londo.046Avatar border
TS
londo.046
Memaknai Valentine


Quote:


Kenapa sih kalau kita memandang sesuatu itu tidak utuh? Hanya melihat berdasarkan sudut pandang kita yang sempit dan serba terbatas. Ada event bernama valentine, bingung. Koar-koar tidak sesuai akidah, bukan budaya Indonesia, bla-bla. Saya jadi ingin bertanya, memang valentine itu dirayakan di mana? Sembayangnya jam berapa? Ritualnya seperti apa? Jika valentine ditolak karena bukan budaya Indonesia, kenapa sepakbola yang jelas-jelas budaya-olahraga Inggris diterima di sini?

OK tidak usah jauh-jauh ke sepakbola. Memang budaya berbusana kita sehari-hari asli Indonesia? Kenapa itu tidak ditolak? Hehehe. Wong orang menari pakai pakaian asli Indonesia saja dibilang porno-aksi kok. Valentine setahu saya hari kasih sayang. Biasanya saat saya sekolah dulu, dibagi coklat oleh orang yang punya hubungan khusus. Jangan menafsirkan khusus itu cinta antara pria dan wanita. Teman dan sahabat saya juga berbagi coklat. Jeleknya memberi pada sesama itu di mana? Ucapannya kah? "Selamat Valentine." Apa jika diucapkan dan mengucapkan kalimat itu auto kafir?



Meminjam istilah Gus Dur "Kafir ya biarkan, nanti syahadat lagi, hahaha." Kembali ke valentine. Apa jeleknya berbagi coklat ke sesama? Salahnya di mana? Saya ulang pokoknya. Tidak ada kan? Jika kemudian valentine diidentikkan dengan pelaku sex bebas yang menyimpang, anda keliru. Hari ini, jam ini, kalau anda ke lokalisasi, itu ada ritual sex bebas. Tidak usah nunggu valentine, haha. Apa karena di sana bayar (pay sex) jadi anda diam? Karena anda benci dengan yang free (gratis) sex? Hahahahaha.

Jujur saya ingin ngakak dengan polisi-polisi moral wakil Tuihan ini. Saya buka lagi ya cakrawala berfikir anda. Anda tahu omzet pengusaha bunga, coklat dan toko aksesoris melonjak tajam saat valentine? Itu artinya apa? Ekonomi bergeliat. Saudara-saudara anda banyak yang menggantungkan hidup di sektor yang saya sebutkan tadi. Anda tidak senang melihat pedagang naik omzet? Atau mau berlindung lagi, naik karena maksiat? Hahahaha. Ga sekalian nyalahin pabrik kondom? Atau minimarket yang jualan kondom?



Ayolah, buka sedikit pikiran kita. valentine itu tak jauh beda dari sepakbola. Menggembirakan selama porsinya tepat. Tidak ada ritus ibadah di sana, tidak akan goyah akidah dan iman, asal tahu mengelola hawa nafsu. Tidak valentine kalau nafsu tidak dikekang, mesum juga bisa boss!! Valentine itu hanya berbagi. Kenapa, tidak dijadikan ladang dakwah saja? Semacam Kanjeng Sunan Kalijaga yang dulu merubah wayang menjadi media untuk merangkul. Bisa tidak? Ini kalau niat negakin akidah ada sarananya. Tapi kalau sekarang sepertinya susah ya? Yang beda dibuang, yang sama, dikafirkan. Ini mau dakwah, atau mau ngajak perang?

Well, Yuk biasakan mikir sehat dan melihat semuanya dari berbagai sudut pandang. Bukan hanya sudut pandang sempit dengan niat mau menganggap dirinya paling benar dan semua salah. Ditunggu kritik dan responnya. Salam Damai


Merdeka!

Sumber Gambar : sini, sini, sini
15
4.9K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
wisnuekosutomoAvatar border
wisnuekosutomo
#16
Yg dipermasalahkan sekarang bukan hanya valentine, tapi tahun baru masehi pun dianggap bukan budaya kita dan mulai dianggap kafir bagi yg merayakannya gw jadi meminjam lirik slank "mau dibawa kemana negara kita tercinta".

Btw 2 raka'at yg lebih baik drpd dunia beserta isinya bukannya yg sebelum shalat subuh ya? CMIIW
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.