Sebelumnya ane Intro dulu buat karakter baru dalam thread ini.
Shijima Hiroyuki Mitsuki, Kim Won, Dan Samuel Hiroyuki Mitsuki.
Sebelumnya ane blum mengenal mereka, dan pertemuan dan perkenalan ane bersama mereka akan ane bahas di part selanjutnya.

"Sebelumnya kamu pernah ke Indonesia? Mmm, (Surabaya) nama tempat tujuan kita kan" Tanya kim

"Belum" (tatapan kosong ke jendela pesawat)

"Aku harus menemukan saudara kembar ku. Entah bagaimana pun caranya" Ungkap Shijima

"Yahhh, aku nurut saja lah."

"Aku dengar-dengar bahasa mereka cukup mudah" Menatap kim yg sedang sibuk dengan gadgetnya.

Malam itu pesawat Cathay Pasific menembus gelapnya cakrawala. Cuaca yang agak baik membuat pesawat terbang tanpa ada sedikit pun goncangan karena gesekan terhadap awan.
Tepat pukul 08.32 Pesawat yang mereka naiki sukses mendarat di Bandara Soekarno Hatta.

"Wellcome Indonesia !!! Negeri Subtropis, disini hangat ya Jim"

"Apa kamu siap kulit putihmu berubah menjadi coklat kim? (Tersenyum lebar) Sudah 20 tahun lamanya aku meninggalkan negeri ini" Ungkap Shijima, mereka berjalan menyusuri koridor kedatangan.

"Haha, seperti nya itu pertanyaan yang sama untuk dirimu sendiri jim"

"Haha, ya its oke. Mitsuki siap menjelajahi Indonesia"

"Apa ada yang salah dengan tampilan kita jim? Lihat disana, sepertinya kita di perhatikan sama banyak orang" Kim mulai memperhatikan sekeliling.

"Kabarnya sih, orang Indonesia khususnya wanita, mereka kagum sama cowok Korea sepertimu" Ujar shijima meledek

"Kalau yang cantik sih tidak masalah jim? Kim Won siap menjelajahi wanita Indonesia" (Tampang percaya diri)

Kim Won memang agak lebih gagah, dengan postur tinggi, dada yang membusung atletis, hidung mancung serta kulitnya yang hampir sepenuhnya putih tak berbulu. Sangat ideal bagi setiap wanita yang memandang . Sedangkan Shijima memiliki postur tegap, rambut agak cepak, dengan tatapan yang kadang-kadang tajam. Shijima adalah salah satu lulusan terbaik akademi militer. Jadi tak bisa dipungkiri bila memiliki wajah yang keras dengan sedikit ketampanan ala khas lelaki japanese.

Ditengah obrolan mereka, datang seorang wanita.

"Selamat pagi, apa anda dengan saudara shijima" Tanya wanita itu

"Melissa?" Ujar shijima saat menoleh kearah wanita tsb.

"Benar!, Mmm Saudara Shijima Hiragawa Mitsuki?" Tanya wabita igu sedikit tak percaya.

"Benar, Apa kabar? Senang berjumpa dengan anda. Lama tak berjumpa" Balas jim lalu memeluk wanita itu.

"Pak Bambang, ini tamu kita. Bisa tolong angkat kan barang bawaan mereka," Teriak Melissa pada Supir penjemput

"Terima kasih" (Tersenyum)

Perjalanan menuju Daerah Grogol Petamburan Jakarta Barat, yah, sebuah rumah yang telah Shijima pesan dan sekaligus beli beberapa minggu lalu. Menyaksikan jalanan jakarta yang begitu padat sesak oleh kendaraan pribadi maupun umum membuat Shijima hanya menggelengkan kepala.

"Kamu tau tidak mell, mobil dan motor yang mereka pakai itu, negaraku yang membuat, tapi anehnya di negaraku peminatnya amatlah kurang. Kami lebih memilih menaiki kereta atau bis bila bepergian jauh, dan menaiki sepeda bila bepergian dekat" (Memandang keluar jendela) ungkap Shijima.

"Haha, itulah budaya aneh di negaraku jim, GENGSI!! Balas Mellisa

"Pasti banyak polusi diluar sana (menggelengkan kepala)

" Kalau di Korea, Kami lebih sukai mobil dibandingkan Motor " Sahut kim tak mau kalah.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, tibalah mereka di bilangan jakarta barat.

"Ingat ya kim, tujuan kita kesini apa? Waktu kita hanya 11 bulan"

"Eh, apa kamu yakin mengenai kutukan keluarga kamu itu jim?"

"Sejak kecil nenek pernah menceritakan perihal ini."



(kembali ke 2014)

"Ini bukan semacam dongeng seorang nenek pada cucunya kan jim?"

"Aku yakin bukan, kutukan itu nyata. Sampai detik ini, jasad semua keturunan mitsuki tak bisa menjadi tulang akan tetap awet bagai Mummy, itu dikarenakan dahulu leluhurku berbuat kesalahan melakukan perjanjian dengan iblis"

"Apa nama pulau itu?"

"Jaeva,"

Malam itu terasa menegangkan, cerita demi cerita mulai Shijima ungkapkan kepada kim sahabatnya. Terlebih mengenai masa kelam perjanjian dengan iblis itu. Takdir yang membuatnya dan saudara kembarnya untuk melawan dan menaklukan iblis tersebut.



Index ane tulis di halaman 8 gan