INILAHCOM, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyandingkan kasus Gubernur DKI Anies Baswedan dengan kasus penyidik KPK Novel Baswedan di era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Anies saat ini sedang diproses oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena pose salam dua jarinya. Sedangkan, hingga saat ini kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum juga terungkap pelakunya.

Menengok kasus Anies sangat unik, gara-gara pose salam dua jari langsung ditindaklanjuti laporan masyarakat terhadap Anies. Padahal, beberapa menteri pun termasuk kepala daerah ada yang berpose salam satu jari tapi tidak ada yang diproses oleh Bawaslu.

Pasangan calon Presiden Prabowo Subianto dan calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02 pada Pemilu Presiden 2019. Sementara, pasangan petahana Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin mendapat nomor urut 01.

"Anies mau dikriminalisasi, kasus Novel entah menguap kemana, pemerintah dan KPU drama bebek soal legitimasi, sementara kucing-kucing tetangga mati satu persatu," kata Andi Arief melalui twitternya yang dikutip INILAHCOM, Kamis (10/1/2019).

Anies memang sempat berpose salam dua jari saat mendapat kesempatan berdiri di podium Konferensi Nasional Gerindra di Sentul International Convention Center, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12).

Namun, pose salam dua jari Anies dilaporkan ke Bawaslu oleh Garda Nasional untuk Rakyat (GNR). GNR menilai gestur dua jari itu merupakan simbol kampanye karena dilakukan dalam acara Konferensi Nasional Gerindra.

Sementara, Novel telah disiram air keras oleh orang tak dikenal hendak sholat berjamaah di kawasan rumahnya Jakarta Utara. Namun, hingga saat ini kasus penyiraman terhadap Novel pun belum juga terungkap.[ris]

sumber