Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK







Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie



Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 05:25
habibhiev
aji601602662
dukronisirya115
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
588.6K
2.3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#285
BAGIAN 27
TUSUK PERJAKA

Pagi mulai tiba, sinar matahari mulai merebak dari balik gunung Tangkuban Perahu mengusir semua kegelapan yang menyelimuti Kota Bandung. Asnawi masih tertidur lelap dengan Hayati yang juga masih terlelap, kepalanya berada di atas dada Asnawi, tangan kanan Asnawi tampak melingkar memeluk leher Hayati, begitu juga tangan Hayati yang memeluk perut Asnawi.

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, Asnawi langsung terbangun dan kaget. “Siapa yah....?” Asnawi bertanya kepada orang yang mengetuk pintu.

“ini sama Ibu.......mau nagih kost..” sahut Ibu kost menyambut pertanyaan Asnawi.

Asnawi segera bangun dan beranjak dari tempat tidur, dia menggeser kepala Hayati yang masih tertidur dari bahunya ke bantal dan menutupi seluruh tubuh Hayati dengan selimut untuk jaga-jaga bila Ibu Kost masuk ke kamarnya. Kemudian setelah bangun, Asnawi langsung menghampiri pintu dan membukanya.

“eh....Pagi buu....heheh...maaf aku baru bangun, semalem abis begadang ngerjain tugas..”

“ooh maaf atuh Asnawi.....ibu gak tau kalo kamau masih tidur, biasanya kamu mah subuh suka udah bangun dan pergi ke masjid..hehehe”

“gapapa kok bu...nggak ngeganggu hehehe.....ini bu uang kosan bulan ini....” kata Asnawi sambil menyerahkan sejumlah uang kepada Ibu Kost untuk membayar sewa kamar kost nya.

“eh iya...ngomong-ngomong nak Hayati kemana yah.......kok Ibu udah lama gak ngeliat” tanya Ibu Kost

“euuuhhhh???.....ada bu, dia lagi sibuk kerja bu..hehehehe” Jawab Asnawi ngeles.

“oohh mandiri banget yah pacarmu hehehe.......”

Tiba-tiba Hayati tebangun, dia kemudian bangkit dari tempat tidur dengan membuka selimut. Dia menggeliat dan tidak sengaja bajunya kembali terbuka setengah dan memperlihatkan senjata pamungkasnya lagi. Dia melihat Asnawi sedang berdiri di pintu yang terbuka sedikit.

“ pagi....Mas Nawiku tercinta....hehehe” sapa Hayati. Sontak Asnawi langsung kaget melihat Hayati. Dia langsung keluar ruangan dan mengunci pintu dari luar.

“loh Nawi, kamu kenapa? Ujug-ujug keluar kamar ?” tanya Ibu Kost yang kaget melihat tingkah laku Asnawi.

“Gak apa apa buu...aku lupa sekarang harus ke laundry ngambil cucian baju yg kemaren....aku pergi dulu yah...asalamualaikum” kata Asnawi yang langsung salim ke Ibu Kost dan langsung pergi meninggalkan Ibu Kost sendirian dalam kebingungan.

....
Asnawi pergi ke laundry untuk mengambil hasil cucian baju gaun putih milik Hayati yang sudah dia perbaiki bagian punggungnya. Sambil berjalan kaki menuju tempat laundry yang letaknya tidak jauh dari tempat kosan nya, Asnawi kembali memikirkan dirinya yang sudah tidur berpelukan mesra dengah Hayati semalam. Di merasa sangat bahagia karena pertama kali dia tidur berpelukan dengan Hayati, walaupun sebenarnya dirinya tidak pernah tahu kalau selama tinggal bersama Hayati, dari pertama kali tinggal denganya selalu tidur memeluk Asnawi setiap malam.

Setelah mengambil baju dari Laundry, Asnawi kembali ke kosan. Begitu dia membuka pintu kosan, dia melihat Hayati yang masih berbaring di tempat tidur sambil malas-malasan.

