- Beranda
- Cerita Pejalan Domestik
[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018
...
TS
flight.level
[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018
Dengan Semangat berbagi pengalaman, ijin agan-agan semua. Thread pertama saya untuk menyudahi predikat silent reader. Semoga dapat menghibur dan bermanfaat.Tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi TS melakukan Single Touring dari Sragen - Labuan Bajo, 2018.
1. PERKENALAN
Spoiler for perkenalan:
Dalam Perjalanan ini saya ditemani kuda besi dengan spesifikasi berikut :
Type :Suzuki GSX S150 2018
Spesifikasi Mesin :
Penampakan :
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2018/11/22/9658944_20181122051859.jpg)
Seperti yang terlihat bahwa motor ini telah saya tambahkan Box untuk menampung perlengkapan diri yang akan saya butuhkan selama diperjalanan. Pun begitu saya masih menambahkan satu tas jinjing karena dirasa Box tetap belum mencukupi untuk menampung semua barang bawaan.
Perjalanan ini sebenarnya tidak direncanakan jauh-jauh hari, kira-kira H-4 Keberangkatan ini TS baru mendapat wangsit untuk mencoba berani mengembara, jadi berbekal baca-baca pengalaman-pengalaman senior yang terlebih dulu menaklukan rute ini saya mantapkan tekad untuk berangkat. Tapi, walaupun tanpa perencanaan panjang, tetap menjadi hal wajib untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebaik mungkin, tentu ini untuk kelancaran dan kesuksesan perjalanan kita nantinya.
2. PERSIAPAN
Spoiler for persiapan:
A. Memahami Rute
Sebelum berangkat saya lahap segala informasi dari para senior dunia maya, informasi yang mereka tulis sangat membantu dalam mengambil keputusan kita dalam perjalanan. pahami rute yang banyak kelokan, rute yang jarang terdapat pom bensin, rute rawan kejahatan, dll. akan sangat membantu dalam pelaksanaan touring ini. dan ini saya alami sendiri.
B.Peralatan Pribadi dan Peralatan Motor.
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2018/11/22/9658944_20181122065721.jpg)
Salah Satu hal paling penting adalah Poin ini, pengalaman saya kemarin saya membawa perlatan seperti pada gambar diatas, diantaranya adalah obat-obatan, tali, obeng dan kunci2, jas hujan, peralatan untuk mengabadikan momen, peralatan mandi, dan beberapa perlatan yang tidak terdapat dalam gambar diatas. namun saran dari saya jika agan-agan berniat melakukan perjalanan panjang seperti ini selalu sediakan obat-obatan dan cadangan part motor seperti bohlam, kabel gas, kabel kopling, dan akan lebih baik lagi jika agan mempunyai pengetahuan mengenai sepeda motor agan. dan juga jangan lupa untuk melakukan servis sebelum hari H, Sebaiknya H-3 atau seminggu sebelumnya, jadi diharapkan motor dalam kondisi prima dan siap di ajak mengembara.
C. Restu Keluarga
Pertama saya ngomong pengen motoran ke NTT Istri saya sempat melarang dan ngambek, ya wajarlah khawatir bahkan sampai nangis, namun setelah saya yakinkan kalau semua sudah dipersiapkan dengan baik maka akhirnya restu pun didapat, tak lupa juga berpamitan dengan ibu, juga dengan mertua. Setelah semua restu didapat saya semakin optimis tentang perjalanan ini. Berikut foto-foto dengan keluarga sebelum berangkat.
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2018/11/23/9658944_20181123040000.jpeg)
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2018/11/23/9658944_20181123035951.jpeg)
Gambar Pertama adalah ibu saya di sragen, dan gambar kedua dengan istri dan mertua dijombang.
3. PELAKSANAAN TOURING
Akhirnya hari pelaksanaan tiba, sesuai dengan rencana maka perjalanan saya laksanakan. Tapi entah kenapa saat sudah naik dimotor dan melihat keluarga yang masih berdiri disamping rasanya jadi pengen membatalkan niat
tapi buru-buru saya tepis dan tetap dengan perasaan agak sedih saya puntir gas dan roda pun perlahan berputar membawa saya pergi. pikir saya nanti kalau sudah agak jauh juga hilang sedihnya haha. Oke jadi perjalanan ini saya lalui dengan data sebagai berikut :Tanggal Perjalanan : 8 November 2018 - 12 November 2018. Lebih lengkapnya akan saya uraikan per hari nya dibawah ini.
Spoiler for Pelaksanaan:
Hari 1. 08 November 2018 ( Sragen - Jombang )
Hari 2. 09 November 2018 ( Jombang - Denpasar )
Hari 3. 10 November 2018 ( Denpasar - Sumbawa Besar )
Hari 4. 11 November 2018 ( Sumbawa Besar - Bima )
Hari 5. 12 November 2018 ( Bima - Labuan Bajo )
PULANG KAMPUNG ( Labuan Bajo - Sragen )
4. BIAYA Touring
Spoiler for Biaya Touring:
Untuk bagian biaya ini saya akan fokus pada tiket dan estimasi kebutuhan BBM mulai dari sragen - Labuan Bajo - Sragen.
A.Tiket Kapal
1. Banyuwangi - Bali
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080229480318.png)
Harga : 24 K
2. Bali - Lombok
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080230530664.png)
Harga : 129 K
3. Lombok - Sumbawa
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080232190556.png)
Harga : 55 K
4. Sape - Labuan Bajo
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080233310666.png)
Harga : 190 K
5. Labuan Bajo - Surabaya
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080243050608.png)
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080244190747.png)
Tiket Penumpang : 250 K
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080244570187.png)
![[Ride Report] Single Touring, SRAGEN ( JATENG )-LABUAN BAJO ( NTT ). 2018](https://s.kaskus.id/images/2019/01/08/9658944_201901080245240002.png)
Tiket Motor : 300 K
Total Harga Tiket Kapal : 948 K
BBM
Total pengeluaran BBM : 50 +78 +56 +50 +74 + 100 = 408 K
Total Biaya Tiket dan BBM PP : 948 + 408 = 1.356 K
Biaya diatas dapat anda jadikan acuan dalam menentukan anggaran, dan tinggal anda tambahkan biaya penginapan dan makan yang sesuai dengan agan masing- masing.
THREAD Sudah selesai gan, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.
Tunggu thread saya berikutnya yang berisi objek yang saya kunjungi di flores.
Mari jelajahi negeri kita sendiri gan.
TIDAK ADA 1000 KM TANPA SATU LANGKAH KECIL UNTUK MEMULAI.

