thatwasfunAvatar border
TS
thatwasfun
Kuldesak: Sebuah Film Bermodal Darah Muda
Kuldesak. Anak 90-an pasti tau kan?


Foto: Dok. Pribadi

Selain jadi judul lagu, Kuldesak juga judul film yang ditayangkan pada tahun 1998, alias 20 tahun yang lalu. Film yang juga jadi debut film 4 sutradara kenamaan yakni Mira Lesmana, Nan Achnas, Riri Riza, dan Rizal Mantovani ini bisa dibilang adalah penggagas pergerakan sineas Indonesia saat era pasca Order Baru. Dengan total waktu produksi 3 tahun, film omnibus ini sukses meraih lebih dari 100ribu penonton saat ditayangkan pada November 1998. Bisa dikatakan angka yang fenomenal untuk film saat itu GanSist.

Film yang bersejarah dan juga fenomenal 20 tahun lalu ini patut untuk diingat. Kemarin (19/12) baru aja berlangsung peringatan 20 tahun Kuldesak dengan peluncuran buku berjudul 20Kuldesak: Berjejaring, Bergerak, Bersiasat, Berontak.


Foto: Dok. Pribadi

Buku ini bisa dikatakan adalah saksi sejarah saat pra-produksi-paska produksi film Kuldesak. Semuanya terangkum dengan dokumentasi cuplikan adegan dan juga foto di balik layar film Kuldesak ini. Selain itu, ada beberapa artikel dari media cetak di tahun 1997-1998 yang ditulis oleh Leila S. Chudori, J.B. Kristanto, dan Tam Notosusanto, serta hasil wawancara para pemerhati film Indonesia dan kritikus film asal Singapura, Phillip Cheah. Bahkan ada 2 tulisan panjang yang membahas Kuldesak secara teoritis yang pernah tayang di Jerman dan Inggris karya dua Indonesianis asal Amerika Serikat, Dahlia Gratia Setiyawan dan Dag Yngvesson. Buku yang disajikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris ini dikonsep dan diedit oleh Mirwan Andan.


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi

Selain peluncuran buku, malam kemarin juga berlangsung pameran dokumentasi dari buku Kuldesak Gan. Jadi di sepanjang hall menuju studio, kalau Agan kemarin malam ke Epicentrum XXI, akan melihat poster-posternya Gan. Ini beberapa posternya Gan:


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi

Kepengen punya bukunya Gan? Sayangnya buku ini nggak dijual komersil Gan, tapi Agan bisa berdonasi minimal Rp750ribu untuk memiliki buku setebal 500 halaman ini Gan. Donasi Agan akan disalurkan ke dalam Kuldesak Fund untuk membiayai para sineas muda Indonesia. Buat sekarang, buku 20 Kuldesak baru dicetak sebanyak 50 eksemplar. Nantinya buku ini akan dicetak sebanyak 200 buku, di mana 100 buku akan disalurkan oleh Bekraf dan 100 buku oleh Kemendikbud untuk disalurkan ke berbagai perpustakaan di beberapa kota.

Buat Agan yang mau nonton film ini, film yang merupakan hasil digitasi dari film print 35 mm ini akan diputar hanya 1 hari pada 30 Desember 2018 dan hanya 1 kali penayangandi 9 kota: Jakarta, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, dan Padang. Jangan sampai kelewatan Gan buat menyaksikan karya film yang bersejarah ini!
4
9.6K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Tampilkan semua post
thatwasfunAvatar border
TS
thatwasfun
#1
Kuldesak: Sebuah Film Bermodal Darah Muda
Kuldesak. Anak 90-an pasti tau kan?


Foto: Dok. Pribadi

Selain jadi judul lagu, Kuldesak juga judul film yang ditayangkan pada tahun 1998, alias 20 tahun yang lalu. Film yang juga jadi debut film 4 sutradara kenamaan yakni Mira Lesmana, Nan Achnas, Riri Riza, dan Rizal Mantovani ini bisa dibilang adalah penggagas pergerakan sineas Indonesia saat era pasca Order Baru. Dengan total waktu produksi 3 tahun, film omnibus ini sukses meraih lebih dari 100ribu penonton saat ditayangkan pada November 1998. Bisa dikatakan angka yang fenomenal untuk film saat itu GanSist.

Film yang bersejarah dan juga fenomenal 20 tahun lalu ini patut untuk diingat. Kemarin (19/12) baru aja berlangsung peringatan 20 tahun Kuldesak dengan peluncuran buku berjudul 20Kuldesak: Berjejaring, Bergerak, Bersiasat, Berontak.


Foto: Dok. Pribadi

Buku ini bisa dikatakan adalah saksi sejarah saat pra-produksi-paska produksi film Kuldesak. Semuanya terangkum dengan dokumentasi cuplikan adegan dan juga foto di balik layar film Kuldesak ini. Selain itu, ada beberapa artikel dari media cetak di tahun 1997-1998 yang ditulis oleh Leila S. Chudori, J.B. Kristanto, dan Tam Notosusanto, serta hasil wawancara para pemerhati film Indonesia dan kritikus film asal Singapura, Phillip Cheah. Bahkan ada 2 tulisan panjang yang membahas Kuldesak secara teoritis yang pernah tayang di Jerman dan Inggris karya dua Indonesianis asal Amerika Serikat, Dahlia Gratia Setiyawan dan Dag Yngvesson. Buku yang disajikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris ini dikonsep dan diedit oleh Mirwan Andan.


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi

Selain peluncuran buku, malam kemarin juga berlangsung pameran dokumentasi dari buku Kuldesak Gan. Jadi di sepanjang hall menuju studio, kalau Agan kemarin malam ke Epicentrum XXI, akan melihat poster-posternya Gan. Ini beberapa posternya Gan:


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi


Foto: Dok. Pribadi

Kepengen punya bukunya Gan? Sayangnya buku ini nggak dijual komersil Gan, tapi Agan bisa berdonasi minimal Rp750ribu untuk memiliki buku setebal 500 halaman ini Gan. Donasi Agan akan disalurkan ke dalam Kuldesak Fund untuk membiayai para sineas muda Indonesia. Buat sekarang, buku 20 Kuldesak baru dicetak sebanyak 50 eksemplar. Nantinya buku ini akan dicetak sebanyak 200 buku, di mana 100 buku akan disalurkan oleh Bekraf dan 100 buku oleh Kemendikbud untuk disalurkan ke berbagai perpustakaan di beberapa kota.

Buat Agan yang mau nonton film ini, film yang merupakan hasil digitasi dari film print 35 mm ini akan diputar hanya 1 hari pada 30 Desember 2018 dan hanya 1 kali penayangandi 9 kota: Jakarta, Bandung, Makassar, Yogyakarta, Semarang, Solo, Malang, dan Padang. Jangan sampai kelewatan Gan buat menyaksikan karya film yang bersejarah ini!
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.