- Beranda
- Stories from the Heart
(Tidak) Indah. 17+
...
TS
Hanz21
(Tidak) Indah. 17+
cover by : wahyuhardiian (IG)
CERITA SUDAH TAMAT
Semua manusia menginginkan kehidupan yang indah dan sesuai dengan kehendaknya tidak terkecuali Adam, seorang remaja kelas 3 SMA yang juga menginginkan kehidupan agar sesuai dengan kehendaknya. Untuk mendapatkan Keindahan dan Harapan yang indah, seseorang harus dianggap layak oleh Tuhan. Bless or Biassed, Who Knows? God Only Knows.
Spoiler for Prologue:
Di musim panas ini aku datang mengunjungi teman lama di kota tempatku dulu tinggal. Sudah lama sekali sejak kami bertemu. Mungkin aku sudah melupakan wajahnya, tetapi dengan mengingat namanya yang terukir di batu ini semua kenanganku bersamanya tetap abadi di dalam ingatanku.
Maafkan aku baru saja bisa mengujungimu sekarang. Sudah 15 tahun yang lalu sejak kejadian itu. Seandainya saja saat itu aku...
Ah sudahlah.... Janji adalah janji. Ini yang harus kutepati dan saat inilah yang tepat. Karena aku sudah sukses dan menjadi manusia seutuhnya....
Sepertinya penyesalan itu sudah tidak berguna bukan? Jika engkau masih dihadapanku sekarang, pasti kamu akan berkata. Sudahlah.. yang berlalu biarlah berlalu. Yang sudah terjadi maka terjadilah. Apalah kita hanya manusia yang bisa menerima apa adanya takdir tuhan !!
...
“Omong-omong, bisakah engkau mengambilkan itu?”, ucapku sambil menatap seorang wanita yang amat cantik di usianya yang lebih dari 1/3 abad. Meski begitu, memiliki bekas luka bakar di lengan kirinya dan hampir setiap hari ia meminum parsetamol untuk meredakan sakit di kepalanya akibat luka yang ia derita di masa lalu.
Terima kasih istriku. Mohon maaf membuatmu menunggu Ini bunga mawar dan cincin kita. Sial, baru saja semenit aku datang dihadapanmu, aku sudah mulai berkaca-kaca. Tissue? Terima kasih istriku, kamu sungguh baik. Tanpamu, aku hanya menjadi gelandangan tanpa tempat tinggal disaat itu.
Sebelum aku penuhi janjiku, akan kuceritakan sebuah kisah kuno yang tidak menarik. Aku harap kamu menyukainya meski aku tahu kamu sudah bosan mendengar sebagian ceritanya.
~~~
Buku...
Pesta...
Wanita...
Trinitas terpenting dalam kehidupan sekolah yang selalu dibisikkan oleh guruku setiap harinya. Buku melambangkan kerja kerasmu di sekolah yaitu nilai, displinitas, dan akhlak. Pesta adalah dimana ceremonial kita mengungumkan kemenangan. Guru memanggil kita satu per satu untuk maju kedepan mengungumkan kelulusan kita diterima SBMPTN. Terakhir adalah Wanita yang melambangkan kesuksesan kita. Seperti kata pepatah, kesuksesan seorang lelaki bisa kita lihat dari wanita yang ada disampingnya. Kesuksesan kami sebagai siswa bisa dilihat dari Universitas yang kami dapatkan.
Oleh karena itu, tahun ini adalah tahun paling penting dalam hidupku. Pada malam ini, diriku yang dibakar dengan percaya diri sedang mempelajari SBMPTN dari buku sakti yang aku beli di gramedia 1 minggu yang lalu. Aku sudah belajar selama 1 minggu penuh untuk SBMPTN yang merupakan jalur neraka para calon mahasiswa untuk mendapatkan universitas favorit mereka.
Bagi kalian yang tidak mengetahuinya, SBMPTN dibagi menjadi 4 bagian, Bahasa indonesia, Bahasa Inggris, Matematika Dasar, dan MIPA (Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi). Rekorku untuk menghitung di matematika dasar sekitar 15 menit alias 1 menit untuk menghitung 1 soal, cukup cepat pikirku.
Sedangkan untuk MIPA, aku sebenarnya lemah di bagian Biologi dan sangat kuat di Fisika. Untuk kimia sendiri aku hanya mengandalkan Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu diriku yang sangat lemah ini. Bahasa Indonesiaku sendiri cukup baik, tidak buruk dan Bahasa Inggrisku sangat splendide. Ibuku sudah berteriak menyuruhku untuk tidur, tetapi aku sangat terbakar. Aku ingin sekali mendapatkan universitas gajah itu untuk kujadikan alumniku setelah 4 tahun belajar disana.
“Sial, aku sangat grogi”, pikirku yang sedang berada diatas kasur menunggu hari esok.
Apakah teman-temanku lainnya juga berpikir seberat ini? Sepertinya hanya aku saja yang grogi seperti relawan perang dunia kedua yang tidak pernah memegang senjata. Untuk menghilangkan grogi dalam diriku, tentu aku punya obat spesial yang paling mujarab, yaitu DOTA 2.
“Bersiaplah menerima “kegrogianku” wahai parah kroco 3K.”, seruku dalam jiwa.
Sialnya aku tidak tidur hingga jam 5 pagi karena terlalu grogi. Karena hal tersebut mataku menjadi hitam layaknya kantung mata panda. Ibuku kaget melihat diriku yang seperti panda ini. Setelah melihatku, ibuku langsung menyuruhku bergegas untuk pergi.
Tempatku untuk mengerjakan SBMPTN terletak di kota Tenggara, tepatnya di SMP JAYA. FYI, aku tinggal di kota Selatan. Waktu yang dibutuhkan untuk ke sana sekitar 30 menit jika jalanan tidak padat merayap seperti kucing yang malas. Beruntung sekali jalanannya tidak seperti kucing yang malas. Lebih mirip unta yang berada di oase, tidak bergerak.
Bergerak dengan Mio- X kesayanganku, 15 menit yang lalu aku pamit dengan orangtuaku yang memberiku doa kemenangan. Tetapi 15 menit berlalu aku hanya bergerak 1 kilometer, sedangkan SMP tersebut sejauh 3 kilometer. Pukul 06.15, aku masih berada di depan patung kuda gemerlap tersebut, sedangkan SBMPTN mulai pukul 08.00.
