- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
...
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2019/01/24/3613068_20190124123251.png)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122459.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122545.jpg)
Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi.
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:
Spoiler for INDEX:
Spoiler for Penampakan:
Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya

.
Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090613.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090621.jpg)
Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:
Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69
Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Martincorp
#268
BAGIAN 26
KELUARGA TENGKORAK
KELUARGA TENGKORAK
Setelah selesai mengikuti rapat darurat, Bendoro pergi ke rumah Bhotak untuk memenuhi janjinya kepada Bhotak. Dia menggunakan portal pohon untuk pergi ke rumah Bhotak.
Bendoro tiba di sebuah hutan yang sepi, dia berjalan menyusuri semak semak untuk mencapai rumah Bhotak yang cukup terpencil. Setelah setengah jam dia berjalan, akhirya sampailah di rumah keluarga tengkorak. Rumah Bhotak terlihat seperti bangunan gereja yang sudah sangat usang. Bangunannya terbuat dari kayu jati. Di halaman depannya tedapat beberapa tengkorak manusia yang disusun rapi membentuk sebuah pijakan menuju pintu depan rumahnya. Akhirnya dirinya sampai didepan pintu masuk dan dia mengetuk pintu depan yang kemudian dibuka oleh Bhotak.
“hey.....N’doro............akhirnya datang juga............ayo mari masuk!! “ ajak Bhotak.
Begitu masuk, Bendoro langsung melihat anak-anak Bhotak, Marlo dan Marli sedang bermain dengan anjing peliharaan mereka yang juga berwujud tulang belulang hidup.
“hey anak-anak..sini.!!....salim dulu nih ke tante N’doro” kata Bhotak yang memerintahkan anak-anaknya untuk mencium tangan Bendoro yang baru datang. Merekapun sangat antusias dalam menyambut kedatangan Bendoro.
“hey....anak-anak....tante punya sesuatu buat kalian.....” kata Bendoro sambil mengeluarkan dua buah botol berisi jus darah dari tas kecil yang disimpan diantara buah dadanya.
“makasih...tante..hehehehe” kata Marlo dan Marli secara bersamaan.
Bendoro dan Bhotak kemudian pergi ke ruang makan. Diasana dia melihat Marni, istri Bhotak yang sedang memasak, kemudian Bendoro menyapanya dan saling cipika-cipiki. Marni juga berwujud tulang belulang hidup, dia masih memiliki rambut panjang yang dikepang. Dia memakai baju daster batik berwana merah. Ruang makan dan dapur menyatu sehingga Bendoro yang duduk di meja makan bisa melihat Marni memasak.
“sambil menunggu masakannya mateng...tuh ada apel...sekedar mangganjal perut” kata Bhotak yang menawarkan setumpuk apel busuk berbelatung yang berada di sebuah wadah di tengah-tengah meja makan. Bendoro kemudian mengambil dan memakannya.
“mmmmm......enak banget apelnya...belatungnya terasa sangat gurih” kata Bendoro yang asyik mengunyah apel berbelatung itu.
Selama menunggu masakan selesai, Bendoro menceritakan semua yang dialaminya ketika mengikuti rapat darurat bersama Gusti Kangjen Ratu. Dia juga bercerita tentang Hayati, bagaimana mereka pertama kali bertemu, menjadi rekan kerja dan akhirnya sampai berpisah kepada Bhotak dan istrinya.
“sepertinya, aku mau ngikutin saran kamu Tak tentang ambil cuti kerja....”
“wah serius nih......kamu jadi mau nyari pacar manusia?”
“engga juga sih...........aku mau mencari Hayati dan menangkapnya, yah kuanggap itu sebagai tugas hiburan dan menjadi alasan ku buat cuti”
“wah....kamu harus hati-hati N’doro! Hayati pasti kuntilanak sakti juga...wong dia bisa ngalahin Wewe Gombel yang seorang siluman bangsawan...”
