Prabowo Subianto bukanlah orang sembarangan. Karier militernya sangat cemerlang, bahkan diprediksi menjadi rising star di Angkatan Darat (dan akhirnya terbukti). Tahun 1981 (bersama Luhut Panjaitan) Prabowo yang masih berpangkat Kapten, membentuk Sat-81. Sat 81 adalah pasukan anti teror di Kopassandha (sekarang Kopassus). Kapten Prabowo waktu itu menjadi Wakil Komandan, dan Mayor Luhut Panjaitan sebagai Komandan nya.



Dalam memoarnya, Kolonel Sintong Panjaitan (dibukukan dengan judul, Sintong Panjaitan : Kisah Seorang Prajurit Para Komando) Prabowo banyak menimba ilmu anti teror dari SAS (pasukan elite Inggris dan GSG Jerman. Dengan bekal ilmu yang mumpuni, dalam waktu singkat Sat-81 Gultor menjadi pasukan anti teror elite di lingkungan ABRI. Dari sini, kita bisa simpulkan Prabowo adalah seorang tentara yang cerdas dan punya potensi besar. Bahkan Leonardus Benjamin Moerdani pun mengakui hal tersebut.



Lepas dari karier militernya yang gemilang, Prabowo pun meniti karier di dunia politik. Dimulai dari 2004 saat dia maju menjadi peserta konvensi calon presiden dari Golkar. Sayangnya, dia kalah bersaing dengan Jenderal (purn) Wiranto. Pada akhirnya, Wiranto lah yang maju menjadi calon Presiden dari Partai Golkar, berpasangan dengan Gus Sholah. Namun di sinilah kehebatan Prabowo mulai nampak dan ter-ekspose dengan jelas.



Apa itu? Jiwa pantang menyerah dan militan. Gagal jadi capres, Prabowo pun keluar dari Golkar dan mendirikan Partai Gerindra. Perolehan suara Gerindra tidak bisa dikatakan jelek pada pemilu legislatif tahun 2009. 4.646.406 suara atau 4,46% adalah raihan yang cukup baik untuk partai baru. Dengan modal suara itu, Prabowo maju lagi dalam konstelasi perebutan kursi capres dan cawapres. meski kali ini, dia harus rela hanya menjadi cawapres dari Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan.

Lagi-lagi Prabowo kalah, tapi apakah dia menyerah? Tidak! Pada konstelasi pemilu 2014, Prabowo sukses besar membawa Gerindra masuk 3 besar dengan suara 14.760.371 atau 11,81% suara sah nasional! Sungguh lonjakan suara yang luar biasa! Sekali lagi Prabowo maju lagi sebagai capres, dan kali ini menggandeng Hatta Rajasa. Hasilnya? Kalah lagi! Namun sekali lagi, Prabowo bangkit dan bersiap menyambut kompetisi 2019 dengan optimisme tinggi.



Inilah kelebihan Prabowo! Patriot sejati dan pantang menyerah. Sikap yang harus diteladani oleh anak-anak muda yang sedang mengejar masa depan. Bahwa gagal itu cuma mitos, bahwa orang yang kuat adalah orang selalu berdiri setelah jatuh dan menunjukkan progres yang mengesankan. Lihat berapa suara Gerindra di 2009? Coba bandingkan dengan suara mereka di 2014. Siapa berani bilang itu bukan capaian yang mengesankan?



Hal lain yang publik jarang tahu, Prabowo adalah seorang pengusaha yang hebat. Silahkan bandingkan kekayaan dan jumlah perusahaan yang dipunyai Prabowo dengan Jokowi misalnya. Dari kekayaan saja, Jokowi yang hanya punya milyaran rupiah kalah jauh dengan Prabowo yang total kekayaannya mencapai triliunan rupiah. So? Jika Jokowi mampu mengelola ekonomi, apa alasan Prabowo yang jauh lebih tajir tidak mampu melakukan hal yang sama?



Satu hal remeh namun penting, apabila Prabowo jadi presiden adalah, terbukanya kesempatan bagi wanita manapun untuk menjadi ibu negara. Saya rasa Pak Prabowo akan memikirkan hal ini, apabila beliau terpilih menjadi Presiden di Republik ini. Hehehe. Jadi sangat relevan apabila kaum wanita memilih beliau, siapa tahu dilamar untuk jadi Ibu Negara.

Well, masih banyak sisi positif dari seorang Prabowo Subianto. Namun sayang, jarang ada yang mau meng-ekspose nya. Harusnya yang seperti ini ditambah dengan program-program unggulan dari Pak Prabowo akan menarik simpati rakyat, daripada hoax murahan ala anak buahnya Pepo. Tapi ya terserah mereka, wong mereka yang berkompetisi kok. Salam Damai


Merdeka!

Sumber Referensi : Buku Sintong Panjaitan : Kisah Seorang Prajurit Para Komando, sini, sini
Sumber Gambar : sini