“Sial kenapa aku terlalu nekat untuk membantai para kroco tersebut sehingga aku lupa kalau HARI INI aku akan ujian”, pikirku dalam gejolak jiwa. Pasti ini semua karena grogi sialan itu. Memang benar kata pepatah di selatan kota “sehebat apapun kemampuan dan ilmu milikmu, niscaya akan sirna karena setitik grogi mulai tumbuh.”
Dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, aku berdoa agar aku diberikan pengetahuan dan kemampuan dari kumpulan arwah para pembalap ulung terhebat yang sudah meninggal dan tidak sempat terkenal, dan Tuhanpun menjawabnya secara langsung dan secara ajaib pukul 07.00 aku sudah di sekolah tetapi dengan keadaan yang kusut.
Waktu yang ditunggu telah tiba, yaitu pukul 08.00. Para pengawas datang dan memberikan lembar jawaban dan lembar soal. Aku dan para calon mahasiswa INDONESIA akan saling beradu doa dan takdir demi masa depan kami. Para pengawas tersebut menyuruh kami berdoa. Dengan Tuhan yang maha pengasih lagi maha memberi, aku akan mengerjakan soal ini dan memenuhi takdirku. Dimulailah takdirku yang tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan ini
.
Maafkan aku baru saja bisa mengujungimu sekarang. Sudah 15 tahun yang lalu sejak kejadian itu. Seandainya saja saat itu aku...
Ah sudahlah.... Janji adalah janji. Ini yang harus kutepati dan saat inilah yang tepat. Karena aku sudah sukses dan menjadi manusia seutuhnya....
Sepertinya penyesalan itu sudah tidak berguna bukan? Jika engkau masih dihadapanku sekarang, pasti kamu akan berkata. Sudahlah.. yang berlalu biarlah berlalu. Yang sudah terjadi maka terjadilah. Apalah kita hanya manusia yang bisa menerima apa adanya takdir tuhan !!
...
“Omong-omong, bisakah engkau mengambilkan itu?”, ucapku sambil menatap seorang wanita yang amat cantik di usianya yang lebih dari 1/3 abad. Meski begitu, memiliki bekas luka bakar di lengan kirinya dan hampir setiap hari ia meminum parsetamol untuk meredakan sakit di kepalanya akibat luka yang ia derita di masa lalu.
Terima kasih istriku. Mohon maaf membuatmu menunggu Ini bunga mawar dan cincin kita. Sial, baru saja semenit aku datang dihadapanmu, aku sudah mulai berkaca-kaca. Tissue? Terima kasih istriku, kamu sungguh baik. Tanpamu, aku hanya menjadi gelandangan tanpa tempat tinggal disaat itu.
Sebelum aku penuhi janjiku, akan kuceritakan sebuah kisah kuno yang tidak menarik. Aku harap kamu menyukainya meski aku tahu kamu sudah bosan mendengar sebagian ceritanya.
~~~
Buku...
Pesta...
Wanita...
Trinitas terpenting dalam kehidupan sekolah yang selalu dibisikkan oleh guruku setiap harinya. Buku melambangkan kerja kerasmu di sekolah yaitu nilai, displinitas, dan akhlak. Pesta adalah dimana ceremonial kita mengungumkan kemenangan. Guru memanggil kita satu per satu untuk maju kedepan mengungumkan kelulusan kita diterima SBMPTN. Terakhir adalah Wanita yang melambangkan kesuksesan kita. Seperti kata pepatah, kesuksesan seorang lelaki bisa kita lihat dari wanita yang ada disampingnya. Kesuksesan kami sebagai siswa bisa dilihat dari Universitas yang kami dapatkan.
Oleh karena itu, tahun ini adalah tahun paling penting dalam hidupku. Pada malam ini, diriku yang dibakar dengan percaya diri sedang mempelajari SBMPTN dari buku sakti yang aku beli di gramedia 1 minggu yang lalu. Aku sudah belajar selama 1 minggu penuh untuk SBMPTN yang merupakan jalur neraka para calon mahasiswa untuk mendapatkan universitas favorit mereka.
Bagi kalian yang tidak mengetahuinya, SBMPTN dibagi menjadi 4 bagian, Bahasa indonesia, Bahasa Inggris, Matematika Dasar, dan MIPA (Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi). Rekorku untuk menghitung di matematika dasar sekitar 15 menit alias 1 menit untuk menghitung 1 soal, cukup cepat pikirku.
Sedangkan untuk MIPA, aku sebenarnya lemah di bagian Biologi dan sangat kuat di Fisika. Untuk kimia sendiri aku hanya mengandalkan Tuhan Yang Maha Esa untuk membantu diriku yang sangat lemah ini. Bahasa Indonesiaku sendiri cukup baik, tidak buruk dan Bahasa Inggrisku sangat splendide. Ibuku sudah berteriak menyuruhku untuk tidur, tetapi aku sangat terbakar. Aku ingin sekali mendapatkan universitas gajah itu untuk kujadikan alumniku setelah 4 tahun belajar disana.
“Sial, aku sangat grogi”, pikirku yang sedang berada diatas kasur menunggu hari esok.
Apakah teman-temanku lainnya juga berpikir seberat ini? Sepertinya hanya aku saja yang grogi seperti relawan perang dunia kedua yang tidak pernah memegang senjata. Untuk menghilangkan grogi dalam diriku, tentu aku punya obat spesial yang paling mujarab, yaitu DOTA 2.
“Bersiaplah menerima “kegrogianku” wahai parah kroco 3K.”, seruku dalam jiwa.
Sialnya aku tidak tidur hingga jam 5 pagi karena terlalu grogi. Karena hal tersebut mataku menjadi hitam layaknya kantung mata panda. Ibuku kaget melihat diriku yang seperti panda ini. Setelah melihatku, ibuku langsung menyuruhku bergegas untuk pergi.
Tempatku untuk mengerjakan SBMPTN terletak di kota Tenggara, tepatnya di SMP JAYA. FYI, aku tinggal di kota Selatan. Waktu yang dibutuhkan untuk ke sana sekitar 30 menit jika jalanan tidak padat merayap seperti kucing yang malas. Beruntung sekali jalanannya tidak seperti kucing yang malas. Lebih mirip unta yang berada di oase, tidak bergerak.