Diubah oleh flight.level 09-01-2019 18:44
farrazaidid dan 7 lainnya memberi reputasi
8
13.5K
Kutip
51
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Domestik 
2.1KThread•3.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
flight.level
#12
Hari 2. 09 November 2018 ( Jombang - Denpasar )
Setelah tiba dijombang tanggal 8 Nov Kemarin,saya hanya menghabiskan waktu untuk istirahat dan quality time sama bini, rasanya malam itu lewat cepet banget ndak terasa gan, udah gitu buat tidur juga ndak bisa, mata malah ndak bisa diajak merem. mungkin karena kepikiran rute panjang yang besok akan saya lewati. Maklum ya gan soalnya saya baru pertama touring jarak sejauh ini, dan lagi akan menapaki 4 pulau bergantian ditambah perjalanan yang cuma seorang diri. Akhirnya malam itu karena susah tidur kegiatan saya isi dengan membaca kembali pengalaman-pengalam para rider yang sudah lebih dulu melakukan touring dengan rute jawa- flores. SKIP,
Singkatnya pada hari kedua rute yang saya lewati adalah sebagi berikut :
Setelah pamitan dengan istri dan mertua di jombang, pukul 06.30 WIB Saya berangkat dari jombang. Awal perjalanan dihari kedua ini saya masih terbayang wajah sedih istri saat saya tinggal tadi hoho. Lanjut, sebentar saja saya sudah memasuki wilayah Kabupaten Mojokerto dan kebetulan saya berjumpa dengan rider lain asal Jakarta tujuan Surabaya, stelah ngobrol sebentar dan mengambil gambar kami pun berpisah, penampakannya seperti gambar dibawah gan.

Lanjut, sekitar satu jam kemudian saya beserta motor tercinta sudah memasuki wilayah mojosari, jalanan kota ini menurut saya sangat nyaman, aspal mulus dengan jalan lebar dikanan kiri pohon-pohon besar berdiri membuat suasana menjadi sangat teduh dan sejuk, kecepatan masih tetap di angka 70-80 Km/Jam, mungkin terlihat cupu tapi memang saya ndak terlalu hobi memacu kendaraan pada kecepatan tinggi. Setelah lepas dari Mojosari tidak butuh waktu lama saya tiba di wilayah Kabupaten Pasuruan, ritual wajib pun segera saya lakukan, tentu saja mengambil gambar

Ritual selesai, langsung gas lagi.. memasuki wilayah pasuruan ini kondisi tubuh masih tetap prima, belum ada tanda-tanda capek, semangat sudah membara, kegalauan ninggalin istri sudah reda
, kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar, mengisi perjalanan saya isi dengan nyanyi ndak jelas, kalau pas sendirian suaraku lebih merdu dari once rupanya
. Skip, terpantau pada pukul 09.08 WIB Saya secara resmi mengakhiri rute Pasuruan dan memasuki kabupaten selanjutnya yaitu Kabupaten Probolinggo.

Yang TS rasakan, perjalanan menapaki Kabupaten Probolinggo ini tergolong cukup panjang, sekitar 2 jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ujung ke ujung. Dan sebagai gambaran juga bahwa di probolinggo ini saya kembali mengisi Bahan Bakar sekitar 78K, dengan jenis Pertamax sekaligus juga berhenti di Alf#ama#t untuk mengistirahatkan badan, tak lupa sebagai teman istirahat saya beli kopi instan dingin dan roti sebagai pengganjal perut hehe, kapal mulai oleng kapten. Sekitar 30 menit saya mengambil waktu istirahat, hingga dirasa badan sudah kembali fit perjalananpun segera dilanjutkan.

Oh iya gan, tepat pada perbatasan antara Kabupaten Probolinggo dan Situbondo saya melewati PLTU Paiton yang terkenal itu, selama ini saya cuma lihat gambarnya saja hehee, maklum lah karena rute Jawa mulai dari Mojosari hingga nanti Banyuwangi baru pertama kali ini saya lewati. Tidak lupa saya sempatkan mengambil gambar di PLTU ini, namun sayang lokasi saya berhenti tidak terlalu bagus jadi tidak terlihat kemegahannya. Dibawah ini mulustrasinya.

