Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK







Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie



Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.7K
2.3K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#591
BAGIAN 40
PENAGIH NYAWA
part 2


Tubuhku tertelungkup dan terbenam ke tanah. Kaki kiriku patah di bagian pergelangan sampai lepas. Kaki kananku lebih parah lagi, terdapat tiga titik patah di tulang kering sampai salah satu patahan tulang ku menonjol dan menusuk daging dan kulit. Perutku tebrntur batu tajam dan rahimku terkoyak sampai va*sensor*naku mengeluarkan banyak darah. Sepertinya janin bayiku sudah hancur dan mengalir keluar bersama darah itu. Tangan kanan ku juga patah dua bagian dan tangan kiriku masih selamat namun bayak luka-luka akibat goresan. Kepalaku bocor, aku merasakan darah yang mengalir deras keluar dari pelipisku. Rasa sakit yang luar biasa tidak tertahankan mulai menjalar keseluruh tubuh. Pikiranku hanya tertuju pada Yadi. Aku sangat menyesal karena aku selalu egois dan nggak pernah peduli kepadanya. Aku baru sadar kalau selama ini Yadi lah lelaki yang benar benar tulus mencintaiku. Dia rela melakukan apa saja agar aku tetap bahagia.

Sepertinya kematianku semakin mendekat, aku sudah tidak bisa merasakan tubuhku lagi. Aku lumpuh , sedih, dan menyesal. Napasku semakin berat dan pandanganku semakin kabur. Sebagai seorang Muslim, sepertinya sudah saatnya aku mengucapkan dua kalimat syahadat sebelum nyawaku tercabut. Aku mencoba melafalkannya dengan sangat susah payah. Tiba tiba aku melihat sesosok mahluk berwarna putih yang manghampiriku. Aku betanya-tanya didalam hati, apakah itu adalah Malaikat Izrail yang datang untuk mencabut nyawaku?

Ternyata sosok itu bukanlah Malaikat, melainkan sesosok hantu wanita atau kuntilanak. Dia membungkuk untuk melihat keadaan ku. Matanya yang berwarna kuning sangat menyorot dan membuatku silau. Dia mulai mengais ngais isi tas kecilku yang berserakan diatas tanah.

“hmmm.....kau kenapa bisa berantakan begini...namamu MALA CITRA NURHAYATI ...kamu berasal dari Jakarta Selatan...” kata sosok kuntilanak itu yang membaca sebuah kartu berlaminasi. Aku Cuma bisa mendengar dan tidak bisa menjawab.

“apakah kamu didorong sama lelaki tampan itu ke jurang ini?” tanya kunti itu lagi dan kali ini aku mencoba menjawabnya dengan anggukan kepala.

“hmmmm....kasihan sekali kamu, gadis cantik, lugu dan tidak berdosa harus mengalami hal yang sangat mengerikan ini....mmmm...mungkin aku bisa menolongmu...” aku hanya terdiam ketika dia menawarkan pertolongan.

“aku bisa menghentikan semua penderitaan mu sekarang, aku juga bisa membantumu untuk membalaskan dendam kepada lelaki tampan itu, dan aku juga bisa memberikanmu kekuatan yang cukup besar....hmmmmm..gimana?” mendengar penawaran dari kunti itu, aku langsung mengangkat kepalaku dan memandangnya dengan penuh keyakinan. Dengan sangat terbata-bata aku berusaha untuk bicara.

“a...aa.....aaku..bersedia...me...me...nerima pertolongan darimu”

“tapi dengan satu syarat...kamu harus menandatangani kontrak dengan ku...sebagai imbalannya kamu akan bekerja dengan ku sebagai Penagih Nyawa...gimana?” kata kunti itu.

“ baiklah...aa...aa..aa..aku...bersedia” kataku dengan sisa suara yang habis.