Bergerak dengan Mio- X kesayanganku, 15 menit yang lalu aku pamit dengan orangtuaku yang memberiku doa kemenangan. Tetapi 15 menit berlalu aku hanya bergerak 1 kilometer, sedangkan SMP tersebut sejauh 3 kilometer. Pukul 06.15, aku masih berada di depan patung kuda gemerlap tersebut, sedangkan SBMPTN mulai pukul 08.00.
“Sial kenapa aku terlalu nekat untuk membantai para kroco tersebut sehingga aku lupa kalau HARI INI aku akan ujian”, pikirku dalam gejolak jiwa. Pasti ini semua karena grogi sialan itu. Memang benar kata pepatah di selatan kota “sehebat apapun kemampuan dan ilmu milikmu, niscaya akan sirna karena setitik grogi mulai tumbuh.”
Dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, aku berdoa agar aku diberikan pengetahuan dan kemampuan dari kumpulan arwah para pembalap ulung terhebat yang sudah meninggal dan tidak sempat terkenal, dan Tuhanpun menjawabnya secara langsung dan secara ajaib pukul 07.00 aku sudah di sekolah tetapi dengan keadaan yang kusut.
Waktu yang ditunggu telah tiba, yaitu pukul 08.00. Para pengawas datang dan memberikan lembar jawaban dan lembar soal. Aku dan para calon mahasiswa INDONESIA akan saling beradu doa dan takdir demi masa depan kami. Para pengawas tersebut menyuruh kami berdoa. Dengan Tuhan yang maha pengasih lagi maha memberi, aku akan mengerjakan soal ini dan memenuhi takdirku. Dimulailah takdirku yang tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan ini
.
Pertama Kali baru buat novel secara berkala (Jika tidak ada Halangan). Jika ada Kritik atau Saran Monggo bisa ditulis disini karena pelajaran terbaik adalah pengalaman dan saran dari para ahlinya.
Cheers
Diubah oleh Hanz21 26-05-2020 21:50
genji32 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
29.1K
Kutip
94
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•42KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Hanz21
#12
Bab 7 Start of Romance Dawn
sori rada lama buat updetnya soalnya lagi banyak mencari inspirasi biar engga bosen cara penulisnya
Spoiler for Monggo:
Bulan sudah menunjukkan September dan masa ospek kini telah tiba. Kudengar Tony, Jarwo, dan Ronie memilih satu universitas yang sama. Sebenarnya rencana awalnya adalah kami berempat memilih universitas yang sama. Kini untaian takdir menyuruhku untuk mengambil jalan yang berbeda.
Universitas Gunung Tinggi ini adalah salah satu universitas swasta terbaik di kota Gunung Tinggi. Wilayah ini sekitar 500 km sebelah timur dari kampung halamanku, yaitu kota Tenggara. Nama Gunung Tinggi diambil dari sebuah dongeng setempat.
Dongeng tersebut mengatakan bahwa zaman dahulu, ada seorang pemuda yang ingin mendapatkan wanita yang ia cintai tetapi ia ditolak karena wanita tersebut adalah adik perempuannya sendiri. Karena ia frustasi dan depresi, maka ia membangun sebuah tembok besar yang menyerupai gunung untuk mengurung dirinya sendiri akibat depresi. Unik bukan takdir tersebut?
Alumni dari universitas ini kudengar ada yang bekerja di pabrik makanan terkemuka dan menjadi CEO. Selain itu ada juga yang bekerja di kementrian. Bahkan ada beberapa yang kudengar seperti mentri pertanian dan kehutanan ternyata lulusan dari universitas ini. Kuharap universitas ini bisa menjadi batu loncatanku kedepannya. Aku takut jika aku malah akan dikucilkan jika orang-orang tau asalku dulu sekolah.
Aku memalsukan alasanku ke SMA ku untuk dapat kuliah disini. Aku beralasan karena salah memilih universitas pada saat PTN. Karena itu pihak alumni dan manajemen SMA menoleransiku untuk kuliah disini. Alasan yang bagus bukan? Dari pihak murid sendiri yang kutahu mengetahui rahasiaku ini hanya Tony dan Ronie. Jarwo?
Entahlah, aku belum menemui mereka semenjak peristiwa mabuk terakhir. Vera? Ia sekarang mengambil kuliah di luar negri untuk mengambil kedokteran. Sekarang ia masih di Tenggara karena kuliah dimulai ketika musim panas berakhir. Mungkin 2 atau 3 minggu lagi ia sudah kesana.
Aku berjalan menuju gerbang kampusku. Terlihat sekali banyak mahasiswa dengan atribut OSPEK bermacam-macam. Meskipun fakultas kami hanya Teknologi Pertanian, semua mahasiswa akan dikelompokkan berdasarkan jurusan yang mereka minati. Jurusan yang mereka minati akan mereka dapat ketika dimulainya semester 3. Jadi masih ada waktu untuk berpikir matang-matang sebelum mahasiswa memilih jurusan tersebut.
Aku bergabung dengan jurusan teknologi pangan dengan misi menjadi pembuat mesin makanan yang ahli. Banyak mahasiswi yang bergabung dengan jurusan ini. Hanya terdapat 24 laki-laki dari 60 total mahasiswa. Atribut jurusan yang kami pakai adalah serba hijau tosca, tediri dari Ikat kepala dari kain gorden, dan slayer. Baju putih khas mahasiswa baru, celana kain hitam standar dan sepatu hitam adalah atribut umum OSPEK dari universitas kami.
Kelompok di OSPEK kami dibagi menjadi 12 kelompok yang dipimpin oleh seorang senior. Terdapat 2 laki-laki dan 3 wanita di setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari campuran jurusan dari angaktan kami. Pencampuran jurusan tersebut juga dilakukan agar tiap jurusan akrab dan mendalami rasa kekeluargaan lebih dalam.
OSPEK hari pertama yang menyebalkan tersebut telah selesai. Isinya memang menyenangkan. Perkenalan apa saja yang akan kami pelajari, trivia seputar jurusan, permainan kelompok yang menyenangkan. Tetapi kelompok kami dihukum push up sekitar 20 kali setiap anak karena aku ketiduran saat penjelasan mengenai jurusan dan universitas.