Jadi bagi agan yang belum tahu, PLTU paiton ini juga bersebelahan dengan Gapura Masuk ke Kabupaten Situbondo.

Memasuki Situbondo pukul 11.00 WIB, kalau tidak salah akan memasuki jalanan yang menyempit yang diapit oleh batuan kapur khas jalanan daerah pantai, selain itu juga terlihat ada objek wisata Mangrove di bagian awal Situbondo ini. Kebetulan hari kedua ini bertepatan dengan hari jum'at, karena saya muslim maka saya coba mencari masjid dipinggir jalan, setelah bebrapa menit ternyata turun hujan yang cukup deras. Walaupun saya membawa jas hujan namun saya putuskan untuk berteduh saja dulu tepat di daerah pantai Bletok, alasan utama karena malas mengeluarkan jas hujan
, 15 menitan akhirnya hujan berhenti dan saya sempatkan foto dulu di pantai bletok ini, berikut mulustrasinya

Roda kembali berputar dengan santai, Sambil tetap mencari Masjid saya juga sekalian Mencari Warung makan gan, Perut sudah harus diisi karena lapar yang hampir klimaks. Tak perlu waktu lama kedua harapan saya terkabul sekaligus, yaitu menemukan Masjid dikiri jalan dengan warung makan disebelahnya, Alhamdulillah. Tanpa basa-basi motor segera terpakir cantik dihalaman masjid dan TS parkir dengan santun di Warung
. Dengan mengucap salam kedamaian saya memesan satu porsi Pecel dan Es Kelapa dengan harga 20 K saja.



Menu segera di eksekusi, Energi pun kembali.. Kegiatan dilanjutkan dengan menunaikan sholat Jum'at hingga selesai. Terpantau pada pukul 13.00 WIB perjalanan saya lanjutkan kembali untuk menyusuri jalanan Situbondo. Berdasarkan pengamatan, jalanan cukup nyaman dan lancar hingga memasuki Kota Situbondo mulai terasa keramaian lalu lintas namun masih terkendali, saya sempatkan berhenti di depan Alun-alun situbondo, dari pengamatan saya Lingkungan Kota Situbondo ini Sangat bersih dan tertata, dengan Alun-alun indah yang menambah keelokannya. jangan khawatir gan, ada mulustrasinya.

Saat sudah kembali jalan, rasa kantuk mulai menyerang. Kemungkinan karena perut terisi penuh dengan pecel dan es kelapa tadi, namun tidak lama kondisi badan kembali normal. Sedikit saran untuk agan yang memang merasa ngantuk memang lebih baik berhenti dulu dan jangan memaksakan diri karena buru-buru ingin cepat sampai tujuan, karena bisa bisa beresiko terjadi hal yang tidak kita inginkan. Tercatat 1 jam setelah saya meninggalkan Alun-alun Situbondo, perjalanan sudah memasuki Alas Baluran, dipertengahan kawasan ini hujan kembali turun lumayan deras, kali ini mau tidak mau saya keluarkan jas hujan karena tidak ada tempat berteduh. Jalanan sudah cukup bagus, namun masih terlihat spot-spot dalam proses perbaikan jalan, pada beberapa titik hanya digunakan satu lajur secara bergantian dari 2 arah.Selain itu terdapat banyak tikungan dengan kontur jalan yang naik, ditambah penggunaan satu jalur tadi membuat tikungan ini macet, yang diwaspadai adalah apabila didepan anda adalah truk bermuatan besar, dimana agan yang dibelakang kendaraan tersebut tidak akan terlihat oleh supir, beberapa kali saya amati truk yang membawa muatan terlalu besar saat berhenti ditanjakan dan saat akan berjalan lagi maka kendaraan tersebut biasanya mundur beberapa jarak. Jadi saat saya berada pada kondisi kemacetan seperti itu, menghindar atau menjaga jarak dengan truk adalah yang saya pilih.

Lepas dari Baluran saya memasuki daerah Kabupaten Banyuwangi, melihat jam menunjukkan pukul 15.07 WIB saya berada di Gapura masuk Kabupaten Banyuwangi yang menandakan bahwa sebentar lagi akan tiba di pelabuhan ketapang. Sampai dibagian timur pulau jawa ini syukur Alhamdulillah masih diberi kelancaran dan kekuatan, BBM masih tersisa cukup banyak jadi saya rencanakan untuk mengisi kembali saat di Bali saja. Jalan yang dilalui menuju Pelabuhan ketapang cukup baik namun tidak terlalu lebar walaupun begitu masih terhitung nyaman.

Kira-kira 20 menit kemudian saya sampai dipelabuhan Ketapang, sebelum memesan tiket menyebrang saya beli minuman serta cemilan ringan untuk teman dikapal nanti dan tentu saja tidak lupa mengabadikan momen lebih dulu. Tempat yang saya pilih adalah sebuah patung wanita menari, saya tidak tau apa namanya, mungkin bagi agan agan yg tau bisa kasih bocoran nya di kolom komentar, saya rasa tempat ini cukup ikonik sebagai penanda pernah menginjakan kaki di Ketapang.

