- Beranda
- Stories from the Heart
(Tidak) Indah. 17+
...
TS
Hanz21
(Tidak) Indah. 17+
cover by : wahyuhardiian (IG)
CERITA SUDAH TAMAT
Semua manusia menginginkan kehidupan yang indah dan sesuai dengan kehendaknya tidak terkecuali Adam, seorang remaja kelas 3 SMA yang juga menginginkan kehidupan agar sesuai dengan kehendaknya. Untuk mendapatkan Keindahan dan Harapan yang indah, seseorang harus dianggap layak oleh Tuhan. Bless or Biassed, Who Knows? God Only Knows.
Spoiler for Prologue:
Di musim panas ini aku datang mengunjungi teman lama di kota tempatku dulu tinggal. Sudah lama sekali sejak kami bertemu. Mungkin aku sudah melupakan wajahnya, tetapi dengan mengingat namanya yang terukir di batu ini semua kenanganku bersamanya tetap abadi di dalam ingatanku.
Maafkan aku baru saja bisa mengujungimu sekarang. Sudah 15 tahun yang lalu sejak kejadian itu. Seandainya saja saat itu aku...
Ah sudahlah.... Janji adalah janji. Ini yang harus kutepati dan saat inilah yang tepat. Karena aku sudah sukses dan menjadi manusia seutuhnya....
Sepertinya penyesalan itu sudah tidak berguna bukan? Jika engkau masih dihadapanku sekarang, pasti kamu akan berkata. Sudahlah.. yang berlalu biarlah berlalu. Yang sudah terjadi maka terjadilah. Apalah kita hanya manusia yang bisa menerima apa adanya takdir tuhan !!
...
“Omong-omong, bisakah engkau mengambilkan itu?”, ucapku sambil menatap seorang wanita yang amat cantik di usianya yang lebih dari 1/3 abad. Meski begitu, memiliki bekas luka bakar di lengan kirinya dan hampir setiap hari ia meminum parsetamol untuk meredakan sakit di kepalanya akibat luka yang ia derita di masa lalu.
Terima kasih istriku. Mohon maaf membuatmu menunggu Ini bunga mawar dan cincin kita. Sial, baru saja semenit aku datang dihadapanmu, aku sudah mulai berkaca-kaca. Tissue? Terima kasih istriku, kamu sungguh baik. Tanpamu, aku hanya menjadi gelandangan tanpa tempat tinggal disaat itu.
Sebelum aku penuhi janjiku, akan kuceritakan sebuah kisah kuno yang tidak menarik. Aku harap kamu menyukainya meski aku tahu kamu sudah bosan mendengar sebagian ceritanya.
~~~
Buku...
Pesta...
Wanita...
Trinitas terpenting dalam kehidupan sekolah yang selalu dibisikkan oleh guruku setiap harinya. Buku melambangkan kerja kerasmu di sekolah yaitu nilai, displinitas, dan akhlak. Pesta adalah dimana ceremonial kita mengungumkan kemenangan. Guru memanggil kita satu per satu untuk maju kedepan mengungumkan kelulusan kita diterima SBMPTN. Terakhir adalah Wanita yang melambangkan kesuksesan kita. Seperti kata pepatah, kesuksesan seorang lelaki bisa kita lihat dari wanita yang ada disampingnya. Kesuksesan kami sebagai siswa bisa dilihat dari Universitas yang kami dapatkan.
Oleh karena itu, tahun ini adalah tahun paling penting dalam hidupku. Pada malam ini, diriku yang dibakar dengan percaya diri sedang mempelajari SBMPTN dari buku sakti yang aku beli di gramedia 1 minggu yang lalu. Aku sudah belajar selama 1 minggu penuh untuk SBMPTN yang merupakan jalur neraka para calon mahasiswa untuk mendapatkan universitas favorit mereka.
Bagi kalian yang tidak mengetahuinya, SBMPTN dibagi menjadi 4 bagian, Bahasa indonesia, Bahasa Inggris, Matematika Dasar, dan MIPA (Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi). Rekorku untuk menghitung di matematika dasar sekitar 15 menit alias 1 menit untuk menghitung 1 soal, cukup cepat pikirku.
Sedangkan untuk MIPA, aku sebenarnya lemah di bagian Biologi dan sangat kuat di Fisika. Untuk kimia sendiri aku hanya mengandalkan Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu diriku yang sangat lemah ini. Bahasa Indonesiaku sendiri cukup baik, tidak buruk dan Bahasa Inggrisku sangat splendide. Ibuku sudah berteriak menyuruhku untuk tidur, tetapi aku sangat terbakar. Aku ingin sekali mendapatkan universitas gajah itu untuk kujadikan alumniku setelah 4 tahun belajar disana.
“Sial, aku sangat grogi”, pikirku yang sedang berada diatas kasur menunggu hari esok.
Apakah teman-temanku lainnya juga berpikir seberat ini? Sepertinya hanya aku saja yang grogi seperti relawan perang dunia kedua yang tidak pernah memegang senjata. Untuk menghilangkan grogi dalam diriku, tentu aku punya obat spesial yang paling mujarab, yaitu DOTA 2.
