Kaskus

Story

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
habibhievAvatar border
aji601602662Avatar border
dukronisirya115Avatar border
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#1101
BAGIAN 51
SEMESTER BARU
part 1



Semester baru dimulai, Asnawi kembali menjalani kegiatan perkuliahan sepeti baisanya. Dia mengambil mata kuliah Praktik Kerja yang mengharuskan dia untuk selalu hadir dan belajar dilapangan. Dia melaksanakan Praktik Kerja di sebuah proyek apartemen di kawasan Dago Atas yang tinggi bangunan itu mencapai 30 Lantai. Tidak hanya Asnawi yang memiliki kesibukan sehari hari, tapi juga Hayati yang sekarang memiliki pekerjaan untuk mengajari Syarifah les privat tentang pelajaran kuliahnya.

Hayati mengajar les privat setiap empat hari dalam seminggu. Jadwalnya tidak menentu, kadang pagi, kadang siang bahkan malam hari yang membuat Hayati sering menginap di rumah Cascade. Sekarang Hayati sudah memiliki penghasilan sendiri. Oleh karenanya, dia bisa membeli daging dari uang hasil mengajarnya. Dia juga memiliki tabungan yang cukup besar yang diperoleh dari mommy Cascade ketika malam natal. Asnawi sama sekali tidak memanfaatkan uang milik Hayati untuk kebutuhan pribadinya. Hayati juga telah memiliki smartphone yang diberikan oleh Syarifah. Tujuannya agar bisa dengan mudah berkomunikasi dan tidak perlu merepotkan Asnawi. Setiap kali Hayati mengajar les privat, dia selalu dijemput oleh Syarifah ke kostan Asnawi. terkadang dia juga diantar jemput sama Asnawi dengan motor bututnya.

Hayati sangat senang dengan kegiatan barunya itu, selain mendapatkan uang, dia juga dapat teman bahkan saudara. Tidak hanya Syarifah yang berinteraksi sama Hayati, melainkan juga Cascade dan Bi Asih yang selalu nimbrung ketika sesi les privat, bahkan terkadang anggota genk Cascade pun tak terkecuali Merry ,suka ikut ngerumpi sama Hayati apabila mereka sedang berkunjung ke rumah Cascade. Mungkin komposisi sesi les privat ala Hayati adalah 50 % belajar dan 50 % ngerumpi, karena cewek cewek memang hobby ngerumpi.

Asnawi telah berhasil mengubah hidup Merry, yang sebelumnya selalu terjebak dalam kenistaan, kini berubah menjadi keberkahan. Merry bekerja paruh waktu sebagai barista di cafe dan restoran milik Cascade. Dia sekarang mendapat penghasilan yang halal dan barokah. Asnawi mengajak Merry untuk pindah tempat tinggal ke kostan yang lebih sederhana, Merry pun menyetujuinya. Asnawi dan Hayati membantu Merry memindahkan barang barangnya ketika berpindah tempat tinggal. Merry sangat bahagia dengan kehidupan barunya. Setiap hari, Merry selalu menyempatkan diri untuk ketemuan dengan Asnawi,baik ketika nongkrong bareng genk nya atau sengaja mengadakan ketemuan di tempat yang mereka tentukan. Lagi-lagi Asnawi terjebak dalam perselingkuhan yang lebih dalam. Memang status mereka adalah kakak-adik tapi pada kenyataannya mereka lebih mirip orang yang pacaran.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Asnawi sudah memasuki masa masa Ujian Tengah Semester (UTS). Tiga bulan sudah setelah dirinya dan Merry mulai menjalani hubungan gelap dan mencurangi Hayati. Selama ini Hayati tidak tahu dengan hubungan mereka. Yang dia tahu adalah Asnawi dan Merry hanya kakak-adik dan tidak lebih dari itu. Asnawi bermain api dengan Hayati, namun dirinya tidak sadar kalau api itu semakin membesar dan hanya masalh waktu api itu akan menyambar dirinya.

Pada suatu hari, seperti biasa Hayati mengajari Syarifah di rumah Cascade. Mereka belajar di beranda rumah yang menghadap langsung ke taman depan rumah. Hayati sedang menjelaskan sesuatu tentang pengalaman dia ketika praktik di pedesaan. Dia mengajarkan Syarifah cara cara menolong orang yang kecelakaan.

“nah gitu Syarifah, kamu ngerti kan?”

“iya teh aku ngerti....trus prektekinnya gimana teh?”

“hmmmmm...kita harus pake alat peraga kayanya...atau enggak ada, apa ada orang yang mau jadi relawan nggak yah buat jadi korban”

“gimana kalo Bi Asih aja teh yang jadi relawannya?”

