- Beranda
- Stories from the Heart
Lampung Undercover (Kekerasan, Seks, Narkoba, dan Kriminal)
...
TS
lampungunder
Lampung Undercover (Kekerasan, Seks, Narkoba, dan Kriminal)

RULES DICERITA GUE.
1. NO SARA
2. TERDETEKSI BOCAH GUE REPORT
3. 21+
4. BANYAK TULISAN YANG TIDAK MENYENANGKAN
5. KATA-KATA KASAR
TAPI SELOW JANGAN NGEGAS, GUE MAIN SANTUY DAN TETAP ELEGANT.
BAPERAN, SOK MOTIVATOR, JANGAN MAMPIR DAH (JIJIK LIATNYA)
NETIJIN BUDIMAN DAN SARJANA KEBIJAKSANAAN JUGA JANGAN MAMPIR, DARI PADA GUE TAMPOLIN NANTI.
GASS AJA LANGSUNG !
DIBAWAH
Spoiler for INDEX TOT:
Diubah oleh lampungunder 06-06-2019 01:38
anasabila dan 20 lainnya memberi reputasi
21
41.2K
135
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
lampungunder
#33
4. Pom Bensin
Sudah hampir seminggu gue tidak bertemu dengan Sira, semenjak kejadian itu gue jadi canggung untuk menemuinya. Pikiran gue yang tadinya kotor kedirinya, malah berubah menjadi iba. Gue kasihan dengan dirinya, rasanya ingin sekali gue membantunya, seandainya gue mampu, pasti gue akan membantunya.
Rintikan hujan mulai jatuh ke bumi, saat itu gue sedang berada diluar berniat ingin membeli makan, tapi karena hujan, gue akhirnya berhenti disebuah pom bensin untuk berteduh. Lama gue sendirian sampai ada seorang wanita yang mengenakan seragam pom dan mengenakan hijab menghampiri gue.
"Minum bang." Dia memberikan gue sebotol minuman dingin
"Haha, dingin-dingin minum dingin, nanti malah sakit."
"Hehe, hujannya besar ya."
Gue mengangguk, sesekali gue perhatikan wajahnya, awalnya biasa saja namun jika dilihat lebih lama dia nampak manis.
"Nama gue Ari panggilannya Ebol."
"Nama asli itu lebih baik dari pada nama panggilan, karena orang tua tak mungkin memberikan nama yang buruk kepada anaknya." Katanya
Mereka memang tak memberikan gue nama yang buruk, tapi sifat mereka buruk yang menyebabkan gue bisa seperti ini.
"Nama mba siapa?" tanya gue
"Nama ku Zey." Ucapnya sembari tersenyum
Sialan, manis banget senyumnya.
"Kalo hujan gini banyak istirahatnya ya?"
"Iya nih, aku kadang bersyukur hujan terkadang turun."
Hujan tak juga reda dan malah petir mulai menyambar-nyambar dan hujan semakin deras.
"Rumah lo dimana Zey?" tanya gue
"Aku belum ada rumah, sekarang masih ngontrak dideket sini, rumah orang tua di Kotabumi."
"Jauh juga, jadi lo sendirian?"
"Iya, aku sendirian. Aku niat bulan depan mau berhenti dari sini dan mulai buka usaha, aku mau buka toko baju syar'i dan aku mau pakaian ku lebih baik dari ini." Dia cerita panjang
"Oh gitu, kan lo udah hijab?"
"Haha, ini bukan hijab, ini namanya membalut aurat, bukan menutup aurat."
Gue cuma diam saja karena tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
"Kamu tahu do'a ketika hujan?" tanyanya
Gue menggeleng, gue bego banget dan bodoh banget masalah agama.
"Kamu muslim kan?" tanyanya lagi
Gue cuma bisa mengangguk kecil.
"Do'a ketika hujan itu, Allahumma Shoyyiban Nafi'an." Katanya
"Artinya apaan?"
"Semoga hujan ini memberi manfaat." Ucapnya
Ucapan itu terngiang-ngiang dikepala gue. Allahumma Shoyyiban Nafi'an. Haha, mungkin ini adalah do'a yang pertama kali gue hapal dalam hidup gue.
"Sudah ya Ari, aku mau lanjut kerja, hujan juga sudah hampir reda. Ini minumnya."
Gue cuma bisa terdiam dan tercengang melihat sifat dan akhlaknya Zey, dia benar-benar wanita yang anggun, seumur hidup, baru kali ini gue menemukan wanita seperti itu, dan sumpah demi Allah, gue jatuh cinta kepadanya pada partemuan pertama.