“Bersiaplah menerima “kegrogianku” wahai parah kroco 3K.”, seruku dalam jiwa.
Sialnya aku tidak tidur hingga jam 5 pagi karena terlalu grogi. Karena hal tersebut mataku menjadi hitam layaknya kantung mata panda. Ibuku kaget melihat diriku yang seperti panda ini. Setelah melihatku, ibuku langsung menyuruhku bergegas untuk pergi.
Tempatku untuk mengerjakan SBMPTN terletak di kota Tenggara, tepatnya di SMP JAYA. FYI, aku tinggal di kota Selatan. Waktu yang dibutuhkan untuk ke sana sekitar 30 menit jika jalanan tidak padat merayap seperti kucing yang malas. Beruntung sekali jalanannya tidak seperti kucing yang malas. Lebih mirip unta yang berada di oase, tidak bergerak.
Bergerak dengan Mio- X kesayanganku, 15 menit yang lalu aku pamit dengan orangtuaku yang memberiku doa kemenangan. Tetapi 15 menit berlalu aku hanya bergerak 1 kilometer, sedangkan SMP tersebut sejauh 3 kilometer. Pukul 06.15, aku masih berada di depan patung kuda gemerlap tersebut, sedangkan SBMPTN mulai pukul 08.00.
“Sial kenapa aku terlalu nekat untuk membantai para kroco tersebut sehingga aku lupa kalau HARI INI aku akan ujian”, pikirku dalam gejolak jiwa. Pasti ini semua karena grogi sialan itu. Memang benar kata pepatah di selatan kota “sehebat apapun kemampuan dan ilmu milikmu, niscaya akan sirna karena setitik grogi mulai tumbuh.”
Dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, aku berdoa agar aku diberikan pengetahuan dan kemampuan dari kumpulan arwah para pembalap ulung terhebat yang sudah meninggal dan tidak sempat terkenal, dan Tuhanpun menjawabnya secara langsung dan secara ajaib pukul 07.00 aku sudah di sekolah tetapi dengan keadaan yang kusut.
Waktu yang ditunggu telah tiba, yaitu pukul 08.00. Para pengawas datang dan memberikan lembar jawaban dan lembar soal. Aku dan para calon mahasiswa INDONESIA akan saling beradu doa dan takdir demi masa depan kami. Para pengawas tersebut menyuruh kami berdoa. Dengan Tuhan yang maha pengasih lagi maha memberi, aku akan mengerjakan soal ini dan memenuhi takdirku. Dimulailah takdirku yang tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan ini
.
Maafkan aku baru saja bisa mengujungimu sekarang. Sudah 15 tahun yang lalu sejak kejadian itu. Seandainya saja saat itu aku...
Ah sudahlah.... Janji adalah janji. Ini yang harus kutepati dan saat inilah yang tepat. Karena aku sudah sukses dan menjadi manusia seutuhnya....
Sepertinya penyesalan itu sudah tidak berguna bukan? Jika engkau masih dihadapanku sekarang, pasti kamu akan berkata. Sudahlah.. yang berlalu biarlah berlalu. Yang sudah terjadi maka terjadilah. Apalah kita hanya manusia yang bisa menerima apa adanya takdir tuhan !!
...
“Omong-omong, bisakah engkau mengambilkan itu?”, ucapku sambil menatap seorang wanita yang amat cantik di usianya yang lebih dari 1/3 abad. Meski begitu, memiliki bekas luka bakar di lengan kirinya dan hampir setiap hari ia meminum parsetamol untuk meredakan sakit di kepalanya akibat luka yang ia derita di masa lalu.
Terima kasih istriku. Mohon maaf membuatmu menunggu Ini bunga mawar dan cincin kita. Sial, baru saja semenit aku datang dihadapanmu, aku sudah mulai berkaca-kaca. Tissue? Terima kasih istriku, kamu sungguh baik. Tanpamu, aku hanya menjadi gelandangan tanpa tempat tinggal disaat itu.
Sebelum aku penuhi janjiku, akan kuceritakan sebuah kisah kuno yang tidak menarik. Aku harap kamu menyukainya meski aku tahu kamu sudah bosan mendengar sebagian ceritanya.
~~~
Buku...
Pesta...
Wanita...
Trinitas terpenting dalam kehidupan sekolah yang selalu dibisikkan oleh guruku setiap harinya. Buku melambangkan kerja kerasmu di sekolah yaitu nilai, displinitas, dan akhlak. Pesta adalah dimana ceremonial kita mengungumkan kemenangan. Guru memanggil kita satu per satu untuk maju kedepan mengungumkan kelulusan kita diterima SBMPTN. Terakhir adalah Wanita yang melambangkan kesuksesan kita. Seperti kata pepatah, kesuksesan seorang lelaki bisa kita lihat dari wanita yang ada disampingnya. Kesuksesan kami sebagai siswa bisa dilihat dari Universitas yang kami dapatkan.
