Mbak Tutut memberikan bantuan kepada warga Lampung Selatan korban terdampak tsunami Selat Sunda. Hingga saat ini tercatat 117 masyarakat Lampung Selatan meninggal dunia dan 2.447 luka-luka.

Indonesiainside.id, Lampung — Putri mantan Presiden RI ke-dua Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana, atau lebih akrab disapa dengan Mbak Tutut mengunjungi Plt. Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, di Rumah Dinas Bupati di Jalan Lintas Sumatra, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Sabtu (29/12).

Dalam kesempatan tersebut, Mbak Tutut disambut hangat oleh Nanang Ermanto. “Kami sangat terhormat Ibu Tutut bisa hadir di Lampung Selatan,” ujarnya saat menerima Mbak Tutut di rumah dinasnya.

Ermanto menjelaskan bahwa Mbak Tutut merupakan seorang negarawan yang terus peduli terhadap kondisi yang dialami bangsa Indonesia

“Alhamdulillah silaturahmi ini berjalan baik. Ibu adalah seorang negarawan. Peduli dengan rakyatnya,” ungkapnya.

Ia merasa senang dalam perjamuan yang singkat dan penuh kehangatan itu berjalan dengan baik.

Mengenai dampak bencana tsunami Selat Sunda, Ermanto menerangkan pemerintah akan memberikan layanan sebaik mungkin agar para pengungsi merasa aman dan sehat di posko-posko kemanusiaan di beberapa kecamatan. “Kami pemerintah daerah terus memastikan agar masyarakat sehat sebelum kondisi kondusif seperti biasa,” tuturnya.

Usai berbincang-bincang dan sarapan pagi, Mbak Tutut menyerahkan secara simbolis bantuan dari Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan (YDGRK), Yayasan Damandiri dan Yayasan Dana Abadi Karya Bakti (Dakab) kepada Pemkab Lampung Selatan.

Sebelumnya, Mbak Tutut menyatakan turut berdukacita atas musibah yang menimpa, dan mendoakan agar kiranya diberikan kekuatan oleh Allah SWT.

Bantuan itu disambut sukacita oleh Nanang Ermanto. “Alhamdulillah, ini merupakan wujud kepedulian negarawan. Semoga Allah ganti dengan yang lebih baik,” kata Ermanto, mendoakan.

Dalam kesempatan sama, Ketua BPBD Lampung Selatan I Ketut Sukerta menjelaskan, hingga saat ini tercatat 117 jiwa meninggal dunia, 2.447 luka-luka, hilang 10 jiwa, bangunan rusak 658, 19 posko disiagakan, dan jumlah pengungsi di lima kecamatan tercatat 7.880 jiwa.

“Tadi malam ada info 3 orang dinyatakan selamat di Pulau Sebesi. Mereka merupakan korban terombang-ambing oleh ombak ketika melakukan aktivitas nelayan,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut dan ASDP untuk melayani masyarakat yang ingin menyebrang Selat Sunda. Sebelumnya, sekitar 500 warga dievakuasi dengan kapal tersebut dan digratiskan.

“Untuk logistik, sudah kami distribusikan melalui posko-posko di beberapa titik. BPDB memperpanjang masa darurat hingga satu pekan ke depan. Mudah-mudahan dapat menyelesaikan masalah yang urgent,” tandasnya.

(Ahmad Z.R)