- Beranda
- Stories from the Heart
Di Antara Bintang-Bintang
...
TS
astri.beloved
Di Antara Bintang-Bintang
Di Antara Bintang-bintang
Kisahku dengan Perempuan-perempuan Itu
18 +++ (Adult Only)
18 +++ (Adult Only)
Spoiler for intro:
Di Antara Bintang-bintang #2
Polling
868 hari lagi - 0 suara
Apakah RISTA akan kembali bersama NAUFAL (Oval)?
Diubah oleh astri.beloved 07-01-2019 13:42
radorada dan 18 lainnya memberi reputasi
17
1.2M
4.2K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
astri.beloved
#4242
Margin #3
Berlalu dari malam itu, Rista yang masih ngambek biarkan saja, kadang gue enggan ngejar kalau lagi ribut sama dia tuh, yang gue percaya sampai kapanpun Rista tetap jadi jodohku jadi istriku, terserah deh mau ngapain, ntar kan juga minta jemput, yang sudah-sudah kan begitu. Sepulangku menjemput Bintang dari sekolahnya, sekedar mengantar ke rumah Mbahnya, gue tinggal dia seperti kadang biasanya.
Sore ditempat kerja, gue masih asyik sama Rokok dan sebotol minuman, Anggur. iyaa. JUJUR.. sampai hari ini gue masih setia sama yang namanya khamr ( minuman keras ) alkohol, wedang galak atau apalah sebutannya, (maaf apabila pernyataanku bertentangan dengan hati nurani dan pendapat agan semua) Gue anggap Miras hanya mubah, (meskipun dalam syariah itu haram) menurutku haram apabila pengaruh itu merugikan, selama beberapa tahun ini Alhamdulillah minum bukan untuk mabuk tapi untuk Jamu, kalau nggak minum itu rasanya tubuh nggak enak. Jadi minimal sehari 1 gelas kecil dibagi 5-6 teguk itu cukup (maaf ya Alloh). Hanya saja hanya Anggur Merah + Beer Hitam Dingin atau gue sebut ABIDIN. Waktu minumpun seringnya gue sendiri jam sore atau malam menjelang tidur, adakala ditemani Sitaa, iyaa Sita juga masih mau minum, kalau Rista udah nggak sejak dulu kala.
Anggur yang sekarang harga per botolnya udah di angka 75.000 dan beer hitam 85.000, 1 paket anggap saja 150.000 hemat dan tentu saja tetap kontrol. kalau minuman lain seperti Ciu, atau ramuan, atau yang berlabel Import, gue udah enggan karena selain mahal kalau import dan murah kalau kelas ciu itu lidah gue keknya udah nggak cocok setelahnya bisa sakit badan atau kepala, kalau anggur merah hari-hari semangat, bangun tidur tubuh sehat dan aktifitas penuh semangat, hehehe.
Minum sendiri hanya ditemani rokok dan My BlackBerry smartphone, ngomong-ngomong soal handphone gue masih setia juga sama blackberry, sekarang BlackBerry Priv walau oranglain pake HP yang mainstream. Sekedar surf aja, dan asik chitchat sama Melody. Dia udah mau gue ajak ke Bandung sekedar nemenin gue di jalan dan ketemu Ceci.
Isya' berlalu, sampailah rumah disambut Sitaa seperti biasanya selalu menemani dan ngobrol. Ada beberapa pertanyaan darinya melanjutkan semingguan ini dia itu firasat curiga dan kadang nanya soal ke Bandung nggak sendiri, rasaku dia udah tau kalau sama Perempuan tapi dia belum tau siapa, Nah.. type Sitaa itu kalau lagi ada masalah serius begini dia nggak bakalan nanya ke oranglain terutama Rista, dia pasti bakal nanya ke gue langsung, karena gue di desak dan Sitaa mulai sedikit marah serius ya udah jujur aja, seperti biasa gue emang jujur sama istri apapun itu.
