Januari 2019 waktunya kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bergeliat. Survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi memperlihatkan peningkatan.

Indonesiainside.id, Jakarta — Jubir BPN Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade menyebut pihaknya berharap survei Prabowo-Sandi di atas 40 persen. Dengan demikian, akan ada ‘element of surprise’ menjelang pemilihan presiden 2019.

“Insya Allah bulan depan Januari ini setelah debat bisa menyalip Pak Jokowi,” kata Andre saat dihubungi di Jakarta.

Menurutnya, stagnansi dalam pemerintahan Joko Widodo menjadi isu utama, terutama terkait pemberantasan korupsi. Masyarakat akan ditawarkan perubahan dalam menangani hal ini.

Mengingat, dari 2016 dan 2017 Indeks Persepsi Korupsi (IPK), tak ada peningkatan. “Zaman Pak Jokowi ini 2016 ke 2017 stag kita, Indeks Presepsi Korupsi kita stag, 2016 ke 2017 stag,” sebutnya.
Baca Juga: Prabowo Tak Mungkin Nikmati Kekuasaan Orde Baru

Lebih lanjut, ia juga menepis anggapan bahwa Prabowo Subianto, ikut menikmati kemudahan berbisnis saat zaman Presiden Soeharto. Mengingat, bisnis Prabowo dirintis usai pemerintahan mantan mertuanya itu.

Seperti diberitakan, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding, menyinggung korelasi mantan Presiden Soeharto dan capres Prabowo Subianto yang tak bisa dilepaskan dari korupsi orde baru. Hal ini dikaitkan Karding dengan IPK Indonesia saat era Soeharto, yakni di bawah 20.

(Rengga Permana)