Setelah itu kami berkumpul di depan kampus untuk membahas tugas dari OSPEK kami.
“btw apa kalian kosong hari ini? Kita kumpul-kumpul dulu yuk buat saling mengenal, sekalian bahas tugas kita.”, tanyaku.
“hmm boleh dam. Tapi sebentar saja ya sampai jam 6 saja. Soalnya kita masih harus mencari makanan dan minuman yang disuruh sama senior.”, jawab Laksmi.
“setuju sih sama Laksmi, tapi dimana dam kita nongkrongnya?”, jawab Amanda dengan antusias.
“ha? tadi kita mau kemana Dam? Hehe aku enggak nyimak tadi.”, tanya Maria.
“kita mau ke kafe Maria... Kafe yang disebelah sana.” Ucapku sambil menunjuk ke kafe Bento.
Kujelaskan dulu siapa-siapa para anggota kelompok ospekku. Maria adalah wanita yang sangat lemot tetapi ia sangat menarik, Amanda adalah gadis desa yang sangat polos dan baik hati, dan Laksmi adalah anak kota sepertiku. Ah iya aku kelupaan satu orang. Denny adalah laki-laki pendiam. Ia tidak banyak bicara. Mungkin ia menahan rasa sakit ditangannya karena minggu lalu ia baru ditabrak mobil.
“jadi kita langsung bahas tugas dulu aja ya, btw apa ada kalian yang tau barang-barang apa saja yang nanti kita bawa?”, tanyaku.
Clue yang diberikan oleh kakak senior kami adalah sebagai berikut. Pertama adalah minuman yang mudah terbakar. Kedua adalah sumber laktosa favorit laki-laki. Ketiga adalah climateric. Keempat adalah alergen yang lengkap. Dan terakhir adalah fibrin dan fibrinogen mentah. Kami langsung bersiap untuk mengurus tugas ini. Setiap anggota bertugas untuk mencari 1 clue. Aku nomor 2, Amanda nomor 1, Laksmi nomor 4 Denny nomor 3 dan Maria nomor 5.
Setelah berdebat dan pencarian yang lama (1 jam), akhirnya kami menyimpulkan hal berikut. Pertama adalah minuman serbuk. Kenapa minuman serbuk? Dari semua minuman yang kami tahu, minuman serbuk adalah minuman dengan kadar air yang sangat rendah (3%- 5%).
Lalu kedua adalah susu cream. Susu cream mengandung laktosa sebagai sumber gula utamanya. Selain itu kenapa aku memilih cream? Susu cream mengandung lebih banyak lemak dibandingkan susu skim. Seperti yang kalian tahu semakin banyak lemak di buah dada seseorang, maka semakin besar dadanya. Tentu saja aku paham hal seperti ini. Aku sudah ahli dalam bidang ini. Jangan remehkan orang mesum sepertiku ini.
Ketiga adalah pisang. Pisang adalah salah satu buah climateric yang paling mudah ditemukan di kota ini. Jadi kami tidak mengambil resiko lain dengan mencari buah lain yang sedang tidak musim. Keempat adalah telur. Kenapa telur? Dibanding alergen lain yang kami cari di gugel ( kacang-kacangan, susu) telur adalah makanan dengan nutrisi terlengkap.
Kelima adalah sate. Kenapa sate ayam? Karena daging sate mengandung fibrin dan fibrinogen. Tentu saja kami tidak membawa daging sapi atau babi karena harganya yang sangat mahal. Seperti itulah penjelasanku kepada teman-teman kami dan para senior. Dan kami (brengseknya hanya aku) yang dihukum untuk push up 20 kali karena melakukan 2 kesalahan membawa barang.
Kesalahan pertama adalah salah membawa 2 makanan/minuman syarat (tugas). Minuman pertama yang salah minuman serbuk. Seharusnya yang benar adalah membawa minuman alkohol. Dude, siapa coba sih yang kepikiran bawa alkohol ke kampus? Kami bisa-bisa dibawa ke polisi karena akan pesta miras. Apalagi kami membawanya pagi buta... KE KAMPUS LAGI!!!
Kedua adalah daging sate. Maria lupa membaca kalimat akhir (mentah). Arrgh rasanya aku ingin mencubit lengan(buah dada) maria sehabis ini. Kesalahan kedua kami adalah hanya aku saja yang dihukum. Kedua adalah teman-temanku tidak ada yang membantuku ketika dihukum push up. Sialnya hukuman itu dilimpahkan ke aku. Arrgh rasanya sial banget hari ini. Logika macam apa itu? Aku adalah sebagai alasan terhukum, tetapi aku juga yang dihukum. So fucking bullshit!!!!!
Setelah itu kami melakukan kunjungan lab, kemudian dilanjutkan dengan materi akhir dengan sesi tanya jawab dan penutupan dari masa orientasi pertama. Masa orientasi kedua akan dilaksanakan Senin nanti, dan masa orientasi akhir ketika kami memasuki jurusan kami, yaitu semeseter 3.
Ketika acara OSPEK akan berakhir, aku ingin bertanya kepada yang lainnya tempat liburan mana yang bagus disini. Kemudian iya mengiyakannya dan langsung pergi ke toilet. Ini adalah janji sakral dari kumpulanku dengan geng cawet. Janji tersebut adalah barang siapa yang tidak lulus SBMPTN Bersama, maka harus mencari tempat liburan terbaik di tempat kuliahnya.
Sore itu aku menemui maria di depan pintu keluar kampus. Sebenarnya aku juga mengundang amanda untuk menanyakan hal serupa tetapi ia harus pulang karena ia ada kerja sampingan, sedangkan Laksmie langsung pulang ke kosnya karena ia sangat lelah. Denny? Entahlah aku tidak melihatnya seusai acara OSPEK.
Maria menungguku dibawah pohon yang berada di taman kampus. Setelah itu ia langsung menanyaiku.
“Adam kenapa mencariku ya?”, tanya maria kebingungan.
Aku langsung mencubi lengannya dengan gemasnya. Ia hanya meringis kesakitan dan langsung menepok pundakku.
“hiii Adam sori dongg. Lagipula kan biar kamu sehat juga push up terus. Siapa tau nanti kamu bakal jadi cowok idamanku hahaha.”