“Pagi Mas Nawiku...heheh....abis darimana? Kok tadi langsung kabur aja” sapa Hayati.

“pagi Kunti Cantikku....aku abis dari laundry nih....ngambil baju kamu...maafin aku yah tadi langsung nutup pintu dan kabur, soalnya di depan ada Ibu Kost....aku takut dia liat kamu tidur di kamarku....kan bisa berabe...hehehe” jawab Asnawi sambil membuka jaket, kemudian menggantungkannya di gantungan balik pintu.

Asnawi kemudian duduk diatas karpet dan membuka sebuah bungkusan yang berisi baju gaun putih Hayati yang sudah bersih dan tampak seperti baru lagi.

“waahh bajuku udah bagus lagi mas...hehe”kata Hayati yang kegirangan.

“iya dong... udah kaya baru lagi....nih mau dipake” kata Asnawi.

Hayati kemudian mengambil baju itu dan mengibas-kibaskan baju nya di udara. Tak lama berselang Hayati langsung membuka bajunya di depan Asnawi untuk berganti baju.

“ADUH....HAYATI!!....kenapa maen buka baju di depanku?” kata Asnawi yag kaget dan memelingkan mukanya dari Hayati.

“Gapapa dong mas...kan kita udah resmi pacaran...hehehe” jawab Hayati santai sambil memakai pakaian dalamnya dan kemudian memakai gaun putih itu.

“yaah....walaupun begitu, bukan berarti kamu bebas buka-bukaan di depan aku dong....aku tuh lagi berusaha tobat....” jawab Asnawi sambil memalingkan muka dan menutup mata dengan tangannya.

“hehehe yaudah, mas tinggal tutup mata aja dong..gitu aja kok repot......aku udah beres nih pake bajunya” kata Hayati.

Asnawi kemudian berpaling lagi ke arah Hayati. Dia langsung takjub melihat Hayati yang memakai gaun putih itu, Hayati terlihat sangat cantik dan seksi, apalagi hiasan bross bermata biru di bagian dada, menambah penampilannya makin elegan.

“ kamu cantik banget....hehehe.......Subhanallah....sekarang punggung kamu udah gak bolong lagi yah semenjak ngalahin wewe gombel” kata Asnawi yang memuji kecantikan Hayati.

“makasih Mas Ku....punggungku kembali normal gara-gara dikasih saripati wewe gombel dari para kunti itu...bahkan sekarang aku bisa menampakan diri sangat lama tanpa kehabisan energi”

“oohh.....hebat banget yah kekuatan wewe gombel...terus aku perhatiin, mata kanan kamu sekarang udah gak copot-copot lagi yah?”

“iya mas.....aku juga baru Ngeh loh....hehehe...berarti aku gak musti pake kacamata dong”

“oohhh tidak bisa kunti cantikku!!.....kamu harus tetep pake kacamata...soalnya aku suka banget liat kamu pake kacamata..heheheh”

“ihh mas ku...mas ku...tapi kan kacamata nya udah ancur pas aku berantem sama wewe gombel”

“Kaleemmm....aku beliin lagi kacamata yang baru hehehe”.

Hayati kemudian duduk kembali di kasur sementara Asnawi duduk di bawah sambil menyandarkan punggungnya di kaki Hayati. Asnawi duduk berselunjur dengan menempatkan kepalanya berbaring diatas paha Hayati. Hayati kemudian memijat kepala Asnawi.

“udah lama yah aku ga dipijitin kamu...hehehehe enaaakkk banget” kata Asnawi sambil memandang indah wajah Hayati dari bawah. Hayati hanya senyum-senyum malu ketika mendengar perkataan Asnawi.

“ Hayati,....ketika kamu bertarung sama wewe gombel, kenapa kamu pake tangan kosong? Sementara wewe gmbel punya senjata tombak emas, trus para kunti juga masing-masing pada punya senjata....emang kamu ga punya senjata?” tanya Asnawi.

