- Beranda
- Berita dan Politik
Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, INDEF: Terlalu Hiperbola
...
TS
andika.1stravel
Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, INDEF: Terlalu Hiperbola
Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, INDEF: Terlalu Hiperbola
Suara.com - Prabowo Subianto menyebut sejumlah perusahaan badan usaha milik negara mengalami kerugian besar dan berpotensi bangkrut pada era pemerintahan Presiden Jokowi.
BUMN yang disebut Prabowo saat berpidato, Senin (14/1), ialah PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Menanggapi hal tersebut, peneliti ekonomi dari INDEF Bhima Yudhistira mengatakan, pernyataan Prabowo terlalu berlebihan.
Bhima menyebutkan, sejumlah perusahaan pelat merah tengah merugi, salah satunya Garuda Indonesia. Tapi itu bukan berarti bangkrut.
“Kebangkrutan BUMN? saya rasa itu hiperbola. Memang contoh Garuda sedang merugi, tapi tidak bangkrut. Jadi itu terlalu berlebihan,” kata Bhima saat dihubungi suara.com, Selasa (15/1/2019).
Ia menjelaskan, Pertamina dan PT PLN juga mengalami kerugian karena terdapat penurunan laba. Tapi, fenomena itu juga tak bisa disimpulkan sebagai gejala kebangkrutan.
“Tidak bisa langsung dibilang bangkrut begitu, lebih tepatnya juga bukan bangkrut, tapi mengalami penurunan laba secara signifikan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, selain menyebut BUMN bangkrut, Calon presiden nomor urut 02 itu juga menyindir elite pemimpin BUMN. Menurut pandangan Prabowo, mereka tidak perlu dikagumi.
“Kita lihat BUMN kebanggaan kita, satu-satu hancur, bangkrut, tanya saja Garuda pilot-pilotnya, tanya Pertamina, PLN, tanya pabrik milik negara, elite itu tak perlu kau kagumi. Aku tahu satu-satu, lagaknya saja itu," ujarnya.
_____
Laba turun dibilang bangkrut, belajar bahasa Indonesia dulu sana
Suara.com - Prabowo Subianto menyebut sejumlah perusahaan badan usaha milik negara mengalami kerugian besar dan berpotensi bangkrut pada era pemerintahan Presiden Jokowi.
BUMN yang disebut Prabowo saat berpidato, Senin (14/1), ialah PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
Menanggapi hal tersebut, peneliti ekonomi dari INDEF Bhima Yudhistira mengatakan, pernyataan Prabowo terlalu berlebihan.
Bhima menyebutkan, sejumlah perusahaan pelat merah tengah merugi, salah satunya Garuda Indonesia. Tapi itu bukan berarti bangkrut.
“Kebangkrutan BUMN? saya rasa itu hiperbola. Memang contoh Garuda sedang merugi, tapi tidak bangkrut. Jadi itu terlalu berlebihan,” kata Bhima saat dihubungi suara.com, Selasa (15/1/2019).
Ia menjelaskan, Pertamina dan PT PLN juga mengalami kerugian karena terdapat penurunan laba. Tapi, fenomena itu juga tak bisa disimpulkan sebagai gejala kebangkrutan.
“Tidak bisa langsung dibilang bangkrut begitu, lebih tepatnya juga bukan bangkrut, tapi mengalami penurunan laba secara signifikan," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, selain menyebut BUMN bangkrut, Calon presiden nomor urut 02 itu juga menyindir elite pemimpin BUMN. Menurut pandangan Prabowo, mereka tidak perlu dikagumi.
“Kita lihat BUMN kebanggaan kita, satu-satu hancur, bangkrut, tanya saja Garuda pilot-pilotnya, tanya Pertamina, PLN, tanya pabrik milik negara, elite itu tak perlu kau kagumi. Aku tahu satu-satu, lagaknya saja itu," ujarnya.
_____
Laba turun dibilang bangkrut, belajar bahasa Indonesia dulu sana
10
4.5K
52
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.7KThread•40.8KAnggota
Tampilkan semua post
adityajt26
#39
Quote:
BUMN jadi profit oriented? Kalo Prabowo memang mau stop hutang ya BUMN harus digenjot harus produktif dan menghasilkan profit setiap tahunnya utk memberikan pemasukan buat negara. Tapi masalahnya yg koar² anti hutang emang siap dgn konsekuensi yg ada?
Utk sektor listrik dan BBM, emang rakyat siap harga listrik dan BBM mengikuti hitung²an harga pasar dan variabel² penting lainnya (nilai tukar, inflasi, supply and demand, dsb)? Ane sih ragu, BBM non-subsidi aja (yg merupakan produk bisnis murni Pertamina) begitu mau dinaikin harganya sesuai hitung²an harga pasar udah pada teriak², gimana Pertamina mau dapat profit kalo iklim bisnisnya kayak gini?
Ya semoga aja Prabowo bisa paparin solusi jitunya, kalo cuman pidato berapi² mah om Adolf Hitler juga bisa.
1
Tutup