Brengsek juga ini cewek. Cakep sih cakep, tapi nyebelinnya luar biasa.
“btw Mar, kebetulan juga aku belum sempet nanyain ke anak-anak. Kamu orang asli sini?”
“iya Dam. Aku orang asli sini. Kenapa ya?”
“kamu tahu tempat nongkrong asik disekitar sini?”
“aku tau kok. Ini mungkin bukan tempat terbaik buat kalian anak kota. Yuk cepet sekarang langsung berangkat. Sebelum jam 6 sore.”, ucap maria sambil menarikku dan berlari.
Entah ke tempat apa yang akan ia tunjukkan. Kafe? Tetapi sepertinya bukan karena perjalanan kami lumayan lama. Sekitar 30 menit dari kampus dan harus menaiki angkutan umum sekitar untuk kesana. Kebijakan pemerintah setempat mengharuskan untuk menggunakan sarana umum jika ingin berkunjung ke tempat tersebut.
Ketika di angkutan umum, aku melihat dipojok sana terdapat seorang bapak-bapak duduk dengan tangan yang patah. Aku dan Maria merasa kasihan kepadanya. Kemudian Maria memberikan air putih yang berada di dalam tas kepadanya. Meneteslah air mata bapak itu dan ia berterima kasih kepadanya.
30 menit sudah berlalu dan berjalan kaki dari terminal, sekarang kami telah tiba di Pantai Selatan. Pantai ini sangat sepi, tetapi sangat asri. Kalian bisa melihat air tersebut merefleksikan keindahan bawah laut yang indah. Pasirnya masih putih, pohon kelapa yang siap untuk dipanjat, dan karang yang kokoh dan indah siap menahan ombak.
Indah... seandainya aku dapat memotretnya... dasar baru saja sore sudah lowbat. Kemudian aku mematikan Hpku agar dapat berguna suatu saat nanti.
Saking terpananya aku terhadap pemandangan tersebut, aku menyesal tidak memotret keindahan alam ini. tetapi instingku berkata bahwa jangan memotret dan menyebarkan alam yang asri ini karena akan hancur ketika banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusaknya.
“Indah bukan Adam? Dulu temanku yang pertama kali menunjukkan tempat ini.”, ucap Maria memulai pemibicaraan.
“Romantis banget dia. Pacarmu itu Mar?”,tanyaku.
“Engga Dam, dia sahabatku bukan pacarku. Ah omong-omong Jadi ingat 5 tahun yang lalu ia mengajakku kemari. Seandainya ia masih hidup.”
Jadi dia sudah...
“Sori...”
“enggak apa-apa dam. Aku udah biasa.”, ucapnya sambil mengusap air mata.
Sembari menikmati surga dunia ini, aku melihat jam tanganku. Jam menunjukkan pukul 17.49. Aku bertanya pada Maria, sebenarnya apa yang kita tunggu karena Maria melarangku untuk pulang sebelum kejadian penting ini. Maria menyuruhku untuk tengkurap dan ia menunjuk kearah laut lepas. Bukan, maria bukan menunjuk ke laut lepas, tetapi sebuah scenery matahari terbenam. Sungguh Indah sekali.
Lalu Maria menyuruhku untuk berdiri. Aku kembali takjub dengan pemandangan indah ini. Maria hanya tersenyum yang melihatku seperti anak kecil yang melihat robot mainan idamannya terpajang di depan. Ia menepuk pundakku sambil tertawa terbahak-bahak. Sepertinya ia sudah lama tidak merasakan kehangatan teman. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakunya itu.
Memang melihat matahari terbenam itu indah. Tetapi melihat senyum wanita yang tertawa dengan tulus itu adalah yang paling indah. Aku tidak akan melupakan momen terindah ini. Mungkin aku akan mengajak Vera dan yang lainnya untuk kesini. Akan kutunjukkan kalau tidak ada salahnya untuk gagal PTN.
Waktu entah kenapa melintas dengan sangat cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Aku dan maria harus segera pulang agar tidak ketinggalan angkutan terakhir. Angkutan umum terakhir menuju kota bukit tinggi berangkat pada jam 18.30.
Ketika kami akan pulang, aku melihat bayangan di bawah pohon kelapa. Karena penasaran, aku mendekatinya dengan perlahan dan bodohnya Maria langsung berlari kearah pohon kelapa tersebut. Maria kemudian berlari dan langsung berteriak menuju bayangan itu.
“MATIIII KAMU HANTUUU LAKNATTTT!!!!!”
BRUAKK!!!!
Setelah menendang hantu tersebut. Ia langsung mengangkat orang tersebut layaknya preman. Mengerikan sekali dia mengangkatnya dengan satu tangan dan yang ia angkat RAMBUTNYA !!!
“Hoyyy, siapa kamu? Kamu mau APA HA? mau menculikku, Mary Anne yang perkasa ini? MIMPI KAU!!”, ucap wanita sableng itu.
Aku seperti melihat ibu ratna muda yang sedang menodong preman. Konon dahulu ibu ratna adalah wanita gangster yang membully anak-anak yang suka memalak anak cupu. Aku berjalan mendekati Maria dan lelaki mesum tersebut. Sepertinya aku mengenal muka ini. Kacamata bulat khas anak cupu, rambut mangkoknya, seperti......
“huh? Kamu bukannya Denny ya?”, ucapku?
“ha? Denny? Mana mungkin dia Denny? Lagipula Denny kayaknya bukan tipe-tipe tukang pencuri”
“Hoyyyy Maria!!!! Liat dulu mangkanya ini muka ganteng. Ini aku, Denny”, ucap sambil menunjuk mukanya yang meringis kesakitan.
“oh iya benar. HAHAHAHAHAHA. Maafkan wanita cantik ini ya.”
“grrr awas yaaa, kubunuh KAUU”, balasnya sambil mengejar Maria yang lari dari Denny.
Aku hanya bisa geleng-geleng dan tertawa melihat tingkah laku mereka berdua. Tetapi lucu juga ya si Denny. Kukira ia hanyalah kutu buku bodoh yang senangnya membaca buku, tetapi ia mengerti juga arti keindahan alam dan berpetualang.
Aku mengecek jamku untuk memastikan kalau kita akan pergi dari tempat ini.Waktu berjalan sangat cepat dan tidak disangka sudah berjalan 15 menit. Aku bertanya pada Maria untuk memastikan waktu perjalanan kearah terminal. Ia dan Denny sudah capek berlari dan sedang duduk di bawah pohon kelapa.