“punya dong mas....nih senjata aku......”jawab Hayati sambil menempelkan buah dadanya ke wajah Asnawi.

“Wadaww........itu mah senjata pamungkas kamu buat bunuh aku euy....hahaha” jawab Asnawi yang merasa sulit bernapas karena serangan dada Hayati yang menutupi seluruh wajahnya.

Asnawi kemudian bangun karena tidak tahan dengan serangan ‘senjata pamungkas’ Hayati. Wajahnya langsung memerah ketika berhasil membebaskan diri. Hayati tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Asnawi.

“seriusan mas....senjata ku ada disini” kata Hayati sambil menunjuk ke area belahan dadanya.

“aku nggak ngerti apa yang kau maksud...kunti cantikku?” tanya Asnawi yang tambah bingung.

“diantara belahan dadaku terdapat sebuah ruangan kosong yang berfungsi buat nyimpen barang........semua kuntilanak pasti punya hal seperti itu” jawab Hayati.

“maksud kamu, ruang diantara belahan dada itu semacam kantong ajaib?....kaya Doraemon??”tanya Asnawi.

“Yuups mas ku......eh...Doraemon tuh siapa yah?” jawab Hayati.

“Doraemon tuh semacam robot kucing yang punya kantong ajaib diperutnya...dia bisa meyimpan barang apa aja didalemnya” jelas Asnawi dengan tampang sok pintarnya.

“terus kalo kamu punya senjata dan selalu dibawa kemana-mana, kenapa dong kamu ga ngeluarin senjata itu ketika bertarung sama wewe gombel?”tanya Asnawi lagi.

“ aku gak bisa ngeluarinnya mas....soalnya aku gak pake bross ini” jawab Hayati sambil menunjukkan bros warna biru yang menempel di bajunya.” Bross ini adalah kunci buat ngebuka kantong itu....pas waktu itu, aku kan lagi pake baju manusia mas...” kata Hayati.

“oooohhh.....I see ...I see.....hmmmm..ngomong-ngomong senjata kamu bentuknya kaya gimana yah?....penasaran euy hehehe”

“pedang mas kaya samurai.....cukup panjang dan tajem”

“wew..keren euy...hahaha, berarti kamu ahli tarung pedang dong” kata Asnawi yang terkagum-kagum.

“ayo dong keluarin itunya.....aku pengen tau” pinta Asnawi yang penasaran.

“nah itu dia masalahnya mas....aku gak bisa ngambilnya, soalnya pedangnya jauh berada di dasar karna udah lama banget ga aku pake..” kata Hayati sambil merogoh-rogoh belahan dadanya, Asnawi mendadak bengong melihatnya.

“mas tolong dong ambilin.....tangan mas ka panjang...pasti bakalan nyempe” kata Hayati. Asnawi mendadak terdiam dan mulai berkeringat dingin mendengar permintaan Hayati untuk merogoh belahan dadanya. “Ayo mas masukin sekarang” pinta Hayati dengan wajah memelasnya.

Ketika mereka berdua berbicara dikamar, secara kebetulan Utami lewat di depan kamar Asnawi dan mendengar percakapan mereka. Utami langsung terhenyak dan membuatnya jadi penasaran. Dia kemudian menempelkan telinganya di pintu kamar Asnawi untuk mendengarkan percakapan mereka lebih jelas.
“ayo dong mas...cepetan masukin”
“waduh gimana yah.......serius nih mau dimasukin”
“iya mas ....gapapa....gausah malu”
“tapi...tapi...kamu yakin nih....?”
“yakin mas....gausah malu..kan aku pacarmu mas.....”
“oke.........”
“aaaahhhhh....aaahhhhh.....eeuhhhhh ...oohhhh........mas ku”
“ow maaf...apa itu sakit?”
“engga mas ............lanjut...,,ahhhhh”

Mendengar suara desahan Hayati, Utami langsung bepikiran bahwa mereka berdua tengah melakukan perbuatan mesum. Emosi Utami langsung meningkat, karena Asnawi telah melaukan pelanggaran berat di Kosannya. “kurang ajar..........sekarang Asnawi akan kuhajar!!” gumam Utami yang bersiap-siap untuk memasuki kamar dan menghentikan perbuatan mesum mereka.