Oleh karena itu, tahun ini adalah tahun paling penting dalam hidupku. Pada malam ini, diriku yang dibakar dengan percaya diri sedang mempelajari SBMPTN dari buku sakti yang aku beli di gramedia 1 minggu yang lalu. Aku sudah belajar selama 1 minggu penuh untuk SBMPTN yang merupakan jalur neraka para calon mahasiswa untuk mendapatkan universitas favorit mereka.
Bagi kalian yang tidak mengetahuinya, SBMPTN dibagi menjadi 4 bagian, Bahasa indonesia, Bahasa Inggris, Matematika Dasar, dan MIPA (Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi). Rekorku untuk menghitung di matematika dasar sekitar 15 menit alias 1 menit untuk menghitung 1 soal, cukup cepat pikirku.
Sedangkan untuk MIPA, aku sebenarnya lemah di bagian Biologi dan sangat kuat di Fisika. Untuk kimia sendiri aku hanya mengandalkan Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu diriku yang sangat lemah ini. Bahasa Indonesiaku sendiri cukup baik, tidak buruk dan Bahasa Inggrisku sangat splendide. Ibuku sudah berteriak menyuruhku untuk tidur, tetapi aku sangat terbakar. Aku ingin sekali mendapatkan universitas gajah itu untuk kujadikan alumniku setelah 4 tahun belajar disana.
“Sial, aku sangat grogi”, pikirku yang sedang berada diatas kasur menunggu hari esok.
Apakah teman-temanku lainnya juga berpikir seberat ini? Sepertinya hanya aku saja yang grogi seperti relawan perang dunia kedua yang tidak pernah memegang senjata. Untuk menghilangkan grogi dalam diriku, tentu aku punya obat spesial yang paling mujarab, yaitu DOTA 2.
“Bersiaplah menerima “kegrogianku” wahai parah kroco 3K.”, seruku dalam jiwa.
Sialnya aku tidak tidur hingga jam 5 pagi karena terlalu grogi. Karena hal tersebut mataku menjadi hitam layaknya kantung mata panda. Ibuku kaget melihat diriku yang seperti panda ini. Setelah melihatku, ibuku langsung menyuruhku bergegas untuk pergi.
Tempatku untuk mengerjakan SBMPTN terletak di kota Tenggara, tepatnya di SMP JAYA. FYI, aku tinggal di kota Selatan. Waktu yang dibutuhkan untuk ke sana sekitar 30 menit jika jalanan tidak padat merayap seperti kucing yang malas. Beruntung sekali jalanannya tidak seperti kucing yang malas. Lebih mirip unta yang berada di oase, tidak bergerak.
Bergerak dengan Mio- X kesayanganku, 15 menit yang lalu aku pamit dengan orangtuaku yang memberiku doa kemenangan. Tetapi 15 menit berlalu aku hanya bergerak 1 kilometer, sedangkan SMP tersebut sejauh 3 kilometer. Pukul 06.15, aku masih berada di depan patung kuda gemerlap tersebut, sedangkan SBMPTN mulai pukul 08.00.
“Sial kenapa aku terlalu nekat untuk membantai para kroco tersebut sehingga aku lupa kalau HARI INI aku akan ujian”, pikirku dalam gejolak jiwa. Pasti ini semua karena grogi sialan itu. Memang benar kata pepatah di selatan kota “sehebat apapun kemampuan dan ilmu milikmu, niscaya akan sirna karena setitik grogi mulai tumbuh.”
Dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, aku berdoa agar aku diberikan pengetahuan dan kemampuan dari kumpulan arwah para pembalap ulung terhebat yang sudah meninggal dan tidak sempat terkenal, dan Tuhanpun menjawabnya secara langsung dan secara ajaib pukul 07.00 aku sudah di sekolah tetapi dengan keadaan yang kusut.
Waktu yang ditunggu telah tiba, yaitu pukul 08.00. Para pengawas datang dan memberikan lembar jawaban dan lembar soal. Aku dan para calon mahasiswa INDONESIA akan saling beradu doa dan takdir demi masa depan kami. Para pengawas tersebut menyuruh kami berdoa. Dengan Tuhan yang maha pengasih lagi maha memberi, aku akan mengerjakan soal ini dan memenuhi takdirku. Dimulailah takdirku yang tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan ini
.
Pertama Kali baru buat novel secara berkala (Jika tidak ada Halangan). Jika ada Kritik atau Saran Monggo bisa ditulis disini karena pelajaran terbaik adalah pengalaman dan saran dari para ahlinya.
Cheers
Diubah oleh Hanz21 26-05-2020 21:50
genji32 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
29.1K
Kutip
94
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Hanz21
#26
Bab 15 Past, Present, and Future Tense.
akhirnya updead
Spoiler for Monggo:
Cahaya rembulan membasahi kami dengan terang pesonanya. Aku ingat waktu itu sudah pukul 10 malam. Dihantui dengan rasa bersalah pada saat itu, aku terkejut jika mereka tidak marah dengan yang aku lakukan. Setelah itu kami duduk di bangku taman yang saling berhadapan ditemani oleh sate burung dara yang kami beli di dekat sini.
