Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.8K
2.3K
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#495
BAGIAN 34
STARGAZE


Setelah kejadian yang cukup melelahkan di taman kampus, Asnawi, Hayati dan Febri pulang dengan menaiki mobil. Asnawi akan mengantarkan Febri ke pulang ke rumahnya. Febri duduk dengan terkulai lemas di kursi belakang, sementara Hayati duduk di samping Asnawi yang mengemudi. Kondisi Febri masih lemah dan belum bisa menggerakkan kaki kirinya. Asnawi heran dengan Febri yang masih lemah, padahal dia sudah meminum cairan perawan sebagai obat untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti semula.

“bro...apa lu tadi meminum semua cairan itu?” tanya Asnawi sambil mengemudikan mobil.

“hiiihhhh.!!..enggak broo...nggak kuat gue nelennya, jijik banget....sekarang aja masih kerasa di lidah” jawab Febri dengan ekspresi jijik.

“waduh mas Febri, kenapa nggak dihabisin?........nanti mas bisa lumpuh loh mas” kata Hayati.

“emang cairan itu apaan sih....? apa nggak ada yang enakan dikit?” tanya Febri penasaran.

“itu cairan perawan mas....” jawab Hayati.

“APAAAHHH !!!!........cairan perawan? Dapetnya darimana tuh? “ tanya Febri kaget.

“iya Hayati, aku juga penasaran sama cairan perawan itu...asalnya dari mana sih? “ tanya Asnawi yang juga penasaran.

Hayati tampak bingung untuk menjawab pertanyaan dari Febri dan Asnawi. Dia tampak berpikir keras sambil menggaruk-garuk kepala. “mmmmm......aduh gimana yah...hmmmm....itu...itu...aku..aku...nggak bisa jelasin sama kalian..soalnya hmmmm.....kalian cowok.....pasti bakalan berat banget” jawab Hayati gagap.

“emang kenapa kalo cowok nggak boleh tau?” kata Febri ngegas.

“ whoa..whoa...tenang bro, nggak usah ngegas gitu, kita musti hargain Hayati yang nggak mau jawab itu, bukan begitu Hayati...?” kata Asnawi yang berusaha menenangkan Febri dan diikuti dengan anggukan Hayati. Suasana mendadak hening, tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka.

“Hayati, apa kamu masih punya cairan perawan lagi?” tanya Asnawi.

“mmmm...ada mas satu lagi, tapi nyimpennya di dalem nih, aku nggak bisa ngambilnya...ambilin dong mas” kata Hayati sambil menyodorkan dadanya ke Asnawi. Melihat hal itu, Febri langsung kaget dan terperanjat dari posisi duduknya yang semula terlihat lunglai dan membungkuk menjadi tegak.

Asnawi kemudian memasukan tangan kirinya ke belahan dada Hayati, sontak Hayati langsung mendesah kenikmatan ketika tangan Asnawi melewati bagian sensitifnya itu. Febri sangat kaget melihat apa yang dilakukan Asnawi terhadap Hayati.

“anyiiiiiing !!!......eta maneh nanaonan ngodok susu si eta?( ngapain lu merogoh baik dia?)”tanya Febri yang super kaget.

“gue mau nyari cairan perawan bro, Hayati punya semacam kantong ajaib yang ada diantara belahan dadanya buat nyimpen barang” jawab Asnawi santai.

“anjiiirr...absurd banget broo...haha..celana gue ngedadak menyempit liatnya” kata Febri yang salah tingkah.

Dengan diiringi suara desahan Hayati yang semakin keras dan menjadi-jadi, Asnawi semakin dalam memasukan tangannya ke belahan dada Hayati untuk mencari keberadaan botol kecil yang berisi cairan perawan. Konsentrasi Asnawi menjadi terbagi dua. Sementara tangan kirinya mencari-cari botol, tangan kanan Asnawi tetap memegang kemudi untuk mempertahankan kestabilan laju mobil. Febri sangat khawatir melihat hal itu, dia takut Asnawi tidak berkonsentrasi dalam mengemudi dan kecelakaan. Secara tidak sadar tangan Febri mendekati dada Hayati. Dengan spontan Hayati langsung memukul tangan nakal Febri yang mencoba untuk ikut merogoh bersama tangan Asnawi.

