Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK







Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie



Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.7K
2.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#346
BAGIAN 30
MOBIL MEWAH


Pagi mulai menjelang, udara dingin kota Bandung yang sangat menusuk mulai menjalar keseluruh tubuh Hayati yang masih terbaring bersama Asnawi di atas tempat tidur yang cukup sempit, saking sempitnya, Asnawi dan Hayati tidur dengan posisi menyamping dan saling berhadapan. Hayati terbangun karena merasa sangat kedinginan karena dirinya dan Asnawi tidur dengan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh mereka, dia kemudian menarik selimut yang tergeletak di lantai, Hayati lalu memenyelimuti dirinya dengan Asnawi.

Hayati kembali berbaring di hadapan Asnawi yang masih terlelap, namun dirinya tidak kembali tidur melainkan hanya memandang wajah Asnawi. Hayati senyum-senyum sendiri ketika memperhatikan wajah Asnawi yang dipenuhi oleh bumbu sate yang telah mengering. Dia juga mengelus kepala Asnawi dan sesekali mencium kening Asnawi. Hayati telah mengalami malam yang sangat indah dengan tidak terduga. Dia tidak menyangka akan melakukan hubungan badan dengan Asnawi, padahal dia sama sekali tidak berniat untuk melakukan hal itu, yang diinginkannya hanya mendapat ciuman pertama dari Asnawi, namun dia mendapatkan bonus yang sangat banyak.

Hayati mengambil beberapa lembar tissue yang terserak di bawah temapt tidur, dia membersihkan wajah Asnawi dengan tissue itu. Ketika Hayati mengelap wajah Asnawi, tiba-tiba Asnawi terbangun.

“hmmmm.........sayang” sapa Asnawi sambil berusaha membuka matanya yang seakan masih lengket karena rasa kantuk.

“pagi mas ku sayang....” jawab Hayati dengan tersenyum.

Asnawi kemudian mengelus pipi Hayati dan kemudian dia mencium bibir Hayati sebagai balasan sapaan selamat pagi dari Hayati.

“kamu lagi ngapain..?”

“aku lagi bersihin wajah mas....belepotan banget banyak bumbu sate yang udah kering”

“heheh...makasih Hayati sayang...kamu perhatian banget”

Setelah beberapa saat, Asnawi kemudian bangun dari tempat tidurnya. Dia kemudian mengambil handuk yang tergantung di balik pintu dan langsung menyarungkannya ke pinggang. Tampak pungung Asnawi yang terluka akibat cakaran Hayati dengan darah yang sudah mengering. Hayati tampak khawatir melihat kondisi punggung Asnawi.

“mas mau kemana?......”

“hoaammmm.............aku mau mandi besar Hayati sayang,..... hayu mandi bareng yuk!”
“hehehe......aku nggak perlu mandi mas”

“loh kan kamu juga kotor, wajah kamu juga sama belepotan penuh bumbu sate”

“gampang aku mah mas.....tinggal jentikin jari langsung bersih dan wangi lagi”

Hayati kemudian bangun dari tempat tidur, dia kemudian memakai baju kemeja Asnawi yang berlumuran darah dan memakainya untuk menutup badannya. Dia hanya mengkancingkan 2 buah kancing baju. Asnawi tersenyum melihat Hayati memakai kemeja dirinya yang tampak longgar dan tidak terkancing penuh sehingga terlihat pemandangan dari bagian belahan dada sampai pusar.

“kamu seksi banget pake baju aku...hehehehe”

“iihhh mas ku ini mesum mulu deh.......nanti mulai lagi loh”

“hehehehe yaahhh...........semoga aja”

Hayati kemudian menghampiri Asnawi untuk melihat kondisi punggung Asnawi. Tampak luka seperti sayatan berjumlah 10 sesuai dengan jumlah jari Hayati yang tidak sengaja mencakarnya. Hayati memeriksa dengan seksama luka-luka itu dan dia menyarankan kalau luka Asnawi harus segera dijahit. Asnawi menerima saran itu, namun dirinya ingin mandi besar terlebih dahulu sebelum lukanya dijahit.

“mas......nggak bakalan ngerasain perih kalo mandi dulu?” tanya Hayati.

“perih banget sih, tapi tenang aja.....aku kuat kok.....semalem juga kuat hehehehe” jawab Asnawi sambil menggoyang-goyang pinggangnya

“iiihh...mas genit ihhh” kata Hayati yang menutup mata karena geli melihat Asnawi menggoyangkan pinggangnya.

“aku pengen liat kamu membersih kan diri dong...kan katamu tadi cuman satu jentikan jari” kata Asnawi
Hayati kemudian menjentikan jari tangan kanan nya, seketika Hayati langsung mengalami perubahan dengan sangat drastis, wajah dan tubuhnya langsung lembali bersih tanpa meniggalkan noda sedikitpun bahkan baju kemeja Asnawi yang dipakai Hayati mendadak kembali menjadi bersih dan terlihat seperti baru. Asnawi sangat terpukau melihat Hayati kembali bersih dan menyerbakkan wangi bunga melati.