“ASNAWIIII..!!!!” teriak Utami yang tiba-tiba masuk ke kamar Asnawi dengan menembus pintu. Sontak Asnawi dan Hayati kaget dengan kehadiran Utami yang mendadak. Utami melihat posisi Asnawi yang sedang berdiri menghadap ke arah Hayati yang tengah duduk di kasur, tangan kanan Asnawi tengah berada diantara sela-sela belahan dada Hayati. Utami langsung naik pitam, dia memandang tajam Asnawi sambil mengepalkan tangannya, tampkanya dia akan segera menyerang Asnawi.

“aku bisa jelaskan Utami......tenang...tenang.....” kata Asnawi yang tiba tiba terkena bogem mentah Utami tepat di pipi kirinya. Asnawi langsung terejengkang dan jatuh ke lantai. Masih belum puas, Utami akan menghajar lagi Asnawi yang sedang terkapar dilantai, namun hal itu langsung dicegah oleh Hayati yang menahan laju tubuh Utami.

“tenang Tami...tenang.....kamu salah paham......tenang, aku enggak lagi begituan sama mas Nawi” kata Hayati yang berusaha menenangkan Utami dengan memeluknya. Tak lama kemudian Utami pun luluh, dia kembali tenang dan membuka kepalan tanganya. Utami dan Hayati pun duduk di atas kasur, sementara Asnawi mulai berdiri dengan perlahan sambil mengusap-usap pipi kirinya yang dipukul oleh Utami.

“makanya woy....jangan maen bogem ajah......dasar setan galau!!! Untung aje muka lu unyu-unyu kalo engga udah gue sleding juga” kata Asnawi yang merasa sangat kesal kepada Utami.

“udah mas jangan marah ke Utami......dia salah paham mas..” bujuk Hayati kepada Asnawi.

“lagian kamu ngapain sih merogoh-rogoh dadanya mbak kunti, mau merudapaksa mbak kunti yah??....apalagi muka mu yang mesum itu” kata Utami yang masih ngegas.

dah...udah..Tami, kamu harusnya minta maaf ke mas Nawi....dia gak ada maksud apa-apa...aku yang nyuruh dia merogoh belahan dadaku untuk mengambil pedang...” kata Hayati yang membela Asnawi.

Setelah Hayati menjelaskan secara lengkap kepada Utami tentang apa yang terjadi sebenarnya, akhirnya Utami pun mengerti. Dia meminta maaf kepada Asnawi dengan mencium tangan Asnawi. Suasana kembali normal dan cair. Tidak hanya Asnawi, Utami juga ikut penasaran mengenai pedang milik Hayati, untuk itu Hayati kembali meminta tolong Asnawi untuk kembali merogoh belahan dadanya lagi. Asnawi kembali melakukan aksinya. Asnawi kaget dan juga takjub, begitu tangannya masuk ke antara belahan dada Hayati, dia merasakan tangannya memasuki sebuah ruangan kosong di dalam tubuh Hayati. Dia terus memasukan tangannya sampai ke siku untuk meraih pedang Hayati. Desahan Hayati yang semakin manjadi-jadi membuat Asnawi merasa tidak nyaman, apalagi melihat ekspresi Hayati ketika mendesah, membuat imannya kembali tergerus dan mangundang kebangkitan monster kyubii nya.

“Hayati...bisa nggak kamu jangan mendesah...aku bisa gila nih, trus aku takut Ibu Kost mendengarnya” kata Asnawi.

“aduh mas......belahan dada tuh adalah titik sensitifku....aku nggak bisa menahannya...aaahhhhh...ahh” kata Hayati yang kembali mendesah.

“kamu tenang aja Nawi, Ibu ku lagi pergi ke pasar kok,...jadi kita aman” kata Utami.

