Kaskus

Story

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
habibhievAvatar border
aji601602662Avatar border
dukronisirya115Avatar border
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#360
BAGIAN 31
PERSIAPAN


Sementara Asnawi pergi keluar, Hayati tetap berada di dalam kamar kostan untuk membersihkan kamar dari sisa sisa perang semalam. Dia mulai memunguti tusuk sate yang berserakan dan mengumpulkannya kedalam plastik. Setelah mengumpulkannya, Hayati kemudian mengelap lantai dengan sebuah lap yang dibasahi. Ketika Hayati mengepel lantai tiba-tiba Utami datang dengan menembus dinding sebelah kamar.

“pagi mbak kunti.....WADUHH....kok berantakan banget nih kamar....emang ada perang yah semalem?” sapa Utami yang kaget melihat kondisi kamar.

“mmmmmm.......iya nih semalem ada perang sama....eehhh...ehh...tikus..tikus hehe” jawab Hayati yang mendadak grogi.

“apaaah? ...emang tikusnya segede gimana sih, sampe banyak bumbu sate yang tumpah?” tanya Utami heran.

“mmm....iya..mas Nawi mengusir tikusnya pake sapu, dia mukul-mukul benda yang ada dengan membabi buta” jawab Hayati yang pura-pura sibuk mengelap untuk menutupi ke grogiannya.

“kok bisa yah.....mencurigakan nih, sempat terlintas dalam pikiranku kalau semua ini akibat semalem Asnawi merudapaksa mbak kunti, hmmmm....soalnya aku mencium aroma-aroma aneh seperti aroma aneh Asnawi ketika melakukan ‘ritual’ sebelum mandi pagi di kamar mandi...hmmmm atau kalau bukan itu ini pasti ulah siluman tikus yang mau balas dendam ke mbak kunti nih karna udah ngalahin wewe gombel”kata Utami dengan ekspresi curiganya.

“udah deh, daripada kamu ngoceh gak jelas mending bantun aku beresin ini...!!!” perintah Hayati dengan tegas. Utami langsung menurut dengan apa yang diperintahkan Hayati, dia langsung mengambil lap dan ikut mengepel lantai. Hayati untuk sementara bisa bernapas lega karena tadi Utami sempat menyinggung aksi rudapaksaan Asnawi. Setelah kurang lebih satu jam mereka mengepel dan membersihkan karpet dari noda bumbu sate, akhirnya mereka menyelesaikan pekerjaan itu. Utami tampak megeluarkan napas panjang dan langsung menjatuhkan dirinya diatas kasur karena telah selesai membantu Hayati yang menguras banyak energi sementara Hayati pura-pura sibuk dengan membersihkan meja belajar.

“Tami, semalem kamu kemana aja? Aku sendirian nih kesepian” tanya Hayati yang bertujuan untuk memastikan keberadaan Utami semalam yang tidak datang dan menganggu aksi Asnawi dan dirinya.

“semalem aku diajak mbak Ratih pergi nemuin cowok” kata Utami kemudian Hayati tiba-tiba teriak “ YESSS........!!!”. Utami kaget dengan teriakan spontan Hayati yang membuatnya langsung terperanjat bangun.

“kenapa mbak.............girang banget??” tanya Utami curiga.

“ohh enggak...hehehehehe.......aku seneng aja sama Ratih yang mau cari pacar, cowoknya kaya gimana?” tanya Hayati yang kembali grogi.

“cowoknya setan juga mbak, setan Londo......tapi gatau deh ganteng atau enggaknya mah”

“lha kenapa? Kan bisa dilihat dong wajahnya”

“ya itu dia masalahnya mbak, setan Londo itu eggak punya kepala, jadi engga tau mukanya kaya gimana”

“hahaha....aneh-aneh aja ni si Ratih...masa naksir cowok yang nggak punya kepala”

“iya puguhan....aku nggak ngerti juga sama mbak Ratih,...........males banget deh semalem”

Utami kemudian duduk bersila diatas kasur dengan memeluk bantal. Hayati kemudian duduk di sebelah Utami.

“Mbak Kunti tadi katanya kesepian...emang Asnawi kemana? Bukanya udah resmi atuh?”

