- Beranda
- Stories from the Heart
LIMA BELAS MENIT
...
TS
gitartua24
LIMA BELAS MENIT


PROLOG
"Masa SMA adalah masa-masa yang paling ga bisa dilupakan." menurut sebagian orang. Atau paling engga gue anggepnya begitu. Di masa-masa itu gue belajar banyak tentang kehidupan mulai dari persahabatan, bandel-bandel ala remaja, cita-cita, masa depan, sampai menemukan pacar pertama dan terakhir?. Drama? mungkin. pake banget? bisa jadi.
Masa Sma bagi gue adalah tempat dimana gue membentuk jati diri. Terkadang gue bantuin temen yang lagi kena masalah dengan petuah-petuah sok bijak anak umur tujuh belas tahun. Gak jarang juga gue ngerasa labil sama sikap gue sendiri. mau gimana lagi, namanya juga anak muda. Kadang gue suka ketawa-ketawa sendiri dan mengamini betapa bodohnya gue saat itu.
Gue SMA di jaman yang namnya hp B*ackberry lagi booming-boomingnya. Di jaman itu juga yang namanya joget sapel-sapelan lagi hits. Mungkin kalo lo inget pernah masuk atau bahkan bikin squd sendiri terus launching jaket sambil jalan-jalan di mall mungkin lo bakal malu sendiri saat ada temen lo yang ngungkit-ngungkit masa itu. Gue sendiri paling kesel kalo adan orang petantang-petenteng dengan bangganya bilang kalu dia anggota salah satu squad sapel terkenal di ibu kota dan sekitarnya. Secara saat itu gue lebih suka nonton acara metal di Rossi Fatmawati. Playlist lagi gue juga ga jauh-jauh dari aliran metal, punk, hardcore. Mungkin itu yang ngebuat gue ga terlalu suka lagu EDM atau rap yang mumble. Atau bahkan lagu RnB yang sering ada di top 100 Joox dan Spotify. Yaaa meskipun gue sekarang lebih kompromi dengan dengerin lagu apa aja yang gue suka, ga mandang genre.
Oiya, nama gue Atreya xxxxx. Biasa dipanggil Treya, dengan tinggi 182 cm dan berat 75 kg (naik turun tergantung musim). Ganteng dan menawan? relatif. Nama gue mungkin aneh ntuk orang Indonesia. Tapi gue suka dengan nama ini. karena pada dasarnya gue emang gasuka segala sesuatu yang banyak orang lain suka. Gue anak kedua dari dua bersaudara. Gue lahir dan besar di Jakarta, lebih tepatnya Jakarta selatan. Ga tau kenapa ada pride lebih aja Jakarta selatan dibanding bagian Jakarta lainnya, meskipun gue tinggal di Bintaro, hehe. Bokap gue kerja di suatu kantor yang ngurusin seluruh bank yang ada di Indonesia. Meski kerja kantoran tapi bokap gue suka banget yang namanya musik. mungkin darah itu menurun ke gue. Nyokap gue seorang ibu rumah tangga yang ngerangkap jadi pebisnis kecil-kecilah dimana orderan paling ramenya dateng pas bulan puasa. mulai dari makanan kering sampe baju-baju. Kakak gue cewek beda empat tahun. Waktu gue masuk SMA berarti doi baru masuk kuliah. Kakak gue ini orangnya cantik pake banget gan. kembang sekolah gitu dah. Gue bahkan sampe empet kalo ada temen cowoknya yang sok-sok baikin gue.
Lo percaya dengan dunia pararel? Dunia dimana ada diri kita yang lain ngelakuin sesuatu yang beda sama apa yang kita lakuin sekarang. Misalnya lo ada di dua pilihan, dan lo milih pilihan pertama. Untuk beberapa lama setelah lo ngejalanan pilihan lo mungkin lo bakal mukir ""Gue lagi ngapain yaa sekarang kalo milih pilihan yang kedua. mungkin gue lebih bahagi. Atau mungkin lebih sedih." Hal itulah yang ngebuat gue bikin cerita ini.