“Maria, omong omong berapa lama ya waktu kita tadi untuk ke terminal terdekat?”
“15 menit adam jika kita berlari dengan sangat cepat. Dan juga kalau kita terlambat, kita harus menunggu angkutan berikutnya besok pagi.”, jawab Maria dengan santainya.
Huh? Apa?
“AYO BURUAN KITA CEPET-CEPET PULANG MARIA!!! KAMU MAU KITA TERJEBAK DI PANTAI INI?”, teriakku.
“HEEEE KITA BAKAL TERJEBAK? AYO CEPAT KITA PULANG”, teriak Maria.
Kita bertiga berlari dengan cepat dan menuju terminal. Kami berharap ketika kami sampai disana, angkutan umum tersebut menunggu kami layaknya kereta kuda kencana yang menunggu Cinderella untuk ke Istana raja tampan. Tetapi sayangnya tiga orang seperti kami tidak bisa menjadi Cinderella. Angkutan umum terakhir baru saja berangkat tepat ketika kita sampai.
baik.
Universitas Gunung Tinggi ini adalah salah satu universitas swasta terbaik di kota Gunung Tinggi. Wilayah ini sekitar 500 km sebelah timur dari kampung halamanku, yaitu kota Tenggara. Nama Gunung Tinggi diambil dari sebuah dongeng setempat.
Dongeng tersebut mengatakan bahwa zaman dahulu, ada seorang pemuda yang ingin mendapatkan wanita yang ia cintai tetapi ia ditolak karena wanita tersebut adalah adik perempuannya sendiri. Karena ia frustasi dan depresi, maka ia membangun sebuah tembok besar yang menyerupai gunung untuk mengurung dirinya sendiri akibat depresi. Unik bukan takdir tersebut?
Alumni dari universitas ini kudengar ada yang bekerja di pabrik makanan terkemuka dan menjadi CEO. Selain itu ada juga yang bekerja di kementrian. Bahkan ada beberapa yang kudengar seperti mentri pertanian dan kehutanan ternyata lulusan dari universitas ini. Kuharap universitas ini bisa menjadi batu loncatanku kedepannya. Aku takut jika aku malah akan dikucilkan jika orang-orang tau asalku dulu sekolah.
Aku memalsukan alasanku ke SMA ku untuk dapat kuliah disini. Aku beralasan karena salah memilih universitas pada saat PTN. Karena itu pihak alumni dan manajemen SMA menoleransiku untuk kuliah disini. Alasan yang bagus bukan? Dari pihak murid sendiri yang kutahu mengetahui rahasiaku ini hanya Tony dan Ronie. Jarwo?
Entahlah, aku belum menemui mereka semenjak peristiwa mabuk terakhir. Vera? Ia sekarang mengambil kuliah di luar negri untuk mengambil kedokteran. Sekarang ia masih di Tenggara karena kuliah dimulai ketika musim panas berakhir. Mungkin 2 atau 3 minggu lagi ia sudah kesana.
Aku berjalan menuju gerbang kampusku. Terlihat sekali banyak mahasiswa dengan atribut OSPEK bermacam-macam. Meskipun fakultas kami hanya Teknologi Pertanian, semua mahasiswa akan dikelompokkan berdasarkan jurusan yang mereka minati. Jurusan yang mereka minati akan mereka dapat ketika dimulainya semester 3. Jadi masih ada waktu untuk berpikir matang-matang sebelum mahasiswa memilih jurusan tersebut.
Aku bergabung dengan jurusan teknologi pangan dengan misi menjadi pembuat mesin makanan yang ahli. Banyak mahasiswi yang bergabung dengan jurusan ini. Hanya terdapat 24 laki-laki dari 60 total mahasiswa. Atribut jurusan yang kami pakai adalah serba hijau tosca, tediri dari Ikat kepala dari kain gorden, dan slayer. Baju putih khas mahasiswa baru, celana kain hitam standar dan sepatu hitam adalah atribut umum OSPEK dari universitas kami.
Kelompok di OSPEK kami dibagi menjadi 12 kelompok yang dipimpin oleh seorang senior. Terdapat 2 laki-laki dan 3 wanita di setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari campuran jurusan dari angaktan kami. Pencampuran jurusan tersebut juga dilakukan agar tiap jurusan akrab dan mendalami rasa kekeluargaan lebih dalam.
OSPEK hari pertama yang menyebalkan tersebut telah selesai. Isinya memang menyenangkan. Perkenalan apa saja yang akan kami pelajari, trivia seputar jurusan, permainan kelompok yang menyenangkan. Tetapi kelompok kami dihukum push up sekitar 20 kali setiap anak karena aku ketiduran saat penjelasan mengenai jurusan dan universitas.
Setelah itu kami berkumpul di depan kampus untuk membahas tugas dari OSPEK kami.
“btw apa kalian kosong hari ini? Kita kumpul-kumpul dulu yuk buat saling mengenal, sekalian bahas tugas kita.”, tanyaku.
“hmm boleh dam. Tapi sebentar saja ya sampai jam 6 saja. Soalnya kita masih harus mencari makanan dan minuman yang disuruh sama senior.”, jawab Laksmi.
“setuju sih sama Laksmi, tapi dimana dam kita nongkrongnya?”, jawab Amanda dengan antusias.
“ha? tadi kita mau kemana Dam? Hehe aku enggak nyimak tadi.”, tanya Maria.
“kita mau ke kafe Maria... Kafe yang disebelah sana.” Ucapku sambil menunjuk ke kafe Bento.
Kujelaskan dulu siapa-siapa para anggota kelompok ospekku. Maria adalah wanita yang sangat lemot tetapi ia sangat menarik, Amanda adalah gadis desa yang sangat polos dan baik hati, dan Laksmi adalah anak kota sepertiku. Ah iya aku kelupaan satu orang. Denny adalah laki-laki pendiam. Ia tidak banyak bicara. Mungkin ia menahan rasa sakit ditangannya karena minggu lalu ia baru ditabrak mobil.
“jadi kita langsung bahas tugas dulu aja ya, btw apa ada kalian yang tau barang-barang apa saja yang nanti kita bawa?”, tanyaku.