“waaahhh....hebat sekali, kamu langsung bersih dan wangi lagi”

“iya mas.......jadi aku nggak perlu mandi kan...”

“yaudah aku mau mandi dulu...nanti baru dijahit sama kamu”

“Siyap mas ku ....selamat mandi besar...heheheh”

Asnawi kemudian pergi ke kamar mandi, sementara Hayati menyiapkan peralatan bedah milik Asnawi dan kotak p3k untuk mempersiapkan pengobatan luka cakar Asnawi. Ketika mandi dan air membasahi lukanya, Asnawi merasakan rasa perih sangat luar biasa dari punggungnya, dia merintih kesakitan. Dibalik rintihan perihnya, Asnawi merasa sedih karena usaha pertobatannya yang digagasa hampi setahun ini gagal total dan langsung hancur dalam waktu semalam saja. Dia heran dengan dirinya sendiri, kenapa begitu mudahnya tergoda untuk melakukan hubungan badan dengan Hayati hanya dengan menatap matanya saja. Padahal sebelumnya Asnawi berhasil melewati godaan dan rayuan untuk ngeseks dari Cascade dan Bi Asih. Pikir Asnawi, Hayati begitu sangat mempesona. Cuma saling pandang saja, dinding keimanannya mendadak hancur lebur. “Tuhan...ampuni aku....aku telah gagal dalam pertobatan ini” gumam Asnawi dalam hatinya.

Selesai mandi Asnawi kembali ke kamarnya. Dia baru sadar kalau kamarnya sangat berantakan. Di atas lantai banyak sekali tusuk sate yang berserakan. Dirinya menyadari bahwa betapa dahsytanya perang yang terjadi semalam antara dirinya dengan Hayati.

Hayati tampak sudah menyiapkan peralatan medisnya dan menyuruh Asnawi untuk duduk di kursi yang sudah disiapkan. Asnawi pun duduk dan Hayati mulai melakukan proses penjahitan luka. Asnawi beberapa kali meringis kesakitan ketika Hayati mengoleskan alkohol ke luka Asnawi untuk membersihkannya. Hayati sangat terampil dalam menangani pengobatan luka. Dia dengan luwes menjahit luka robek akibat cakarannya sendiri. Dibutuhkan sekitar 3-6 jahitan untuk setiap lukanya. Setelah 1 jam, akhirnya Hayati selesai menangani luka Asnawi. Dia kemudian menutup luka itu dengan perban yang dilekatkan oleh plester.

“nah....udah beres mas ku.....sekarang kamu boleh pake baju” kata Hayati sambil merapikan balutan perbannya. Asnawi kemudian berdiri dan mengambil baju dari lemari. Ketika Hayati sedang memberskan peralatan bedahnya, Asnawi kemudian membuka handuknya dan membiarkan tanpa busana didepan Hayati. Hayati langsung kaget dan teriak.

“aahhhhh......mas kok malah buka baju di depan aku sih.....” kata Hayati yang menutup matanya
.
“gapapa atuh Hayati, kan kita udah resmi pacaran....hehehe...semalem juga kan ga apa2” jawab Asnawi sambil memakai baju.

“aku kan takut kepancing lagi kalo liat mas telanjang.........” kata Hayati sambi membuka kembali matanya.

“bagus dong kalo kepancing mah....kan kamu juga pasti suka hehehehe” jawab Asnawi sambil mengancingkan baju kemeja nya.

“iihhhhhh mas nih............bener kata Utami, mas ini super mesum” kata Hayati sambil mencubit gemas pipi Asnawi.

Asnawi kemudian pamit ke Hayati untuk pergi keluar untuk membeli kosmetik untuk persiapan acara malam minggu nanti. Dia pergi keluar tidak menggunakan motornya, melainkan ojek online karena Asnawi akan mencari mobil yang bisa disewa untuk beberapa jam saja untuk dia bawa pulang ke kosannya ketika pulang belanja.

Asnawi pergi menuju sebuah toko grosir kosmetik yang berada di Jalan Mahmud di kawasan Pasir Kaliki Bandung. Dia tahu tempat itu karena dulu pernah mengantar Bibinya untuk memborong peralatan rias untuk kebutuhan salonnya. Asnawi menyerahkan kertas yang berisi daftar kosmetik pelayan toko untuk dpersiapkan. Sambil menunggu Asnawi melihat-lihat berbagai merk kosmetik terbaru yang ada di dalam etalase toko. Tiba-tiba dia merasakan ada seseorang yang menepuk punggungnya, dia pun langsung menoleh kebelakang. Ternyata orang itu Bi Asih. Dia berada disitu bersama Jaenal yang masih memakai seragam pramuka.

“Den Nawi,...lagi ngapain disini?” tanya Bi Asih

“lagi beli kosmetik Bi.....Ibu Kost nitip beliin, Bibi lagi ngapain juga disini?” jawab Asnawi yang terpaksa berbohong soal Ibu Kost yang nitip.