Ditahun itu gue baru masuk salah satu SMA di Jakarta selatan. Disaat itu juga cerita gue dimulai
INDEX
Part 1 - MOS day
Part 2 - Perkenalan
Part 3 - Peraturan Sekolah
Part 4 - Balik Bareng
Part 5 - Masih MOS Day
part 6 - Terakhir MOS Day
Part 7 - Hujan
Part 8 - Pertemuan
Part 9 - Debat Penting Ga Penting
Part 10 - Atas Nama solidaritas
Part 11 - Rutinitas
Part 12 - Om Galih & Jombang
Part 13 - Gara Gara Cukur Rambut
Part 14 - Rossi Bukan Pembalap
Part 15 - Bertemu Masa Lalu
Part 16 - Menghibur Hati
Part 17 - Ga Makan Ga Minum
Part 18 - SOTR
Part 19 - Tubirmania
Part 20 - Bukber
Part 21 - Masih Bukber
Part 22 - Wakil Ketua Kelas & Wacana
Part 23 - Latihan
Part 24 - The Rock Show
Part 25 - After Show
Part 26 - Anak Kuliahan
Part 27 - Malam Minggu Hacep
Part 28 - Aneh
Part 29 - Kejutan
Part 30 - Dibawah Sinar Warna Warni
Part 31 - Perasaan
Part 32 - Sela & Ramon
Part 33 - HUT
Part 34 - Masuk Angin
part 35 - Kunjungan
Part 36 - Wacana Rico
Part 37 - Atletik
Part 38 - Pengganggu
Part 39 - Nasib jadi Adek
Part 40 - Boys Talk
Part 41 - Taurus
Part 42 - Klise
Part 43 - Eksistensi
Part 44 - Utas VS Aud
Part 45 - Naik Kelas
Part 46 - XI IPA 1
Part 47 - Yang Baru
Part 48 - Lo Pacaran Sama Putri?
Part 49 - Sok Dewasa
Part 50 - Masih Sok Dewasa
Part 51 - Salah Langkah
Part 52 - Penyesalan
Part 53 - Bubur
Part 54 - Bikin Drama
Part 55 - Latihan Drama
Part 56 - Pertunjukan Drama
Part 57 - Coba-Coba
Part 58 - Greet
Part 59 - Sparing
Part 60 - Sedikit Lebih Mengenal
Part 61 - Hal Tidak Terduga
Part 62 - Hal Tidak Terduga Lainnya
Part 63 - Ngedate
Part 64 - Berita Dari Kawan
Part 65 : Second Chance
Part 66 - Maaf Antiklimaks
Part 67 - Bikin Film
Part 68 - Sudden Date
Part 69 - Masih Sudden Date (Lanjut Gak?)