Clue yang diberikan oleh kakak senior kami adalah sebagai berikut. Pertama adalah minuman yang mudah terbakar. Kedua adalah sumber laktosa favorit laki-laki. Ketiga adalah climateric. Keempat adalah alergen yang lengkap. Dan terakhir adalah fibrin dan fibrinogen mentah. Kami langsung bersiap untuk mengurus tugas ini. Setiap anggota bertugas untuk mencari 1 clue. Aku nomor 2, Amanda nomor 1, Laksmi nomor 4 Denny nomor 3 dan Maria nomor 5.
Setelah berdebat dan pencarian yang lama (1 jam), akhirnya kami menyimpulkan hal berikut. Pertama adalah minuman serbuk. Kenapa minuman serbuk? Dari semua minuman yang kami tahu, minuman serbuk adalah minuman dengan kadar air yang sangat rendah (3%- 5%).
Lalu kedua adalah susu cream. Susu cream mengandung laktosa sebagai sumber gula utamanya. Selain itu kenapa aku memilih cream? Susu cream mengandung lebih banyak lemak dibandingkan susu skim. Seperti yang kalian tahu semakin banyak lemak di buah dada seseorang, maka semakin besar dadanya. Tentu saja aku paham hal seperti ini. Aku sudah ahli dalam bidang ini. Jangan remehkan orang mesum sepertiku ini.
Ketiga adalah pisang. Pisang adalah salah satu buah climateric yang paling mudah ditemukan di kota ini. Jadi kami tidak mengambil resiko lain dengan mencari buah lain yang sedang tidak musim. Keempat adalah telur. Kenapa telur? Dibanding alergen lain yang kami cari di gugel ( kacang-kacangan, susu) telur adalah makanan dengan nutrisi terlengkap.
Kelima adalah sate. Kenapa sate ayam? Karena daging sate mengandung fibrin dan fibrinogen. Tentu saja kami tidak membawa daging sapi atau babi karena harganya yang sangat mahal. Seperti itulah penjelasanku kepada teman-teman kami dan para senior. Dan kami (brengseknya hanya aku) yang dihukum untuk push up 20 kali karena melakukan 2 kesalahan membawa barang.
Kesalahan pertama adalah salah membawa 2 makanan/minuman syarat (tugas). Minuman pertama yang salah minuman serbuk. Seharusnya yang benar adalah membawa minuman alkohol. Dude, siapa coba sih yang kepikiran bawa alkohol ke kampus? Kami bisa-bisa dibawa ke polisi karena akan pesta miras. Apalagi kami membawanya pagi buta... KE KAMPUS LAGI!!!
Kedua adalah daging sate. Maria lupa membaca kalimat akhir (mentah). Arrgh rasanya aku ingin mencubit lengan(buah dada) maria sehabis ini. Kesalahan kedua kami adalah hanya aku saja yang dihukum. Kedua adalah teman-temanku tidak ada yang membantuku ketika dihukum push up. Sialnya hukuman itu dilimpahkan ke aku. Arrgh rasanya sial banget hari ini. Logika macam apa itu? Aku adalah sebagai alasan terhukum, tetapi aku juga yang dihukum. So fucking bullshit!!!!!
Setelah itu kami melakukan kunjungan lab, kemudian dilanjutkan dengan materi akhir dengan sesi tanya jawab dan penutupan dari masa orientasi pertama. Masa orientasi kedua akan dilaksanakan Senin nanti, dan masa orientasi akhir ketika kami memasuki jurusan kami, yaitu semeseter 3.
Ketika acara OSPEK akan berakhir, aku ingin bertanya kepada yang lainnya tempat liburan mana yang bagus disini. Kemudian iya mengiyakannya dan langsung pergi ke toilet. Ini adalah janji sakral dari kumpulanku dengan geng cawet. Janji tersebut adalah barang siapa yang tidak lulus SBMPTN Bersama, maka harus mencari tempat liburan terbaik di tempat kuliahnya.
Sore itu aku menemui maria di depan pintu keluar kampus. Sebenarnya aku juga mengundang amanda untuk menanyakan hal serupa tetapi ia harus pulang karena ia ada kerja sampingan, sedangkan Laksmie langsung pulang ke kosnya karena ia sangat lelah. Denny? Entahlah aku tidak melihatnya seusai acara OSPEK.
Maria menungguku dibawah pohon yang berada di taman kampus. Setelah itu ia langsung menanyaiku.
“Adam kenapa mencariku ya?”, tanya maria kebingungan.
Aku langsung mencubi lengannya dengan gemasnya. Ia hanya meringis kesakitan dan langsung menepok pundakku.
“hiii Adam sori dongg. Lagipula kan biar kamu sehat juga push up terus. Siapa tau nanti kamu bakal jadi cowok idamanku hahaha.”
Brengsek juga ini cewek. Cakep sih cakep, tapi nyebelinnya luar biasa.
“btw Mar, kebetulan juga aku belum sempet nanyain ke anak-anak. Kamu orang asli sini?”
“iya Dam. Aku orang asli sini. Kenapa ya?”
“kamu tahu tempat nongkrong asik disekitar sini?”
“aku tau kok. Ini mungkin bukan tempat terbaik buat kalian anak kota. Yuk cepet sekarang langsung berangkat. Sebelum jam 6 sore.”, ucap maria sambil menarikku dan berlari.
Entah ke tempat apa yang akan ia tunjukkan. Kafe? Tetapi sepertinya bukan karena perjalanan kami lumayan lama. Sekitar 30 menit dari kampus dan harus menaiki angkutan umum sekitar untuk kesana. Kebijakan pemerintah setempat mengharuskan untuk menggunakan sarana umum jika ingin berkunjung ke tempat tersebut.
Ketika di angkutan umum, aku melihat dipojok sana terdapat seorang bapak-bapak duduk dengan tangan yang patah. Aku dan Maria merasa kasihan kepadanya. Kemudian Maria memberikan air putih yang berada di dalam tas kepadanya. Meneteslah air mata bapak itu dan ia berterima kasih kepadanya.