Asnawi kemudian meneruskan pencariannya. Tak lama kemudian dia merasakan seperti ada benda kecil berbentuk lempengan logam yang banyak, kemudian di menggenggam sebagian benda itu dan mencabutnya keluar. Ternyata benda-benda itu adalah koin-koin emas. Asnawi kemudian meletakan koin-koin itu di atas meja. Jumlahnya cukup banyak, sekitar 13 buah.
“waahhh....ternyata ada harta karun di balik dadamu Hayati” kata Asnawi dengan senyum bahagianya.

“ boleh aku jual yah, lumayan nih aku bisa beli 1000 kambing dari emas-emas ini hehehee” lanjut Asnawi.

“aku juga minta dong Nawi, aku pengen ngasih ke Ibu....” kata Utami yang juga tergiur oleh emas-emas itu.

“aduuh mas...itu koin emas gaib...gak bakalan bisa dijual di sini” kata Hayati.

“loh kenapa...kan emas mah sama aja...?” tanya Asnawi yang tidak percaya.

“ gak bisa mas....emas itu akan dianggap emas palsu...dulu pernah ada orang yang menyembah-nyembah dan ngasih sesajen di pohon tempat tinggalku...dia minta kaya....mereka sangat berisik dan sangat mengangguku...akhirnya aku kasih beberapa koin emas milikku biar mereka cepet pergi dari pohonku....tiba-tiba suatu hari mereka dateng kembali ke pohonku sambil ngamuk-ngamuk dan mau ngebakar pohonnya...mereka terus meracau kalau emasnya palsu dan sama sekali tidak berharga....” jelas Hayati. Tampak ekspresi kekecewaan dari Asnawi.

“oohhh....aku ngerti mbak kunti hehe, kok mbak kunti bisa punya banyak koin emas...dapet darimana?” tanya Utami.

“koin-koin emas adalah upah ku selama kerja menjadi Debt Collector......yahh sebenernya cukup sih buat beli sebuah istana gaib yang cukup mewah...tapi aku lebih suka tinggal di pohon..” jawab Hayati.

Setelah mendengar penjelasan Hayati, Asnawi kemudian mengumpulkan lagi emas-emas itu dan memasukannya kembali kedalam belahan dada Hayati. Asnawi kembali merogoh-rogoh kantong dada Hayati dengan masih diikuti suara desahan Hayati. Asnawi memasukan tangannya semakin dalam sampai seluruh lengannya masuk. Tak lama berselang, Asnawi menemukan benda yang cukup panjang. Dia yakin kalu benda itu adalah pedang Hayati. Dia mengeluarkan benda itu dengan perlahan.

Pedang Hayati adalah jenis pedang katana. Pedang itu memiliki panjang sekitar 80 cm, bilahnya 60 cm dan pegangannya sepanjang 20 cm dengan dilengkapi oleh sarung pedang yang terbuat dari kayu berwarna hjau tua.

“waaaww......ini pedang yang hebat...seperti pedangnya Zoro” kata Asnawi yang takjub melihat pedang itu. Dia kemudian melepaskan pedang dari sarungnya dan mengayun-ayunkan pedang itu dihadapan Hayati dan Utami.

“hati-hati mas....pedang itu sangat berbahaya....kegores dikit aja, Jiwa mas akan langsung ketarik keluar” kata Hayati yang memperingati Asnawi. Mendengar hal itu, Asnawi langsung ketakutan dan langsung meyarungkan pedang itu kembali.

“wah ini pasti pedang sakti nih....ngomong-ngomong pedang ini punya nama nggak?” tanya Asnawi.

“punya mas.....pedang ini kunamai TUSUK PERJAKA” jawab Hayati.

Mendengar jawaban Hayati mengenai nama pedangnya, secara kompak Asnawi dan Utami tetawa tebahak-bahak. Mereka nilai nama pedang Hayati sangatlah aneh dan lucu.