Kala itu aku dilanda kebingungan dan juga rasa bahagia yang amat dalam. Aku mendapatkan hpku kembali adalah hal yang paling bahagia pada hari itu. Kebingungan yang aku dapat pada hari itu adalah kisah masa lalu yang ia ceritakan kepada kami pada malam itu. Untuk apa ia menceritakan hal itu kepada kami?
Ia dahulu pernah berteman dengan seorang anak lelaki dari luar kota. Anak lelaki itu adalah pindahan dari SD lokal di kota tempat tinggalnya. Konon, karena kenakalannya itu semua guru di SD yang terdahulu menyerah untuk menanganinya. Padahal anak tersebut baru berbuat nakal 1 kali, meskipun itu memang sangat parah.
Anak tersebut dimasukkan ke kelas paling pintar dengan harapan ia akan tertular semangat belajar oleh lingkungannya. Kenyataan pahit selalu berada ketika anda tidak mengharapkannya. Anak tersebut justru dikucilkan karena dosa masa lalu yang bahkan tidak ia lakukan. Karena itu, ia selalu sendirian selama awal-awal tahun di sekolahnya.
Satu tahun berlalu tanpa interaksi yang berarti, mereka berdua dipertemukan kembali oleh takdir. Mereka satu kelas lagi dan guru mengatur mereka untuk dapat duduk bersama. Ia lebih mengenal anak lelaki itu lebih dalam dari guru maupun teman-teman lainnya.
Mereka bilang, anak itu pembawa sifat buruk, anarkis, tidak mau diatur, dan masa depannya suram karena tidak pintar. Tetapi semua itu salah ketika ia mengenalnya lebih dalam. Ia tidak seperti yang dibilang oleh sekitarnya. Memang ia sedikit keras kepala, tetapi ia adalah anak yang cerdas, asik, riang meskipun entah mengapa ia tidak mempunyai semangat belajar.
Ketika waktu itu ia bertanya kenakalan apa yang pernah ia lakukan, ia tidak menjawab sepatah katapun bahkan 1 tangga nadapun. Hanya diam dan langsung meninggalkan dengan dinginnya. 6 bulan berlalu dan akhirnya ia mengetahui sedikit demi sedikit kehidupan pribadinya.
Ia adalah anak yatim, tidak menyukai teh manis, takut dengan beruang, dan ahli dalam olahraga. Lalu ia menceritakan bagaimana menyenangkannya bermain jungkat jungkit, kemudian main petak umpet, buaya-buayaan, hinggi bermain barbie bersama. Namun kebahagiaan insan tersebut tidak akan abadi layaknya sebuah kehidupan.
Ketika mendekati ujian nasional, dia sudah tidak bisa menemui anak itu lagi dengan alasan tertentu. Dia rindu dengannya dan hanya bisa melihatnya dari jauh ketika ujian nasional berlangsung. Kemudian ia berharap bisa bertemu dengannya lagi sekarang ini dan berharap ia masih mengingatnya.
Ia terlihat berkaca-kaca setelah menceritakan kisah tersebut. Aku merasa bahwa ia memiliki kerinduan yang amat dalam kepadanya. Aku hanya bisa bersimpati kepadanya kala itu.
Setelah itu ia memberikan handphone milikku dan kami baru sadar bahwa sudah jam 12 malam. Kami mengakhiri pertemuan pada hari itu dengan permintaan maaf dari Kak Ulan. Setelah itu aku mengantarkan Amanda pulang kembali ke kosnya.
Ketika dijalan kami tidak terlalu banyak berbincang karena Amanda sudah mengantuk. Aku tahu kalau dia mengantuk, oleh karena itu aku melakukan manuver anti mengantuk yang sudah aku latih sejak jaman SMA dahulu. Aku langsung menancap gas dan sengaja aku membiarkan diriku untuk dirasuki oleh arwah rossi yang sedang bergentayangan.
Dengan waktu 10 menit, kami telah tiba di kos Amanda yang seharusnya ditempuh 30 menit dari alun-alun kota. Amanda turun dengan terhuyung-huyung dan lemas setelah aku melakukan manuver tadi. Ia langsung pamit dan langsung masuk ke dalam kos. Setelah itu aku pulang menuju kosku dengan kecepatan tinggi untuk menghindari ngantuk yang amat parah.
Ketika aku akan tidur, aku masih memikirkan segala yang terjadi hari ini. Pagi hari tadi, tidak terpikiran sedikitpun tentang HP yang hilang tetapi malam ini aku mendapatkan HP milikku kembali. Yang kupikirkan saat ini adalah perbuatanku ke orang tuaku dan maksud cerita dari kak Ulan.
Malam ini aku juga membayangkan betapa imutnya tadi Amanda memegang bajuku dengan kecilnya sambil merebahkan kepalanya ke punggungku dengan imutnya memohon untuk aku tidak mengebut. Mungkin setelah kejadian ini, aku rasa ia akan kapok untuk pulang denganku.