Ada info yang cukup penting untuk diketahui, mulai september 2018 transaksi pembayaran tiket kapal penyebrangan Ketapang - Gilimanuk dan sebaliknya menggunakan e-Money / Uang Elektronik. Hal ini juga TS ketahui saat akan membeli tiket, saat di lokasi ternyata banyak juga penumpang lain yang baru mengetahui aturan ini, apalagi TS yg baru pertama kali ke tempat ini. Namun di lokasi juga terdapat counter yang menyediakan pembelian kartu e-Money, kebetulan saat itu saya mendatangi counter BR*ZZI, penjaga memberitahukan bahwa saya harus membayar 50 K untuk mendapatkan kartu BR*ZZI dan itu sudah termasuk saldo sebesar 24 K yang juga sesuai dengan tarif penyebrangan ke Gilimanuk. Jadi bagi agan yang akan menyebrang Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya siapkan kartu e-Money anda karena kedua pelabuhan ini sudah tidak melayani transaksi tunai, dan yang lebih penting lagi pastikan Saldonya cukup ya gan
. Setelah saya bayar maka segera saya mengisi lembar data manifest. Antrian cukup panjang saat itu, mungkin karena hari jum'at banyak yang berencana liburan ke Bali di sabtu dan minggu nya.
Beberapa saat mengantri akhirnya saya dan motor kesayangan sudah naik ke Kapal yang akan membawa kami meninggalkan pulau Jawa menuju daratan Pulau Dewata. Tunggangan kesayangan segera diparkir dan diatur rapi sedangkan TS segera mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat, perjalanan yang masih panjang mengharuskan kita dapat mengatur manajemen waktu denngan baik agar efisien namun tetap efektif, seperti memanfaatkan perjalanan kapal untuk mengistirahatkan badan secara optimal setelah melalui ratusan Kilo meter di darat.

Review untuk kapalnya sudah nyaman bagi saya, fasilitas mushola tersedia, terdapat ruangan seperti VIP class, kamar kecil standar, pelayaran menyebrang ke Bali ini membutuhkan waktu sekitar 40 menit. penyebrangan tersedia 24 jam jadi bagi yang ingin ke Bali dengan moda transportasi laut ini tidak perlu khawatir ketinggalan kapal.
Pukul 17.30 WITA kapal sudah bersandar dan Alhamdulillah tidak ada halangan selama penyebrangan, setelah turun dari kapal kita akan diarahkan ketempat pemeriksaan dari kepolisian, item yang diperiksa berupa STNK saja gan, setelah lolos pemeriksaan dari kepolisian ternyata saya masih diarahkan untuk pemeriksaan KTP dari dinas apa saya tidak begitu memperhatikan, Nah disini ternyata saya baru sadar KTP terbawa oleh istri di Jombang, akhirnya setelah negosiasi saya harus mentraktir kopi para petugas, jadi jangan lupa bawa KTP selalu ya gan. pemeriksaan seperti ini hanya TS alami di pelabuhan Gilimanuk, untuk pelabuhan lainnya hanya pemeriksaan tiket saja.
Urusan berkas selesai sudah, perjalanan kembali dilanjutkan mengingat masih sekitar 3 jam untuk mencapai Kota Denpasar, dimana sesuai rencana TS akan singgah dan istirahat sebentar disana.

Keluar dari Pelabuhan Gilimanuk saya memasuki kawasan Hutan Bali Barat, udara segar ditambah rimbunnya pohon dikanan kiri jalan cukup menghibur saya yang baru pertama kali menjajaki tanah bali dengan jalur darat, begitupun setelah keluar dari hutan saya masih dimanjakan dengan suasana pedesaan yang hijau, sawah luas yang terbentang disinari cahaya kemerahan mentari yang akan segera berpamitan serta semerbak wangi dupa semakin menambah indah suasana saat itu. Saya sempat melewati sebuah tempat seperti taman atau monumen, entahlah saya kurang paham karena saya tanya pada teman yang orang Bali jg tidak tahu, mungkin agan bisa kasih bocoran ke TS nama tempat nya. mulustrasinya dibawah ini gan.