" iya sama perempuan, tuh suka prasangka jadinya condong ke prasangka buruk, hasilnya negatif, semua itu pikiran kamu "
" hiiiii. mas kok jadi nyalahin aku, siapa dia? perempuan yang tempo hari gue lihat di HP namanya Melody "
" iya?.. "
" pacaran sama dia? "
" selama ini gue ngapain? rasa lo gue pacaran apa nnggak ? "
" enggak mas, cuma perasaanku kurang enak soal itu mas, chat mas dengan perempuan itu.. "
" tau enggak kok rewel.. Taa.. mau berapa kali mamas bilang ya??? mau sama siapapun gue, tetep Rista sama Kamu istriku nggak ada yang lain."
" iya aku percaya, tapi bisa aja kan kamu jadikan kelonanmu (ML)??.. siapapun. wong kamu kok mas... Mantan!!!"
" Anjing kamu ngungkit-ngungkit.. "
"... bisanya cuma ngatain gue anjing dari dulu banget....
"Oh.. apa udah nggak percaya?..apaan sih Taa. selama ini rumah tangga kita baik-baik aja, chat sama cewek juga biasa aja nggak jadi masalah. kenapa ini jadi masalah?, hanya karena akhir-akhir ini aku chat sama cewek lagi..kek biasanya juga kok kamu jadi rese makin hari.. "
"iya.... aku nggak suka. kamu masih Open sama perempuan lain selain gue sama Rista, kamu masih suka ganjen, apapun kalau cewek tuh mas masih suka nyisipin obrolan atau candaan yang nggak semestinya. menjurus, yang bikin cewek itu ngrasa diperhatiin, ngrasa seneng di goda kamu. apa???.."
Sedikit ada perdebatan, Sitaa nangis, nggak mau diapa-apain hanya duduk sambil menghindar kalau gue nyentuh. Entah gue kepancing sedikit emosi (biasanya kalau ribut sih kepancing dikit cuma gue biarin dan nggak sampai sejam udah akur, jarang ribut gede juga sebenernya).
" Rokok... ini rokok, temenin gue ngerokok kalau lo nggak mau di apa-apapin sama gue. "
"..."
Dia ambil rokok, kita saling diam beberapa menit.. hanya pandang memandang, dan dia masih mingsek-mingsek (nangis kecil). Oiya jadi ingat sesuatu, Sitaa itu misal lagi ada selisih sama Rista dan dibentak habis-habisan itu nggak akan ngelawan dan jawab seperlunya aja, Wajarlah kalau mereka berdua ada saling cemburu atau ada perselisihan, manusiawi. Sitaa juga selow hadapi Rista yang kadang kek Asu kalau marah..
" Taa.. gue nanya ya.. keknya lo udah bosen kalau kita ribut selalu gue nanya ini.. Aku kurang apa di Matamu? biar gue benerin..! "
" nggak ada yang kurang mas, malah lebih.. jawabanku masih sama kan?"
" terus apa yang lo ributkan?"
"mas, jangan main perempuan lagi ya Sitaa mohon, selama ini aku mau di apa-apain sama kamu mas, sampai kapanpun bakalan mau.. apa kamu masih kurang? aku dan Dia (Rista).?."
Gue diem, hal terbaik dari sebuah obrolan yang tercampur keributan hanya salah satu mengalah, tapi langsung gue jawab pelan aja dengan ekspresi santai..
"nggak kurang, Taa. gue cuma lagi jenuh.. bosen.. "
"Mas, selama ini kalau kamu jenuh, kamu bisa ngapa-ngapain sama gue atau Dia kan? kamu bisa sesuka hati dan kami ikhlas melayani, nyatanya seneng aja seneng bareng. tapi kenapa sekarang cari-cari sama yang lain?"
"Taaa. gue cuma ngajak dia jadi temen di jalan aja. udah itu aja. tapi terserah kok kalau emang cemburu, prasangka buruk atau apalah, kan lo juga yang bakal ngrasain,. yang jelas aku nggak macam-macam sama Melody kemaren-kemaren dan selanjutnya. "
"...."
"lo tinggal buktikan aja hari ke hari semua yang lo pernah dengar dari mulutku.. lo juga tau kalau "Wong Lanang sing di Gugu kuwi Cangkeme" (lelaki itu yang dipegang omongannya).."
