- Beranda
- Stories from the Heart
Kumpulan Cerita Horor Keluargaku
...
TS
ladydyana
Kumpulan Cerita Horor Keluargaku
Saya rasa kumpulan cerita ini harus dimulai dari bapak saya karena cerita beliaulah yang paling banyak diantara anggota keluarga kami. Tapi saya tidak bisa mengurutkan cerita bapak berdasarkan waktunya karena beliau pun tidak ingat waktu tepatnya urutan cerita-cerita tersebut terjadi 
1. Bapak #1-KUCING-
2. Bapak #2 -TIKUNGAN JALAN-
3. Bapak #3 -BAYI-
4. Bapak #4 -JIN PELIHARAAN-
5. Bapak #5 -SERANGAN TAK TERLIHAT-
6. Mama #1 -NENEK SEDANG SHALAT-
7. Mama #2 -KAMBING?-
8. SIDE STORY (Perdukunan)
9. SIDE STORY (Penolong)
10. Me -SI MATA BESAR-
11. Me #2 -DOPPELGANGER-
12. Me #3 -TEROR DI PESANTREN-
13. Me #4 -NONA KUNTI-
14. Ervina #1 -TUMBAL-
15. Ervina #2 -NENEK BERAMBUT PANJANG-
16. Ervina #3 -LAST-
BAPAK #1
Cerita pertama ini dialami bapak saya saat beliau masih sekolah dasar. Di suatu siang selepas dhuhur setelah beliau selesai makan dan sedang bersantai di dipan di teras rumah. Rumah bapak di kampung ini merupakan rumah tradisional yang punya teras dengan pagar setinggi 1 meter, mirip seperti rumah adat betawi. Di sebelah kiri rumah ada halaman yang lumayan luas dan dibatasi pagar setinggi 1.5 meter yang membatasi halaman dengan jalan kecil di depannya.
Posisi bapak tidur tengkurap sambil menikmati hembusan angin yang sejuk dengan gemerisik suara daun daun dari pepohonan yang lebat di sekitar rumah sambil pandangannya terarah ke pintu pagar pembatas halaman yang sedikit terbuka sambil melamun. Saat itu masuklah seekor kucing hitam berjalan mendekat tanpa menyadari sosok bapak di situ. Bapak terus menatap kucing itu melalui celah pagar rumah sampai akhirnya kucing itu lewat di depan bapak dan berhenti, seperti sadar sedang diperhatikan kucing itu menoleh dengan kaget dan terdiam di tempatnya.
Bapak terus menatap kucing itu seperti tidak bisa melepaskan pandangannya begitupun kucing hitam itu yang terus menatap bapak tanpa berkedip. Namun anehnya semakin lama tubuh kucing itu semakin membesar dan terus membesar begitupun matanya yang juga membesar dan berubah merah. Sampai akhirnya kucing hitam itu tumbuh sebesar kambing.
Bapak pun teriak sekencang kencangnya, sambil menatap kucing hitam itu lari kencang ke arah kebun yang dipenuhi pohon besar. Bapak pun langsung lari ke dalam rumah dengan ketakutan.

1. Bapak #1-KUCING-
2. Bapak #2 -TIKUNGAN JALAN-
3. Bapak #3 -BAYI-
4. Bapak #4 -JIN PELIHARAAN-
5. Bapak #5 -SERANGAN TAK TERLIHAT-
6. Mama #1 -NENEK SEDANG SHALAT-
7. Mama #2 -KAMBING?-
8. SIDE STORY (Perdukunan)
9. SIDE STORY (Penolong)
10. Me -SI MATA BESAR-
11. Me #2 -DOPPELGANGER-
12. Me #3 -TEROR DI PESANTREN-
13. Me #4 -NONA KUNTI-
14. Ervina #1 -TUMBAL-
15. Ervina #2 -NENEK BERAMBUT PANJANG-
16. Ervina #3 -LAST-
MOHON PENCERAHAN GAN
Quote:
Quote:
BAPAK #1
Cerita pertama ini dialami bapak saya saat beliau masih sekolah dasar. Di suatu siang selepas dhuhur setelah beliau selesai makan dan sedang bersantai di dipan di teras rumah. Rumah bapak di kampung ini merupakan rumah tradisional yang punya teras dengan pagar setinggi 1 meter, mirip seperti rumah adat betawi. Di sebelah kiri rumah ada halaman yang lumayan luas dan dibatasi pagar setinggi 1.5 meter yang membatasi halaman dengan jalan kecil di depannya.
Posisi bapak tidur tengkurap sambil menikmati hembusan angin yang sejuk dengan gemerisik suara daun daun dari pepohonan yang lebat di sekitar rumah sambil pandangannya terarah ke pintu pagar pembatas halaman yang sedikit terbuka sambil melamun. Saat itu masuklah seekor kucing hitam berjalan mendekat tanpa menyadari sosok bapak di situ. Bapak terus menatap kucing itu melalui celah pagar rumah sampai akhirnya kucing itu lewat di depan bapak dan berhenti, seperti sadar sedang diperhatikan kucing itu menoleh dengan kaget dan terdiam di tempatnya.