Kunti itu akhirnya menyodorkan secarik perkamen yang berisi tulisan dengan huruf Pallawa. Dia menyuruhku untuk menandatanganinya dengan darahku. Begitu aku menempelkan jariku yang sudah berlumuran darah, dia langsung menarik perkamen itu dan memasukannya ke belahan dadanya. Tak lama berselang aku merasakan kesakitan yang luar biasa dan tiba tiba semua menjadi gelap. Aku merasa melayang di sebuah ruangan kosong. Kemudian ada suatu energi yang menarik kaki ku dengan cepat. Aku melesat ke mendekati sebuah titik cahaya kecil. Lama kelaman titik itu semakin membesar dan akhirnya aku masuk kedalam titik terang itu. Aku berada di atas tanah yang gelap, aku kembali merasakan semua anggota tubuhku dan rasa sakitku hilang. Aku kemudian berdiri dan melihat kondisi tubuhku yang kembali normal terkecuali bajuku yang compang camping penuh dengan noda darah. Kunti itu tiba-tiba muncul dihadapanku dengan wajah tersenyum. Ternyata aku baru sadar kalau kunti itu memiliki wajah yang sangat cantik. Dia menghampiriku dan menyodorkan sebuah baju gaun putih panjang untuk ku pakai.

“selamat datang di dunia gaib MALA CITRA NURHAYATI, kau sekarang telah menjadi kuntilanak, sama sepertiku...namaku adalah Bendoro...kamu boleh panggil aku N’doro...aku akan mengajarimu semua ilmu yang kumiliki...aku melihat potensi yang sangat besar dalam dirimu..” kata Bendoro yang memperkenalkan dirinya kepadaku.

“salam kenal Mbak N’doro...kamu bisa panggil namaku Mala saja, nggak usah panjang-panjang” kataku.

“tidak..tidak..jangan panggil aku Mbak, tapi Jeng...terus aku pengen manggil nama kamu Hayati....bolehkah?”

“boleh banget jeng.....panggil aku sesukamu aja...jeng aku mau berterima kasih sama kamu karna udah nyelametin aku...aku akan selalu mengikutimu kemanapun kamu pergi” kataku dengan menyalami Bendoro. Dia menyambut hangat salam dariku dan langsung memelukku.

“iya sama-sama jeng..tapi maafin aku...aku nggak bisa nyelametin bayi kamu.” Mendengar bisikan Bendoro, aku kembali merasa sedih karena harus kehilangan buah hatiku. Walaupun baru 2 bulan tapi aku udah merasa sayang sekali sama anakku.

Akhirnya dimulai hari itu aku merasakan hidup sebagai mahluk gaib. Bendoro langsung mengatur jadwal dan porsi latihan yang akan kujalani. Aku akan mendapatkan pelatihan yang sangat keras dan aku menjadi murid pertama Bendoro yang akan mendapat latihan dengan metode baru yang diciptakannya. Dengan kata lain aku dijadikan sebagai kelinci percobaan Bendoro.

Aku dilatih secara fisik, mental dan intelegensia. Aku harus berlari dari mengitari 5 gunung yang ada di Priangan, mulai dari gunung Ciremay, Tampomas, Kaledong, Haruman dan berakhir di Guntur. Aku juga mulai memakan makanan yang sangat menjijikan seperti bangkai hewan, darah dan serangga-serangga kecil. Aku diajari berbagai cara teknik bertarung, seperti silat dan tarung pedang. Aku diajari cara membunuh dengan cepat dan efektif, penyamaran, taktik bertarung, taktik perang, dan perpolitikan yang sangat awam bagi diriku yang hanya mantan DOKTER KO-AS.

Tidak terasa 2 tahun sudah, aku menjalankan pelatihan yang sangat keras dari Bendoro. Aku merasakan banyak perubahan dengan wajah dan tubuhku. Ketika bercermin di cermin gaib aku merasakan banyak perubahan di wajahku yang menjadi semakin cantik dan tubuhku yang dulu kurus sekarang menjadi berisi. Bokongku yang dulu kecil sekarang menjadi besar dan satu hal yang membuatku kaget adalah perubahan dadaku yang semula rata seperti triplek menjadi sangat besar dan kenyal.

“sekarang kau sudah sangat kuat Hayati, sudah saatnya kamu membalas dendam sama lelaki itu” kata Bendoro.