".... "
Eh.. dia malah pergi, anak tidur juga sih.. Gue ikuti dia sampai kamar, yahhhh gue itu masih tetep aja kok walau marah masih ada sempat menggoda dia ke arah sex.. Biar nggak tinggi aja marahnya, santai.. Tapi Sitaa menolak, haha penolakan bagiku biasa, apalagi Tolakan Sitaa dan Rista, gue udah kebal, dan soal kamar kalau nolak sih hanya ku balas dengan kata'kata "orang sama-sama pengen ditahan, rasain sendiri kalau nggak enak badannya..wkkkkk" ..Sampai pagi berlalu, aktifitas masih rada nggak akur tapi dia tetap buatkan segelas kopi.
Sampai beberapa hari berlalu, situasi udah mendingan sih, setelah kita keluar sekedar makan malam sama Sitaa dan anak gue Zahra. Sesampai rumah anak tidur dan gue minum aja sih diteras dan ditemani Sitaa, ngobrol kek biasanya dan dia sedikit nyinggung soal Melody tapi udah nggak se-emosi malam-malam lalu..
"Mas, belum dijawab nih, kamu yang ganjen atau Melody yang suka sama kamu?"
"duhh, itu lagi sih.."
"Soalnya udah beberapa kali kamu menyembuyikan sesuatu. pasti soal cewek.. oke aku maklum kok. tapi kali ini udah nggak bisa eeee. kali ini gue curiga berlebihan.. tapi mas.. sudahlah.. terserah.."
Belum sempat jawab, lagi mikir nih tumben kok curiganya ampun.. Emang sih gue mengakui kalau Melody nyaman sama gue. dan gue sebenernya iya cuma tau batas aja. Melody juga fleksibel gue jadiin pacar pasti mau cuma gue nggak sampai segitu pikirannya saat ini. sekedar saja lah.
"Mas, maaf ya jadi nyingung Agama dan soal keyakinan.. Sejak kecil dan sampai sekarang Sitaa itu ngefans sama sosok yang bernama Perawan Maria atau Bunda Maria. Siti Maryam, Maryam binti Imron, kalau Islam menyebutnya. "
".."
"iya, gue enak menyebutnya "Maria Al Muqaddas". ngefans, dan bahkan gue merindukan sosok sifatnya ada padaku, ibarat Muslim meneladani Sunnah Muhammad, gue juga meneladani Sunnah Maryam. entah sumberku baik perjanjian lama, atau apalah sebutannya yang jelas disempurnakan Qur'an."
" terus....? apa hubungannya sama obrolan ini?"
" hubungannya.. Terserah kamu mas, kalau mas ada pandangan perempuan lain, atau mau menikah lagipun Silahkan, aku tetap Setia sama kamu . "
"... kata Terserah tafsirannya banyak lho. asu kowe rasah sembarangan (kamu jangan sembarangan)."
" Masss.. Setiaaa. sama kamu.. paham kan? ada hubungannya sama Maria kan?"
"..."
Iyaa. dalam hatiku. aku percaya kamu Sitaa. entah seremuk apa hatimu tapi aku sangat yakin itulah kamu. Tak sekali dua kali bilang walau tak jelas, walau kiasan, atau perumpamaan seperti majas bahwa kamu menegaskan kesetiaan padaku. Lalu, sitaa melanjutkan bahasan soal Maria yang dimaksud dalam obrolan ini. Gue hanya diem jujur susah berkata karena semakin hari Sitaa itu semakin tegar sampai benar-benar nggak urusan kalau gue sampai punya perempuan lain, saking setianya dia. semoga selamanya.. Gue aja yang bangsit, gua aja yang masih Open.. yap.. ini salah satu caraku menikmati hidup.
Larut dan berlalu, Sita tersenyum dan nampak meneteskan air mata, dia bergegas ke kamar dan hanya bilang " aku sayang sama kamu mas ".. akupun hanya membalas senyumnya tanpa kata-kata.. Sekedar berbaring saja di ruang tamu.. Entah, sampai hari ini aku sendiri bingung, " hidup kok bisa seperti ini ya ? ". Saat diluar sana orang-orang senang dengan kekayaan melimpah, kehidupan mewah. Gue hanya di kasih Sitaa, yang kusebut anugerah. Lain sisi, ada yaaa Perempuan kek Dia ( Caroline / Rizkia / Sita ), ada pula orang kek Aku yang bajingun. Entahlah.. Just... Alhamdulillah ...