Alunan melodi kehidupan melantun dengan damai membuat semua orang terlena dengan kehidupan yang fana. Tidak terasa 1 bulan sudah berlalu dengan begitu cepat dari kejadian itu.
Pagi ini aku sedang duduk di kelas mendengarkan kuliah Pak Budi tentang penulisan jurnal. Materi yang ia sampaikan adalah cara penulisan jurnal, format jurnal, dan cara agar mempunyai niat menulis jurnal. Di penghujung kelas, ia memberi kami tugas yaitu menulis apa yang kamu lakukan hari ini sampai ujian akhir semeseter.
Jika mengerjakannya dengan tekun dan sesuai target maka langsung mendapatkan A. Tetapi kalau tidak mengerjakan sama sekali jangan berharap untuk mendapatkan C. Tugas tersebut memang mudah tetapi sangat mematikan jika kemalasan menelan niat kami.
Aku makan bersama dengan Denny, Rezky dan Ali sehabis kelas di burjo kacang. Kami biasa disini karena lokasi yang tidak ramai, penjaga yang asik, dan makanan yang murah dan lumayan enak. Entah mengapa selama satu bulan ini kami seakan saling tertarik untuk bercengkrama bersama. Apa ini yang dinamakan orang bodoh akan saling tarik menarik antar sesamanya?
Kami biasa bermain catur, membahas wanita, gosip kakak tingkat, atau terkadang kami hanya sekedar membolos demi meluangkan waktu bersama disini. Mengenai teman baruku, Rezky berasal dari daerah timur bernama Malaka, sedangkan Ali berasal dari perbatasan negara bagian barat dengan timur yaitu Ampat.
Rezky mempunyai perawakan tinggi besar dan kulit coklat yang mempunyai kesan yang kuat. Meski sebenarnya ia mirip dengan Denny yaitu sangat kikuk jika berhadapan dengan wanita. Selain itu dia suka bermain game online sepertiku.
Ali memiliki perawakan timur tengah dengan perawakan tinggi, kulit putih, dan hidung mancung. Ia adalah primadona diantara kami berempat, tetapi ia sudah punya pacar yang bernama Felicia. Ia satu jurusan dengan kami dan masuk pada tahun yang sama.
Matahari sudah mulai naik ke puncak dunia yang menandakan bahwa 1 jam lagi kami harus masuk kelas. Kelas pada siang ini adalah kelas Nyonya Rami. Beliau merupakan salah satu dosen sesepuh di universitas kami. Ia adalah spesialis mikroorganisme dan antek-anteknya. Rumornya ia belum menikah dan sekarang sudah menginjak umur setengah abad lebih separuh dasawarsa.
Sejujurnya saja aku malas sekali masuk kelasnya karena sangat membosankan dan sangat disiplin. Aku pernah satu kali tidak diizinkan masuk olehnya karena telat 1 menit dari peraturan. Kenapa dia harus sekeras ini ? Padahal saat SMA telat satu jam saja tidak mengapa asal punya alasan yang jelas.
Sambil bermain catur dengan Ali, aku menanyakan yang pendapat yang lainnya. Denny sejujurnya malas mengikuti kelas, sedangkan Rezky ingin masuk kelas. Sontak kami terkejut karena Rezky adalah yang termalas diantara kami berempat. Meski ia yang mengingatkan bahwa UTS sudah dekat dan harus melengkapi catatan dan belajar ekstra keras mendekati ujian.
Tidak terasa 2 minggu lagi sudah memasuki masa UTS pertamaku selama perkuliahan. Tentu saja aku memikirkan soal apa saja yang akan keluar pada saat ujian nanti. Menurut informasi trio JON, ujian semester satu ini sangat berbeda dengan ujian yang ada di SMA.
Mengenai catatanku sendiri, aku tidak begitu yakin dan lebih baik meminjam catatan temanku. Tidak seperti pada saat sekolah dulu ada Vera yang bisa aku andalkan. Semoga saja teman-teman yang lain dapat aku pinjami catatannya.
Denny mempunyai catatan paling lengkap diantara kami, tetapi tulisan dia tidak bisa dibaca. Sedangkan yang lainnya sama sepertiku, tidak lengkap di beberapa bagian. Meski secara teknis aku hampir tidak pernah menulis.
Kami mempunyai kesimpulan untuk meminjam catatan teman yang lain, tetapi kami tidak tahu siapa. Oleh karena itu, kami mencari kandidat manusia beruntung tersebut di kelas nyonya. Malang sekali nasib kami karena mau tidak mau kami harus masuk kelas dan tidak bisa cabut ke sana.
Beruntungnya kami masuk kelas karena diadakan kuis dadakan dan jaminan nilai C keatas jika mengikutinya. Setelah selesai kelas, kami bertanya-tanya pada hasil pantauan kami di kelas membosankan ini. Kami berempat menyebar untuk meminjam catatan.
Aku meminjam ke Laksmie, Denny ke Maria, Ali ke Felicia, sedangkan Rezky ke Jahal. Setelah melaksanakan misi, kami berkumpul di markas dan melaporkan hasil tugas masing-masing.