Part 70 - Kok Jadi Gini
Part 71 - Sedikit Penjelasan
Part 72 - Sehari Bersama Manda
Part 73 - Masak Bersama Manda
Part 74 - Malam Bersama Manda
Part 75 - Otw Puncak
Part 76 - Villa & Kebun Teh
Part 77 - Malam Di Puncak
Part 78 - Hari Kedua & Obrolan Malam
Part 79 - Malam Tahun Baru
Part 80 - Shifting
Part 81 - Unclick
Part 82 - Gak Tau Mau Kasih Judul Apa
Part 83 - 17
Part 84 - Hari Yang Aneh
Part 85 - Pertanda Apa
Part 86 - Ups
Part 87 - Menjelang Perpisahan
Part 88 - Cerita Di Bandung
Part 89 - Obrolan Pagi Hari & Pulang
Part 90 - Awal Baru
Part 91 - Agit
Part 92 - Tentang Sahabat
Part 93 - Keberuntungan Atau Kesialan
Part 94 - Memulai Kembali
Part 95 - Belum Ingin Berakhir
Part 96 - Makan Malam
Part 97 - Rutinitas Lama
Part 98 - Sekedar Teman
Part 99 - Bukan Siapa-Siapa
Part 100 - Seperti Dulu
Part 101 - Kue Kering
Part 102 - Perusak Suasana
Part 103 - Cerita Di Warung Pecel
Part 104 - Konfrontasi
Part 105 - Tragedi Puisi
Part 106 - Gak Sengaja Jadian
Part 107 - Day 1
Part 108 - Mengerti
Part 109 - Sisi Lain
Part 110 - Cemburu
Part 111- Cemburu Lagi
Part 112 - Cerita Akhir Tahun
Part 113 - Ketemu Lagi
Part 114 - Malam Panjang
Part 115 - Malam Masih Panjang
Part 116 - Malam Berakhir
Part 117 - Mereka Bertemu
Part 118 - rekonsiliasi
Part 119 - Bicara Masa Depan
Part 120 - Langkah
Part 121 - UN
Part 122 - Pilox & Spidol
Part 123 - Menjelang Prom
Part 124 - Malam Perpisahan
Part 125 - Sebuah Akhir Untuk Awal Baru (TAMAT)
Epilog - Untuk Perempuan Yang Sempat Singgah Di Hati
Terima Kasih, Maaf, & Pengumuman
Special Part : Gadis Manis & Bocah Laki-Laki Di Kursi Depan
MULUSTRASI
Diubah oleh gitartua24 25-04-2022 01:17
JabLai cOY dan 122 lainnya memberi reputasi
119
197.8K
1K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gitartua24
#80
Part 17 - Ga Makan Ga Minum
ga kerasa udah masuk bulan puasa selama masa sma gue, itu artinya ini adalah tahun pertama gue puasa di sma. bedanya? ga ada bedanya. jam pelajaran lebih singkat. pulang sekolah lebih cepet. dan udah pasti ga makan ga minum. seenggaknya buat gue. jujur, kalo cuma buat nahan ga makan ga minum doang mah gampang. meskipun sering ngeluh. tapi buat nahan 'ga' yang lainnya yang susah
hari itu lagi jam istirahat kedua disekolah. gue dan anak-anak lainnya yang biasa langsung cabut kekantin buat beli makan atau sekedar jajan minum yang rasa-rasa sekarang cuma bisa ngedokem dikelas. paling banter ngobrol-ngobrol diluar kelas.
waktu guru terakhir sebelum jam istirahat kedua keluar kelas, dan beberapa anak juga ikutan keluar kelas, gue langsung maju kedepan begitu yakin ga ada anak-anak lain lagi yang sering mondar-mandir. tujuannya? mau tiduran dilantai gan
.lumayan dingin tuh. bodo amat dah kotor.
"panaaaas, hauuuus, mau es jeruuuuk...." racau gue waktu tiduran di ubin udah kaya orang sakau. gue bisa liat putri cuma ketawa-ketawa di kursinya ngeliat ingkah laku gue yang kadang rada gesrek.
gue lagi nikmatin dinginnya ubin walaupun keras, sambil merem dikit-dikit. tiba-tiba disebelah gue ada suara. "yasiiin...."
waktu gue nengok ternyata rico sama bobby lagi duduk bersila sambil ngangkat kedua tangannya kaya orang berdoa. gue yang gamau disangka orang mati langsung bangun buat duduk terus jitak tuh pala orang berdua.
"kampret lu pada, gabisa liat orang seneng." protes gue.
"napa sih tre, orang lagi berdoa malah digangguin." kata rico sambil ngetawain gue.
"bedoa mah bedoa aja, gausah yasinan depan gue juga."
"lo gau tau sih tre, bedoa pas bulan puasa itu pahalanya di kali lipat." sambung si bobby.
"eh gendat, pake ngajarin lagi. emang lo kira tadi gue lagi ngapain?"
"tidur." katanya polos.
"nah itu lo tau, tidur bulan puasa itu ibadah bro."
"yeee kutil, alibi doang itu mah." saut si rico.