Berlalu dari malam itu, Rista yang masih ngambek biarkan saja, kadang gue enggan ngejar kalau lagi ribut sama dia tuh, yang gue percaya sampai kapanpun Rista tetap jadi jodohku jadi istriku, terserah deh mau ngapain, ntar kan juga minta jemput, yang sudah-sudah kan begitu. Sepulangku menjemput Bintang dari sekolahnya, sekedar mengantar ke rumah Mbahnya, gue tinggal dia seperti kadang biasanya.
Sore ditempat kerja, gue masih asyik sama Rokok dan sebotol minuman, Anggur. iyaa. JUJUR.. sampai hari ini gue masih setia sama yang namanya khamr ( minuman keras ) alkohol, wedang galak atau apalah sebutannya, (maaf apabila pernyataanku bertentangan dengan hati nurani dan pendapat agan semua) Gue anggap Miras hanya mubah, (meskipun dalam syariah itu haram) menurutku haram apabila pengaruh itu merugikan, selama beberapa tahun ini Alhamdulillah minum bukan untuk mabuk tapi untuk Jamu, kalau nggak minum itu rasanya tubuh nggak enak. Jadi minimal sehari 1 gelas kecil dibagi 5-6 teguk itu cukup (maaf ya Alloh). Hanya saja hanya Anggur Merah + Beer Hitam Dingin atau gue sebut ABIDIN. Waktu minumpun seringnya gue sendiri jam sore atau malam menjelang tidur, adakala ditemani Sitaa, iyaa Sita juga masih mau minum, kalau Rista udah nggak sejak dulu kala.
Anggur yang sekarang harga per botolnya udah di angka 75.000 dan beer hitam 85.000, 1 paket anggap saja 150.000 hemat dan tentu saja tetap kontrol. kalau minuman lain seperti Ciu, atau ramuan, atau yang berlabel Import, gue udah enggan karena selain mahal kalau import dan murah kalau kelas ciu itu lidah gue keknya udah nggak cocok setelahnya bisa sakit badan atau kepala, kalau anggur merah hari-hari semangat, bangun tidur tubuh sehat dan aktifitas penuh semangat, hehehe.
Minum sendiri hanya ditemani rokok dan My BlackBerry smartphone, ngomong-ngomong soal handphone gue masih setia juga sama blackberry, sekarang BlackBerry Priv walau oranglain pake HP yang mainstream. Sekedar surf aja, dan asik chitchat sama Melody. Dia udah mau gue ajak ke Bandung sekedar nemenin gue di jalan dan ketemu Ceci.
Isya' berlalu, sampailah rumah disambut Sitaa seperti biasanya selalu menemani dan ngobrol. Ada beberapa pertanyaan darinya melanjutkan semingguan ini dia itu firasat curiga dan kadang nanya soal ke Bandung nggak sendiri, rasaku dia udah tau kalau sama Perempuan tapi dia belum tau siapa, Nah.. type Sitaa itu kalau lagi ada masalah serius begini dia nggak bakalan nanya ke oranglain terutama Rista, dia pasti bakal nanya ke gue langsung, karena gue di desak dan Sitaa mulai sedikit marah serius ya udah jujur aja, seperti biasa gue emang jujur sama istri apapun itu.
" iya sama perempuan, tuh suka prasangka jadinya condong ke prasangka buruk, hasilnya negatif, semua itu pikiran kamu "
" hiiiii. mas kok jadi nyalahin aku, siapa dia? perempuan yang tempo hari gue lihat di HP namanya Melody "
" iya?.. "
" pacaran sama dia? "
" selama ini gue ngapain? rasa lo gue pacaran apa nnggak ? "
" enggak mas, cuma perasaanku kurang enak soal itu mas, chat mas dengan perempuan itu.. "
" tau enggak kok rewel.. Taa.. mau berapa kali mamas bilang ya??? mau sama siapapun gue, tetep Rista sama Kamu istriku nggak ada yang lain."
