Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak para orang tua dan anak-anak untuk tetap bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam keadaan apapun dan tabah.

Indonesiainside.id, Lampung — “Adik-adik saat kejadian tsunami sedang ada di mana? Udah tidur atau masih main? Semoga tidak terjadi lagi ya,” ucap Siti Hardijanti Rukmana, atau lebih akrab disapa dengan Mbak Tutut saat mengunjungi langsung penyintas bencana tsunami Selat Sunda di Posko Penanganan Darurat Bencana Tsunami di GOR KONI, Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (29/12).

Putri mantan Presiden RI ke-2 Soeharto tersebut menyapa satu persatu anak-anak pengungsi bencana dan memberikan trauma healing dengan lagu Bintang Kecil. Lagu Bintang Kecil ini pertama kali diciptakan oleh Pak Daljono, liriknya yang sederhana sangat memudahkan anak-anak untuk mengingatnya.

Dalam menghibur anak-anak pengungsi, terlihat berkali-kali Mbak Tutut menitikkan air matanya, merasa terharu terhadap anak-anak yang tetap tegar di tengah bencana yang menimpanya. Bahkan, tak sedikit dari mereka kehilangan orangtua serta sanak saudaranya.

“Ini kelas berapa? Adik cita-citanya apa? Mau jadi seperti Pak Bupati? Jadi Presiden, mau? Kuncinya harus belajar yang rajin. Kalau tidak rajin tidak bisa tercapai cita-citanya. Semoga terwujud ya,” ujarnya sembari mengusap kepala anak-anak dan mendoakan mereka.

Selain anak-anak, Mbak Tutut turut menanyakan kondisi para Ibu yang berada di tengah putra-putrinya. Tak lupa, Mbak Tutut mengajak para orang tua dan anak-anak untuk tetap bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala dalam keadaan apapun.

“Kami sangat takut, trauma melihat ombak besar. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,” tutur Ibu Aminah ketika ditanyakan kondisi saat tsunami terjadi.

“Alhamdulillah semuanya berjalan baik, tepuk tangan untuk Pak (Plt) Bupatinya juga. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan ya,” ucap Mbak Tutut.

Ketanggapan dan kewaspadaan menjadi kunci
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Tutut mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang tanggap dan terus bergerak 24 jam dalam melayani masyarakatnya.

“Pemerintah daerah (Lampung Selatan) sangat bagus kerjanya. Luar biasa Bapak Bupati dan jajarannya. Semoga dapat dipertahankan (kinerjanya),” tuturnya.

Ia merasa lega tempat pengungsian tersebut selain disiapkan fasilitas tinggal dan logistik, Pemkab Lampung Selatan juga menyediakan tenaga medis dan sosiolog untuk memberikan trauma healing kepada anak-anak dengan berbagai kegiatan.

“Seperti tadi kan ada (kegiatan) menggambar. Itu sebenarnya sangat simpel. Tapi untuk anak-anak sangat menghibur dan dapat berangsur menghilangkan rasa trauma mereka,” ujar Mbak Tutut.

Ia menasehati para pengungsi untuk tetap tabah dan tegar atas bencana yang terjadi. Selain itu, masyarakat harus berpartisipasi dan menerima hunian sementara (huntara) yang rencananya akan dibangun Pemkab Lampung Selatan.

“Mereka harus bangkit semangatnya. Para orang tua harus terus men-support anaknya agar tidak trauma,” tandasnya.

(Ahmad Z.R)