Tak lama mentari sudah tenggelam, rasanya semangat saya jadi hampir tenggelam sedangkan perjalanan masih panjang. Jadi gan saat udah gelap saya ndak bisa cerita tentang pemandangan lagi, jadi singkatnya saat itu sepi kendaraan padahal biasanya ramai kata orang, badan sudah mulai protes minta istirahat. Namun, mengingat sepanjang jalan hanya ada gelap jadi saya turunkan kecepatan dan sedikit lebih rileks dalam berkendara agar badan tidak terlalu diforsir. jalan yang dilalui setelah 1,5 jam dari gilimanuk sudah menjumpai banyak tikungan tajam dan jarang terdapat marka jadi harus ekstra hati-hati. Ndak tau kenapa gan, saya jadi rindu rumah dan kangen istri lagi hahahaha ( efek capek ) bahkan sempat berpikir kenapa juga saya touring jauh begini, mending bermesraan bareng istri wkwkwk, setelah berkutat dengan jalan gelap dan berlubang ditambah hati yang galau akhirnya saya tiba di daerah tabanan,mampirlah saya di salah satu SPBU untuk mengisi Bahan Bakar, tercatat 56 K untuk memberi minum si kuda besi. Tiba di pertigaan saya ambil jalur kanan untuk keluar dari jalur selatan pulau bali dan menuju kota denpasar. Setelah berbelok ternyata terdapat masjid yang posisinya tepat disebuah tikungan yang tidak jauh dari pertigaan sebelumnya. Mengingat badan yang butuh istirahat serta sembahyang yang belum saya tunaikan maka diputuskan untuk singgah di masjid tersebut.
Kurang lebih saya menghabiskan waktu satu jam untuk sembahyang dan mengistirahatkan badan, setelah dirasa badan sudah cukup pulih maka perjalananpun saya lanjutkan kembali dengan tujuan ke rumah teman saya di denpasar yang sebelumnya telah saya hubungi saat istirahat tadi. berbeda dari saat masih di jalur lintas selatan, saat menuju denpasar ini jalanan dirasa cukup nyaman karena pencahayaan yang cukup terang. Ditengah perjalanan ini turun sempat hujan turun cukup deras, dengan rasa malas kembali motor menepi untuk memakai mantel. kira-kira satu jam kemudian baru saya mencapai kota Denpasar. Tidak ingin membuang waktu lama segera saya cari alamat yang tertera menggunakanaplikasi Maps. Namun saya tak kunjung menemukan alamat saat mengikuti panduan aplikasi tersebut, maka saya hubungi kembali teman saya, namanya Nyoman Angga. Alhamdulillah hanya sebentar saya sudah menemukan rumah sahabat saya tersebut, tentu dengan panduan dia gan. Setelah ngobrol tentang perjalanan kali ini, saya lanjutkan dengan mandi agar dapat menyegarkan kembali badan yang lelah dan penuh keringat serta kotoran dari perjalanan seharian tadi. Dan patut disyukuri saya memiliki sahabat baik di Bali ini, Setelah badan sudah segar tak lupa saya diajak untuk mengisi Energi jiwa dan raga dengan daging sapi pilihan
, makasih banget om Angga hehe.

Kami meninggalkan resto sekitar pukul 00.00 WITA dan langsung menuju kediaman om Angga. Mungkin sahabat saya ini sangat paham kalau badan musafir ini sudah butuh sekali istirahat jadi dengan ramah saya dipersilahkan untuk langsung istirahat dan sebagai tamu saya tidak akan membantah perintah mulia tersebut
. Namun sebelum saya benar-benar terlelap saya terlebih dahulu Set Alarm untuk jam 03.00 WITA, begitu juga om Angga set waktu yang sama untuk membantu apabila saya susah bangun. Jadi hari kedua perjalanan saya berakhir sampai disini gan, Alhamdulillah tidak ada halangan apapun pada kendaran, semua berjalan lancar. Jika berkenan silahkan Ikuti kisah selanjutnya gan dihari ke 3

Spoiler for Hari 2. 09 November 2018 ( Jombang - Denpasar ):
Setelah tiba dijombang tanggal 8 Nov Kemarin,saya hanya menghabiskan waktu untuk istirahat dan quality time sama bini, rasanya malam itu lewat cepet banget ndak terasa gan, udah gitu buat tidur juga ndak bisa, mata malah ndak bisa diajak merem. mungkin karena kepikiran rute panjang yang besok akan saya lewati. Maklum ya gan soalnya saya baru pertama touring jarak sejauh ini, dan lagi akan menapaki 4 pulau bergantian ditambah perjalanan yang cuma seorang diri. Akhirnya malam itu karena susah tidur kegiatan saya isi dengan membaca kembali pengalaman-pengalam para rider yang sudah lebih dulu melakukan touring dengan rute jawa- flores. SKIP,
Singkatnya pada hari kedua rute yang saya lewati adalah sebagi berikut :
Jombang-Mojokerto-Mojosari-Pasuruan-Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi (Ketapang)-Jembrana Bali (Gilimanuk)-Tabanan-Denpasar
Setelah pamitan dengan istri dan mertua di jombang, pukul 06.30 WIB Saya berangkat dari jombang. Awal perjalanan dihari kedua ini saya masih terbayang wajah sedih istri saat saya tinggal tadi hoho. Lanjut, sebentar saja saya sudah memasuki wilayah Kabupaten Mojokerto dan kebetulan saya berjumpa dengan rider lain asal Jakarta tujuan Surabaya, stelah ngobrol sebentar dan mengambil gambar kami pun berpisah, penampakannya seperti gambar dibawah gan.

( Perbatasan masuk Kabupaten Mojokerto )
Lanjut, sekitar satu jam kemudian saya beserta motor tercinta sudah memasuki wilayah mojosari, jalanan kota ini menurut saya sangat nyaman, aspal mulus dengan jalan lebar dikanan kiri pohon-pohon besar berdiri membuat suasana menjadi sangat teduh dan sejuk, kecepatan masih tetap di angka 70-80 Km/Jam, mungkin terlihat cupu tapi memang saya ndak terlalu hobi memacu kendaraan pada kecepatan tinggi. Setelah lepas dari Mojosari tidak butuh waktu lama saya tiba di wilayah Kabupaten Pasuruan, ritual wajib pun segera saya lakukan, tentu saja mengambil gambar


