- Beranda
- The Lounge
Apakah Pidato Sambil Baca Naskah itu Terbilang Tidak Wajar ?
...
TS
tim2one
Apakah Pidato Sambil Baca Naskah itu Terbilang Tidak Wajar ?
Beberapa dari kalian pasti bakalan berpikir kalau thread ini cenderung membela salah satu pasangan capres dan cawapres Pemilu 2019 nanti dan pikiran kalian itu tepat banget karena pada Pemilu tahun ini, saya membela Nurhadi - Aldo sebagai capres-cawapres yang berhak memimpin Indonesia untuk 5 tahun kedepan ketimbang kedua pasangan calon real yang ada, wkwkwk.
Oh iya, adapun alasan thread ini dibuat tak lain tak bukan karena keresahan saya akan beberapa masyarakat Indonesia yang terlalu mempermasalahkan presiden kita saat ini yaitu Pak Jokowi yang kerapkali melakukan pidato sambil baca naskah (sebenernya ini berlaku juga sih buat siapapun yang ngerasa begini). Saya bingung sama mereka yang suka nyinyir tersebut, kayak yang bisa pidato tanpa naskah aja.
Lagipula, kalian nyadar gak sih kalo presiden kita sebelum Pak Jokowi (kecuali Gus Dur karena alasan tertentu) juga pernah berpidato sambil baca naskah ? Masih gak percaya juga ? Coba deh kalian buka YouTube terus kalian cari video salah satu presiden kita yang sedang berpidato.
Yaudah, mungkin itu saja ungkapan kekesalan saya sama orang-orang yang suka nyinyirin siapapun (termasuk Presiden Jokowi) yang berpidato sambil baca naskah. Nah, kali ini saya mau menjawab pertanyaan di judul thread ini dan sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu saya ingin menyampaikan suatu hal mengenai jenis-jenis pidato berdasarkan persiapannya.
Saatnya Menjawab
OK, berdasarkan sumber yang saya temukan di sini, ada 3 jenis pidato jika dilihat dari persiapan si pemberi pidato itu sendiri. Adapun yang pertama ialah pidato impromptu atau spontan. Pidato yang satu ini tentunya dilakukan secara mendadak dan tentunya tanpa naskah juga. Jadi kalo kalian tiba-tiba disuruh berpidato secara spontan, siapkan kata-kata dan pemikiran yang bagus buat pidato dadakan tersebut. Kalo menurut saya sih ini lumayan rumit juga untuk dilakukan.
Lalu yang kedua ada pidato manuskrip alias berpidato sambil baca naskah. Jenis pidato ini bisa dibilang menjadi yang paling mudah dan paling sering digunakan oleh banyak orang karena pidatonya sendiri sudah dibuat secara rinci berdasarkan fakta-fakta yang ada saat ini dan tentunya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari juga. Oh iya satu lagi, penerapan pidato manuskrip ini bisa mengurangi sifat asbun si pemberi pidatonya karena kalo misalkan dia lupa mau ngomong apa ya tinggal baca naskahnya aja. Tapi tetep, kalian kalo pidatonya kayak begini, kalian juga jangan terlalu fokus ke naskah pidatonya aja, sesekali kalian juga harus memandang para audience di situ supaya pidatonya bisa tersampaikan dengan baik kepada mereka.
Terus yang ketiga yaitu pidato ekstemporer. Pidato ini sebenernya hampir sama dengan pidato manuskrip barusan, hanya saja teks yang kita bawa pada saat pidato itu hanyalah pokok-pokok materi yang akan dibicarakan pas berpidato nanti. Metode ini lumayan banyak penggunanya juga sih kalo menurut saya.
Nah, berdasarkan uraian barusan, apakah pidato sambil baca naskah itu terbilang tidak wajar ? Kalo menurut saya sih masih wajar-wajar aja tuh. Karena seperti yang telah dibahas barusan, pidato sambil baca naskah ini merupakan metode berpidato yang paling mudah sekaligus paling banyak dilakukan. Toh kita tinggal baca pidatonya aja sambil sesekali menatap para audience yang menonton kita. Tapi ingat, pidato tersebut juga harus didukung dengan data-data yang valid dan terpercaya supaya kedepannya tidak menimbulkan kesimpangsiuran bagi khalayak banyak.