“aku lagi beli masker buat wajah Den, udah habis di rumah...sekalian jemput Jaenal pulang sekolah” jawab Bi Asih.
Asnawi kemudian merogoh sakunya dan mengambil uang 20 ribu untuk diberikan kepada Jaenal yang sedang sibuk menjilati es krim.

“Nih.....buat beli cilok..hehehe” kata Asnawi

“makasih Om..........slrrppp” jawab Jaenal sambil menjilat es krim.
“Duh aden.....gausah repot-repot, hehehe” kata Bi Asih

“Gapapa Bi....hehehehe” kata Asnawi sambi mengelus kepala Jaenal.”Bi ngomong-ngomong Bibi kesini naik apa yah?” .

“ya mobil atuh den, masa naek delman...ari si aden jiga nu lieur hahahaha”

Mendengar jawaban Bi Asih, Asnawi mendadak dapat ide cemerlang tentang mobil. Dia tahu bahwa Bi Asih mempunyai mobil Honda Jazz yang cukup bagus dan masih baru.

“Bi, malem minggu ini mobil nganggur gak?”

“hmmm....nganggur sih den, emang kenapa? Mau minjem?”

“betul sekali Bibiku yang cantik....aku mau ada acara nanti malem di kampus hehehe”

“nih ambil kuncinya den....tapi anterin kita pulang dulu yah” kata Bi Asih sambil memberikan kunci mobilnya ke Asnawi.

“Siyap Buuu..........makasih yah hehehehe” jawab Asnawi.

Asnawi akhirnya mendapat semua barang yang diinginkannya, dia kemudian membayar dikasir. Setelah itu Asnawi, Bi Asih dan Jaenal pergi bersma meuju tempat parkir.

“Bi....mobilnya dimana?” tanya Asnawi yang bingung mencari mobil Honda Jazz yang ternyata tidak ada di parkiran.

“itu den, mobil VW yang warna kuning” jawab Bi Asih yang menunjukkan ke sebuah mobil VW Beetle warna kuning yang terparkir. Mobil itu terlihat sangat baru dan mewah dengan desain khas mobil VW Beetle yang cat nya terlihat berkilau memantulkan cahaya matahari. Asnawi tercengang melihat penampakan mobil baru Bi Asih.

“serius Bi, ini mobil Bibi?.......bukannya yang Honda Jazz?”

“serius atuh den, yang Honda Jazz udah Bibi jual dan beli yang ini......bagus kan den?...hehe”

“bagus banget Bi......baru dari Dealer yah?”

“engga lah den, aku beli mobil bekas......ini keluaran tahun 2014”

“widihhh....bekas juga tetep aja mahal, bapakku nggak bakalan sanggup beli mobil ini walupun bekas...”

“aahh....si aden bisa aja hehehehehe” kata Bi asih yang tersipu malu.

Mereka pun akhirnya berangkat meninggalkan toko menuju rumah Cascade untuk mengantarkan Bi Asih dan Jaenal. Di sepanjang jalan Asnawi terus membicarakan tentang mobil baru Bi Asih. Seperti seorang SPG mobil, Bi Asih menjelaskan secara detil tentang fitur-fitur canggih di mobilnya. Dia juga memperlihatkan cara membuka atap mobil yang tombolnya berada di bagian dashboard. Atap mobil pun terbuka secara otomatis, Asnawi kagum dengan hal itu. Seketika mobil mereka menjadi pusat perhatian pengguna jalan lainnya. Asnawi merasa canggung dengan hal itu, dia kembali memencet tombol atap untuk menutupnya kembali.

Akhirnya mereka sampai ke rumah Cascade. Pintu gerbang besi secara otomatis terbuka ketika mobil mendekati pintu. Mobil pun akhirnya masuk dan berhenti di drpan teras utama.

“ayo den, mau mampir dulu....ada non Cascade loh sama temen-temennya lagi ngumpul”

“ahh...engga deh Bi....aku takut dirudapaksa sama Genk nya Cascade...hahahaha”

“ihh si aden....ngumpet aja kali di kamar Bibi...heheheh”

“Bi, besok pagi aku balikin kesini yah mobilnya”

“besok malem aja den....balikin nya ke rumah Bibi aja yah, soalnya besok Bibi dikasih libur sama Nyonya Besar.”

“oohh siyap atuh Bi.....rumah yang di Ciumbuleuit yah ?”

“iya den.....disana”

Asnawi kemudian pamit kepada Bi Asih dan pergi meninggalkan mereka. Asnawi merasa sangat beruntung hari ini, karena tidak perlu mengeluarkan uang yang banyak untuk menyewa mobil dan dia dapat mobil mewah dengan gratis. Dia tidak sabar ingin membawa Hayati pergi ke acara itu dan membawanya berkeliling Kota Bandung dengan mobil mewah ini.

............................................



LANCROOTKAN FERGUSOO.................emoticon-Peluk
jamalfirmans282
symoel08
sulkhan1981
sulkhan1981 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.