“Li, gimana si Felicia? Dia mau minjemin catetannya ke kita?”, tanyaku.
“ia tak mau nah. Tapi emang udah pasti ia tak mau, soalnya ia emang orangnya strict banget kalo tentang belajayar.”
“haduh hopeless banget dah jadi pacar. Bener-bener bucin anda ya, next gimana ke jahal rez?”, tanya Denny.
“breh asli dia manusia termeong dah. Awak tak paham ada manusia termeong seperti itu.”
“separah itukah dia?”, jawab kami secara serontak.
Ia mengangguk dengan cepatnya.
“Laksmie gimana dam? Dia salah satu dari 5 wanita paling depan. Mau minjemin?”, tanya Rezky.
“singkat, padat, jelas, dan menusuk. Dia bilang xklsjqlwkrj12340291.”
“Apa?”, jawab mereka dengan kaget.
“iya. Dia bilang laskdnqwizxwqepoqweo.”
Kami semua terdiam, termenung, dan tersungkur lemas dengan kata-kata itu. Laksmie memang benar-benar punya mulut yang sangat tajam. Di pojok sana Ali terlihat sangat terpukul dengan kata-kata itu sehingga tidak bisa melanjutkan diskusi. Aku berinisiatif menggantikan Ali yang sudah terkapar untuk melanjutkan diskusi meja bundar ini.
“harapan terakhir kita adalah engkau wahai Denny. Apakah sang putri mau meminjamkan hartanya kepada kami, sang rakyat jelata?.”, Tanyaku dengan lemas dan penuh harapan.
“nona... tidak bisa meminjamkannya....”
Kami tersungkur semakin lemas mendengar laporan tersebut.
“tetapi...”
“T-E-T-A-P-I?”, Jawab kami dengan segenap jasmani dan rohani.
“dibandingkan meminjamkan yang kurang jelas. Ia mengajak belajar bersama selama UTS.”
“SELAMA UTS? SERIUSAN? UWOOOOOOOO”, teriak kami dengan bahagia.
Pecahlah semua keraguan, kelemahan, dan ketidak mampuan kami. Setelah itu kami berpesta dengan memesan masing-masing soda gembira dan mie goreng dobel dengan keju,kornet, serta nasi telur orak arik dengan gorengan 2 untuk melengkapi kegembiraan kami. Setelah kegembiraan fana itu sirna kami baru sadar bahwa kami semua tidak punya cukup uang untuk membayar itu semua.
Kala itu aku dilanda kebingungan dan juga rasa bahagia yang amat dalam. Aku mendapatkan hpku kembali adalah hal yang paling bahagia pada hari itu. Kebingungan yang aku dapat pada hari itu adalah kisah masa lalu yang ia ceritakan kepada kami pada malam itu. Untuk apa ia menceritakan hal itu kepada kami?
Ia dahulu pernah berteman dengan seorang anak lelaki dari luar kota. Anak lelaki itu adalah pindahan dari SD lokal di kota tempat tinggalnya. Konon, karena kenakalannya itu semua guru di SD yang terdahulu menyerah untuk menanganinya. Padahal anak tersebut baru berbuat nakal 1 kali, meskipun itu memang sangat parah.
Anak tersebut dimasukkan ke kelas paling pintar dengan harapan ia akan tertular semangat belajar oleh lingkungannya. Kenyataan pahit selalu berada ketika anda tidak mengharapkannya. Anak tersebut justru dikucilkan karena dosa masa lalu yang bahkan tidak ia lakukan. Karena itu, ia selalu sendirian selama awal-awal tahun di sekolahnya.
Satu tahun berlalu tanpa interaksi yang berarti, mereka berdua dipertemukan kembali oleh takdir. Mereka satu kelas lagi dan guru mengatur mereka untuk dapat duduk bersama. Ia lebih mengenal anak lelaki itu lebih dalam dari guru maupun teman-teman lainnya.
Mereka bilang, anak itu pembawa sifat buruk, anarkis, tidak mau diatur, dan masa depannya suram karena tidak pintar. Tetapi semua itu salah ketika ia mengenalnya lebih dalam. Ia tidak seperti yang dibilang oleh sekitarnya. Memang ia sedikit keras kepala, tetapi ia adalah anak yang cerdas, asik, riang meskipun entah mengapa ia tidak mempunyai semangat belajar.
Ketika waktu itu ia bertanya kenakalan apa yang pernah ia lakukan, ia tidak menjawab sepatah katapun bahkan 1 tangga nadapun. Hanya diam dan langsung meninggalkan dengan dinginnya. 6 bulan berlalu dan akhirnya ia mengetahui sedikit demi sedikit kehidupan pribadinya.
Ia adalah anak yatim, tidak menyukai teh manis, takut dengan beruang, dan ahli dalam olahraga. Lalu ia menceritakan bagaimana menyenangkannya bermain jungkat jungkit, kemudian main petak umpet, buaya-buayaan, hinggi bermain barbie bersama. Namun kebahagiaan insan tersebut tidak akan abadi layaknya sebuah kehidupan.