"terus maksud lo pada baca yasin apaan? doain gue cepet mati?" tuh orang berdua malah ketawa.
"udah apa, kasian itu treya kepanasan...." kata sebuah suara dari belakang yang ternyata adalah putri.
"cie treya dibelain bininya." ledek si rico. sementara putri cuma bisa
"bisa aja penghapusan." timpal gue.
gue yang kesel diledekin dan juga iseng ga ada kegiatan akhirnya ngambil penghapusan spidol papan tulis buat dipeperin ke komuknya rico. setelah gue lampar penghapunya dan ketawa puas gue berdiri agak menjauh. biar ga jadi korban balas dendam
"eh anjing lo yee..." bacot rico sambil ngambil penghapus yang gue jatohin.
"udah si co, keren lagian kaya tentara." kata gue sambil ketawa ngakak
"awas lo yee..." ancam rico sambil ngacungin penghapusnya ke gue. tapi bukannya ngejar gue rico malah meperin penghapusnya ke bobby
"anjing lo co....
"
"yaaa gendat kaga bisa ngejar, males lari." ledek rico yang ngikutin langkah gue buat menjauh.
tapi diluar dugaan, bobby malah lari nyamperin kita. gue yang kaget begonya balah lari ke pojok tembok. mau ga mau komuk gue ikutan loreng.
"tai lo bob, kok malah ke gue sih...." protes gue yang masih nyoba berontak dari pitingan bobby. mana tuh badan orang gede banget lagi.
"lo juga yang mulai kampret..." bobby akhirnya selesai buat gue lorang dan penghapusnya beralih ketangan gue.
gue yang masih kesel gara-gara dibikin loreng(padahal kerjaan gue juga
) milih target selanjutnya buat gue lorengin/ gue liat temen kelas gue yang lagi tiduran dikursi jadi sasaran empuk. pelan-pelan gue deketin dia, dan pas udah sampe dedepannya langsung aja. SROT. tuh setengah komuk jadi item
"anjing lo tre emang...." kata temen gue emosi yang langsung bangun dari tidurnya karena gue molesnya sambil di teken.
dan akhirnya terjadilah perang coret-coretan penghapus. gue gatau ada berapa korban yang kena hari itu. bahkan saking niatnya temen gue sampe nyoret-nyoret papan tulis buat di hapus lagi biar penghapusnya makin tebel
gosok-menggosok penghapus ke muka pun masih terjadi. dan yang megang gilirannya sekarang adalah gue. gue yang udah ngos-ngosan karena lari-larian sambil ketawa bingung nyari korban selanjutnya. akhirnya gue putusin buat ngelakuin ke anak cewek. dan karena gue cuma deket sama putri akhirnya gue jalan kearah dia yang tiba-tiba ketakutan karena gue samperin
"tre lo ngapian sih tre.....
" protes putri.
"dikit aja put, dikit." kata gue yang masih ambil ancang-ancang buat ngolesin penghapus ke muka putri.
"lo berani ngolesin ke muka gue, gue gigit lo...." katanya serius.
tiba-tiba aja gue langsung jiper dan naro tuh penghapus balik ke meja guru
mau gimana lagi, gue takut kalo putri udah ngancem
lemah banget yaa gue sama putri, hahaha.
"yeee giliran putri aja lo takut." kata rico waktu gue jalan deketin dia.
"tau lo tre..." timpal bobby
"udah lah yuk, cuci muka." ajak gue kemereka berdua. sedangkan temen-temen gue yang lain udah ada yang cuci muka duluan.
setelah cuci muka untungnya muka kita jad bersih lagi. tapi akibatnya malah baju kita yang kotor karena tinta luntur. haduuuuh ada-ada aja kelakuan anak sma
setelah bel masuk kita balik kekelas. dan begitu gurunya masuk dia bingung karena sebagian murid cowo bajunya pada item. langsung aja gue bilang kalo si rico yang mainan penghapus
udah pasti akhirnya main salah-salahan.