( Memasuki Kabupaten Pasuruan )
Ritual selesai, langsung gas lagi.. memasuki wilayah pasuruan ini kondisi tubuh masih tetap prima, belum ada tanda-tanda capek, semangat sudah membara, kegalauan ninggalin istri sudah reda
, kondisi lalu lintas terpantau ramai lancar, mengisi perjalanan saya isi dengan nyanyi ndak jelas, kalau pas sendirian suaraku lebih merdu dari once rupanya
. Skip, terpantau pada pukul 09.08 WIB Saya secara resmi mengakhiri rute Pasuruan dan memasuki kabupaten selanjutnya yaitu Kabupaten Probolinggo.
( TS kumal selfie memasuki wilayah Kabupaten Probolinggo )
Yang TS rasakan, perjalanan menapaki Kabupaten Probolinggo ini tergolong cukup panjang, sekitar 2 jam yang dibutuhkan untuk menyelesaikan ujung ke ujung. Dan sebagai gambaran juga bahwa di probolinggo ini saya kembali mengisi Bahan Bakar sekitar 78K, dengan jenis Pertamax sekaligus juga berhenti di Alf#ama#t untuk mengistirahatkan badan, tak lupa sebagai teman istirahat saya beli kopi instan dingin dan roti sebagai pengganjal perut hehe, kapal mulai oleng kapten. Sekitar 30 menit saya mengambil waktu istirahat, hingga dirasa badan sudah kembali fit perjalananpun segera dilanjutkan.

( Istirahat di daerah Probolinggo )
Oh iya gan, tepat pada perbatasan antara Kabupaten Probolinggo dan Situbondo saya melewati PLTU Paiton yang terkenal itu, selama ini saya cuma lihat gambarnya saja hehee, maklum lah karena rute Jawa mulai dari Mojosari hingga nanti Banyuwangi baru pertama kali ini saya lewati. Tidak lupa saya sempatkan mengambil gambar di PLTU ini, namun sayang lokasi saya berhenti tidak terlalu bagus jadi tidak terlihat kemegahannya. Dibawah ini mulustrasinya.

( PLTU Paiton )
Jadi bagi agan yang belum tahu, PLTU paiton ini juga bersebelahan dengan Gapura Masuk ke Kabupaten Situbondo.

( Masuk Kabupaten Situbondo )
Memasuki Situbondo pukul 11.00 WIB, kalau tidak salah akan memasuki jalanan yang menyempit yang diapit oleh batuan kapur khas jalanan daerah pantai, selain itu juga terlihat ada objek wisata Mangrove di bagian awal Situbondo ini. Kebetulan hari kedua ini bertepatan dengan hari jum'at, karena saya muslim maka saya coba mencari masjid dipinggir jalan, setelah bebrapa menit ternyata turun hujan yang cukup deras. Walaupun saya membawa jas hujan namun saya putuskan untuk berteduh saja dulu tepat di daerah pantai Bletok, alasan utama karena malas mengeluarkan jas hujan
, 15 menitan akhirnya hujan berhenti dan saya sempatkan foto dulu di pantai bletok ini, berikut mulustrasinya
( Pantai Bletok )
Roda kembali berputar dengan santai, Sambil tetap mencari Masjid saya juga sekalian Mencari Warung makan gan, Perut sudah harus diisi karena lapar yang hampir klimaks. Tak perlu waktu lama kedua harapan saya terkabul sekaligus, yaitu menemukan Masjid dikiri jalan dengan warung makan disebelahnya, Alhamdulillah. Tanpa basa-basi motor segera terpakir cantik dihalaman masjid dan TS parkir dengan santun di Warung
. Dengan mengucap salam kedamaian saya memesan satu porsi Pecel dan Es Kelapa dengan harga 20 K saja.
( Warung Makan samping Masjid )

( Nasi Pecel ,dan Es Kelapa )

( Masjid Sampinh Warung makan )
Menu segera di eksekusi, Energi pun kembali.. Kegiatan dilanjutkan dengan menunaikan sholat Jum'at hingga selesai. Terpantau pada pukul 13.00 WIB perjalanan saya lanjutkan kembali untuk menyusuri jalanan Situbondo. Berdasarkan pengamatan, jalanan cukup nyaman dan lancar hingga memasuki Kota Situbondo mulai terasa keramaian lalu lintas namun masih terkendali, saya sempatkan berhenti di depan Alun-alun situbondo, dari pengamatan saya Lingkungan Kota Situbondo ini Sangat bersih dan tertata, dengan Alun-alun indah yang menambah keelokannya. jangan khawatir gan, ada mulustrasinya.

( Alun-alun Situbondo)
Saat sudah kembali jalan, rasa kantuk mulai menyerang. Kemungkinan karena perut terisi penuh dengan pecel dan es kelapa tadi, namun tidak lama kondisi badan kembali normal. Sedikit saran untuk agan yang memang merasa ngantuk memang lebih baik berhenti dulu dan jangan memaksakan diri karena buru-buru ingin cepat sampai tujuan, karena bisa bisa beresiko terjadi hal yang tidak kita inginkan. Tercatat 1 jam setelah saya meninggalkan Alun-alun Situbondo, perjalanan sudah memasuki Alas Baluran, dipertengahan kawasan ini hujan kembali turun lumayan deras, kali ini mau tidak mau saya keluarkan jas hujan karena tidak ada tempat berteduh. Jalanan sudah cukup bagus, namun masih terlihat spot-spot dalam proses perbaikan jalan, pada beberapa titik hanya digunakan satu lajur secara bergantian dari 2 arah.Selain itu terdapat banyak tikungan dengan kontur jalan yang naik, ditambah penggunaan satu jalur tadi membuat tikungan ini macet, yang diwaspadai adalah apabila didepan anda adalah truk bermuatan besar, dimana agan yang dibelakang kendaraan tersebut tidak akan terlihat oleh supir, beberapa kali saya amati truk yang membawa muatan terlalu besar saat berhenti ditanjakan dan saat akan berjalan lagi maka kendaraan tersebut biasanya mundur beberapa jarak. Jadi saat saya berada pada kondisi kemacetan seperti itu, menghindar atau menjaga jarak dengan truk adalah yang saya pilih.

