Please stay here
Quote:
Akupun beranjak dari tempatku.
“mau kemana yang?”, tanya Luna
“ambil minum, aus”, kataku
Luna menarikku dan memelukku.
“marah?”, tanyanya
“ga, Cuma baru tau kalo kamu bisa gitu sama kak Queen”, kataku
Kak Queen langsung menarik kami berdua ke kamarnya.
“kenapa kak?”, tanyaku
“emang ga tertarik sama kita berdua?”, tanya kak Queen
“kok ngomong gitu?”, tanyaku
“dek gua sama Luna itu sengaja kaya tadi pengen liat respon lu tapi lu nya malah ngeliatin doing”, katnaya
“kak, kalo kalian enjoy berdua gua bisa ngerti kok”, kataku
Kak Queen menghela nafasnya lalu melihat kea rah Luna dan Luna pun tersenyum.
“gua lupa kalo lu tuh kaya gini”, kata kak Queen
Perlahan kak Queen mendekatiku dan mulai menciumi leherku. Perlahan dia membuka seragam yang ku gunakan, tak hanya tinggal diam Luna pun melepas celana yang ku gunakan. Akupun mulai mengikuti alurnya. Ku buka perlahan kaos kak Queen setelah itu seragam Luna dan semua yang masih melekat di tubuh mereka. Kami saling memberikan stimulus satu sama lain hingga sampai pada batasnya.
“aku dulu yang”, kata Luna
Dengan posisi berbaring Luna berada di atas, dengan wajah yang memerah dan nafas yang tidak teratur dia mulai memposisikan dirinya ketika sudah pas dia pun mulai mengeluarkan suara yang khas. Dia menggerakan tubuhnya secara perlahan, kak Queen pun tidak mau ketinggalan, dia mencium bibirku setelah puas dia mencium Luna. Setelah itu dia memposisikan dirinya berhadapan dengan Luna sehingga miliknya bisa mulihat dengan jelas, mengerti apa yang dia mau akupun mulai memberikan stimulus pada daerah sensitive itu.
“hhhmm.. mmmhhh..”, suara mereka saling bersautan memenuhi ruangan ini. Segala posisi pun kami lakukan, setiap centi dari kamar ini kami jelajahi hingga akhirnya kami kelelahan.
“encok”, kataku
“hehehe. Maaf-maaf, lost control sih yang”, kata Luna
“haduh, pusing gua ilang”, kata kak Queen
Dengan keadaan masih berbaring kak Queen mulai membuka obrolan serius.
“Lun, lu yakin pergi?”, tanya kak Queen
“iya kak, kenapa?”, tanya Luna
“ga nyesel udah sampe sejauh ini sama Teo?”, tanya kak Queen
“ga kak, malah sedih harus ga bareng lagi. Kenapa ngebahas ini sih kak?”, tanya Luna
“gua mau tau aja”, katanya
“lu nyesel kak?”, tanyaku
“iya”, katanya
“sorry, harusnya ga kaya gini”, kataku
“ga usah jadi mellow dek, gua nyesel bukan soal hal ini. Tapi soal ga bisa jadi yang satu-satunya buat lu. Itu”, katanya
“bener”, sambung Luna
“dan sebelum lu ngomong apapun keadaan kita sekarang ini bukan salah siapa-siapa tapi karena emang kitanya udah mau kaya gini jadi ga usah mellow”, lanjut kak Queen
“dukun lu bisa baca pikiran gua”, kataku
“Teostra, kita udah tau lu orangnya kaya gimana”, katanya mencium keningku
Sore itu dengan keadaan tertutup selimut kami bertiga pun menghabiskan waktu bersama hingga kelelahan membuat kami tertidur.
“yang bangun”, kata Luna sambil menepuk pipiku pelan
Akupun terbangun
“jam berapa yang?”, tanyaku
“jam 8”, kata Luna merebahkan kepalanya di dadaku
Ku lihat kak Queen masih tertidur.
