Jaman saya masih kost di Jogja sering makan malam mie/nasi goreng keliling, ada teman kost disitu juga asal Pontianak bilang tukang mie goreng yang keliling itu ada yang pakai minyak babi, soalnya dari baunya sudah jelas ketauan, katanya sudah hapal baunya karena dirumahnya juga buka rumah makan.

Minyak babi dipakai karena harganya murah dan rasanya lebih enak. mulai saat itu kalau mau beli mie/nasi goreng keliling panggil teman itu dulu untuk tanya apakah baunya pakai minyak babi, kalau dia bilang aman maka kita jajan deh...
Teman saya itu merasa kasihan karena kita tidak boleh makan mengandung babi tapi tidak dijelaskan sama penjualnya kalau pakai minyak babi. Setelah beberapa kali diajarkan mengenai perbedaan baunya lama2 hafal juga dan tidak perlu panggil teman itu lagi.

Itulah gunanya toleransi, persahabatan dan saling melindungi, mungkin kasus di trit ini bisa dibicarakan baik2 antar tetangga, bukan masalah hak atau tidak punya hak, nggak perlu sampai mau berantem gitu.

Ada rumah sering masak Jengkol kesukaannya, tetangga pusing kebagian baunya.
Ada tetangga bilang sebelah rumahnya sekarang suka sekali makan durian, padahal isterinya kalau cium bau durian bisa langsung muntah2.