“makasih jeng...akhirnya saat yang kutungu-tunggu datang....”kataku dengan penuh semangat untuk balas dendam kepada Bram.

Aku pergi ke sebuah kota untuk mencari keberadaan Bram. Aku menyamar menjadi manusia dengan memadatkan wujud tubuhku menjadi nampak. Perubahan wujud ini sangat menguras energi dan aku mengakalinya dengan makan yang sangat banyak. Aku pergi ke tempat favorit Bram yaitu sebuah klub Malam. Aku berdandan seperti pramuria dan berusaha berbaur di klub itu. Mata-mata bejat lelaki pun langsung menargetkan pandangannya kepadaku. Termasuk Bram yang kala itu sedang duduk di sebuah kursi di depan meja bar. Aku langsung menghampirinya dan mencoba mengakrabkan diri. Aku heran dengan Bram, dia sama sekali tidak mengenaliku. Padahal muka ku nggak berubah sedikitpun dan Cuma badanku yang berubah. Setelah dua jam kita berbincang ria di klub Malam, akhirnya Bram mengajaku untuk menginap di hotel. Dia langsung memegang tangan ku dan menarikku kedalam sebuah kamar hotel. Tak menunggu waktu lama dan basa basi, Bram langung menciumiku. Suasana pun mendadak panas. Aku dan Bram saling mencumbu dan saling melepas satu persatu pakaian yang menempel di tubuh. Kita pun kemudian bergumul diatas tempat tidur berguling-guling dan akhirnya penetrasi pun dimulai dalam peraduan cinta yang penuh dengan birahi. Aku berposisi diatas menduduki tubuh Bram yang terlentang. Sambil penetrasi, aku terus menerus menggoyangkan pinggul untuk membuat Bram semakin tenggelam dalam kenikmatan. Ketika peraduan semakin meningkat dan Bram memejamkan mata, aku mulai melakukan aksi balas dendamku. Aku mengeluarkan pisau bedah yang kusimpan dalam mulutku. Kemudian aku tebas leher Bram dengan cepat. Darah pun memancar keluar dan membasahi dadaku. Bram sangat kaget dengan kejadian itu.

“aa...pa..yang kau lakukan padaku..?” kata Bram sambil memegangi lehernya yang berlumuran darah.

“hahahaha.....aku Cuma mau muasin kamu mas” kataku.

“kau sebenarnya siapa?.....kenapa kau mau membunuhku?” kata Bram yang semakin panik karena tubuhnya menjadi tidak bisa bergerak dan terus menerima goyangan pinggulku.

“hmmm....kamu benar-benar nggak mengenaliku?.....kita pernah menjalin asmara dahulu, aku dulu sangat mencintaimu mas, aku serahin semuanya kepadamu, sampai kau menanam benih dalam rahimku...apakah kamu ingat?” jawabku.

“kau...!!....MALA ??...nggak mungkin!!....kau harusnya udah mati....masuk jurang” kata Bram yang semakin shock.

“aku memang udah mati mas.....Mala yang dulu mencintai mas udah mati....sekarang namaku adalah Hayati....hahahahahaha”. aku langsung menusuk-busuk dada Bram dengan pisau bedah sambil bersenandung gembira. Cipratan darah yang semakin banyak dan mengenai wajah dan tubuhku, membuatku semakin bergairah. Aku tertawa diatas penderitaan Bram. Aku mulai menjilati darah Bram yang mengenai wajahku dan rasanya sangat manis. 15 menit Bram menderita hingga akhirnya dia pun mati kehabisan darah. Arwahnya langsung keluar dari raganya dan pergi ke alam baka meninggalkanku sendiri dalam lautan darah kegembiraan. Aku pun bangkit dari tubuh Bram yang terbujur kaku. Aku memandangi Bram dengan penuh kepuasan. Rasanya seperti memenangkan sebuah perang.