“Aww!!....sakit Hayati!!.....kenapa aku nggak boleh membantu mencarinya? Aku takut Asnawi nggak konsen nyetir hingga kecelakaan....aku nggak mau mati dalam keadaan perjaka” tanya Febri yang menahan sakit dan mengelus punggung tangannya sendiri.

“aahhhh.....nggak boleh...oohhhh..kamu nggak boleh..aaahhh..euuhh...cuman mas Nawi yang ....aaahhh..ahh...yang boleh merogoh dadaku..Eeuuehh” jawab Hayati dengan suara desahan nya yang semakin kencang dan menggoda. Asnawi tertawa puas mendengar jawaban Hayati.

“makanya broo...lu pacaran ama kunti aja kaya gue hahahaha..........enak” ledek Asnawi.

“Anyiiing...ogah gue...tadi aja gue ampir mati dicipok kunti Londo” kata Febri dengan muka masam. Febri semakin tidak nyaman dengan suara desahan Hayati yang menjadi-jadi, keringat dingin mulai membasahi kepala Febri dan celananya semakin menyempit.” Hayati....bisa nggak kamu gak mendesah gitu..aku nggak kuat nih dengernya, celanaku semakin sempit”. Hayati tidak menggubris permintaan Febri dan tetap melanjutkan desahannya.

Akhirnya Asnawi menemukan botol itu setelah seluruh lengan kirinya sampai pangkal lengan masuk ke belahan dada Hayati. Asnawi langsung mengeluarkan tangannya dengan perlahan. Febri merasa sangat lega dengan hal itu, pasalnya dia sudah tidak karuan dalam menahan gejolak syahwat yang terus-menerus di panggil oleh suara desahan Hayati yang menggoda. Asnawi kemudian memberikan botol kecil itu ke Febri untuk meminummnya.

Beberapa menit setelah Febri meminum cairan itu, dirinya mulai merasakan kembali kaki kirinya dan bisa menggerakannya. Febri sangat senang dan dia mengucapkan banyak ungkapan terima kasih kepada Hayati dengan mencium tangan Hayati, Asnawi tampak gusar melihat hal itu.

Akhirnya sampailah mereka ke rumah Febri, Asnawi langsung membopong Febri untuk membantunya berjalan menuju dalam rumah sementara Hayati tidak ikut keluar dan memilih untuk tetap tinggal didalam mobil. Asnawi mengetuk pintu dan tiba-tiba pintu dibuka oleh seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian daster batik warna hijau. Wanita itu adalah Ibunya Febri. Melihat Febri yang dibopong Asnawi, Ibu Febri langsung menangis karena khawatir melihat kondisi anaknya.

“aduhh...kenapa ini anakku....Nawi?” tanya Ibu Febri.

“anu...tante...Febri tadi sakit, dia tiba-tiba pingsan gituh” kata Asnawi.

“euleuuhh...hayu atuh kita anterin ke kamar ajah...” kata Ibu Febri.

Febri pun kemudian dibawa Asnawi dan Ibu Febri ke kamar dan dia dibaringkan langsung di tempat tidurnya. Setelah selesai membaringkan Febri dan membuatnya nyaman, Asnawi berpamitan kepada Ibu Febri untuk pulang. Asnawi mencium tangan Ibu Febri sebelum pulang. Setelah keluar dari rumah Febri, Asnawi kembali masuk kedalam mobil untuk melanjutkan perjalanan safari malamnya.

“ mas kita mau kemana nih?....mau pulang?”

“enggak sayang.....tanggung pulang juga, sekarang udah jam 3 pagi....kita keliling-keliling aja yuk..nyari tempat romantis hehehe”

“dimana mas...tempatnya”

“yaahh di cafe gitu atau di taman gituh.........terserah kamu”

“yaudah di kuburan aja yuk atau di rumah kosong..hehehe”

“anjayy.......itu mah tempat horor sayang bukan romantis.....aku nggak mau”

“mmmm....yaudah deh ke tempat yang banyak bintangnya...aku pengen liat bintang dilangit”

“hmmmm....kenapa kamu seneng banget liat bintang? Pas awal kita ketemu, kamu ngajakin aku liat bintang juga”

“soalnya setelah aku mati, Cuma bintang-bintang yang menamaniku dalam kesepian, kegelapan dan ketidakpastian tentang diriku yang bergentayangan di dunia ini, aku selalu berharap melihat bintang jatuh mas....hmmm....”