“kamu udah izin sama orang rumah?”, tanyaku
“udah yang, tau kalo aku sama kak Queen, kamu?”, tanya Luna
“aku ambil hp dulu”, kataku
Aku bergerak perlahan agar kak Queen tidak terbangun, ku ambil hp dan ku cek ternyata banyak sms dari Wina, dan beberapa sms dari ibuku. Setelah mengabari ibuku akupun menghubungi Wina
“enak ya”, katanya di telepon
“maaf yang, ketiduran”, kataku
“huuuu. Aku sendirian di sini, kamu malah seneng-seneng di sana”, katanya
“nanti aku ke sana yang, sabar ya”, kataku
“ahh Teo, aahh aahhh”, kata kak Queen yang baru bangun
“suara siapa itu?! Kak Queen ya?! Kamu lagi ngapain yang?! Sebel ah!”, katanya
Akupun melirik kea rah kak Queen
“sorry-sorry. Becanda”, kata kak Queen
“denger kan”, kataku
“rese dasar, ke sini yang. Cepet”, rengek Wina
“sekarang?”, tanyaku
“iya. Sini”, katanya
“yaudah nanti kak Queen pulang aku ikut”, kataku
“eh eh, jangan yang aku becanda. Sekolah kamu kacau nanti”, katanya
“yee, katanya minta aku kesana gimana sih”, kataku
“ya pas libur aja aku ga mau sekolah kamu berantakan”, katanya
Obrolan pun berlanjut, Luna dan kak Queen terus saja menggoda Wina sampai membuatnya kesal.
“yaudah kamu belajar yang bener, kalo kesini nanti kabarin aku. Ok. Bye”, kata Wina
“ok siap. Bye”, kataku menutup telepon
“mau balik dek?”, tanya kak Queen
“bentar lagi kak, masih ada sekolah kan soalnya”, kataku
“yaudah nanti ke rumah Luna dulu berarti ya”, kata kak Queen
Kamipun memutuskan untuk mandi bertiga, tanpa ku beritahupun pasti kalian tau apa yang terjadi. Setelah selesai akhirnya kak Queen mengantar kami pulang, pemberhentian pertama di rumah Luna.
“makasih yang, kak”, kata Luna
“istirahat”, kataku
Luna pun masuk ke rumahnya. Perjalanan di lanjutkan ke rumahku, saat sudah sampai dekat rumahku kak Queen menghentikan mobilnya.
“dek, lu masih inget janji lu kan?”, tanyanya
“iya kak, inget”, kataku
“gua ga mau aja lu ada yang lain lagi”, katanya
Aku pun mengangguk
“yaudah sana”, katanya
Akupun terdiam dan melihat kearah kak Queen
“nginep aja kak”, kataku
“gua masih ada kuliah dek”, katanya
Entah apa yang terjadi tapi malam itu rasanya ada yang lain dengan diriku.
“please”, kataku
Kak Queen terdiam lalu tersenyum.
“jarang banget liat lu kaya gini dek, yaudah gua nginep”, katanya mengelus kepalaku.
Sesampainya di rumah aku menjelaskan kenapa aku pulang terlambat dan meminta izin agar kak Queen bisa menginap di rumah, ortuku tidak ada masalah dengan itu dan mengizinkannya.
“jangan tidur malem kamu besok Queen harus pergi pagi”, kata ibuku
“iya”, kataku
Kami berkumpul di ruang tv, ayahku sibuk nonton tv sedangkan ibuku sedang memijit pundak ayahku, Violet sudah tidur.
“ngantuk ga kak?”, tanyaku
“dikit sih”, katanya
“gua duluan ya kak, ngantuk”, kataku sambil bangun dari sofa dan berjalan ke kamarku
“yaudah bareng”, katanya
Ternyata kak Queen mengikutiku
“ngapain lu kak?”, tanyaku
“lu kan mau tidur katanya, bareng”, katanya
Aku melihat kea rah ortuku
“boleh ya mah?”, tanya kak Queen ke ibuku
“inget kalian cewe sama cowo”, kata ibuku
“mana berani ini anak”, kata kak Queen mencubit pipiku
Melihat tidak ada tanggapan lagi dari ortuku kak Queen langsung menarikku ke kamar.
“serius sih kak”, kataku
“serius, mangkanya itu pintu ga gua tutup”, katanya
“masalahnya bukan itu”, kataku
“tau tau. Tidur sana”, katanya
Aku pun merebahkan diriku begitu juga kak Queen. Sulit untukku langsung tertidur tanpa memikirkan apapun saat ini.
“tidur dek”, kata kak Queen mengelus rambutku
“mana bisa langsung tidur”, kataku
“mau minum susu?”, katanya dengan nada genit
“serius sih kak”, kataku
Dia tertawa pelan
“yaudah tidur gua jagain”, katanya
Akupun mencoba untuk tidur, tangannya yang lembut masih mengelus rambutku dan rasa kantuk pun mulai datang hingga akhirnya aku terlelap.