" iya aku percaya, tapi bisa aja kan kamu jadikan kelonanmu (ML)??.. siapapun. wong kamu kok mas... Mantan!!!"
" Anjing kamu ngungkit-ngungkit.. "
"... bisanya cuma ngatain gue anjing dari dulu banget....
"Oh.. apa udah nggak percaya?..apaan sih Taa. selama ini rumah tangga kita baik-baik aja, chat sama cewek juga biasa aja nggak jadi masalah. kenapa ini jadi masalah?, hanya karena akhir-akhir ini aku chat sama cewek lagi..kek biasanya juga kok kamu jadi rese makin hari.. "
"iya.... aku nggak suka. kamu masih Open sama perempuan lain selain gue sama Rista, kamu masih suka ganjen, apapun kalau cewek tuh mas masih suka nyisipin obrolan atau candaan yang nggak semestinya. menjurus, yang bikin cewek itu ngrasa diperhatiin, ngrasa seneng di goda kamu. apa???.."
Sedikit ada perdebatan, Sitaa nangis, nggak mau diapa-apain hanya duduk sambil menghindar kalau gue nyentuh. Entah gue kepancing sedikit emosi (biasanya kalau ribut sih kepancing dikit cuma gue biarin dan nggak sampai sejam udah akur, jarang ribut gede juga sebenernya).
" Rokok... ini rokok, temenin gue ngerokok kalau lo nggak mau di apa-apapin sama gue. "
"..."
Dia ambil rokok, kita saling diam beberapa menit.. hanya pandang memandang, dan dia masih mingsek-mingsek (nangis kecil). Oiya jadi ingat sesuatu, Sitaa itu misal lagi ada selisih sama Rista dan dibentak habis-habisan itu nggak akan ngelawan dan jawab seperlunya aja, Wajarlah kalau mereka berdua ada saling cemburu atau ada perselisihan, manusiawi. Sitaa juga selow hadapi Rista yang kadang kek Asu kalau marah..
" Taa.. gue nanya ya.. keknya lo udah bosen kalau kita ribut selalu gue nanya ini.. Aku kurang apa di Matamu? biar gue benerin..! "
" nggak ada yang kurang mas, malah lebih.. jawabanku masih sama kan?"
" terus apa yang lo ributkan?"
"mas, jangan main perempuan lagi ya Sitaa mohon, selama ini aku mau di apa-apain sama kamu mas, sampai kapanpun bakalan mau.. apa kamu masih kurang? aku dan Dia (Rista).?."
Gue diem, hal terbaik dari sebuah obrolan yang tercampur keributan hanya salah satu mengalah, tapi langsung gue jawab pelan aja dengan ekspresi santai..
"nggak kurang, Taa. gue cuma lagi jenuh.. bosen.. "
"Mas, selama ini kalau kamu jenuh, kamu bisa ngapa-ngapain sama gue atau Dia kan? kamu bisa sesuka hati dan kami ikhlas melayani, nyatanya seneng aja seneng bareng. tapi kenapa sekarang cari-cari sama yang lain?"
"Taaa. gue cuma ngajak dia jadi temen di jalan aja. udah itu aja. tapi terserah kok kalau emang cemburu, prasangka buruk atau apalah, kan lo juga yang bakal ngrasain,. yang jelas aku nggak macam-macam sama Melody kemaren-kemaren dan selanjutnya. "
"...."
"lo tinggal buktikan aja hari ke hari semua yang lo pernah dengar dari mulutku.. lo juga tau kalau "Wong Lanang sing di Gugu kuwi Cangkeme" (lelaki itu yang dipegang omongannya).."
".... "
Eh.. dia malah pergi, anak tidur juga sih.. Gue ikuti dia sampai kamar, yahhhh gue itu masih tetep aja kok walau marah masih ada sempat menggoda dia ke arah sex.. Biar nggak tinggi aja marahnya, santai.. Tapi Sitaa menolak, haha penolakan bagiku biasa, apalagi Tolakan Sitaa dan Rista, gue udah kebal, dan soal kamar kalau nolak sih hanya ku balas dengan kata'kata "orang sama-sama pengen ditahan, rasain sendiri kalau nggak enak badannya..wkkkkk" ..Sampai pagi berlalu, aktifitas masih rada nggak akur tapi dia tetap buatkan segelas kopi.
