Kaskus

Story

memedruhimatAvatar border
TS
memedruhimat
Cerita Masa Kuliah Sebuah Kenangan Yang Terkubur
Quote:


Spoiler for cover:


Quote:


Quote:
Diubah oleh memedruhimat 01-08-2025 14:04
alizazetAvatar border
nomoreliesAvatar border
bukhoriganAvatar border
bukhorigan dan 25 lainnya memberi reputasi
26
48.4K
176
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
memedruhimatAvatar border
TS
memedruhimat
#20
Lanjutan Chapter 12
Quote:


Chapter 12

"Aku ga bisa!" tanpa babibu Puspa langsung menjawab dengan tegas.

"Maksud kamu?" gue tanya balik.

"Ya udah jelas kan," dia balas lagi. "Artinya aku nggak bisa jadian sama kamu!"

Saat itu gue terkejut, dan perasaan gue langsung campur aduk nggak jelas. Antara bingung---antara patah hati---sekaligus gue juga merasa konyol sendiri karena udah nembak dia kayak gini.

"Tapi kamu kan belum ngasi kesempatan apa-apa sama aku? Masa kamu udah langsung gitu aja bilang nggak bisa?" gue balas lagi.

Namun sebetulnya ini adalah 'moment of truth' yang harus gue terima. Harusnya gue menyadari dan menerima kenyataan ini---dan segala persoalan akan selesai. Tapi... gue malah memilih untuk memperpanjangnya lagi. Perasaan gue masih belum siap untuk kehilangan dirinya.

Gue kembali memohon supaya Puspa mau membuka kesempatan itu buat gue sekali lagi. Gue bilang kalau ingin memulai segalanya dari awal, dan kali ini gue bener-bener akan membuktikan ketulusan gue buat dia.

"Aku minta maaf kalo aku terlambat untuk datang ke kamu. Tolong berikan aku kesempatan sekali lagi, supaya kali ini kita bisa memulai hubungan ini dengan benar."

"Emangnya kamu seserius itu sama aku?" dia balas ke gue.

"Iya... aku bener-bener serius koq, kalo suka sama kamu. Dan aku bisa buktiin itu! Sekarang... dari kamunya, apa kamu bersedia menerima keseriusan aku?" gue balas.

Dia hanya terdiam dan gue pun menunggu jawaban dari dia.

Beberapa saat kemudian dia baru membalas, "Iya, sebetulnya aku juga suka koq sama kamu, tapi... apa nggak sebaiknya kita coba temenan aja dulu?"

"Aku rasa kita udah cukup lama temenan. Sekarang aku mau tunjukin sama kamu kalo aku mau bawa hubungan kita jadi lebih serius." gue balas lagi dengan spontan.

"Tapi... jujur aja, sebenernya aku ini bukan cewek yang baik buat kamu. Sedangkan kamu..."

Dia terdiam sejenak baru kemudian melanjutkan kalimatnya,

Quote:


"Heeh? Koq bisa-bisanya kamu bilang aku terlalu baik buat kamu!?"

Itu sungguh jawaban yang sangat klise buat gue.

"Kamu bilang aku terlalu banyak nonton Film Drama Jepang ya? Kamu juga deh kayaknya kebanyakan nonton sinetron!" gue balas lagi.

Ini udah tahun 2003, era milenium, mana ada judulnya cowok yang 'terlalu baik buat aku'.

Tapi kemudian dia balas lagi, "Kamu coba lihat deh perbedaan kita berdua. Kamu kan belum tau betul siapa aku. Kita itu istilahnya 'beda kasta'. Kamu kan anak orang kaya, sedangkan aku cuma anak dari keluarga biasa aja. Dunia kita udah beda banget, kita enggak mungkin bisa bersatu..."

"Tuh kan, kamu itu bener-bener kebanyakan nonton sinetron! PERTAMA, asal kamu tau kalo aku tuh bukan anak orang kaya. KEDUA, yang beda alam itu cuma orang idup sama orang mati!" gue bilang dengan tegas. "Kenapa sih kita repot-repot membahas perbedaan? Kenapa kita enggak coba aja jalanin dulu?"

Gue nggak tau kenapa gue sering banget dikatain orang kaya (ya mungkin itu doa juga buat gue di masa depan). Padahal sampai umur segini, gue nggak pernah merasakan perhatian seperti layaknya mereka yang disebut 'anak-anak orang kaya'. Selama ini kalo gue menginginkan sesuatu, apapun itu, gue memilih untuk mengusahakannya sendiri. Meskipun orang tua gue sangat mampu untuk membelikan gue, tapi gue paling enggan buat minta-minta ke mereka.

"Kalo kamu mau memberi aku kesempatan, aku akan berjuang dan membuktikan kalo aku pantas buat kamu." gue bilang. "Boleh kan aku berjuang untuk itu?"

"Terserah kamu aja." itu lah kata-kata terakhir dari doi buat gue pada hari itu.

Secara resmi kita memang belum jadian, tapi gue merasa yakin kalau dia masih membukakan gue harapan. Jadi... apakah ini artinya gue bisa terus melanjutkan proses pedekate gue ke dia?
Diubah oleh memedruhimat 29-08-2025 02:30
alverno23
itkgid
itkgid dan alverno23 memberi reputasi
2
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.