“kok aku jadi sedih yah...huft..huft....yaudah deh kita ke bukit bintang yuk, disana pasti kamu bisa liat bintang jatuh.

Asnawi memutuskan untuk membawa Hayati ke bukit bintang. Tempat itu berada di kawasan Bandung Utara. Jalan menuju kesana cukup kecil dan menanjak, namun setelah melewatinya dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian akhirnya Asnawi pun sampai membawa mobil kesebuah puncak bukit. Asnawi memarkirkan mobil menghadap ke tepian jurang. Pemandangan di depannya sangatlah indah dengan semerbaknya cahaya lampu di Kota Bandung yang terlihat menawan di atas bukit. Begitu juga cahaya bintang yang sangat banyak dan berkelap kelip di atas langit berwarna Biru tua yang cerah, membuat suasana semakin indah dan romantis. Seakan akan darat dan langit tidak mau mengalah untuk menampilkan keindahan dari saturasi cahaya. Asnawi membuka atap mobil dan menurunkan sandaran jok depan ke belakang sehingga mereka merasa nyaman untuk menikmati keindahan bintang-bintang. Hayati sangat terpukau dengan pemandangan itu, dengan sambil terharu Hayati mulai memuji Tuhan karena keindahan ciptaanNya.

Suasana hening tanpa kata-kata, mereka hanya memandangi bintang. Tak lama berselang Asnawi mulai mencairkan suasana lagi. Mereka saling berbincang tanpa saling pandang melainkan sambil memandang bintang.

“Hayati, kamu pernah bilang kalo aku mirip sama orang yang kamu cintai....berarti kamu harusnya membenciku dong karna aku mirip sama pacarmu yang udah bunuh kamu”

“oalah..mas..mas..enggak dong, kamu nggak mirip sama Mas Bram pacarku yang berengsek itu....mas ku tuh mirip sama sahabat aku yang sangat baik, namanya Yadi..”

“hmmm Yadi...??? kaya nama pelawak yah....coba ceritain tentang Yadi dong, kunti cantikku...”

“hehe...siyap mas ku, aduh darimana mulainya yah, soalnya panjang banget dan dramatis...kalo dibikin novel bisa jadi best seller mas ku.....”

“hadeuuhh.....yaudah ceritain sifatnya dulu deh, Yadi mu itu seperti apa?....apa dia seganteng diriku...hehe”

“enggak mas...masih gantengan kamu mas ku hehehehe”

“ALHAMDULILLAH.....akhirnya ada cewek yang muji aku ganteng...hahahaha”

“heheh mas ku ini...becanda mulu, begini mas, Yadi itu orangnya baik, soleh, setia dan rajin sholat..”

“ aku juga rajin sholat.....sayang...”

“iya mas ku kamu rajin sholat, tapi kamu juga rajin maksiat...hahahahaha”

“NJIIRRRRR...!!! Tengsin Aing...hehe”