“tenang aja Tak, Hayati tuh murid aku, dia gak bakalan bisa ngalahin aku...heheheh”
“whoa....whoa...kamu jangan sombong N’doro!! Siapa tau sekarang kesaktian Hayati udah melebihi kamu...bukannya tadi kamu bilang luka sayat di bibir kamu akibat ulah Hayati pas berantem sama kamu?”
Bendoro mendadak terdiam setelah mendengar perkataan dari Bhotak tentang luka sayat di bibirnya. Dia mendadak merasakan sakit ketika membayangkan bagaimana Hayati melakukan serangan kilat dengan menebas bibirnya ketika bertarung 10 tahun yang lalu.
“iya Tak, kamu benar....Hayati bisa melukaiku gara-gara aku terlalu menganggap enteng dirinya hingga aku menjadi lengah.....hmmmmm”
“iya makanya jangan jemawa dulu N’doro”
“tapi tenang aja Tak, toh Hayati udah kubuat lebih menderita daripada lukaku di bibir ini....punggungnya udah aku lubangi sebagai balasan dari serangannya....dan dia langsung kalah telak...hhahahahaha”
“ANJIIIRRRR...........HAYATI DIJADIIN SUNDEL BOLONG???” Bhotak kaget mendengar cerita Bendoro dan Bendoro tertawa terbahak-bahak seperti merasakan suatu kepuasan ketika membayangkan dirinya berhasil membuat Hayati terluka parah.
Marni kemudian datang menghampiri Bhotak dan Bendoro uang sedang asyik berbincang sambil tertawa, dia membawa sebuah nampan yang diatasnya terdapat 3 mangkuk yang terbuat dari kayu berisikan sup iga dan tiga gelas minuman berwarna hijau tua. Marni kemudian menyajikan hidangannya di meja makan.
“nih....sup iga favorit kamu N’doro.....hehehe” kata Marni sambil menyajikan sup iga panas didepan Bendoro yang matanya mulai berbinar ketika melihata masakan Marni yang terlihat sangat enak.
“waahhhh...wanginya kebangetan mbak heheheh...ini daging iga apa mbak?” tanya Bendoro.
“daging srigala N’doro....langsung diimport dari Alas Roban” jawab Marni.
Mereka pun mulai menyantap hidangan sop iga serigala dengan penuh kebahagiaan. Suasana kekeluargaan yang hangat tercipta di ruang makan rumah tengkorak yang sangat angker dan gelap. Sesekali Bhotak bertanya kepada Bendoro tentang Hayati, namun dia ditegur oleh marni karena tidk sopan kalau berbicara saat makan. Setelah kurang lebih satu jam, akhirnya mereka selesai menyantap makan malamnya, mereka menghakhirinya dengan meminum minuman aneh yang berwarna hijau itu sampai habis. Marni segera bergegas membereskan mangkuk-mangkuk kotor dan membawanya kembali ke dapur untuk dicuci. Bhotak dan Bendoro kembali melanjutkan obrolannya yang tadi sempat tertunda.
“N’doro...ngomong-ngomong gimana sih Hayati bisa ngalahin Wewe Gombel?..........aku sebagai siluman aja gak berani kalo harus duel sama para Siluman Bangsawan”
“kata Kangjen Ratu.....penyebab Hayati berduel dengan wewe gombel gara-gara wewe gombel yang menculik dan akan membunuh pacar manusianya Hayati”
“APAAAH......HAYATI PUNYA PACAR MANUSIA..???” Bhotak kaget.
“iya Tak....dia kayanya ngikutin jejak aku yang pernah pacaran sama manusia....dia datang ke tempat wewe gombel berada untuk menyelamatkan kekasihnya itu dan akhirnya duel pun gak bisa dihindarin”
“tapi kenapa bisa yah Hayati bisa mendadak sakti kaya gitu.......aku nggak ngerti”
“yaaahhh...sama aku juga nggak ngerti...tapi menurutku kekuatan cinta yang membuatnya mendadak sakti........dia sangat cinta mati kepada manusia itu...hmmm” kata Bendoro dengan tatapan kosong sambil menahan dagunya dengan tangan. Dia merasa iri dengan Hayati yang bisa mencintai manusia sampai rela melakukan apa saja, berbeda dengan dirinya yang hanya menganggap berhubungan dengan manusia cuma sekedar untuk bersenang-senang.
