Kok bisa villa di pinggir pantai Anyer tidak tersentuh tsunami ketika sekelilingnya sudah porak poranda ? Mungkin sampean bingung, dan tidak percaya dengan kejadian ini.



Tapi sekali lagi itulah yang memang yang sedang terjadi, di tempat anak-anak kelas 10 dari Nurul Fikri sedang belajar mengaji dan mengkaji kitab suci di Umbul Tanjung Resort, mereka rencananya akan berangkat ke Turki dan sedang di karantina di sini dalam program Tahfizh Al-Qur'an.



Memang tsunami yang memporak porandakan daerah sekitar tak terjadi di resort ini, mungkin saja air yang datang tidak sampai ke area ini atau adanya hambatan dari pagar dan juga bangunan yang di depannya, atau tertahan oleh banyaknya tanggul pemecah ombak secara logika memang tidak bisa di nalar ketika sekeliling daerah tersebut hancur resort ini seakan sama sekali tak tersentuh.




Fenomena Alam memang tak bisa di prediksi bila manusia dapat memprediksi kapan terjadinya dan waktunya dengan tepat maka manusia sudah menyamai Tuhan, hingga pastinya tak ada korban jiwa lagi karena sudah dapat di prediksi jauh-jauh hari. Begitu juga resort ini tak disangka masih bisa berdiri kokoh dan juga para santri pun tak mengetahui kalau ada gelombang naik dari permukaan laut.



Mungkin nanti akan ada spekulasi mistis dan juga logic ke depannya namun yang pasti tsunami terjadi tanpa bisa di ketahui oleh pihak BMG, peringatan dini tsunami tak ada sama sekali bahkan alat pendeteksi gelombang pun dinyatakan rusak namun terkendala APBD yang tak ada dananya.

Efeknya pemerintah saat ini menggalakkan pajak, dari semua pajak yang ada kini semua di tarik dan di gencarkan, bahkan fenomena membayar pajak ini sangat berat dirasakan oleh mereka yang hidup pas-pasan. Walau sebenarnya memang sudah kewajiban sebagai warga negara, tapi sayang kewajiban pemerintah masih jauh panggang dari api.



Pajak mencekik uang nya entah di pakai siapa ? Gayus-gayus baru tumbuh dengan trik yang berbeda, hingga proyek-proyek yang ada pun tak lepas dari ajang tender yang rentan dengan uang pelicin. Uang yang ada pun sering kena sunat, hingga akhirnya pembangunan pun tersendat bahkan candi hambalang menjadi proyek yang sia-sia.



Proyek yang banyak tapi sayang uang tak ada, kembali rakyat yang harus di paksa untuk bayar pajak, padahal sembako murah hanya mimpi pendapatan rakyat kini tak sesuai dengan pengeluaran yang besar. Tapi gaji pejabat kian hari merangkak naik namun sayang kerjanya hanya tidur ketika sidang rakyat sungguh menjadi rakyat di negeri pemimpi memang harus seperti ini. Memilih yang buruk dari pilihan yang buruk untuk pemimpin nanti merupakan hal yang biasa, toh tetap saja pemerintah lebih suka sibuk ketika sudah terjadi bencana di bandingkan penanganan dini sebelum bencana terjadi. Bahkan alat pendeteksi pun seringkali di curi dan tak ada cara penanganannya sejak dini, nampaknya lebih nikmat baca berita hari ini dengan ditemani secangkir kopi..



Posisi villa dekat dengan laut !!






Serupuutt ahh



Created By



referensi