“yaa....eehh...maksudku kesepian karna mas Nawi kemarin pulang malem, terus makan dan tidur deh...aku kan masih pengen ngobrol”

“Mbak...gimana?? udah ciuman pertama sama Asnawi?” tanya Utami yang membuat Hayati kembali tegang dan grogi.

“eehhh...ehh...be..be....belum Tami” jawab Hayati yang mendadak gagap.

“yaelah mbak....kenapa belum sih..?? harusnya mbak kunti udah ciuman yang ke berapa kali gituh” kata Utami.

“ya..abisnya tiap mau ciuman selalu diganggu sama kamu...kan kesel”

“hahahaha...yaudah mbak maafin aku yang dulu yah...sekarang mah aku nggak akan ganggu mbak ciuman sama Nawi, yaaahh kecuali kalo mau ngeseks mah tetep nggak boleh, Pamali itu”

“kan ciuman juga Pamali dong, kenapa kamu bolehin?”

“iya sih hehe, tapi menurut aku mah masih boleh hehe...........aku juga sering loh dulu ngelakuin itu sama pacar....tapi dia selalu ngajak buat ngeseks, yah aku tolak terus dia”

“mmmmm.............kamu hebat Tami, bisa mempertahankan kesucian dan harga diri kamu dari pacar mu itu....semua lelaki itu sama, mereka itu buaya, mereka Cuma ingin memanfaatkan kebutaan kita akan cinta untuk berhubungan seks....aku dulu begitu bodoh mau memberikan kesucian ku ke seorang laki-laki brengsek yang akhirnya membunuhku”.

Hayati mendadak menjadi sedih ketika mengingat hal buruk itu, air mata mulai mengalir dari mata kuningnya. Utami kemudian merangkul Hayati yang mendadak sedih. Dia menyandarkan kepala Hayati dipundaknya.

“tapi mbak, nggak semua laki-laki itu buaya, ada beberapa yang baik juga mbak....kaya bapakku contohnya”

“iya Tami,...dulu juga ada cowok yang baik banget sama aku dan dia sangat mencinatiku...tapi bodohnya aku malah menyia-nyiakan dia..huft...huft...tapi untung sekarang aku nemuin penggantinya, yaitu Mas Nawi”

“iya mba kunti........menurutku, Asnawi tuh baik baik banget, dia perhatian tapi mungkin aku illfeel kali yah sama dia, karena dia punya hobby yang aneh”

“emang hobbynya apa?”

“ya dia suka nonton film bokep, koleksi majalah sama komik-komik hentai.....yah gitu deh”

“aahhhh...itu mah kenakalan remaja ajah Tami hehehe..........”

“tapi mbak, aku takut kalo Asnawi merudapaksa mbak, nanti kalo mbak hamil gimana?”

Hayati kaget dan langsung duduk tegak sambil memegang perutnya. Utami juga ikut kaget melihat tingkah Hayati yang aneh.

“mbak...kenapa?..........emang mbak udah ngeseks sama Asnawi?” tanya Utami penuh kecurigaan.

“eehh...ehhh...ehh..enggak..enggak....kok....aku Cuma keinget dulu pernah hamil sama pacaraku sampai akhirnya aku dibunuh” jawab Hayati yang kembali mendadak gagap. Dia khawatir dengan apa yag dilakukan Asnawi kepada dirinya. Dia takut dirinya akan hamil anak Asnawi, Hayati trauma.

“hahaha...mbak...mbak.....masa iya mbak bisa hamil lagi.....kan mbak ini setan, udah beda alam sama Asnawi...jadi ga mungkin lah bisa hamil” jawab Utami.

“YESSSSS.......ASIIIKKKK” teriak Hayati kegirangan secara spontan.

“mbak kenapa sih....aneh banget...mbak mau ngeseks sama Asnawi?” tanya Utami yang semakin curiga.

“oohhhh eee....eeee....enggak Tami...maksud....maksudku.....mmmm....yaa...yaa....mungkin...eee...eee nanti ngeseks nya jika suatu hari aku nikah sama Mas Nawi.... “ jawab Hayati dengan bicara gagapnya yang makin parah.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Asnawi masuk kedalam dengan membawa sebuah kantong plastik. Melihat Asnawi datang, Hayati merasa sangat terselamatkan karena tahu Utami mencium bau-bau kebohongan Hayati. Asnawi kemudian menyapa Hayati dan Utami, dia kemudian menyimpan bungkusan itu diatas meja, membuka jaket dan menggantungkannya.