( Suasana Hujan di Baluran)
Lepas dari Baluran saya memasuki daerah Kabupaten Banyuwangi, melihat jam menunjukkan pukul 15.07 WIB saya berada di Gapura masuk Kabupaten Banyuwangi yang menandakan bahwa sebentar lagi akan tiba di pelabuhan ketapang. Sampai dibagian timur pulau jawa ini syukur Alhamdulillah masih diberi kelancaran dan kekuatan, BBM masih tersisa cukup banyak jadi saya rencanakan untuk mengisi kembali saat di Bali saja. Jalan yang dilalui menuju Pelabuhan ketapang cukup baik namun tidak terlalu lebar walaupun begitu masih terhitung nyaman.

( Memasuki Kabupaten Banyuwangi)
Kira-kira 20 menit kemudian saya sampai dipelabuhan Ketapang, sebelum memesan tiket menyebrang saya beli minuman serta cemilan ringan untuk teman dikapal nanti dan tentu saja tidak lupa mengabadikan momen lebih dulu. Tempat yang saya pilih adalah sebuah patung wanita menari, saya tidak tau apa namanya, mungkin bagi agan agan yg tau bisa kasih bocoran nya di kolom komentar, saya rasa tempat ini cukup ikonik sebagai penanda pernah menginjakan kaki di Ketapang.

( Patung Penari)
Ada info yang cukup penting untuk diketahui, mulai september 2018 transaksi pembayaran tiket kapal penyebrangan Ketapang - Gilimanuk dan sebaliknya menggunakan e-Money / Uang Elektronik. Hal ini juga TS ketahui saat akan membeli tiket, saat di lokasi ternyata banyak juga penumpang lain yang baru mengetahui aturan ini, apalagi TS yg baru pertama kali ke tempat ini. Namun di lokasi juga terdapat counter yang menyediakan pembelian kartu e-Money, kebetulan saat itu saya mendatangi counter BR*ZZI, penjaga memberitahukan bahwa saya harus membayar 50 K untuk mendapatkan kartu BR*ZZI dan itu sudah termasuk saldo sebesar 24 K yang juga sesuai dengan tarif penyebrangan ke Gilimanuk. Jadi bagi agan yang akan menyebrang Ketapang-Gilimanuk atau sebaliknya siapkan kartu e-Money anda karena kedua pelabuhan ini sudah tidak melayani transaksi tunai, dan yang lebih penting lagi pastikan Saldonya cukup ya gan
. Setelah saya bayar maka segera saya mengisi lembar data manifest. Antrian cukup panjang saat itu, mungkin karena hari jum'at banyak yang berencana liburan ke Bali di sabtu dan minggu nya.
Counter e-Money, tempat pengisian data Manifest dan Antrian Penumpang)
Beberapa saat mengantri akhirnya saya dan motor kesayangan sudah naik ke Kapal yang akan membawa kami meninggalkan pulau Jawa menuju daratan Pulau Dewata. Tunggangan kesayangan segera diparkir dan diatur rapi sedangkan TS segera mencari tempat yang nyaman untuk beristirahat, perjalanan yang masih panjang mengharuskan kita dapat mengatur manajemen waktu denngan baik agar efisien namun tetap efektif, seperti memanfaatkan perjalanan kapal untuk mengistirahatkan badan secara optimal setelah melalui ratusan Kilo meter di darat.

Review untuk kapalnya sudah nyaman bagi saya, fasilitas mushola tersedia, terdapat ruangan seperti VIP class, kamar kecil standar, pelayaran menyebrang ke Bali ini membutuhkan waktu sekitar 40 menit. penyebrangan tersedia 24 jam jadi bagi yang ingin ke Bali dengan moda transportasi laut ini tidak perlu khawatir ketinggalan kapal.
Pukul 17.30 WITA kapal sudah bersandar dan Alhamdulillah tidak ada halangan selama penyebrangan, setelah turun dari kapal kita akan diarahkan ketempat pemeriksaan dari kepolisian, item yang diperiksa berupa STNK saja gan, setelah lolos pemeriksaan dari kepolisian ternyata saya masih diarahkan untuk pemeriksaan KTP dari dinas apa saya tidak begitu memperhatikan, Nah disini ternyata saya baru sadar KTP terbawa oleh istri di Jombang, akhirnya setelah negosiasi saya harus mentraktir kopi para petugas, jadi jangan lupa bawa KTP selalu ya gan. pemeriksaan seperti ini hanya TS alami di pelabuhan Gilimanuk, untuk pelabuhan lainnya hanya pemeriksaan tiket saja.
Urusan berkas selesai sudah, perjalanan kembali dilanjutkan mengingat masih sekitar 3 jam untuk mencapai Kota Denpasar, dimana sesuai rencana TS akan singgah dan istirahat sebentar disana.

