Adat dan budaya minang memang penuh dengan warna !! Budaya daerah mau apapun itu namanya memang terlihat bikin njelimet, mumet deh pernak perniknya. Tapi sebenarnya dibalik tata cara adat yang ada di Indonesia memiliki filosofinya masing-masing.



Dari budaya yang ada di Indonesia ketika banyak ane lihat satu persatu ada yang menarik, yaitu adat dari daerah sumatra barat atau lebih dikenal dengan nama minangkabau.

Arti dari minangkabau sendiri sebenarnya secara bahasa adalah menang kerbau, namun terpapar cerita legenda dan mitos di dalamnya. Dimana sempat terjadi adu kerbau antara majapahit ketika mereka menjejakkan langkahnya ke wilayah sumatra, lalu kerbau yang gagah dari majapahit kalah oleh anak kerbau yang masih menyusu kemudian dipisahkan dari induknya. Hingga warga saat itu berteriak "Manang Kabau" dan kini lebih dikenal dengan ucapan minangkabau.



Walau banyak para ahli sejarah mendiskripsikan hal yang berbeda, entah itu berasal dari nama suatu daerah seperti "Menon Khebu" yaitu tanah yang permai. Atau "Pinang Khabu" artinya tanah asal, bahkan suatu daerah yang berawal dari nama "Binanga Kanvar" yaitu muara kampar.

Namun banyak masyarakat lebih mengenal sejarah mingkabau dengan lomba pertarungan dari kerbau yang menjadi ikon masyarakat daerah tersebut hingga kini.

Dengan meriahnya sebuah pesta yang diadakan oleh mereka para pengusaha dan pejabat yang selalu berada di balik layar negeri ini, tentu saja mereka juga tak lupa dengan adatnya yang telah mendarah daging walau mereka merantau hingga jauh dari tanah lahirnya. Bahkan ketika mereka sudah mereguk kepuasan dunia, adat istiadat tak akan mereka lupa. Inilah negeriku walau mereka orangnya lucu-lucu namun asal tanah tempat nenek moyangnya berpijak tak kan bisa dilupakan.



Terlihat dari megahnya dekorasi pelaminan yang dihadirkan ketika mereka ingin menikah, pakaian adat yang bersahaja membuat kita lupa bahwa mereka tetap memegang teguh adatnya. Baik itu dari sumatra hingga papua semuanya sama saja, itulah yang bikin ane bangga dengan negeri ini mereka bisa bertoleransi tinggi antar suku, agama, ras dan juga antar golongan.

Jadi bagi ane menjelang pilpres kali ini hanya mengingatkan bahwa bumi yang kita pijak ini bukan milik sebuah golongan, namun milik semua warga negara Indonesia yang telah mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk sebuah kesatuan. Dengat adat dan budaya yang berbeda mari kita eratkan lagi persatuan dan kesatuan yang mulai terkikis karena efek dari perang capres yang ujungnya saling membully sana sini.

Berdasarkan pepatah minang "sejauh-jauh orang merantau, akhirnya kembali ke tempat asalnya (kampung halamannya)" itulah masyarakat negeri ini yang sering terkena demam rindu kampung halaman.

Salam damai dari pecinta kopi, monggo serupuutt dolo..



c4punk@2019

Tulisan opini pribadi.

Foto Jepretan Sendiri.