“apa dia mau jadi relawan?”

“pasti dong,...lagian aku laper nih sekalian mau minta makan ah sama dia...”

“wah aku juga pengen dong Syarifah”

“iya jelas atuh aku pasti bawain buat teteh, kan teteh mah nggak pernah kenyang...hahahaha laperr terusss”

“ihhhh!!..kamu dasar yah!!......jangan kenceng kenceng dong bilangnya kan malu hihih”

Syarifah pergi menuju dapur untuk meminta Bi Asih menjadi relawan praktek p3k nya dan meminta makanan. Hayati duduk di sebuah kursi rotan yang menghadap ke sebuah kolam dekorasi taman. Kolam itu berbentuk lingkaran dengan air mancur ditengahnya. Tiba tiba ada seekor burung gagak hinggap di tepian. Burung gagak itu berteriak cukup kencang sehingga menarik perhatian Hayati. Dia kemudian berdiri dan pergi menghampiri burung gagak itu.

“oohh...ternyata kamu alfredo...?...lagi ngapain disini?” tanya Hayati sambil mengulurkan tangan kanannya ke alfredo. Alfredo pun loncat dan hinggap di tangan Hayati. Burung itu kemudian berbicara ke Hayati dengan bahasa burung. “apaa?...Bendoro pengen ketemuan sama aku?” tanya Hayati ke alfredo yang diikuti anggukan kepala alfredo.”mau apa yah dia pengen ketemu aku?” Hayati kembali menanyai alfrdeo dan dibalas dengan suara gagak yang keras.”oh ada hal penting...hmmmmm, oke kalo gitu, nanti malem aku mampir ke rumah Ratih”. alfredo pun kembali berbunyi dengan kencang. Hayati mengeluarkan sepotong biskuit dari sakunya dan memberikannya kepada alfredo. Alfredo langsung mematuknya dan setelah itu dia kembali terbang ke udara menjauhi Hayati.

Hayati sangat penasaran dengan undangan Bendoro, pasalnya Hayati belum pernah bertemu Bendoro dan Ratih lagi setelah peristiwa dirinya yang mengamuk. Hayati merasa sangat berdosa kepada mereka dan dia tidak berani untuk menemuinya, namun karena ini adalah undangan langsung dari Bendoro, maka dirinya memberanikan diri untuk pergi ke rumah Ratih dan menemui mereka.

“tehh!!...sini makanan nih udah ada” teriak Syarifah yang memegang sebuah nampan yang berisi beberapa potong tendreloin setengah matang. Tampak dibelakangya Bi Asih juga memegang nampan yang berisi tiga gelas minuman berwarna biru dan pink. Hayati langsung lari menghampiri mereka karena tergoda oleh bau sedap tenderloin.

Sore hari menjelang senja, Hayati diantar pulang oleh Syarifah menggunakan mobillnya. Di sepanjang jalan mereka terus berdiskusi tentang persiapan UTS yang akan ditempuh Syarifah. Ketika mendekati kostan Asnawi, Hayati meminta kepada Syarifah untuk mengantanya ke sebuah rumah besar terbengkalai yang berada di sebuah jalanan yang sepi.

“teh mau apa berhenti disini?...serem banget teh, apalagi rumah itu angker banget kayanya”

“aku mau beli sate ..... Ifah, disini enak banget satenya...aku mau beli buat mas Nawi”.

“hmmmmm..aku dari tadi nggak liat tukang sate deh disini...boro boro tukang sate, orang aja nggak ada yang lewat teh”

“hihihihih..ada kok nanti belum lewat, bentar lagi kayanya” Hayati kemudian membuka pintu mobil dan keluar.

“oke deh kalo gitu mah....hati hati yah teh, awas lho nanti ketemu sama kunti, hih takut banget aku mah”

“tenang aja Syarifah, kalo aku ketemu kunti, bakal aku kenalin ke kamu deh hihihihi”

“hiiiihh!! Teteh....nakutin aku aja ihhh...yaudah aku pergi dulu yah.....dadah teteh”

“dadah Syarifah”

Syarifah langsung tancap gas untuk secepatnya menjauhi rumah menyeramkan itu dengan mobilnya, sementara Hayati melambaikan tangannya ke arah Syarifah. Setelah dikiranya aman, Hayati langsung masuk kedalam rumah yang kelihatan angker bagi Syarifah. Dia mengetuk pintu depan dan tak lama kemudian seseorang membuka pintu itu.

“eehhhh jeng Hayati..apa kabar...duhh!! kangen banget nih sama kamu sayang” sapa Bendoro yang langsung memeluk erat Hayati.