Ketika mendekati ujian nasional, dia sudah tidak bisa menemui anak itu lagi dengan alasan tertentu. Dia rindu dengannya dan hanya bisa melihatnya dari jauh ketika ujian nasional berlangsung. Kemudian ia berharap bisa bertemu dengannya lagi sekarang ini dan berharap ia masih mengingatnya.
Ia terlihat berkaca-kaca setelah menceritakan kisah tersebut. Aku merasa bahwa ia memiliki kerinduan yang amat dalam kepadanya. Aku hanya bisa bersimpati kepadanya kala itu.
Setelah itu ia memberikan handphone milikku dan kami baru sadar bahwa sudah jam 12 malam. Kami mengakhiri pertemuan pada hari itu dengan permintaan maaf dari Kak Ulan. Setelah itu aku mengantarkan Amanda pulang kembali ke kosnya.
Ketika dijalan kami tidak terlalu banyak berbincang karena Amanda sudah mengantuk. Aku tahu kalau dia mengantuk, oleh karena itu aku melakukan manuver anti mengantuk yang sudah aku latih sejak jaman SMA dahulu. Aku langsung menancap gas dan sengaja aku membiarkan diriku untuk dirasuki oleh arwah rossi yang sedang bergentayangan.
Dengan waktu 10 menit, kami telah tiba di kos Amanda yang seharusnya ditempuh 30 menit dari alun-alun kota. Amanda turun dengan terhuyung-huyung dan lemas setelah aku melakukan manuver tadi. Ia langsung pamit dan langsung masuk ke dalam kos. Setelah itu aku pulang menuju kosku dengan kecepatan tinggi untuk menghindari ngantuk yang amat parah.
Ketika aku akan tidur, aku masih memikirkan segala yang terjadi hari ini. Pagi hari tadi, tidak terpikiran sedikitpun tentang HP yang hilang tetapi malam ini aku mendapatkan HP milikku kembali. Yang kupikirkan saat ini adalah perbuatanku ke orang tuaku dan maksud cerita dari kak Ulan.
Malam ini aku juga membayangkan betapa imutnya tadi Amanda memegang bajuku dengan kecilnya sambil merebahkan kepalanya ke punggungku dengan imutnya memohon untuk aku tidak mengebut. Mungkin setelah kejadian ini, aku rasa ia akan kapok untuk pulang denganku.
Alunan melodi kehidupan melantun dengan damai membuat semua orang terlena dengan kehidupan yang fana. Tidak terasa 1 bulan sudah berlalu dengan begitu cepat dari kejadian itu.
Pagi ini aku sedang duduk di kelas mendengarkan kuliah Pak Budi tentang penulisan jurnal. Materi yang ia sampaikan adalah cara penulisan jurnal, format jurnal, dan cara agar mempunyai niat menulis jurnal. Di penghujung kelas, ia memberi kami tugas yaitu menulis apa yang kamu lakukan hari ini sampai ujian akhir semeseter.
Jika mengerjakannya dengan tekun dan sesuai target maka langsung mendapatkan A. Tetapi kalau tidak mengerjakan sama sekali jangan berharap untuk mendapatkan C. Tugas tersebut memang mudah tetapi sangat mematikan jika kemalasan menelan niat kami.
Aku makan bersama dengan Denny, Rezky dan Ali sehabis kelas di burjo kacang. Kami biasa disini karena lokasi yang tidak ramai, penjaga yang asik, dan makanan yang murah dan lumayan enak. Entah mengapa selama satu bulan ini kami seakan saling tertarik untuk bercengkrama bersama. Apa ini yang dinamakan orang bodoh akan saling tarik menarik antar sesamanya?
Kami biasa bermain catur, membahas wanita, gosip kakak tingkat, atau terkadang kami hanya sekedar membolos demi meluangkan waktu bersama disini. Mengenai teman baruku, Rezky berasal dari daerah timur bernama Malaka, sedangkan Ali berasal dari perbatasan negara bagian barat dengan timur yaitu Ampat.
Rezky mempunyai perawakan tinggi besar dan kulit coklat yang mempunyai kesan yang kuat. Meski sebenarnya ia mirip dengan Denny yaitu sangat kikuk jika berhadapan dengan wanita. Selain itu dia suka bermain game online sepertiku.
Ali memiliki perawakan timur tengah dengan perawakan tinggi, kulit putih, dan hidung mancung. Ia adalah primadona diantara kami berempat, tetapi ia sudah punya pacar yang bernama Felicia. Ia satu jurusan dengan kami dan masuk pada tahun yang sama.
Matahari sudah mulai naik ke puncak dunia yang menandakan bahwa 1 jam lagi kami harus masuk kelas. Kelas pada siang ini adalah kelas Nyonya Rami. Beliau merupakan salah satu dosen sesepuh di universitas kami. Ia adalah spesialis mikroorganisme dan antek-anteknya. Rumornya ia belum menikah dan sekarang sudah menginjak umur setengah abad lebih separuh dasawarsa.
