Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
PDB Tumbuh Stagnan, Penggangguran RI Nambah 1,5 Juta/Tahun


Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi sepanjang 2018. Hasilnya cukup menggembirakan, lantaran perekonomian Indonesia tumbuh 5,17%.

Angka tersebut bahkan di atas ekspektasi pasar, bahkan di atas perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bendahara negara sebelumnya memperkirakan, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,15% di 2018.

Meski demikian, realisasi pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5%, dianggap tak cukup. Apabila realisasi pertumbuhan ekonomi stagnan di 5%, bukan tidak mungkin angka pengangguran semakin membludak.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengemukakan, rata-rata pertumbuhan ekonomi domestik dalam beberapa tahun terakhir hanya sekitar 5%.

Sementara di sisi lain, pertumbuhan angkatan kerja setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Namun dengan pertumbuhan di kisaran 5%, maka serapan lapangan pekerjaan menjadi lebih lambat.

"Pertumbuhan ekonomi itu kita butuhkan untuk menyediakan lapangan pekerjaan dan menyejahterakan masyarakat," kata Piter saat berkunjung ke Redaksi CNBC Indonesia, Jumat (8/2/2019).

"Gembar gembor bonus demografi. Angkatan kerja produktif kita itu sekarang kisaran tumbuh sekitar 3 juta jiwa. Kalau tumbuh 5%, hanya bisa menyediakan kisaran 1,5 juta. Artinya nambah 1,5 juta pengangguran tiap tahun," tegasnya.

"Puncak bonus demografi itu 2023. Kalau terus-terusan seperti ini, kita akan alami puncak pengangguran. Artinya bonus demografi berubah jadi bencana demografi," jelasnya.

Menurutnya, untuk menghindari hal tersebut, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia setidaknya harus tumbuh minimal 8%. Lantas, apakah mungkin Indonesia tumbuh di angka tersebut dalam beberapa tahun ke depan?


"China itu dari 3,35% melompat ke 14% dalam 2 tahun. Vietnam sekarang sudah 7%. Kenapa kita tidak bisa? Padahal kita menghadapi kondisi global yang sama," tegasnya.

"Perlu kejujuran terhadap apa yang kita lakukan. KIta gak pernah jujur pada kondisi yang sebenarnya," tegas Piter.

Berdasarkan penelusuran tim riset CNBC Indonesia, perekonomian Indonesia saat ini memang dikuasai oleh sektor non tradable yakni sebesar 53,4% dari perekonomian nasional. Sementara sisanya, dikuasai sektor tradable.

Padahal, lapangan kerja sektor tradable ini yang relatif mudah diakses oleh masyarakat Indonesia yang mayoritasnya berpendidikan rendah. Dari total angkatan kerja di Indonesia sebanyak 131 juta jiwa, hanya 12,4 juta yang tercatat sebagai lulusan universitas.

Pada akhirnya, tingkat pengangguran pun makin sulit ditekan. Apabila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, tingkat pengangguran Indonesia menjadi yang tertinggi.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-15-juta-tahun

waduh....

bagaimana ini?? selama 4 tahun kita sudah menciptakan 10 juta lapangan kerja, jadi apakah 10 juta lapangan kerja sudah tersedia pak jokowi?? emoticon-Matabelo
1
2.4K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
kutil75Avatar border
kutil75
#6
tuh pan apa ane bilang? emoticon-Mad genjot infrastruktur untuk mendapatkan manfaat yg akan datang tanpa dibarengi ketahanan segala aspek yg begini
ntar infrastruktur udah jadi...hutang numpuk, penggangguran udah bejibun, tarif tol mahal,daya beli turun ongkos produksi tambah,harga jual produk mahal, ujung2nya target investasi gak tercapai
ini namanya terlalu maksa emoticon-Cape d...
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.