akhirnya suara yang paing disukai anak sekolah dateng juga setelah bebal sama pelajaran. yaitu bel pulang sekolah
gue dan semua anak sekolah langsung cabut kerumah masing-masing.
tapi ga pulang juga sih. gue rico bobby sama putri mutusin buat main dulu kerumah bobby. lah katanya pulang kerumah masing-masing gan? entah sejak kapan gue dan rico nganggep rumah bobby itu udah kaya rumah sendiri
gue bobby dan putri langsung masuk ke ruang studio lantai dua yang lagi kosong. udah pasti karena ada ac, haha. sedangkan rico katanya mau cabut dulu kemana gatau.
seiring berjalannya waktu, putri dibolehin buat pulang rada telat dari jam pulang sekolah seharunya. karena nyokap bokapnya tau kalo dia pasti pulang bareng gue. yaaa selama putri ngabarin aja mau kemana.
"eh anak kelasan pada gamau adain bukber?" tanya gue yang lagi megang gitar.
"ada rencana sih, tapi belom tau dirumah siapa." kata putri yang lagi asik ngeliatin gue genjreng-genjreng gitar
"yang deket-deket aja paling rumahnya." timpal bobby.
"kalo pada mau kerumah gue sih gue juga bebas, tapi rada jauh di b*ntaro." usul gue.
"tanyain anak-anak aja ntar." kata bobby.
"yauds." kata gue singkat. "put nyanyi put, gue gitarin."
dan akhirnya kita nyanyi-nyanyi buat ngabisin waktu sebelum pulang. gue lupa kita nyanyi berapa lagu. tapi yang jelas kita nyanyi sambil ketawa-ketawa. entah karena gue lupa kunci, putri lupa lirik, aransemen lagu yang gue jadin dangdut atau regge. bahkan bobby yang keliatan kesel simbil mukulin drum buat ngacauin suasana waktu gue sama putri nyanyi lagu romantis
ya. mungkin sedikit banyaknya gue dan putri udah berani nunjukkin keromnatisan didepan orang lain meskipun tujuannya cuma bercanda-canda. dan tentu aja belom ada yang tau tentang perasaan kita masing-masing.
lagi enak-enak jamming tiba-tiba rico masuk ruangan sambil sendakwah. emang kampret bener nih orang.
"dari mana lo?" tanya gue yang berentiin permainan gue.
"makan pecel ayam." jawab rico tanpa dosa.
"kampret emang lo yeee...."
"lo gatau sih tre, pecel ayam itu kalo makannya pas lagi puasa rasanya lebih enak."
"dasar ijib kuda." emang iya ya gan? hahaha.
kita akhirnya jamming sampe jam setengah empat sore sebelum akhirnya mutusin buat pulang kerumah masing-masing. kali ini pulang beneran gan
ga kerasa udah masuk bulan puasa selama masa sma gue, itu artinya ini adalah tahun pertama gue puasa di sma. bedanya? ga ada bedanya. jam pelajaran lebih singkat. pulang sekolah lebih cepet. dan udah pasti ga makan ga minum. seenggaknya buat gue. jujur, kalo cuma buat nahan ga makan ga minum doang mah gampang. meskipun sering ngeluh. tapi buat nahan 'ga' yang lainnya yang susah
hari itu lagi jam istirahat kedua disekolah. gue dan anak-anak lainnya yang biasa langsung cabut kekantin buat beli makan atau sekedar jajan minum yang rasa-rasa sekarang cuma bisa ngedokem dikelas. paling banter ngobrol-ngobrol diluar kelas.
waktu guru terakhir sebelum jam istirahat kedua keluar kelas, dan beberapa anak juga ikutan keluar kelas, gue langsung maju kedepan begitu yakin ga ada anak-anak lain lagi yang sering mondar-mandir. tujuannya? mau tiduran dilantai gan
.lumayan dingin tuh. bodo amat dah kotor."panaaaas, hauuuus, mau es jeruuuuk...." racau gue waktu tiduran di ubin udah kaya orang sakau. gue bisa liat putri cuma ketawa-ketawa di kursinya ngeliat ingkah laku gue yang kadang rada gesrek.
gue lagi nikmatin dinginnya ubin walaupun keras, sambil merem dikit-dikit. tiba-tiba disebelah gue ada suara. "yasiiin...."
waktu gue nengok ternyata rico sama bobby lagi duduk bersila sambil ngangkat kedua tangannya kaya orang berdoa. gue yang gamau disangka orang mati langsung bangun buat duduk terus jitak tuh pala orang berdua.
