PERJUANGAN MUALAF PART 4

seperti yang diceritakan bagian mualaf part 3 Aku, Mamah dan Adikku setiap shalat selalu diam - diam jangan sampai ketauan ayah.

suatu hari ayah masuk kamarku yang tidak sengaja melihat sajadahku yang biasanya taruh dibelakang pintu kamarku.
akhirnya terjadilah pertengkaran dan debat agama yang tiada akhirnya giliran diminta mendengar video di youtube tentang pendeta kenapa memilih mualaf, ayah pergi begitu saja tidak mau mendengar apapun alasannya sedangkan dirinya selalu memutar alasan Ustad pindah ke kristen bahkan kitapun mau mendengarkan tapi ya balik lagi ke diri kita masing - masing tetap mau dalam agama muslim.
adikku yang perempuan sampai akhirnya kesal dan ngomong seperti ke ayah "dasar egois!! pengennya di dengerin dan dingertiin terus giliran diminta dengerin doang malah pergi!"

setelah kejadian itu ayah tidak pulang kerumah selama seminggu bahkan sebelum pergi, ayah ambil semua uang hasil narik go-send yang di dompet mamah dibawa pergi gitu tanpa pikir tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

untung saja mamahku menyimpan uang 150rb ditempat lain walau hanya untuk 3 hari sampai kebingungan kita yang dirumah harus makan dan minum pakai uang dari mana.
juga harusnya ada uang 1 juta karena dipakai nyicil motor yang ayah pakai untuk narik go send.
mamah kesel juga dengan tingkah ayah yang sangat egois.

setelah satu minggu ayah balik kerumah ternyata hanya mengambil baju yang bersih dan menaruh banyak baju kotor yang telah dipakai selama seminggu, mamahpun bilang ke ayah "kalau kamu gamau biayain kami lagi tolong balikin uang satu juta yang dipakai nyicil motor kamu karena buat ongkos abang (adik cowok) sama makan sehari-har jahat kamu ya ngapain minta aku balik kerumah ternyata malah lepas tanggung jawab begini".
reaksi ayah cemberut aja karena masih emosi dengan kami, lalu pas mau berangkat hanya kasih 150rb dan lalu teriak sambil berkata "Kamu yang jahat! kamu mau pergi lagi kan ke cirebon pas adik bontotmu nikah nanti!! .

aku benar - benar muak liat tingkahnya kalau mukul orang tua tidak berdosa walau orang tuanya bertingkah seperti Iblis itu tetap diangap dosa untuk anak.
akupun menulis sebuah surat untuk ayah saat balik lagi kerumah.

Ayah, sebelumnya aku minta maaf jika kelakuanku masih suka melawan dan menyakiti hati ayah walau ayah sering menyakiti hatiku, mentalku dan fiskikku. tapi Mamah ga pernah berhenti mengingatkan kaka untuk tidak membenci ayah dan memaafkan bahkan kaka disuruh minta maaf sama ayah.
asal ayah tau keluarga mamahpun juga bilang yang sama selalu bilang "jangan begitu sama ayahmu biar gimanpun itu tetap orang tuamu dan jangan benci banget sama ayahmu" lihatlah mereka masih begitu baik padamu tidak seperti keluargamu disaat ayah cerita sama keluarga ayah bahwa mamah sudah mualaf semakin bencilah mereka sama mamah.
ayah bilang mamah jahat? kalau aku bilang ayahlah yang jahat!!
aku begitu sayang banget sama mamah yang masih mau merawat aku saat masih didalam perutnya bahkan diluar rencana mamah karena ayah sudah menghamili mamah diluar nikah bahkan meminta mamah untuk mengugurkan aku, mamahpun cuma minta permintaan sederhana yaitu laksanakan saja nikahnya biar aku dianggap punya ayah setelah menjalankan akad nikah bolehlah ayah pergi kemanapun bahkan cerai setelah 1 - 2 bulan. ayahpun berjanji depan Alm. Mbah dan Almh. Nenek untuk bertanggung jawab sama mamah juga merawatku sampai ayah meninggal. lalu? walau aku sudah dilahirkan ayah masih suka keliaran kumpul kebo bahkan mengaku depan Ibunya ayah (opung) setiap bulan kasih 2 juta ke mamah yang padahal hanya dikasih 200rb setiap bulan.
mamah begitu tabah menghadapi suami yang sangat bajingan bagiku, bahkan mamah tabah harga dirinya diinjak - injak oleh keluarga ayah.
mamah yang sangat keterlaluan baiknya sudah mau maafkan bahkan dikasih kesempatan berkali - kali untuk melihat ayah berubah bukan dua kali kesempetannya melainkan berkali - kali!!"
apakah ayah ingat saat adiknya mamah meminjam motor untuk interview kerja padahal itu juga motor yang paling bodol Almh. Nenek melihat kejadian itu secara langsung sakit hati dengan tingkah yang sangat jahat tidak mau menolong adik iparnya padahal dulu Almh. Nenek pernah belikan motor untuk ayah karena kasian melihat ayah yang kerja selalu naik angkutan umum lalu menuju rumah mesti jalan kaki dulu yang jarak terbilang lumayan jauh tapi sayangnya tidak lama motor yang dari Almh. Nenek hilang begitu saja saat ayah pinjamkan ke kakaknya ayah dan apakah saat itu merasa bersalah sama Almh. Nenek? dan asal ayah tau begitu ayah menganggur ayahpun terpaksa menjualkan motor buat menutupi hutang lalu ayah dipinjamkan motor sama adik ipar yang dulunya ayah melarang minjam untuk interview sedangkan begitu ayah menganggur ayah dipinjamkan motor adik ipar ayah untuk menjadi ojol disitulah rasa sakit hati Almh. Nenek kambuh lagi melihat ayah pakai motor anaknya yang juga adik ipar ayah.
aku sangat penasaran saat Almh. Nenek dikubur kenapa ayah menangis? emang ngerasa bersalah dan berdosa atau takut meninggal seperti Almh. Nenek.
ingat ya selama ayah menginap dirumah orang lain bahwa ayah sedang mempermalukan diri sendiri karena kepala rumah tangga ga bisa menyelesaikan masalah dengan baik - baik tapi malah kabur dan tidak bertanggung jawab terutama anakmu masih ada yang dalam tahap masih sekolah. kembalilah kerumah jika tau malu dan punya harga diri.


Alhamdulillah setelah surat taruh dijaket ayah diam- diam lalu sehari kemudian pulang kerumah tapi tetap memendam rasa kesalnya karena aku, mamah dan adikku masih beragama muslim.
aku, mamah dan adikku akan menjadi muslim sampai meninggal karena kita memilih dan memikirkan dulu sebelumnya dengan matang - matang maka itu harus pertanggung jawabkan keputusan yang sudah diambil.




see you in "Flashback"