“hahahaha...mas ku...mas ku....jadi gini mas ceritanya....aku dan Yadi tuh pertama kali kenal ketika aku berumur 8 tahun dan dia berumur 6 tahun..waktu itu kita tetanggaan karena rumah ku sama dia berada 1 kompleks....bapakku tuh dulu seorang ABRI dan mamaku seorang sarjana ekonomi..sementara bapakknya Yadi juga anggota ABRI jadi kita tinggal di kompleks ABRI....kita hampir tiap hari maen bareng, makan bareng, pergi sekolah juga bareng...mulai dari SD, SMP, SMA sampai kuliah kedokteran pun kita tetap bersama...yah walaupun berbeda kelas dan angkatan tapi kita tetep satu sekolah...Yadi sangat perhatian dan selalu berkorban untukku walaupun itu sangat merugikannya...pernah suatu hari aku lagi bemain lempar-lemparan bola dan aku nggak sengaja mecahin kaca jendela rumah orang, aku takut banget pas pemilik rumah itu keluar sambil marah-marah...semenatara teman-teman yang lain malah kabur ninggalin aku..disitulah Yadi datang, dia mengaku ke pemilik rumah itu kalo dirinya yang mecahin kaca..dia langsung dihajar habis-habisan sama si pemilik rumah sampai lebam-lebam....aku cuman bisa menangis liat kejadian itu..kemudian kurawat luka-luka dia..Yadi..hmmm...memang selalu begitu dia selalu membelaku..dia selalu menanggung akibat dari semua ulah-ulah nakalku dulu...tidak peduli seberapa parah dia menerima akibatnya...bahkan ketika kuliah...Yadi lah yang menyemangati ku untuk menjadi pacarnya Mas Bram yang kala itu adalah cowok paling keren se fakultas kedokteran...tidak ada satu cewek pun yang nggak jatuh cinta sama dia...tapi Yadi selalu membesarkan hatiku ketika aku merasa minder karna harus bersaing dengan cewek-cewek populer lainnya utuk dapatkan Mas Bram...waktu itu tubuh ku nggak seperti sekarang..dulu tubuhku kurus banget..buah dada ku kecil kaya Utami..aku juga selalu berpenampilan culun..pake kacamata bulat dan rambutku selalu dikepang...tapi Yadi terus mendukungku untuk dapatkan mas Bram walaupun hampir mustahil...dan akhirnya aku berhasil jadian sama Mas Bram...hari itu menjadi hari paling bahagia dalam hidupku..aku berhasil menggemparkan seluruh kampus pada waktu itu..dan semua itu berkat dukungan Yadi...sampai suatu hari..huft..huft..Mas Bram menghamiliku dan dia nggak mau bertanggung jawab...aku sedih banget waktu itu.... aku nggak berani bilang ke siapa-siapa..namun melihat aku yang sedih, Yadi memaksaku untuk mengatakannya...Yadi sampai marah besar..dia harus berurusan sama polisi gara-gara mengahajar Bram...orang tuaku nggak tau kalo aku hamil dan Yadi berjanji setelah keluar dari tahanan, dia akan menikahiku...dia mau bilang pada orang tuaku kalo dirinyalah yang menghamiliku...tapi aku nggak mau merusak masa depan Yadi...aku mutusin buat minggat dari rumah dan pergi ke mas Bram untuk mendesak dia membebaskan Yadi dari tahanan dan menikahiku...akhirnya Bram menerima permintaanku, dia mencabut tuntutan kepada Yadi dan membawaku pergi ke Garut...namun bukannya menikahiku..dia...dia...huft..huft....malah membunuhku dengan mendorongku ke jurang..hiks.. aku terkejut...kesakitan...sedih...ketika sekarat aku baru merasa kalo selama ini Yadi lah yang sangat mencintaiku..dan aku sadar..menyesal..karena tidak menyadari cinta dari Yadi......”

Hayati menangis sambil tetap menatap ke langit melihat bintang-bintang yang berkelip. Dia tidak memandang ke arah Asnawi yang dari tadi diam tak berkata-kata.

“aku berharap....aku sekarang sangat berharap kalau aku pengen hidup lagi...aku pengen jadi manusia lagi..walaupun itu terdengar mustahil tapi apa salahnya aku berharap....”

Tiba-tiba muncul penampakkan bintang jatuh tepat melewati kepala Hayati. Hayati langsung terperanjat dan kaget melihat penampakan bintang jatuh itu.

“mas...mas...liat mas...ada bintang ja............................tuh” kata Hayati yang kaget melihat Asnawi yang ternyata sudah tertidur dengan lelap.

“oalah..mas ku...mas ku...ternyata mas udah tidur....hmmmm...jadi daritadi aku ngomong sendirian... ckckckc..waduh mana mobil masih nyala lagi..mmm...gimana matiinyanya??”

Hayati kemudian mendari tahu bagaimana untuk menutup atap dan mematikan mobil, dia mulai mencoba semua tombol yang ada di dashboard dan akhirnya setelah mencoba semuanya akhirnya dia bisa meutup atap dan mematiakan mobil. Hayati kemudian mengucapkan selamat tidur ke Asnawi dan mencium pipinya. Hayati kemudian tidur dengan hati yang bahagia karena dia telah berharap dan kebetulan dia melihat bintang jatuh.

...............................................

LANCROTKAN FERGUSOO...emoticon-Betty

UP NEXT : CHAPTER KHUSUS PEMUJA JANDA emoticon-Peluk
rijalbegundal
symoel08
nuhazainuloh088
nuhazainuloh088 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.