30 menit sudah berlalu dan berjalan kaki dari terminal, sekarang kami telah tiba di Pantai Selatan. Pantai ini sangat sepi, tetapi sangat asri. Kalian bisa melihat air tersebut merefleksikan keindahan bawah laut yang indah. Pasirnya masih putih, pohon kelapa yang siap untuk dipanjat, dan karang yang kokoh dan indah siap menahan ombak.
Indah... seandainya aku dapat memotretnya... dasar baru saja sore sudah lowbat. Kemudian aku mematikan Hpku agar dapat berguna suatu saat nanti.
Saking terpananya aku terhadap pemandangan tersebut, aku menyesal tidak memotret keindahan alam ini. tetapi instingku berkata bahwa jangan memotret dan menyebarkan alam yang asri ini karena akan hancur ketika banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusaknya.
“Indah bukan Adam? Dulu temanku yang pertama kali menunjukkan tempat ini.”, ucap Maria memulai pemibicaraan.
“Romantis banget dia. Pacarmu itu Mar?”,tanyaku.
“Engga Dam, dia sahabatku bukan pacarku. Ah omong-omong Jadi ingat 5 tahun yang lalu ia mengajakku kemari. Seandainya ia masih hidup.”
Jadi dia sudah...
“Sori...”
“enggak apa-apa dam. Aku udah biasa.”, ucapnya sambil mengusap air mata.
Sembari menikmati surga dunia ini, aku melihat jam tanganku. Jam menunjukkan pukul 17.49. Aku bertanya pada Maria, sebenarnya apa yang kita tunggu karena Maria melarangku untuk pulang sebelum kejadian penting ini. Maria menyuruhku untuk tengkurap dan ia menunjuk kearah laut lepas. Bukan, maria bukan menunjuk ke laut lepas, tetapi sebuah scenery matahari terbenam. Sungguh Indah sekali.
Lalu Maria menyuruhku untuk berdiri. Aku kembali takjub dengan pemandangan indah ini. Maria hanya tersenyum yang melihatku seperti anak kecil yang melihat robot mainan idamannya terpajang di depan. Ia menepuk pundakku sambil tertawa terbahak-bahak. Sepertinya ia sudah lama tidak merasakan kehangatan teman. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah lakunya itu.
Memang melihat matahari terbenam itu indah. Tetapi melihat senyum wanita yang tertawa dengan tulus itu adalah yang paling indah. Aku tidak akan melupakan momen terindah ini. Mungkin aku akan mengajak Vera dan yang lainnya untuk kesini. Akan kutunjukkan kalau tidak ada salahnya untuk gagal PTN.
Waktu entah kenapa melintas dengan sangat cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00. Aku dan maria harus segera pulang agar tidak ketinggalan angkutan terakhir. Angkutan umum terakhir menuju kota bukit tinggi berangkat pada jam 18.30.
Ketika kami akan pulang, aku melihat bayangan di bawah pohon kelapa. Karena penasaran, aku mendekatinya dengan perlahan dan bodohnya Maria langsung berlari kearah pohon kelapa tersebut. Maria kemudian berlari dan langsung berteriak menuju bayangan itu.
“MATIIII KAMU HANTUUU LAKNATTTT!!!!!”
BRUAKK!!!!
Setelah menendang hantu tersebut. Ia langsung mengangkat orang tersebut layaknya preman. Mengerikan sekali dia mengangkatnya dengan satu tangan dan yang ia angkat RAMBUTNYA !!!
“Hoyyy, siapa kamu? Kamu mau APA HA? mau menculikku, Mary Anne yang perkasa ini? MIMPI KAU!!”, ucap wanita sableng itu.
Aku seperti melihat ibu ratna muda yang sedang menodong preman. Konon dahulu ibu ratna adalah wanita gangster yang membully anak-anak yang suka memalak anak cupu. Aku berjalan mendekati Maria dan lelaki mesum tersebut. Sepertinya aku mengenal muka ini. Kacamata bulat khas anak cupu, rambut mangkoknya, seperti......
“huh? Kamu bukannya Denny ya?”, ucapku?
“ha? Denny? Mana mungkin dia Denny? Lagipula Denny kayaknya bukan tipe-tipe tukang pencuri”
“Hoyyyy Maria!!!! Liat dulu mangkanya ini muka ganteng. Ini aku, Denny”, ucap sambil menunjuk mukanya yang meringis kesakitan.
“oh iya benar. HAHAHAHAHAHA. Maafkan wanita cantik ini ya.”
“grrr awas yaaa, kubunuh KAUU”, balasnya sambil mengejar Maria yang lari dari Denny.
Aku hanya bisa geleng-geleng dan tertawa melihat tingkah laku mereka berdua. Tetapi lucu juga ya si Denny. Kukira ia hanyalah kutu buku bodoh yang senangnya membaca buku, tetapi ia mengerti juga arti keindahan alam dan berpetualang.
Aku mengecek jamku untuk memastikan kalau kita akan pergi dari tempat ini.Waktu berjalan sangat cepat dan tidak disangka sudah berjalan 15 menit. Aku bertanya pada Maria untuk memastikan waktu perjalanan kearah terminal. Ia dan Denny sudah capek berlari dan sedang duduk di bawah pohon kelapa.
“Maria, omong omong berapa lama ya waktu kita tadi untuk ke terminal terdekat?”
“15 menit adam jika kita berlari dengan sangat cepat. Dan juga kalau kita terlambat, kita harus menunggu angkutan berikutnya besok pagi.”, jawab Maria dengan santainya.
Huh? Apa?
“AYO BURUAN KITA CEPET-CEPET PULANG MARIA!!! KAMU MAU KITA TERJEBAK DI PANTAI INI?”, teriakku.
“HEEEE KITA BAKAL TERJEBAK? AYO CEPAT KITA PULANG”, teriak Maria.
Kita bertiga berlari dengan cepat dan menuju terminal. Kami berharap ketika kami sampai disana, angkutan umum tersebut menunggu kami layaknya kereta kuda kencana yang menunggu Cinderella untuk ke Istana raja tampan. Tetapi sayangnya tiga orang seperti kami tidak bisa menjadi Cinderella. Angkutan umum terakhir baru saja berangkat tepat ketika kita sampai.
baik.
sori rada lama buat updetnya soalnya lagi banyak mencari inspirasi biar engga bosen cara penulisnya
Diubah oleh Hanz21 23-05-2020 20:05
i4munited memberi reputasi
2
Kutip
Balas