Semenjak Kesurupan, Ane Bisa Merasakan Hal-Hal Mistis

Beranda

...

Stories from the Heart
Semenjak Kesurupan, Ane Bisa Merasakan Hal-Hal Mistis

abbecede

13-02-2019 08:24

Semenjak Kesurupan, Ane Bisa Merasakan Hal-Hal Mistis

Quote:

...Jangan bermain dengan hal-hal mistis, nanti ketempelan…

Mungkin nasehat dari ibu gue itu ada benernya juga. Tapi pekerjaan menuntut gue untuk berdekatan dengan dunia ghaib. Semenjak membuat konten video misteri, otomatis kehidupan gue nggak jauh-jauh dari setan. Walaupun nggak syuting setiap hari. Tapi seenggaknya, dalam sebulan gue bisa hunting penampakan sebanyak dua kali.

Sampe pada suatu hari, gue harus syuting di kantor sendiri yang katanya emang ada penunggunya. Menurut gue, setiap kantor pasti ada. Jadi ya nggak aneh dan istimewa lah. Tapi karena anak-anak pada penasaran, mau nggak mau, gue syuting di kantor. Alhamdulillah-nya, syuting itu berjalan biasa-biasa aja. Sampe akhirnya, rasa penasaran kita semakin besar.

Kebetulan, saat itu ada seorang anak indigo dari komunitas yang ikutan hunting di kantor gue. Gue lupa namanya perempuan itu. Dia bilang, “Bang, di samping gue aja ini ada sosok badannya rusak dan berdarah-darah.”. Gue langsung minggir sedikit dari cewek berjilbab itu. Katanya, sebenernya ada banyak. Cuman mereka nggak ganggu.

Rasa penasaran gue semakin besar. Dan rasa ketidakpuasan karena kita nggak dapetin video yang bisa menarik perhatian orang buat nonton. Gue minta ke salah satu anak komunitas buat mediasi. Namanya Kang Riski. Kita pengen coba membuktikan, bener apa nggak, keberadaan Marni. Hantu wanita yang ada di ruang rokok samping deket pantry.

Quote:

...Hihihihi…

Tiba-tiba suara Kang Riski berubah seperti ketawanya perempuan. “Buset, udah masuk nih?” Tanya gue ke kameramen. “Udah. Lo tanya-tanya dah!” Suruh kameramen gue itu. Ngeliat adegan ini, gue sangat takjub karena biasanya cuma bisa nyaksiin di televisi. Gue mencoba mendekat untuk mewawancarai sosok yang masuk ke tubuh Kang Riski. Namun tiba-tiba…

Gue merasakan mual yang sangat luar biasa. Bulu kuduk gue berdiri dan gue agak setengah sadar. Gue nggak bisa mengendalikan tubuh gue. Gue aneh sendiri kenapa tiba-tiba gue berjalan mundur dan duduk di pojokan. Nggak lama, gue menggeram seperti suara seekor harimau. Errrrr.. Errrrrrr. “Kenapa gue menggeram?” Gue bertanya-tanya dalam hati.

Setelah hampir kehilangan kesadaran, dua temen gue mencoba memanggil anak komunitas yang bisa menyadarkan gue. Gue masih setengah sadar ketika dibopong. “Hueeeek!” Gue sadar sepenuhnya. Gue pengen muntah. Badan gue terasa lemes banget. “Makanya, gue bilang, lo jangan terlalu deket Bang. Jadi kena kan lo!”. Kata Idham, temen gue yang nyelametin gue. Jadi begini toh rasanya kesurupan.

Sebenernya masih banyak adegan-adegan serem setelah kejadian itu yang berhasil kami rekam. Sampe akhirnya, video rekaman itu kami simpan dan diputuskan untuk tidak ditayangkan.

***

Semenjak kesurupan itu, selama 2 minggu, otak gue susah fokus. Entah kenapa. Gue nggak mau mengkait-kaitkan dengan kejadian malam itu. Gue berusaha berpikir positif. Karena gue tau, jin dan iblis itu sangat mudah menyerang mental dan kesedihan kita.

Tapi pikiran-pikiran positif gue, dimentahkan dengan kejadian berikutnya. Tepatnya, saat gue membantu anak-anak komunitas bermain Jelangkung untuk kebutuhan promo sebuah film. Gue nggak ikut pas mereka main Jelangkung. Cuma temen gue dan komunitasnya.

Oh iya, temen gue cerita. Pas dia bawa boneka itu ke rumahnya selepas dimainin, di teras rumahnya yang ada pohon besar, dia mendengar bunyi lonceng kayak lonceng di Pengabdi Setan dari atas pohon. Karena dia nggak berani melihat ke pohon itu, dia langsung masuk ke rumah dan naro Jelangkung itu di gudang.

Kembali lagi ke film, karena udah membantu temen gue untuk promonya, gue dikasih tiket Gala Premier-nya, dimana boneka baik itu harus dibawa ke bioskop. Gue liat boneka itu udah nggak banget deh. Dan keanehan terjadi. Di dalam bioskop, gue mencium bau menyan gitu. Gue cerita ke temen di sebelah gue, dia nggak mencium apa-apa. Sampe pada akhirnya, gue merasakan mual dan merinding.

“Ini abbe kenapa nih? Kok dia jadi sensitif sih sama hal-hal beginian. Coba gue cek dulu deh!” Kata Bayu, salah satu anak komunitas yang ikut Gala Premier film itu juga. “Ada yang buka nih Be. Udah lo diem dulu. Gue tutup ya!” Perintah Bayu. Gue denger Bayu mengucapkan ayat-ayat suci. Gue muntah.