Pesan Saya Buat Tukang Nyinyir
Pesan saya buat siapapun yang suka nyinyirin orang yang berpidato dengan naskah, berhentilah nyinyirin mereka. Karena kalo boleh jujur, berpidato itu sebenarnya bukanlah perkara yang sepele untuk dijalankan, butuh persiapan yang benar-benar matang juga sebelum orang tersebut berpidato dan tampil di masyarakat banyak. Jadi intinya, berhentilah menjadi orang nyinyir dan lakukan saja hal-hal yang positif, OK.......!
Penutup
Ya mungkin cukup sekian saja thread saya kali ini dan semoga thread ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya. OK, cukup sekian dan terima kasih.
Oh iya, adapun alasan thread ini dibuat tak lain tak bukan karena keresahan saya akan beberapa masyarakat Indonesia yang terlalu mempermasalahkan presiden kita saat ini yaitu Pak Jokowi yang kerapkali melakukan pidato sambil baca naskah (sebenernya ini berlaku juga sih buat siapapun yang ngerasa begini). Saya bingung sama mereka yang suka nyinyir tersebut, kayak yang bisa pidato tanpa naskah aja.
Sumber : http://suarajakarta.co
Lagipula, kalian nyadar gak sih kalo presiden kita sebelum Pak Jokowi (kecuali Gus Dur karena alasan tertentu) juga pernah berpidato sambil baca naskah ? Masih gak percaya juga ? Coba deh kalian buka YouTube terus kalian cari video salah satu presiden kita yang sedang berpidato.
Sumber : http://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id
Yaudah, mungkin itu saja ungkapan kekesalan saya sama orang-orang yang suka nyinyirin siapapun (termasuk Presiden Jokowi) yang berpidato sambil baca naskah. Nah, kali ini saya mau menjawab pertanyaan di judul thread ini dan sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu saya ingin menyampaikan suatu hal mengenai jenis-jenis pidato berdasarkan persiapannya.
Saatnya Menjawab
OK, berdasarkan sumber yang saya temukan di sini, ada 3 jenis pidato jika dilihat dari persiapan si pemberi pidato itu sendiri. Adapun yang pertama ialah pidato impromptu atau spontan. Pidato yang satu ini tentunya dilakukan secara mendadak dan tentunya tanpa naskah juga. Jadi kalo kalian tiba-tiba disuruh berpidato secara spontan, siapkan kata-kata dan pemikiran yang bagus buat pidato dadakan tersebut. Kalo menurut saya sih ini lumayan rumit juga untuk dilakukan.
Sumber : tirto.id
Lalu yang kedua ada pidato manuskrip alias berpidato sambil baca naskah. Jenis pidato ini bisa dibilang menjadi yang paling mudah dan paling sering digunakan oleh banyak orang karena pidatonya sendiri sudah dibuat secara rinci berdasarkan fakta-fakta yang ada saat ini dan tentunya sudah dipersiapkan jauh-jauh hari juga. Oh iya satu lagi, penerapan pidato manuskrip ini bisa mengurangi sifat asbun si pemberi pidatonya karena kalo misalkan dia lupa mau ngomong apa ya tinggal baca naskahnya aja. Tapi tetep, kalian kalo pidatonya kayak begini, kalian juga jangan terlalu fokus ke naskah pidatonya aja, sesekali kalian juga harus memandang para audience di situ supaya pidatonya bisa tersampaikan dengan baik kepada mereka.
Terus yang ketiga yaitu pidato ekstemporer. Pidato ini sebenernya hampir sama dengan pidato manuskrip barusan, hanya saja teks yang kita bawa pada saat pidato itu hanyalah pokok-pokok materi yang akan dibicarakan pas berpidato nanti. Metode ini lumayan banyak penggunanya juga sih kalo menurut saya.