“hahaha....aduh...kunti cantikku...hahahaha kenapa kamu menamai pedangnya kaya gitu...hahaha..” tanya Asnawi sambil tertawa.

“kunamai pedang seperti itu karna dulu aku sering mengambil jiwa para laki-laki perjaka yang dijadikan tumbal oleh mereka yang mencari kekayaan lewat pesugihan” jawab Hayati.

“hiii serem yah mbak kunti....kenapa musti perjaka, kan biasanya yang sering jadi tumbal adalah para gadis perawan” tanya Utami bingung.

“yaahh...karna..mmmm...????....jaman sekarang tuh makin susah nyari perawan....jadi para orang-orang yang melakukan pesugihan menawarkan tumbal lelaki perjaka yang gak punya pasangan” jawab Hayati.

“wah...kamu serem benget kunti cantikku....jadi kamu tuh semacam JOMBLO SLAYER...gitu yah?” kata Asnawi yang takjub.

“iya mas ku ....seperti itulah..hihi” jawab Hayati.

“berarti aku ini bisa-bisa menjadi target kamu dong...kan aku ini lelaki perjaka yang JOMBLO” kata Asnawi.

Mendengar perkataan Asnawi tentang hal itu, Hayati mendadak tertawa terbahak-bahak. Asnawi dan Utami tampak kebingungan melihat Hayati yeng ketawa-ketawa sendiri .

“mas ku...mas ku......mas itu emang ga pinter ngebohong yah...hehehehehe”

“emangnya kenapa...aku nggak boong kok...aku masih perjaka”

“hehehe..mas...pedang ku ini akan bercahaya kalo disentuh oleh perjaka atau perawan.....dan pedang ini nggak pernah bohong loh mas....hihihih”

“iyewwwwhhhh...berarti Asnawi udah nggak perjaka lagi dong?” tanya Utami.

“yuups...mas ku udah nggak suci lagi hahahah” jawab Hayati dengan penuh sukacita.

Mendengar penjelasan Hayati,Asnawi langsung terdiam, speechless dan membatu. Dia merasa malu dengan keadaanya seperti ini. Hayati dan Utami tampak tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi malu Asnawi.”DASAR SIAL....!!! ini semua gara-gara Cascade dan Bi Asih yang telah merenggut kesucianku hingga akhirnya aku harus menanggung malu di depan Hayati dan Utami” gumam Asnawi didalam hati.

“Nawi..Nawii.....emang kamu pernah ena-ena sama siapa...sama Kambing?? Hahahahah” kata Utami meledek Asnawi.

“yaaahhh....namanya juga anak jaman sekarang.......hehe banyak godaan syahwat” kata Asnawi yang berusaha membela diri.
“gapapa mas ku.....walaupun kamu udah bukan perjaka .......aku tetep cinta mati sama mas...hehehe” kata Hayati yang menjadi semacam penyemangat.

“CIEEEEE...CIEEEE....yang cinta mati....padahal dirinya sendiri udah mati hahaha” kata Utami yang sekarang meledek Hayati.

“Tami..coba kamu pegang pedang ini....aku meragukan kamu masih perawan” kata Asnawi sambil menyodorkan pedang nya ke Utami. Utami kemudian mengambil pedang itu, tiba-tiba pedang itu bercahaya berwarna putih kehijauan.

“yeaaaayyy.....aku masih perawan hahahahaa..”kata Utami yang kegirangan.

“hahahaha....aku justru kasian sama kamu Tami...kamu keburu mati dalam keadaan perawan.....kamu nggak akan pernah ngerasain ‘Nikmatnya Dunia’...” ledek Asnawi yang diikuti oleh tawa Hayati yang terbahak-bahak. Asnawi dan Hayati membalas dendam kepada Utami yang dari tadi meledek mereka terus. Utami pun tersipu malu.



........................................................................



LANCROTKAN CARLITOS.....emoticon-Betty

Diubah oleh Martincorp 29-11-2018 03:26
symoel08
jamalfirmans282
sulkhan1981
sulkhan1981 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.