Sampai beberapa hari berlalu, situasi udah mendingan sih, setelah kita keluar sekedar makan malam sama Sitaa dan anak gue Zahra. Sesampai rumah anak tidur dan gue minum aja sih diteras dan ditemani Sitaa, ngobrol kek biasanya dan dia sedikit nyinggung soal Melody tapi udah nggak se-emosi malam-malam lalu..
"Mas, belum dijawab nih, kamu yang ganjen atau Melody yang suka sama kamu?"
"duhh, itu lagi sih.."
"Soalnya udah beberapa kali kamu menyembuyikan sesuatu. pasti soal cewek.. oke aku maklum kok. tapi kali ini udah nggak bisa eeee. kali ini gue curiga berlebihan.. tapi mas.. sudahlah.. terserah.."
Belum sempat jawab, lagi mikir nih tumben kok curiganya ampun.. Emang sih gue mengakui kalau Melody nyaman sama gue. dan gue sebenernya iya cuma tau batas aja. Melody juga fleksibel gue jadiin pacar pasti mau cuma gue nggak sampai segitu pikirannya saat ini. sekedar saja lah.
"Mas, maaf ya jadi nyingung Agama dan soal keyakinan.. Sejak kecil dan sampai sekarang Sitaa itu ngefans sama sosok yang bernama Perawan Maria atau Bunda Maria. Siti Maryam, Maryam binti Imron, kalau Islam menyebutnya. "
".."
"iya, gue enak menyebutnya "Maria Al Muqaddas". ngefans, dan bahkan gue merindukan sosok sifatnya ada padaku, ibarat Muslim meneladani Sunnah Muhammad, gue juga meneladani Sunnah Maryam. entah sumberku baik perjanjian lama, atau apalah sebutannya yang jelas disempurnakan Qur'an."
" terus....? apa hubungannya sama obrolan ini?"
" hubungannya.. Terserah kamu mas, kalau mas ada pandangan perempuan lain, atau mau menikah lagipun Silahkan, aku tetap Setia sama kamu . "
"... kata Terserah tafsirannya banyak lho. asu kowe rasah sembarangan (kamu jangan sembarangan)."
" Masss.. Setiaaa. sama kamu.. paham kan? ada hubungannya sama Maria kan?"
"..."
Iyaa. dalam hatiku. aku percaya kamu Sitaa. entah seremuk apa hatimu tapi aku sangat yakin itulah kamu. Tak sekali dua kali bilang walau tak jelas, walau kiasan, atau perumpamaan seperti majas bahwa kamu menegaskan kesetiaan padaku. Lalu, sitaa melanjutkan bahasan soal Maria yang dimaksud dalam obrolan ini. Gue hanya diem jujur susah berkata karena semakin hari Sitaa itu semakin tegar sampai benar-benar nggak urusan kalau gue sampai punya perempuan lain, saking setianya dia. semoga selamanya.. Gue aja yang bangsit, gua aja yang masih Open.. yap.. ini salah satu caraku menikmati hidup.
Larut dan berlalu, Sita tersenyum dan nampak meneteskan air mata, dia bergegas ke kamar dan hanya bilang " aku sayang sama kamu mas ".. akupun hanya membalas senyumnya tanpa kata-kata.. Sekedar berbaring saja di ruang tamu.. Entah, sampai hari ini aku sendiri bingung, " hidup kok bisa seperti ini ya ? ". Saat diluar sana orang-orang senang dengan kekayaan melimpah, kehidupan mewah. Gue hanya di kasih Sitaa, yang kusebut anugerah. Lain sisi, ada yaaa Perempuan kek Dia ( Caroline / Rizkia / Sita ), ada pula orang kek Aku yang bajingun. Entahlah.. Just... Alhamdulillah ...
sugionoraharjo memberi reputasi
3