Nah, berdasarkan uraian barusan, apakah pidato sambil baca naskah itu terbilang tidak wajar ? Kalo menurut saya sih masih wajar-wajar aja tuh. Karena seperti yang telah dibahas barusan, pidato sambil baca naskah ini merupakan metode berpidato yang paling mudah sekaligus paling banyak dilakukan. Toh kita tinggal baca pidatonya aja sambil sesekali menatap para audience yang menonton kita. Tapi ingat, pidato tersebut juga harus didukung dengan data-data yang valid dan terpercaya supaya kedepannya tidak menimbulkan kesimpangsiuran bagi khalayak banyak.
Pesan Saya Buat Tukang Nyinyir
Pesan saya buat siapapun yang suka nyinyirin orang yang berpidato dengan naskah, berhentilah nyinyirin mereka. Karena kalo boleh jujur, berpidato itu sebenarnya bukanlah perkara yang sepele untuk dijalankan, butuh persiapan yang benar-benar matang juga sebelum orang tersebut berpidato dan tampil di masyarakat banyak. Jadi intinya, berhentilah menjadi orang nyinyir dan lakukan saja hal-hal yang positif, OK.......!
Penutup
Ya mungkin cukup sekian saja thread saya kali ini dan semoga thread ini bisa bermanfaat bagi para pembacanya. OK, cukup sekian dan terima kasih.
Rekomendasi thread :
5 Resolusi Terbaik Buat Bangsa Indonesia di Tahun 2019 (HT)
Serba-Serbi Pertama dari Semua Presiden Republik Indonesia
JKT48, Oh Riwayatmu Kini......! (HT)
Laurentius Rando, Oh Riwayatmu Kini.......! (HT)
Apa Benar, YouTube Indonesia Sekarang dan TV Sama Saja ? (HT)
Serba-Serbi Pertama dari Semua Presiden Republik Indonesia
JKT48, Oh Riwayatmu Kini......! (HT)
Laurentius Rando, Oh Riwayatmu Kini.......! (HT)
Apa Benar, YouTube Indonesia Sekarang dan TV Sama Saja ? (HT)
Gen Halilintar : Antara Disegani dan Dibenci (HT)
Melihat Kegilaan Nurhadi-Aldo, Pasangan Capres-Cawapres Paling Anti Ribut-Ribut Club
Menilai Konten Atta Halilintar : 'Presiden' YouTube Indonesia Masa Kini (HT)
Mengenal GadgetIn : Channel Reviewer Gadget Lokal Terbaik yang Anti Drama-Drama Club (HT)
Membahas VNGNC : Channel YouTube Lokal Paling Kritis yang Pernah Ada
Melihat Kegilaan Nurhadi-Aldo, Pasangan Capres-Cawapres Paling Anti Ribut-Ribut Club
Menilai Konten Atta Halilintar : 'Presiden' YouTube Indonesia Masa Kini (HT)
Mengenal GadgetIn : Channel Reviewer Gadget Lokal Terbaik yang Anti Drama-Drama Club (HT)
Membahas VNGNC : Channel YouTube Lokal Paling Kritis yang Pernah Ada
Polling
0 suara
Menurut kalian, apakah berpidato sambil baca naskah itu terbilang tidak wajar ?
Diubah oleh tim2one 21-01-2019 06:25
10
11.8K
152
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.4KThread•88.3KAnggota
Tampilkan semua post
cassiopeiae28
#110
Quote:
Wkaakaka yg gw tanya elu nya tong.
Dan btw gw udh bilang itu data bisa berubah tiap harinya, bukan kaya teori ilmuan yg eksak tiap taun kaga ada perubahan.
Setau ane tanpa kisi kisi sih bukan tanpa contekan, gtw deh tong.
Wkakak iy deh bre, presiden yg debat kok kita ikutan debat ya tong? Wkwkawkwkwk
Diubah oleh cassiopeiae28 23-01-2019 01:45
0
Tutup