(Daerah Pelabuhan Gilimanuk)
Keluar dari Pelabuhan Gilimanuk saya memasuki kawasan Hutan Bali Barat, udara segar ditambah rimbunnya pohon dikanan kiri jalan cukup menghibur saya yang baru pertama kali menjajaki tanah bali dengan jalur darat, begitupun setelah keluar dari hutan saya masih dimanjakan dengan suasana pedesaan yang hijau, sawah luas yang terbentang disinari cahaya kemerahan mentari yang akan segera berpamitan serta semerbak wangi dupa semakin menambah indah suasana saat itu. Saya sempat melewati sebuah tempat seperti taman atau monumen, entahlah saya kurang paham karena saya tanya pada teman yang orang Bali jg tidak tahu, mungkin agan bisa kasih bocoran ke TS nama tempat nya. mulustrasinya dibawah ini gan.


( Taman yang saya mmaksud Gan)
Tak lama mentari sudah tenggelam, rasanya semangat saya jadi hampir tenggelam sedangkan perjalanan masih panjang. Jadi gan saat udah gelap saya ndak bisa cerita tentang pemandangan lagi, jadi singkatnya saat itu sepi kendaraan padahal biasanya ramai kata orang, badan sudah mulai protes minta istirahat. Namun, mengingat sepanjang jalan hanya ada gelap jadi saya turunkan kecepatan dan sedikit lebih rileks dalam berkendara agar badan tidak terlalu diforsir. jalan yang dilalui setelah 1,5 jam dari gilimanuk sudah menjumpai banyak tikungan tajam dan jarang terdapat marka jadi harus ekstra hati-hati. Ndak tau kenapa gan, saya jadi rindu rumah dan kangen istri lagi hahahaha ( efek capek ) bahkan sempat berpikir kenapa juga saya touring jauh begini, mending bermesraan bareng istri wkwkwk, setelah berkutat dengan jalan gelap dan berlubang ditambah hati yang galau akhirnya saya tiba di daerah tabanan,mampirlah saya di salah satu SPBU untuk mengisi Bahan Bakar, tercatat 56 K untuk memberi minum si kuda besi. Tiba di pertigaan saya ambil jalur kanan untuk keluar dari jalur selatan pulau bali dan menuju kota denpasar. Setelah berbelok ternyata terdapat masjid yang posisinya tepat disebuah tikungan yang tidak jauh dari pertigaan sebelumnya. Mengingat badan yang butuh istirahat serta sembahyang yang belum saya tunaikan maka diputuskan untuk singgah di masjid tersebut.
Kurang lebih saya menghabiskan waktu satu jam untuk sembahyang dan mengistirahatkan badan, setelah dirasa badan sudah cukup pulih maka perjalananpun saya lanjutkan kembali dengan tujuan ke rumah teman saya di denpasar yang sebelumnya telah saya hubungi saat istirahat tadi. berbeda dari saat masih di jalur lintas selatan, saat menuju denpasar ini jalanan dirasa cukup nyaman karena pencahayaan yang cukup terang. Ditengah perjalanan ini turun sempat hujan turun cukup deras, dengan rasa malas kembali motor menepi untuk memakai mantel. kira-kira satu jam kemudian baru saya mencapai kota Denpasar. Tidak ingin membuang waktu lama segera saya cari alamat yang tertera menggunakanaplikasi Maps. Namun saya tak kunjung menemukan alamat saat mengikuti panduan aplikasi tersebut, maka saya hubungi kembali teman saya, namanya Nyoman Angga. Alhamdulillah hanya sebentar saya sudah menemukan rumah sahabat saya tersebut, tentu dengan panduan dia gan. Setelah ngobrol tentang perjalanan kali ini, saya lanjutkan dengan mandi agar dapat menyegarkan kembali badan yang lelah dan penuh keringat serta kotoran dari perjalanan seharian tadi. Dan patut disyukuri saya memiliki sahabat baik di Bali ini, Setelah badan sudah segar tak lupa saya diajak untuk mengisi Energi jiwa dan raga dengan daging sapi pilihan
, makasih banget om Angga hehe.
( Saya dan Om Angga ( baju hijau)
Kami meninggalkan resto sekitar pukul 00.00 WITA dan langsung menuju kediaman om Angga. Mungkin sahabat saya ini sangat paham kalau badan musafir ini sudah butuh sekali istirahat jadi dengan ramah saya dipersilahkan untuk langsung istirahat dan sebagai tamu saya tidak akan membantah perintah mulia tersebut
. Namun sebelum saya benar-benar terlelap saya terlebih dahulu Set Alarm untuk jam 03.00 WITA, begitu juga om Angga set waktu yang sama untuk membantu apabila saya susah bangun. Jadi hari kedua perjalanan saya berakhir sampai disini gan, Alhamdulillah tidak ada halangan apapun pada kendaran, semua berjalan lancar. Jika berkenan silahkan Ikuti kisah selanjutnya gan dihari ke 3 
Diubah oleh flight.level 15-12-2018 21:52
0
Kutip
Balas