• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Munculnya Pasangan Nurhadi-Aldo yang Viral, Bukti Masyarakat Banyak yang Kesal

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Munculnya Pasangan Nurhadi-Aldo yang Viral, Bukti Masyarakat Banyak yang Kesal

Jelang hajatan pilpres tahun 2019, tak usah dibahas tentang dikotomi antar dua kubu yang semakin terseret ke rimbah entah kemana. Beragam caci maki, adu debat kusir, sampai rusaknya tatanan sosial, adalah satu diantara ekses negatif yang dilahirkan sekarang ini. Entah lari kemana sikap kedewasaan dalam menyikapi pilpres yang, andai saja salah satu paslon pujaannya menang, belum tentu semua pemujanya akan terakomodasi dalam bahtera kubu mereka.

Tapi sudahlah. Biarkan mereka yang fanatik plus buta itu, bersikap seperti yang mereka inginkan. Mungkin jalan itu yang terbaik yang bisa mereka lakukan.

Ditengah hiruk pikuk konstelasi politik yang kian berpijar, muncul pasangan capres fiktif dengan nama beken Nurhadi-Aldo, yang lantas disingkat dengan julukan Dildo. Ya, dildo. Barang yang mungkin terdengar tabu bagi yang agamis, namun serasa gurih ditelinga orang ekstremis. Sah-sah saja. Tinggal ada dikubu mana kita berdiri. Dalam pembahasan ini, saya tidak sedang membahas fungsi, atau manfaat dari dildo. Sebab, perlu dicatat, ditandai, bila perlu di bold, jika saya bukan marketing alat-alat sejenis.

Kemunculan paslon capres alternatif, yang mendaku mendapat nomor urutan 10 ini, pada awalnya dianggap banyolan. Padahal ya, emang banyolan. Lagian, sudah jelas, KPU sudah meresmikan bahwa pada april 2019 kelak, yang berlaga di arena capres dan wapres ya, yang lima tahun silam ikutan. Bedanya di pedamping, alias wapresnya. Selebihnya, seperti yang kita ketahui bersama.

Meski bersifat banyolan, pasangan Dildo memiliki beberapa hal unik, tentu, berdasarkan subyektifitas saya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tampilan Mewah Namun Sederhana

Awal menerima info tentang kedua orang beken tersebut, saya pribadi sudah salut. Status beken ini terbukti dengan dimuatnya berita tentang pasangan Nurhadi-Aldo di beberapa media mainstream. Sebut saja BBC Indonesia, Detik dan kawan-kawan.

Menurut pengakuan "pengurus" alias timses pada media tersebut, mereka tidak di support oleh donatur kelas teri, konon lagi kelas kakap. Akan tetapi, lihatlah desain yang mereka tampilkan seakan berkelas dan menyerupai paslon capres beneran. Atau, malahan lebih baik tampilannya.


2. Jargonnya Mudah Diterima Khalayak Umum

Dalam mengusung program yang mereka kenalkan pada khalayak umum, mereka menggunakan bahasa atau diksi kata gurih nan renyah. Tak capek harus menyisipkan kata atau kalimat kelas tinggi yang, meskipun terkesan intelek, toh hanya berapa persen masyarakat yang mudeng.

Pada dasarnya, bahasa komunikasi sehari-hari adalah sebaik-baiknya pesan. Ia akan merasuk ke dalam sanubari tiap-tiap orang yang mendengarkan tanpa harus capek meraba-raba makna yang terselip di dalamnnya. Hal ini, tentu dirasakan dan ditangkap betul oleh pasangan Dildo plus segenap timsesnya. Oleh sebab itu, kemunculan paslon capres (sayangnya) fiktif ini langsung mendapatkan hati di pemujanya. Terutama sekumpulan para bedebah yang berani tampil apa adanya tanpa tersandera cosplay mewah namun penuh dosa.


3. Terselip Kata (Kadang) Mesum

Jika diamati dengan teliti, beberapa program yang diusung oleh paslon capres fenomenal ini selalu terselip kata atau kalimat mesum. Kembali ke pembahasan di atas (hayo dibaca lagi), mesum atau tidak, tergantung ada di kelompok mana kita berdiri. Bahkan, menurut timses, selipan kata mesum, yang akronimnya acapkali mencengangkan ini, adalah bagian dari strategi marketing. Tentu, kita mafhum bahwa atas dasar kata "mesum", maka sesungguhnya kata ini mengandung magnet penarik keingintahuan insan yang luarbiasa. Kata mesum juga disinyalir bisa menyatukan perbedaan ideologi politik yang tercerai berai, dan bersatu padu mengejar link yang sama. Puja-puja kata mesum!

4. Membuktikan Rakyat Kezel!

Sosok paslon capres nyeleneh Nurhadi-Aldo tampil dengan apa adanya. Penggunaan bahasa yang ringan, sedikit nyelekit, dan itu tadi, mesum, adalah bagian dari shitpostingyang menyentil dua kubu yang saling mencederai. Segala macam sumpah serapah yang kerap dilontarkan oleh dua kubu yang terbelah, seakan menjadi netral dan kehilangan tajinya di forum yang di ciptakan oleh timses dildo. Tidak ada saling menghujat yang sanggup mencabut akar persaudaraan di forum pasangan dildo. Justru, kita akan dibawa terbahak-bahak oleh celotehan khas ala dildo. Dildo hadir sebagai katalisator akibat benturan yang kadang tanpa disengaja diciptakan oleh kedua kubu yang tiada lelah saling menghujat. Oleh sebab itu, jangan heran jika page tentang Dildo ini sontak menjadi viral. Forum mereka sepertinya menjadi wadah yang tepat bagi sekelompok orang yang sudah lelah bin kezel melihat pertikaian akibat beda pilihan politik.

Akhirul kalam, seperti halnya komunitas Dildo, mari ciptakan pilpres yang damai nan sejuk. Perbedaan pilihan politik itu wajar. Tak perlu disikapi dengan hal-hal di luar nalar. Lagian, siapapun calon presiden pemenangnya, kalau tetap malas, ya bakalan punah juga. Simpan enerji untuk hal yang produktif ya?



#McQueenYaQueen


©Skydavee 2019
Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 04-01-2019 08:58
2
9.5K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Tampilkan semua post
nokaben2802Avatar border
nokaben2802
#11
Quote:


galer itu apa y?
terus, SENSOR itu apa?emoticon-Wow

emoticon-Sundul Gan (S)
Diubah oleh nokaben2802 04-01-2019 10:10
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.