"kampret lu pada, gabisa liat orang seneng." protes gue.
"napa sih tre, orang lagi berdoa malah digangguin." kata rico sambil ngetawain gue.
"bedoa mah bedoa aja, gausah yasinan depan gue juga."
"lo gau tau sih tre, bedoa pas bulan puasa itu pahalanya di kali lipat." sambung si bobby.
"eh gendat, pake ngajarin lagi. emang lo kira tadi gue lagi ngapain?"
"tidur." katanya polos.
"nah itu lo tau, tidur bulan puasa itu ibadah bro."
"yeee kutil, alibi doang itu mah." saut si rico.
"terus maksud lo pada baca yasin apaan? doain gue cepet mati?" tuh orang berdua malah ketawa.
"udah apa, kasian itu treya kepanasan...." kata sebuah suara dari belakang yang ternyata adalah putri.
"cie treya dibelain bininya." ledek si rico. sementara putri cuma bisa
"bisa aja penghapusan." timpal gue.
gue yang kesel diledekin dan juga iseng ga ada kegiatan akhirnya ngambil penghapusan spidol papan tulis buat dipeperin ke komuknya rico. setelah gue lampar penghapunya dan ketawa puas gue berdiri agak menjauh. biar ga jadi korban balas dendam
"eh anjing lo yee..." bacot rico sambil ngambil penghapus yang gue jatohin.
"udah si co, keren lagian kaya tentara." kata gue sambil ketawa ngakak
"awas lo yee..." ancam rico sambil ngacungin penghapusnya ke gue. tapi bukannya ngejar gue rico malah meperin penghapusnya ke bobby
"anjing lo co....
""yaaa gendat kaga bisa ngejar, males lari." ledek rico yang ngikutin langkah gue buat menjauh.
tapi diluar dugaan, bobby malah lari nyamperin kita. gue yang kaget begonya balah lari ke pojok tembok. mau ga mau komuk gue ikutan loreng.
"tai lo bob, kok malah ke gue sih...." protes gue yang masih nyoba berontak dari pitingan bobby. mana tuh badan orang gede banget lagi.
"lo juga yang mulai kampret..." bobby akhirnya selesai buat gue lorang dan penghapusnya beralih ketangan gue.
gue yang masih kesel gara-gara dibikin loreng(padahal kerjaan gue juga
) milih target selanjutnya buat gue lorengin/ gue liat temen kelas gue yang lagi tiduran dikursi jadi sasaran empuk. pelan-pelan gue deketin dia, dan pas udah sampe dedepannya langsung aja. SROT. tuh setengah komuk jadi item
"anjing lo tre emang...." kata temen gue emosi yang langsung bangun dari tidurnya karena gue molesnya sambil di teken.
dan akhirnya terjadilah perang coret-coretan penghapus. gue gatau ada berapa korban yang kena hari itu. bahkan saking niatnya temen gue sampe nyoret-nyoret papan tulis buat di hapus lagi biar penghapusnya makin tebel
gosok-menggosok penghapus ke muka pun masih terjadi. dan yang megang gilirannya sekarang adalah gue. gue yang udah ngos-ngosan karena lari-larian sambil ketawa bingung nyari korban selanjutnya. akhirnya gue putusin buat ngelakuin ke anak cewek. dan karena gue cuma deket sama putri akhirnya gue jalan kearah dia yang tiba-tiba ketakutan karena gue samperin
"tre lo ngapian sih tre.....