Bapak terus menatap kucing itu seperti tidak bisa melepaskan pandangannya begitupun kucing hitam itu yang terus menatap bapak tanpa berkedip. Namun anehnya semakin lama tubuh kucing itu semakin membesar dan terus membesar begitupun matanya yang juga membesar dan berubah merah. Sampai akhirnya kucing hitam itu tumbuh sebesar kambing.
Bapak pun teriak sekencang kencangnya, sambil menatap kucing hitam itu lari kencang ke arah kebun yang dipenuhi pohon besar. Bapak pun langsung lari ke dalam rumah dengan ketakutan.
Diubah oleh ladydyana 13-11-2020 15:51
emineminna dan meqiba memberi reputasi
14
23.3K
104
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ladydyana
#2
Bapak #2
Kumpulan Cerita Horor Keluargaku
Bapak ku lahir dan tinggal di pulau kecil yang termasuk ke dalam kepulauan yang ada di sekitar pulau Madura. Jika setelah menyebrangi Surabaya menuju Madura kami masih harus menempuh perjalan sekitar 5 jam (tanpa macet) kemudian menyebrang lagi selama 40 menit untuk sampai di pulau tempat tinggal bapak ini. Sampai saya sekolah SMA (sekitar tahun 2007) dan pulang ke kampung bapak, pulau ini masih belum diterangi listrik yang memadai, listrik hanya menyala sekitar 6 jam perharinya (desa kami mendapat jatah pasokan listrik siang hari), itu pun masih sering terkena pemadaman bergilir karna pembangkit listrik yang tua dan tidak mampu menopang kebutuhan listrik di pulau itu, sehingga banyak warga yang memakai mesin diesel untuk pasokan listrik di malam hari. Namun banyak juga yang tidak mampu membeli mesin dan hanya mengandalkan lampu minyak atau petromax sehingga saat matahari terbenam jalanan sangat gelap terutama karena banyaknya kebun dan jarak rumah warga yang berjauhan.
Bapak tinggal bersama bibinya yang mengasuhnya dari kecil. Karena bapak yatim sejak lahir dan nenek saya pergi ke luar pulau untuk bekerja selama beberapa tahun. Saat itu bapak masih di sekolah dasar, setelah nenek saya kembali ke kampung setiap sore bapak pergi ke rumah nenek saya (bapak saya tetap tinggal dengan bibinya) kemudian pergi mengaji di surau. Karena bapak pergi sebelum maghrib maka jalanan mulai gelap dan sepi, maka bapak selalu menunggu orang lewat untuk pergi bareng karena takut. Di sepanjang jalan banyak sekali pohon bambu yang tumbuh yang berbunyi saat terkena angin.
"Krriiieeettttt... Krriiieeettttt..."
Bunyi batang batang bambu yang bergesekan setiap terkena angin memang lumayan bikin merinding saat harus jalan sendirian.
Ditambah lagi di tikungan jalan yang kanan kirinya diapit rumpun pohon bambu dan kuburan di sebelah kanannya. Karena itu bapak sangat senang karena menjelang maghrib selalu ada laki-laki paruh baya yang berperawakan tinggi yang lewat searah dengan bapak. Karena itu bapak selalu menunggu orang itu agar tidak takut jalan sendirian. Bapak selalu mengikuti orang itu di belakangnya. Tapi orang itu selalu berjalan tanpa menghiraukan bapak, bahkan tiap kali bapak mengejar jarak antara bapak dan orang itu tidak pernah berubah. Dan orang itu selalu berbelok dan menghilang masuk halaman rumah di tikungan pohon bambu itu, bapak berpikir orang itu memang tinggal di rumah yang berada di tikungan itu. Setelah dari tikungan itu bapak pun berlari sampai rumah nenek karena takut sendirian. Kejadian itu terus berulang setiap harinya sampai akhirnya bapak pergi berlayar meninggalkan kampung.
Sampai akhirnya setelah bapak kembali ke kampung dan bertemu teman-teman lamanya bapak baru tahu kalau tikungan itu ada penunggunya berupa sosok laki-laki paruh baya yang tinggi dan selalu menghilang di tikungan tersebut. Saat itu bapak sadar bahwa penunggu yang diceritakan temannya itu sama persis dengan laki-laki yang selalu bapak ikuti. Jadi selama ini orang yang selalu menemani bapak di jalan menuju rumah ibunya ternyata bukanlah manusia.
Diubah oleh ladydyana 25-01-2019 21:54
meqiba memberi reputasi
6
Tutup