DynamometerINAAvatar border
TS
DynamometerINA
Dyno Test Mobil, Dari Standard Hingga Untuk Balap
Halo halo halo agan dan sista...., balik lg ketemu dengan ane nih emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2

pada post kali ini ane mau berbagi ilmu lg nih tentang Dyno Test Mobil Dari Yang Standard Hingga yang Buat Balapan. Yuk simak penjelasannya di bawah emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peace


Ngobrolin upgrade performa mesin, selalu sehubungan dengan bengkel eksklusif dan perangkat yang disebut dynometer. Pada awalnya mungkin pemakaian alat tersebut semata-mata untuk kebutuhan pacu saja. Namun dengan pertumbuhan zaman dan kian banyaknya part aftermarket pendongkrak performa, maka makin besar yang memerlukan dynometer.


Spoiler for spoiler:


Jenis Kendaraan

Semua jenis kendaraan baik yang berpenggerak roda belakang maupun depan, atau bahkan depan dan belakang dapat diukur memakai dynometer. Bahkan kendaraan yang memakai transmisi manual ataupun otomatis, kecuali yang gunakan transmisi jenis CVT ya, dapat diukur torsi dan tenaga mesinnya.

Hanya saja memang, kendaraan bertransmisi otomatis, perlu treatment tersendiri. Agar pada putaran mesin tertentu, gigi percepatannya enggak lompat ke angka yang selanjutnya.

Mungkin saja pernah mendengar, bahwa mesin dyno di bengkel yang satu angkanya lebih kecil. Sedangkan di bengkel yang lain, dapat lebih besar. “Sebab setiap merek dyno mempunyai kalibrasi yang berbeda. Jangankan yang lain merek, untuk yang satu brand saja dapat juga lain hasilnya. Meski memang perbedaannya enggak terpaut banyak,” tegas M. Soleh.

Dengan fakta yang sesuai itu, maka seyogyanya guna urusan pengukuran dengan dyno meter dilaksanakan pada 1 lokasi saja. Berbeda-beda tempat, justru akan buat bingung menilai hasil akhir yang akan dituju.

Macam Dynometer

Di Tanah Air era kini, workshop yang menyediakan jasa dynometer memakai jenis chassis dyno. Kalau bicara di luaran sana, juga ada yang dinamakan engine dyno. Mari kita kupas dari engine dyno, perangkat ini mengukur torsi dan tenaga pada flywheel.

Jadi poros yang dipakai sebagai input ke mesin dyno, mengambil titik dari roda flywheel yang tersambung ke kruk as. Dinilai tidak cukup praktis dalam pengoperasiannya, maka dyno jenis ini tidak cukup diminati. Bahkan mesin yang era 1990-an jadi tumpuan builder kini dibiarkan mengganggur.

Kepraktisan dan keringanan pengoperasian jadi alasan bengkel memilih untuk investasi chassis dyno. Jenis ini terbagi menjadi 2, yaitu axle dynometer dan on-wheel dynometer. Disebut chassis dyno sebab mesin kendaraan tersambung transmisi, transfer case dan axle differential. Jadi pengetesan ini, mesin dan semua sasisnya terpasang.

Lanjut ke axle dynometer, dimana pengetesan dilaksanakan melalui as roda yang disambungkan ke dalam mesin dyno. Dengan situasi roda dilepas, mencari hasil akhir torsi dan power dengan simulasi memasukkan ukuran ban tertentu. Bagi on-wheel dynometer, memakai roller sebagai input pengetesan. Jadi roda kendaraan yang dites, bertumpu pada roller tersebut.

Spoiler for spoiler:


sumber: dynamoindonesia.wordpress.com

Sekian dari thread ane, jika ada kesalahan mohon dikoreksi. maklum gan masih newbie hehe emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Blue Guy Peace
jangan lupa emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gangan/sis bila demen ama tread ane emoticon-Menang

terimakasihemoticon-Shakehand2
2
2.8K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
OtomotifKASKUS Official
27.7KThread14.5KAnggota
Tampilkan semua post
dataloggerAvatar border
datalogger
#2
keren gan, btw buat tes performa sepeda bisa ga ya emoticon-Ngakak
0
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.