Kaskus

Story

aldiansyahdzsAvatar border
TS
aldiansyahdzs
Langit dan Bulan
Bisakah kita satu hari bersama, tanpa tumpukan kertas yang memenuhi meja kita?
Bisakah kau rasakan jika perasaan ini bukan hanya sekedar rekan kerja?
Bisakah kau raih tanganku, berjalan beriringan dibawah sinar senja?
Wahai Langit, kau begitu luas. Adakah satu tempat disana untuk diriku bersinar di kala kau gelap?


Langit dan Bulan

Daftar Isi


Quote:



Saran dan masukan sangat membantu dalam penggarapan. Kiranya berkenan untuk mengingatkan jika ada kekeliruan dalam menulis.

Sosial media
Instagram : aldisabihat
Twitter: aldisabihat
Diubah oleh aldiansyahdzs 10-06-2019 09:11
farrazaididAvatar border
bang.armenAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 7 lainnya memberi reputasi
8
6.1K
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
aldiansyahdzsAvatar border
TS
aldiansyahdzs
#20
#13
Sulit, aku akui membuka hati kepada orang baru. Lelaki silih berganti mencoba memenangkan hati. Anehnya, hati enggan terusik. Larut dalam kenangan bersamamu. Yang telah kita rangkai (apa aku masih boleh menyebut kita?) di masa lalu.

Halo, apa kabar lelaki yang pernah membawaku merasakan tingginya angkasa dan dalamnya samudra? Ku harap baik. Tidak sepertiku yang mencoba untuk membaik-baikan diri. Rasanya harimu cerah tanpa ada aku yang membuat gelap.

Aku tau ada atau tidaknya aku disampingmu kau akan baik-baik saja. Kau lelaki yang terampil mencipta bahagia. Kini entah kau bagi untuk siapa.
Setelah perpisahan, aku masih sering menengokmu di dunia maya. Melihat perkembanganmu tanpa ada aku disampingnya. Seperti yang kau ucap. Kau tetap baik-baik saja. Meneruskan kehidupanmu sebagai mana mestinya. Melakukan apa yang membuatmu senang. Tidak ada satupun postingan di sosial media mu jika kau sedang bersedih. Berbanding terbalik denganku yang sering membagikan lagu-lagu sendu yang sedang ku dengar. Berharap kau tau, dan bisa mendengarkan juga apa yang aku dengar.

Rizky, semoga aku bisa membuktikan ucapanmu
.

***


Sunyi. Hanya suara detik jarum bergerak yang menemani malam. Desis angin menyelinap dari jendela. Menambah dingin hati selepas pengisinya pergi. Ruang hati terasa semakin kosong. Mata enggan terlelap meskipun badan sudah meminta untuk beristirahat. Raga sudah lelah menopang jiwa mencari sepotong kebahagiaan dari dunia yang tidak berpihak pada takdir.

Pernikahan yang di idamkan sirna sudah. Dengan berat hati cincin yang melingkar di jari manisnya harus dilepaskan. Meski yang memasangkan cincingnya sudah lebih dulu lepas dari hidupnya. Derai tangis mulai turun dari pelipis mata. Hal yang selama ini diperjuangkan hancur karena egonya sendiri. Apa salahnya bersabar? Apa salahnya bersabar? Lagi dan lagi pertanyaan itu menyerang hati. Tidak bisa dijawab. Menyesal kala itu lebih mendenga ego.

Malam ini seperti malam-malam sebelumnya. Hanya bisa terbujur kaku disudut kamar. Menyendu dibalik baris lirik lagu. Mengayam rasa pilu. Memutar berulang-ulang kali. Hingga raganya lelah.
Saat pagi tiba, matanya membengkak. Badannya panas, kepalanya sakit. Sebodoh ini ternyata patah hati.
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.