Sejujurnya saja aku malas sekali masuk kelasnya karena sangat membosankan dan sangat disiplin. Aku pernah satu kali tidak diizinkan masuk olehnya karena telat 1 menit dari peraturan. Kenapa dia harus sekeras ini ? Padahal saat SMA telat satu jam saja tidak mengapa asal punya alasan yang jelas.
Sambil bermain catur dengan Ali, aku menanyakan yang pendapat yang lainnya. Denny sejujurnya malas mengikuti kelas, sedangkan Rezky ingin masuk kelas. Sontak kami terkejut karena Rezky adalah yang termalas diantara kami berempat. Meski ia yang mengingatkan bahwa UTS sudah dekat dan harus melengkapi catatan dan belajar ekstra keras mendekati ujian.
Tidak terasa 2 minggu lagi sudah memasuki masa UTS pertamaku selama perkuliahan. Tentu saja aku memikirkan soal apa saja yang akan keluar pada saat ujian nanti. Menurut informasi trio JON, ujian semester satu ini sangat berbeda dengan ujian yang ada di SMA.
Mengenai catatanku sendiri, aku tidak begitu yakin dan lebih baik meminjam catatan temanku. Tidak seperti pada saat sekolah dulu ada Vera yang bisa aku andalkan. Semoga saja teman-teman yang lain dapat aku pinjami catatannya.
Denny mempunyai catatan paling lengkap diantara kami, tetapi tulisan dia tidak bisa dibaca. Sedangkan yang lainnya sama sepertiku, tidak lengkap di beberapa bagian. Meski secara teknis aku hampir tidak pernah menulis.
Kami mempunyai kesimpulan untuk meminjam catatan teman yang lain, tetapi kami tidak tahu siapa. Oleh karena itu, kami mencari kandidat manusia beruntung tersebut di kelas nyonya. Malang sekali nasib kami karena mau tidak mau kami harus masuk kelas dan tidak bisa cabut ke sana.
Beruntungnya kami masuk kelas karena diadakan kuis dadakan dan jaminan nilai C keatas jika mengikutinya. Setelah selesai kelas, kami bertanya-tanya pada hasil pantauan kami di kelas membosankan ini. Kami berempat menyebar untuk meminjam catatan.
Aku meminjam ke Laksmie, Denny ke Maria, Ali ke Felicia, sedangkan Rezky ke Jahal. Setelah melaksanakan misi, kami berkumpul di markas dan melaporkan hasil tugas masing-masing.
“Li, gimana si Felicia? Dia mau minjemin catetannya ke kita?”, tanyaku.
“ia tak mau nah. Tapi emang udah pasti ia tak mau, soalnya ia emang orangnya strict banget kalo tentang belajayar.”
“haduh hopeless banget dah jadi pacar. Bener-bener bucin anda ya, next gimana ke jahal rez?”, tanya Denny.
“breh asli dia manusia termeong dah. Awak tak paham ada manusia termeong seperti itu.”
“separah itukah dia?”, jawab kami secara serontak.
Ia mengangguk dengan cepatnya.
“Laksmie gimana dam? Dia salah satu dari 5 wanita paling depan. Mau minjemin?”, tanya Rezky.
“singkat, padat, jelas, dan menusuk. Dia bilang xklsjqlwkrj12340291.”
“Apa?”, jawab mereka dengan kaget.
“iya. Dia bilang laskdnqwizxwqepoqweo.”
Kami semua terdiam, termenung, dan tersungkur lemas dengan kata-kata itu. Laksmie memang benar-benar punya mulut yang sangat tajam. Di pojok sana Ali terlihat sangat terpukul dengan kata-kata itu sehingga tidak bisa melanjutkan diskusi. Aku berinisiatif menggantikan Ali yang sudah terkapar untuk melanjutkan diskusi meja bundar ini.
“harapan terakhir kita adalah engkau wahai Denny. Apakah sang putri mau meminjamkan hartanya kepada kami, sang rakyat jelata?.”, Tanyaku dengan lemas dan penuh harapan.
“nona... tidak bisa meminjamkannya....”
Kami tersungkur semakin lemas mendengar laporan tersebut.
“tetapi...”
“T-E-T-A-P-I?”, Jawab kami dengan segenap jasmani dan rohani.
“dibandingkan meminjamkan yang kurang jelas. Ia mengajak belajar bersama selama UTS.”
“SELAMA UTS? SERIUSAN? UWOOOOOOOO”, teriak kami dengan bahagia.
Pecahlah semua keraguan, kelemahan, dan ketidak mampuan kami. Setelah itu kami berpesta dengan memesan masing-masing soda gembira dan mie goreng dobel dengan keju,kornet, serta nasi telur orak arik dengan gorengan 2 untuk melengkapi kegembiraan kami. Setelah kegembiraan fana itu sirna kami baru sadar bahwa kami semua tidak punya cukup uang untuk membayar itu semua.
akhirnya updead
Diubah oleh Hanz21 24-05-2020 19:46
genji32 dan i4munited memberi reputasi
3
Kutip
Balas