Tiba-tiba Bendoro pun muncul dihadapanku dan mengucapkan selamat kepadaku. Setelah itu aku menjentikkan jariku dan tubuhku langsung kembali bersih dan wangi. Aku kemudian kembali memakai baju gaun kuntilanak ku. Setelah itu mataku mulai berubah warna menjadi warna kuning. Aku kaget melihat perubahan itu dan menanyakannya ke Bendoro.

“jeng, kenapa mataku berubah warna menjadi kuning?..jadi sama kaya kamu” tanyaku kepada Bendoro.

“kamu sudah naik pangkat jeng ... mata kuning adalah tingkatan paling tinggi diantara kuntilanak..hahaha berkat metode pelatihan ku, kamu langsung bisa melesat secepat ini Hayati.......aku bangga sama kamu Hayati” ucap Bendoro.

Semenjak hari itu aku terus mengikuti Bendoro sebagai penagih nyawa. Aku bekerja menarik nyawa manusia yang dijadikan tumbal oleh orang yang melakukan pesugihan dengan para siluman. Tidak terasa selama 20 tahun aku melakukan hal buruk itu sampai akhirnya aku dan Bendoro mendapat tugas mengambil nyawa orang yang dijadikan target santet. Ketika aku mendatangi calon korban, ternyata sasaran santet itu adalah sebuah keluarga kecil yang bahagia. Dari situlah rasa kemanusiaanku kembali muncul. Aku menolak untuk mengambil nyawa keluarga itu. Mereka manusia yang tidak berdosa, namun Bendoro tetap ingin menyelesaikan tugas itu. Aku berusaha melindungi keluarga itu dengan mencegah Bendoro. Akhirnya pertarungan besar antar aku dan Bendoro pun tidak terelakan. Kami saling bertarung di sebuah tanah kosong dekat rumah keluarga yang dijadikan sasaran santet. Bendoro terlalu kuat untuk ku lawan, dia menang telak dengan mengalahkanku. Punggungku berlubang akibat terkena pukulan bulan merahnya yang sangat kuat, namun disaat terakhir, aku berhasil menyerangnya dan membuat luka sayat dibibir yang tidak bisa dihilangkan. Setelah pertarungan itu selesai, Bendoro sangat marah kepadaku dan dia mengusirku. Nasib keluarga kecil itu pun menjadi tidak jelas. Apakah Bendoro tetap melakukan tugasnya atau mengabaikannya. Aku pun tidak tahu.

Aku pun akhirnya bekerja untuk siluman Wewe Gombel. Aku bertugas untuk menakuti manusia. Sungguh sebuah pekerjaan rendahan yang membuatku menjadi sangat malu dan tak punya harga diri. Hidupku sebagai mahluk gaib menjadi semakin tidak jelas saat itu, selama 10 tahun mengabdi kepada Wewe Gombel hingga akhirnya aku bertemu dengan pemuda bodoh yang mengencingi ku ketika tidur sebanyak 3 kali. Pemuda itu membuatku marah dan membuatku mengikutinya. Namun dari situlah tumbuh rasa jatuh cinta yang sudah lama tak aku rasakan. Ketika melihat gerak gerik pemuda itu, aku jadi ingat dengan Yadi. Aku pun berusaha untuk menemui pemuda itu dan akhirnya sekarang aku menjadi belahan jiwa dari pemuda itu. Pemuda bodoh itu adalah kamu Mas Nawi ku sayang.
.....

“nah gitu mas...Bendoro itu kaya gitu orangnya...jadi dia itu........??” Hayati tiba tiba kaget melihat Asnawi yang sudah tertidur diatas pangkuan pahanya.
“oalah...mas ku...mas ku....kamu bikin aku ngomong sendiri lagi...mmmmmm”

Akhirnya Hayati pun menidurkan Asnawi di ranjang dan menyelimutinya dengan jaket tebal. Setelah itu Hayati berbaring di sebelah Asnawi dan memeluknya. Mereka pun akhirnya tidur berpelukan.

.............................................

LANCROTKAN CHICHARITO.....emoticon-Big Kiss
Diubah oleh Martincorp 20-12-2018 01:31
OkkyVanessaM
rijalbegundal
symoel08
symoel08 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.