Kaskus

Story

chrishanaAvatar border
TS
chrishana
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2
[MATURE / 21+] Burung Kertas Merah Muda 2



Quote:


Cerita ini adalah kisah lanjutan dari Burung Kertas Merah Muda. Kalian boleh membaca dari awal atau memulai membaca dari kisah ini. Dengan catatan, kisah ini berkaitan dengan kisah pertama. Saya sangat merekomendasikan untuk membaca dari awal.


Silahkan klik link untuk menuju ke kisah pertama.


Terima kasih.



Spoiler for Perkenalan:


Quote:

Polling
0 suara
Siapakah sosok perempuan yang akan menjadi pendamping setia Rendy?
Diubah oleh chrishana 02-04-2020 09:31
japraha47Avatar border
aripinastiko612Avatar border
jalakhideungAvatar border
jalakhideung dan 59 lainnya memberi reputasi
54
274.3K
981
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
chrishanaAvatar border
TS
chrishana
#771
Chapter 54
Telepon genggam milik Rendy pun bergetar.
“Kak...”

“Iya, Dek...”

“Kak Anna gimana? Aku lihat kakak sama Kak Anna tadi di lobby.”

“Aku belum tau. Masih diperiksa dokter.”

“Semoga Kak Anna gak kenapa-napa ya...”

“Iya... Aku juga berharap begitu.”

“Aku baru sempat telepon, aku banyak urus tamu yang datang tadi.”

“Iya, gak apa-apa kok.”

“Kabarin aku kalau ada apa-apa ya, Kak. Aku mau lanjut kerja dulu.”

“Iya, nanti aku kabarin ya.”

Dia adalah Vanessa Agustine. Yang biasa dipanggil Nessa atau Vanessa. Sudah dianggap sebagai adik dari Rendy karena tingkahnya yang lucu dan pemalu. Seseorang yang juga kerap beberapa kali dilindungi dan dijaga oleh Rendy selain Anna.
****

“Hei...” sapa Rendy.

“...” Anna hanya tersenyum ke arah Rendy.

“Mama sama ibu kamu ke mana?” tanya Rendy.

“Lagi dipanggil dokter.” jawab Anna lemah.

“Kamu gak apa-apa kan, sayang?” tanya Rendy seraya menggenggam tangan Anna.

“Aku cuma pusing aja, kok.” jawab Anna. “Aku kayak kenal ruangan ini ya...” lanjutnya.

“Kamu pernah ke sini sebelumnya?” tanya Rendy.

“Waktu kamu pingsan dan pendarahan, kamu dibawa ke sini, Ren...” ujar Anna.

“Iya, memang rumah sakit ini yang pernah merawatku juga.”

Tak lama kemudian, ibunda Rendy dan Anna datang dari balik tirai yang menutupi ranjang di ruangan IGD.

“Gimana kata dokter, Ma?” tanya Rendy.

“Anna harus dirawat inap sampai selesai diperiksa. Kata dokternya, tadi ada pendarahan pada masa menstruasi. Itu yang bikin Anna pucat sekali kelihatannya. Tadi udah diganti pembalutnya sama dokternya.” jawab Ratna.

“Dokternya bukan cowok kan?” tanya Anna.

“Ya bukanlah, nak... Dokternya cewek kok.” jawab ibunda Anna.

“Oh iya, tadi kamu sempet diambil darah. Lagi proses pengecekan di lab.” lanjut Ratna selaku ibunda Rendy.

****

Sang pusat tata surya perlahan menggeser tubuhnya ke arah barat. Membuat hari menjelang sore kian berat. Rendy masih menjaga Anna yang terbaring lemah dengan infus yang menancap di tangan kirinya. Di dalam ruangan kelas VIP, ibunda Anna dan Rendy sedang berbincang di atas sofa. Rendy masih terus menggenggam erat tangan Anna. Menunggu hasil pemeriksaan dokter yang nanti akan dikabarkan.
“Rendy...” panggil Anna.

“Iya.”

“Kerjaan kamu udah selesai belum?” tanya Anna.

“Belum sih... Tadi aku dipanggil HRD.” jawab Rendy.

“Dipanggil kenapa?”

“Iya, kan di peraturan perusahaan. Sesama pegawai gak boleh nikah. Kalau mau menikah, salah satu harus resign.” ujar Rendy.

“Terus kamu mau kerja di mana, sayang?” tanya Anna.

“Entah. Aku belum mau mikirin itu. Yang penting sekarang kamu sehat dulu.” ujar Rendy.

“Udah mau sore. Kamu balik kantor gih. Nanti kalau udah selesai, cepat ke sini ya...”

“Iya, kabarin aku kalau ada apa-apa ya. Aku pergi dulu...”

Rendy beranjak dari kursi yang terletak di samping ranjang di mana Anna terbaring. Dia tak lupa pula untuk berpamitan dengan Mama dan Ibu dari Anna. Berjalan pelan dengan penuh cemas melewati koridor rumah sakit menuju gerbang keluar. Memikirkan kondisi perempuan yang sangat dia cintai sedang tak berdaya.

Pukul 16.00 WIB, Rendy sampai di kantornya. Melanjutkan pekerjaan yang sempat tertunda karena ikut serta mengurus Anna yang sedang sakit. Kali ini, Rendy bekerja lebih lambat dari biasanya karena tidak bisa berkonsentrasi penuh pada laporan-laporan yang masuk setiap minggunya.
“Mas, diminum dulu...” ujar Vera yang membawakan secangkir teh hangat.

“Eh, makasih Vera.”

“Mas, lemas banget kelihatannya.” ujar Vera seraya duduk di depan Rendy.

“Aku gak apa-apa kok.” ujar Rendy.

“Udah makan siang belum? Pasti belum deh.”

“Iya, aku gak sempet. Aku ngurus Anna tadi.”

“Di pantryada makanan yang aku pesan online tadi. Udah aku namain di kotaknya. Nanti dimakan ya, Mas...”

“Iya, makasih banyak. Aku jadi ngerepotin kamu ya.”

“Gak sama sekali kok... Aku lanjut kerja lagi ya.” Vera beranjak dan kembali ke mejanya.

****

Waktu.

Seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Rangkaian yang sedang berlangsung, akan datang, ataupun yang sudah berlalu. Suatu dimensi di mana terjadi peristiwa-peristiwa di masa depan, yang sedang terjadi, ataupun yang sudah mendahulu.

Sesuatu yang tak bisa dibandingkan oleh apapun. Sesuatu yang amat berharga. Tak dapat ditukar oleh sesuatu bahkan hingga berlian yang bersinar melewati embun. Tak dapat pula ditukar oleh emas yang membentang menyelimuti telaga.

Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 WIB, di mana matahari sudah lenyap dari langit. Digantikan dengan sang candra purnama yang sinarnya tertutup oleh awan sampai ke celah sempit. Tak dapat ia menampakkan wujudnya walau hanya sedikit.

Telepon genggam milik Rendy kini berdering.
“Rendy...”

“Iya, Na... Gimana keadaan kamu?”

“Kamu sudah selesai?” tanya Anna dengan suara terbata-bata.

“Sebentar lagi. Kamu kenapa? Kamu habis nangis?” tanya Rendy.

“Rendy, bisakah kamu cepat ke sini? Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu.” Anna meminta.

“Iya, aku langsung ke sana. Tunggu aku di sana ya...”

Rendy menutup telepon lalu mematikan notebook miliknya. Bersiap untuk menemui Anna di rumah sakit yang sedang terbaring.
rieezy
dany.agus
itkgid
itkgid dan 10 lainnya memberi reputasi
11
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.