Hujan sudah benar-benar reda, gue bergegas pulang untuk memakan makanan gue yang sudah dingin, tak lupa dengan membawa minum yang tadi Zey kasih, minum itu belum gue teguk satu teguk pun. Sampai dikossan gue makan nasi dingin ini dengan lahap, hingga gue tersedak, ketika gue kebelakang berniat untuk ambil minum, gue lupa, bahwa galon gue habis. Lalu, gue ingat satu hal, minum yang tadi Zey kasih, gue kembali kedepan dan gue langsung meneguk minuman itu, hampir aja gue mati kehabisan nafas. Mungkin, tanpa minuman ini gue mati sekarang, akibat tersedak. Disaat seperti ini gue merasa sendirian, gue rindu keberadaan teman-teman lama gue, gue rindu kehidupan lama gue, tapi untuk apa kembali kesana, gue mau nyoba hidup sendirian.
Sudah hampir seminggu gue tidak bertemu dengan Sira, semenjak kejadian itu gue jadi canggung untuk menemuinya. Pikiran gue yang tadinya kotor kedirinya, malah berubah menjadi iba. Gue kasihan dengan dirinya, rasanya ingin sekali gue membantunya, seandainya gue mampu, pasti gue akan membantunya.
Rintikan hujan mulai jatuh ke bumi, saat itu gue sedang berada diluar berniat ingin membeli makan, tapi karena hujan, gue akhirnya berhenti disebuah pom bensin untuk berteduh. Lama gue sendirian sampai ada seorang wanita yang mengenakan seragam pom dan mengenakan hijab menghampiri gue.
"Minum bang." Dia memberikan gue sebotol minuman dingin
"Haha, dingin-dingin minum dingin, nanti malah sakit."
"Hehe, hujannya besar ya."
Gue mengangguk, sesekali gue perhatikan wajahnya, awalnya biasa saja namun jika dilihat lebih lama dia nampak manis.
"Nama gue Ari panggilannya Ebol."
"Nama asli itu lebih baik dari pada nama panggilan, karena orang tua tak mungkin memberikan nama yang buruk kepada anaknya." Katanya
Mereka memang tak memberikan gue nama yang buruk, tapi sifat mereka buruk yang menyebabkan gue bisa seperti ini.
"Nama mba siapa?" tanya gue
"Nama ku Zey." Ucapnya sembari tersenyum
Sialan, manis banget senyumnya.
"Kalo hujan gini banyak istirahatnya ya?"
"Iya nih, aku kadang bersyukur hujan terkadang turun."
Hujan tak juga reda dan malah petir mulai menyambar-nyambar dan hujan semakin deras.
"Rumah lo dimana Zey?" tanya gue
"Aku belum ada rumah, sekarang masih ngontrak dideket sini, rumah orang tua di Kotabumi."
"Jauh juga, jadi lo sendirian?"
"Iya, aku sendirian. Aku niat bulan depan mau berhenti dari sini dan mulai buka usaha, aku mau buka toko baju syar'i dan aku mau pakaian ku lebih baik dari ini." Dia cerita panjang
"Oh gitu, kan lo udah hijab?"
"Haha, ini bukan hijab, ini namanya membalut aurat, bukan menutup aurat."
Gue cuma diam saja karena tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
"Kamu tahu do'a ketika hujan?" tanyanya
Gue menggeleng, gue bego banget dan bodoh banget masalah agama.
"Kamu muslim kan?" tanyanya lagi
Gue cuma bisa mengangguk kecil.
"Do'a ketika hujan itu, Allahumma Shoyyiban Nafi'an." Katanya
"Artinya apaan?"
"Semoga hujan ini memberi manfaat." Ucapnya
Ucapan itu terngiang-ngiang dikepala gue. Allahumma Shoyyiban Nafi'an. Haha, mungkin ini adalah do'a yang pertama kali gue hapal dalam hidup gue.
"Sudah ya Ari, aku mau lanjut kerja, hujan juga sudah hampir reda. Ini minumnya."
Gue cuma bisa terdiam dan tercengang melihat sifat dan akhlaknya Zey, dia benar-benar wanita yang anggun, seumur hidup, baru kali ini gue menemukan wanita seperti itu, dan sumpah demi Allah, gue jatuh cinta kepadanya pada partemuan pertama.
Hujan sudah benar-benar reda, gue bergegas pulang untuk memakan makanan gue yang sudah dingin, tak lupa dengan membawa minum yang tadi Zey kasih, minum itu belum gue teguk satu teguk pun. Sampai dikossan gue makan nasi dingin ini dengan lahap, hingga gue tersedak, ketika gue kebelakang berniat untuk ambil minum, gue lupa, bahwa galon gue habis. Lalu, gue ingat satu hal, minum yang tadi Zey kasih, gue kembali kedepan dan gue langsung meneguk minuman itu, hampir aja gue mati kehabisan nafas. Mungkin, tanpa minuman ini gue mati sekarang, akibat tersedak. Disaat seperti ini gue merasa sendirian, gue rindu keberadaan teman-teman lama gue, gue rindu kehidupan lama gue, tapi untuk apa kembali kesana, gue mau nyoba hidup sendirian.
i4munited memberi reputasi
6