“iya jeng...sama, maafin banget yah jeng, aku udah jahat sama kamu....aku nggak sadar kalo aku nyaris ngebunuh mu” kata Hayati yang terisak.

“nggak apa apa jeng, nggak usah minta maaf...mari kita masuk yuk, didalem ada Ratih, dia lagi nyiapin makanan buat kita” ajak Bendoro dengan menarik tangan Hayati kedalam rumah.

“asiikkk....aku laper nih jeng..hehehe” kata Hayati sambil memegangi perutnya.

“udah nggak aneh sih, kamu tuh laper aja kerjaannya hahahaa” kata bandoro sambil menutup pintu masuk.

Mereka berjalan menuju ruang tengah dan duduk di sofa besar yang ada disitu. Hayati tampak heran degan kondisi ruangan yang udah kembali bersih dan rapi seperti semula. Padahal ruangan tersebut sebelumnya mengalami rusak parah akibat amukan Hayati.

“jeng, kok bisa sih ruangan ini jadi bagus lagi? Bukannya dulu hancur banget yah gara gara aku..huft..huft”

“udah aku perbaikin dong jeng sama jasa pembersih ekspress punya Lastri temen bisnisku”

“hah? Siapa tuh Lastri?, murid kamu yang lain”

“bukan jeng, dia itu aktivis pemerhati para tuyul, dia sangat mencintai anak anak, makanya dia membela kaum tuyul yang selama ini selalu diperbudak olah para manusia serakah untuk kepentingan mereka...sementara hak hak tuyul sama sekali nggak diperhatiin”

“waahhhh! Lastri Hebat banget yah....terus hubungan sama bisnis jasa pembersih ekspres apaan jeng?”

“hmmmm..ya dia mempekerjakan para tuyul yang dia selametin...dia mendidik para tuyul itu hidup mandiri dan memiliki keterampilan kerja......nah, buat ngelakuin hal itu, aku ngemodalin lastri....dan aku sama sekali nggak nuntut keuntungan dari bisnis ini”

“duuhh mulia banget yah lastri itu, aku jadi terharu dengernya...emang sih para tuyul itu anak anak, nggak sepantasnya mereka diperlalukan kaya pekerja...mereka masih butuh kasih sayang”

“bener banget jeng, mereka emang arwah anak anak dan selamanya akan menjadi anak anak, mereka nggak akan tumbuh jadi dewasa, yaah sama kaya kita, walaupun umur udah tua tapi wujud kita tetep kaya pas kita mati.....makanya mereka perlu hidup mandiri dan bisa ngurus diri mereka sendiri”

“iya jeng, aku jadi inget dulu pas baru diusir kamu dan direkrut ama wewe gombel, waktu itu aku sempet miara tuyul kembar sebagai anak angkat...mereka cowok cewek, aku kasih nama Lolo dan Lili...hmmm mereka lucu banget, huft...huft..” tiba tiba Hayati terisak ketika mengingat para anak angkatnya. Bendoro langsung merangkul dirinya dan mengusap kepalanya.

“emang sekarang mereka pada kemana jeng?....ko kamu jadi sedih jeng?”

“hiks..hiks...soalnya mereka direnggut dari pangkuanku....suatu hari wewe gombel mergoki aku lagi maen bareng mereka...sontak waktu itu wewe gombel langsung mengambil mereka”

“terus buat apa wewe gombel ngambil mereka?”

“mereka mau dijual kepada manusia yang mau memanfaatkan mereka...sedih banget jeng, aku udah sayang banget sama mereka, waktu itu aku dihajar sama wewe gombel sampe mata kananku copot dan ngegantung di pipi..hiks..hiks”

“udah jeng jangan sedih......udah nasib para arwah gentayangan yang selalu diperbudak”

Bendoro berusaha menghibur Hayati yang sedih karena teringat dengan lolo dan lili yang direnggut dari pangkuannya oleh wewe gombel. Tak lama kemudian Ratih keluar dari dapur sambil membawa panci yang berisi sup. Begitu Hayati melihat Ratih, dia langsung lari menghampiri dan bersujud di kaki Ratih. Hayati bermaksud meminta maaf kepada Ratih atas kejadian beberapa bulan yang lalu. Ratih tampak salah tingkah dan langsung menyuruh Hayati untuk bangkit kembali.

“maafin aku jeng.....aku menyesal udah ngancurin rumah kamu...hiks..hiks”

Diubah oleh Martincorp 04-02-2019 15:46
rendy8est
OkkyVanessaM
rijalbegundal
rijalbegundal dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.