“Hayati, sekarang kamu mau aku rias yah, ayo kamu duduk disini sekarang” kata Asnawi yang menyuruh Hayati duduk dikursi yang sudah dia persiapkan. Kursi itu menghadap meja belajar yang diatasnya sudah disediakan sebuah cermin.

“Tami, kebetulan nih kamu disini,bantuin yah....kamu urus rambutnya Hayati” perintah Asnawi.

“SIYAP...Bosku” kata Utami.

Utami kemudian mengambil beberapa peralatan untuk merias rambut dari kantong plastik. Dia mengambil hairdryer, catok rambut, sisir, vitamin dan hairspray.

“Nawi, serius kamu bisa merias? Kenapa nggak ke Ibuku aja meriasnya?” kata Utami sambil menyisir rambut panjang Hayati.

“bisa dong Tami....aku udah expert dalam hal beginian, lagian hasil riasan Ibu kamu tuh bagus tapi terlalu menor.....untuk Hayati cukup pake riasan minimalis aja udah cantik” jawab Asnawi dengan gaya sok pintar. Hayati tampak tersenyum mendengar penjelasan Asnawi.

Seperti seorang pelukis profesional, Asnawi mulai memandangi wajah Hayati dari berbagai sudut, kemudian dia mulai membariskan peralatan kosmetik di atas meja. Pertama-tama Asnawi membersihkan wajah Hayati terlebih dahulu dengan menggunakan cairan pembersih wajah yang di teteskan pada kapas. Setelah itu dia mulai mengoleskan secara sembarang sebuah krim ke wajah Hayati yaitu ke bagian kening, pipi, dagu dan hidung. Asnawi kemudian meratakan olesan krim itu menggunakan jari-jarinya dengan lemah lembut sehingga permukaan wajah Hayati semakin halus dan becahaya. Asnawi kemudian mengambil pensil alis untuk merapikan alis Hayati dan Asnawi terus melakukan langkah-langkah periasan dengan terstruktur dan sistemastis hingga akhirnya harus memakan waktu 1,5 jam. Asnawi pun akhirnya selesai merias wajah Hayati, begitu juga dengan Utami yang mengurusi rambut Hayati.

“Tami....gimana nih hasil karyaku...??” tanya Asnawi.

“woowww....kereng banget Wi....wajah cantik Mbak Kunti bertambah 100%” jawab Utami dengan mata berkaca-kaca karena terharu melihat penampakan Hayati setelah di Upgrade oleh Asnawi.

“duh Tamiii..........gausah lebay deh.............aku nggak cantik kok, biasa aja kali hihihih” Hayati berusaha merendah.

“nah itu dia..........orang cantik nggak pernah mau mengakui kalo dirinya cantik...hhehehe”kata Utami.

“iya loh.....kamu memang cantik banget sayang..hehehe....sekarang tinggal ganti baju udah deh kita siap” kata Asnawi yang mendadak bergaya melambai.

“baju apa yah...gaun??........mbak kunti nggak punya gaun yang bagus” tanya Utami bingung.

“cukup pake baju casual aja, mbak kunti mu mah udah luar biasa Tami...” jawab Asnawi

“iihh.....mas ku...gombal aja ihhh....” kata Hayati yang tersipu malu dengan wajah yang memerah.

Asnawi kemudian memilihkan setelan baju yang cocok untuk Hayati, seperti biasa Asnawi selalu menyarankan pakai sepatu kets putih. Ketika Hayati berganti baju, Asnawi pergi keluar kamar dengan alasan tidak mau melihat Hayati telanjang, namunitu bukan alasan sebenarnya, tetapi keberadan Utami di dalam kamar yang membuat dirinya harus Jaim parah.


................................


LANCROOTTKAN GONJALES..........emoticon-Betty
senggolbacok83
jamalfirmans282
sulkhan1981
sulkhan1981 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.