" protes putri."dikit aja put, dikit." kata gue yang masih ambil ancang-ancang buat ngolesin penghapus ke muka putri.
"lo berani ngolesin ke muka gue, gue gigit lo...." katanya serius.
tiba-tiba aja gue langsung jiper dan naro tuh penghapus balik ke meja guru
mau gimana lagi, gue takut kalo putri udah ngancem
lemah banget yaa gue sama putri, hahaha."yeee giliran putri aja lo takut." kata rico waktu gue jalan deketin dia.
"tau lo tre..." timpal bobby
"udah lah yuk, cuci muka." ajak gue kemereka berdua. sedangkan temen-temen gue yang lain udah ada yang cuci muka duluan.
setelah cuci muka untungnya muka kita jad bersih lagi. tapi akibatnya malah baju kita yang kotor karena tinta luntur. haduuuuh ada-ada aja kelakuan anak sma
setelah bel masuk kita balik kekelas. dan begitu gurunya masuk dia bingung karena sebagian murid cowo bajunya pada item. langsung aja gue bilang kalo si rico yang mainan penghapus
udah pasti akhirnya main salah-salahan.akhirnya suara yang paing disukai anak sekolah dateng juga setelah bebal sama pelajaran. yaitu bel pulang sekolah
gue dan semua anak sekolah langsung cabut kerumah masing-masing.tapi ga pulang juga sih. gue rico bobby sama putri mutusin buat main dulu kerumah bobby. lah katanya pulang kerumah masing-masing gan? entah sejak kapan gue dan rico nganggep rumah bobby itu udah kaya rumah sendiri
gue bobby dan putri langsung masuk ke ruang studio lantai dua yang lagi kosong. udah pasti karena ada ac, haha. sedangkan rico katanya mau cabut dulu kemana gatau.
seiring berjalannya waktu, putri dibolehin buat pulang rada telat dari jam pulang sekolah seharunya. karena nyokap bokapnya tau kalo dia pasti pulang bareng gue. yaaa selama putri ngabarin aja mau kemana.
"eh anak kelasan pada gamau adain bukber?" tanya gue yang lagi megang gitar.
"ada rencana sih, tapi belom tau dirumah siapa." kata putri yang lagi asik ngeliatin gue genjreng-genjreng gitar
"yang deket-deket aja paling rumahnya." timpal bobby.
"kalo pada mau kerumah gue sih gue juga bebas, tapi rada jauh di b*ntaro." usul gue.
"tanyain anak-anak aja ntar." kata bobby.
"yauds." kata gue singkat. "put nyanyi put, gue gitarin."
dan akhirnya kita nyanyi-nyanyi buat ngabisin waktu sebelum pulang. gue lupa kita nyanyi berapa lagu. tapi yang jelas kita nyanyi sambil ketawa-ketawa. entah karena gue lupa kunci, putri lupa lirik, aransemen lagu yang gue jadin dangdut atau regge. bahkan bobby yang keliatan kesel simbil mukulin drum buat ngacauin suasana waktu gue sama putri nyanyi lagu romantis
ya. mungkin sedikit banyaknya gue dan putri udah berani nunjukkin keromnatisan didepan orang lain meskipun tujuannya cuma bercanda-canda. dan tentu aja belom ada yang tau tentang perasaan kita masing-masing.
lagi enak-enak jamming tiba-tiba rico masuk ruangan sambil sendakwah. emang kampret bener nih orang.
"dari mana lo?" tanya gue yang berentiin permainan gue.
"makan pecel ayam." jawab rico tanpa dosa.
"kampret emang lo yeee...."
"lo gatau sih tre, pecel ayam itu kalo makannya pas lagi puasa rasanya lebih enak."
"dasar ijib kuda." emang iya ya gan? hahaha.
kita akhirnya jamming sampe jam setengah empat sore sebelum akhirnya mutusin buat pulang kerumah masing-masing. kali ini pulang beneran gan
mmuji1575 dan 21 lainnya memberi reputasi
22