisa dianggap keren olah orang awam meskipun mereka tidak begitu paham jenis-jenis biodiesel. 

Siapun harus mengakui pada debat jilid 2 minggu malam, Jokowi unggul dalam penyampaian data dan detilnya. Prabowo unggul dalam penguasaan diri dan bahasa tubuh. Mana sih, yang menurut Agan dan Sista lebih penting? 
 
Keep smile Foto Instagram.com/jawapos

Kalau ane sih pengen keduanya ada pada diri capres, tapi ya nggak ada. Jalan tengahnya keduanya coba jadi presiden dan wakil presiden aja, kali ya. Biar saling melengkapi gitu. Cebong dan kampret setuju, kan? Haha









emoticon-Ultah


emoticon-2 Jempol






BOLEH BACA JUGA

















anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Tampilkan semua post
KokonataAvatar border
TS
Kokonata
#1
[Review Debat Capres] Kelemahan dan Keunggulan Kedua Capres, Mana yang Terpenting?

Debat pilpres kembali menjadi perhatian warga Indonesia. Minggu malam (17/2/2019), Joko Widodo (Jokowi) kembali bertemu dengan Prabowo Subianto. Kali ini mereka hadir satu lawan satu, tanpa cawapres yang mendampingi mereka di pilpres 2019.
 
Debat pilpres jilid 2 dibagi menjadi 6 segmen. Menurut Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif konsultan politik Charta Politika, Jokowi unggul di hampir semua segmen. Yunarto memaparkan, Jokowi unggul soal data pencapaian selama pemerintahannya. Jokowi langsung bicara angka, terutama mengenai infrastruktur.
 
Pada sesi ketiga, Jokowi juga berhasil membuka fakta kepemilikan lahan oleh Prabowo di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. Prabowo membenarkannya, namun menepisnya dengan menyatakan bahwa lahan itu berstatus HGU (hak guna usaha). Negara dapat mengambilnya jika perlu. Daripada dimiliki asing, lebih baik dimiliki oleh Prabowo yang nasionalis dan patriot.
 

Jokowi fasih menyebut data Sumber foto Instagram.com/idntimes

Di sesi kelima, Jokowi dapat menyebutkan data soal unicorn, yaitu 4 perusahaan start upyang telah meraih valuasi lebih dari US$1 miliar. Penguasaan data unicorn ini bisa jadi terkait kicauan salah satu petinggi unicorn tersebut soal dana riset dan dukungan pemerintah terhadap start up.
 
Penyedia jasa konsultasi politik lainnya, Median juga memaparkan pandangannya melalui  Direktur Eksekutifnya, Rico Marbun. Menurut Rico, saat debat Prabowo unggul dalam penggunaan bahasa tubuh, sedangkan Jokowi fasih pada konten dan detil.
 
Rico melihat Jokowi menggunakan bahasa tubuh yang negatif saat Prabowo menyampaikan kritiknya. Mata Jokowi agak melotot dan beberapa kali mengerutkan bibirnya. Bahasa tubuh yang ditunjukkan Prabowo lebih bersahabat. Prabowo beberapa kali mengatakan 'siap' juga ‘setuju’ dengan paparan Jokowi. Bahkan Prabowo terlihat menghindari benturan terhadap paparan Jokowi.
 

Prabowo unggul dalam bahasa tubuh Foto Instagram.com/indonesiaadilmakmur

Prabowo terlihat fokus pada penyampaian visi. Prabowo ingin mewujudkan kemandirian. Kemandirian itu berupa swasembada pengan, energi, dan air. Ketiga swasembada tersebut merupakan tolak ukur menurut PBB. Sayangnya Prabowo tidak menyiapkan detil seperti Jokowi.
 
Jokowi dalam visi misinya menyebutkan akan mengurangi penggunaan energi fosil. Sang petahana kemudian menyebutkan soal produksi biodiesel saat ini berupa B20, diteruskan hingga B100. Jokowi dapat menyebutkan detil jenis biodiesel yang bisa dianggap keren olah orang awam meskipun mereka tidak begitu paham jenis-jenis biodiesel. 

Siapun harus mengakui pada debat jilid 2 minggu malam, Jokowi unggul dalam penyampaian data dan detilnya. Prabowo unggul dalam penguasaan diri dan bahasa tubuh. Mana sih, yang menurut Agan dan Sista lebih penting? 
 
Keep smile Foto Instagram.com/jawapos

Kalau ane sih pengen keduanya ada pada diri capres, tapi ya nggak ada. Jalan tengahnya keduanya coba jadi presiden dan wakil presiden aja, kali ya. Biar saling melengkapi gitu. Cebong dan kampret setuju, kan? Haha









emoticon-Ultah


emoticon-2 Jempol






BOLEH BACA JUGA

















0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.