Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tpenoelAvatar border
TS
tpenoel
Natal 2018, Jokowi Minta Umat Kristiani Jaga Perdamaian
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengucapkan selamat Natal kepada seluruh umat Kristiani di Tanah Air. Jokowi berharap Natal 2018 menjadi momentum untuk menjaga perdamaian dan bekerja keras dalam membangun bangsa.

"Natal adalah perayaan yang hadirkan kedamaian sejati, damai di hati kita semua, damai di Indonesia, dan damai di bumi kita," kata Jokowi di Gedung Serbaguna, Jalan Wiliam Iskandar, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (29/12/2018).

Jokowi mengingatkan, Indonesia telah dianugerahi keragaman agama, budaya, adat, maupun bahasa daerah. Keragaman ini harus terus dirawat bukan justru menjadi sumber perpecahan.
"Ini bukan sumber perpecahan tapi ini merupakan potensi besar kekuatan kita bangsa Indonesia," ujar dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lalu menyinggung tentang persaudaraan, persatuan dan kerukunan. Jokowi menegaskan, tiga hal tersebut merupakan aset terbesar bangsa. Umat Kristiani juga diminta saling menghargai, menghormati, dan tolong-menolong.
"Di mana ada Si Rungguk, di situ ada Si Tata, di mana pun kita duduk di situ selalu ada Tuhan yang maha esa. Kepada seluruh umat Kristiani yang saya cintai, saya ajak bapak ibu saudara sekalian untuk selalu menjadi garam dan terang dunia," kata Jokowi.

Natal 2018, Jokowi Minta Umat Kristiani Jaga Perdamaian

Jokowi melanjutkan, umat Kristiani harus selalu membuka hati untuk menerima hikmat. Dia menyebut, berbahagia lah orang yang mendapat hikmat, keuntungannya melebihi emas, perak dan permata.
Dengan menerima hikmat, jalan hidup akan diwarnai rasa kebahagiaan dan kesejahteraan. Hikmat juga menjadi sumber kekuatan dalam membangun bangsa Indonesia.
"Dengan hikmat kita saling membantu sesama anak bangsa. Dengan hikmat kita persiapkan anak-anak kita untuk menghadapi masa depan menjadi manusia-manusia yang unggul, berakhlak mulia. Dengan hikmat kita terus dan harus memeluk yang miskin, kecil, lemah dan yang membutuhkan. Dengan hikmat kita hadirkan rasa keadilan sosial di seluruh penjuru tanah air," ucap Jokowi.
 
Reporter: Titin Supriatin

Sumur


dari dulu emang damai kok, mana ada umat kristiani bakar2 ama usir2 orang beribadah emoticon-Bingung (S)
1
1.8K
17
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Tampilkan semua post
zinaitudosaAvatar border
zinaitudosa
#2
Quote:


Merdeka.com - Kota Srebrenica, timur Bosnia-Herzegovina, kini menjadi wilayah Republik Serbia, sesuai hasil kesepakatan damai Dayton 1995 lalu. Meski demikian, masih banyak umat muslim tinggal di sana dan mengingat trauma pembantaian sistematis yang dilakukan milisi Serbia.

Tragedi pembantaian muslim Srebrenica 11-13 Juli 1995 adalah salah satu episode terburuk perang Bosnia-Serbia. Ribuan warga sipil tewas, lebih dari 500 anak-anak. Perempuan tidak sedikit menjadi korban pemerkosaan.

Kemarin, warga kota itu memperingati 17 tahun peristiwa keji ini dengan mendatangi monumen Potocari di pinggir kota. Bersamaan dengan itu warga juga berupaya mengidentifikasi 520 jasad baru yang ditemukan Komisi Hak Asasi Independen (11/7).

Salah korban selamat, Fatima Dautbasic-Klempic, masih mengingat betapa kota itu seperti neraka bagi umat muslim. "Milisi (Serbia) setiap hari menghujani kami dengan bom atau granat. Saat hari pembantaian, saya mengikuti rombongan pengungsi menembus hutan. Di rimbunnya pohon pun bahaya masih menanti karena tentara Serbia membikin banyak jebakan," kata perempuan berprofesi dokter ini.

Sayangnya, peristiwa belasan tahun lalu ini masih memisahkan warga yang berbeda agama. Kelompok minoritas Serb yang beragama Kristen Ortodok kerap melakukan provokasi. Sebelum perayaan kemarin sempat muncul ketegangan karena salah satu gereja hendak menggelar konser di hari peringatan 17 tahun pembantaian muslim Srebrenica.

Kurikulum warga muslim dan kristen di sekolah pun beda-beda. Di sekolah Islam, tanggal 11 Juli disebut hari kelam lantaran pembantaian ayah, ibu, kakek, nenek para bocah itu terjadi. Sebaliknya, di sekolah etnis Serb, tahun 1995 disebut hari pembebasan Srebrenica dari mayoritas muslim.

Soal pemilihan walikota dan anggota perlemen lokal juga menimbulkan friksi. Banyak etnis Bosniaks tidak tercantum dalam daftar pemilih pada pemungutan suara empat tahun lalu. Pemerintahan memang dipegang oleh etnis Serb, lantaran status kota itu yang masuk wilayah Serbia.

---------------
mereka mah klo punya kesempatan buat jadi mayoritas bakal melakukan hal yg sama spt apa yg orang serbia lakukan ke muslim bosnia..emoticon-Bata (S)
Diubah oleh zinaitudosa 30-12-2018 02:04
-2
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.