Marni telah selesai mencuci piring dan memberekannya kedalam rak, kemudian dia duduk di sebelah Bhotak dan mulai bergbug dalam percakapan mereka.
“kalo begitu, kamu harus berhati-hati dalam menangkap Hayati.......apalagi kalo dia bersama dengan pacarnya....pasti bakalan sakti”
“iya pastinya.................tapi aku punya strategi untuk mengahadapi Hayati.....bisa dibilang ini adalah strategi yang sangat licik....” kata Bendoro yang kemudian berdiri dan beranjak dari kursinya. Dia berjalan ke arah jendela untuk melihat pemandangan di luar jendela, sementara Bhotak dan Marni hanya duduk dengan ekspresi penasaran tentang strategi licik Bendoro.
“akan kubunuh pacar manusia Hayati, dan akan kubuat dia menderita dengan kematian itu sehingga dirinya dibanjiri oleh amarah, dendam, benci ..............saat itu tiba dia pasti akan mendatangiku untuk membalas dendam....” kata Bendoro dengan nada menggebu-gebu sperti meluapkan semua perasaanya.
“kalo Hayati marah kan jauh lebih berbahaya................akan sangat beresiko saat menghadapi seseorng yang sedang marah, apalagi dipenuhi dengan dendam...pasti kesaktiannya akan berlipat ganda” kata Bhotak berusaha memperingati Bendoro.
“justru bagiku mengahadapi seseorang yang lagi marah akan sangat gampang ..... Hayati pasti gak akan berpikiran jernih dalam menghadapiku....dan saat itu aku akan sangat menikmatinya....HAHAHAHHAH” kata Bendoro dengan suara ketawa khas kuntinya yang jahat. Mendadak guntur bergemuruh di langit mengiringi suara tawa jahat Bendoro.
“Bu...Bu.....biasa aja ketawanya....anak-anakKu pada takut tuh...!!!” kata Bhotak yang menepuk-nepuk pundak Bendoro yang tengah tertawa jahat terbahak-bahak.
“oh...hehehe..maaf....aku terlalu terbawa suasana..heheheh” kata Bendoro yang merasa malu karena melihat ekspresi ketakutan anak-anak Bhotak yang mendengar suara tawanya.
...
“AAAARRRRRRGGGHH...........!!!!” Hayati tiba-tiba teriak dan terbangun dari tidurnya, Asnawi yang sedang begadang mengerjakan tugas besar kuliahnya mendadak kaget mendengarnya.
“Hayati...kamu kenaaa......ASTAGFIRULLAH...!!!!..” kata Asnawi yang kaget melihat baju tidur Hayati yang setengah terbuka gara gara terbangun secara cepat dan tidak sengaja mempelihatkan ‘senjata pamungkasnya’ ke Asnawi.
“kenapa mas.....kok ikutan kaget?” tanya Hayati yang belum menyadari bajunya setengah terbuka.
“itu...itu...baju kau kebuka...benerin dulu” kata Asnawi sambil menutupi matanya dengan tangan kanan. Hayati pun kemudian membetulkan kembali bajunya
“kamu kenapa...? tiba-tiba teriak malem-malem gini...kan aku hampir pingsan liat baik kamu tadi” tanya Asnawi.
“aku mimpi buruk mas.....ada seseorang yang ingin membunuhku...perasaan ku jadi gak enak mas” jawab Hayati dengan napas terenga-engah dan berkeringat banya. Asnawi kemudian menghampiri Hayati yang sangat ketakutan. Dia memeluk Hayati yang dengan penuh kasih sayang.
“tenang Hayati....itu cuman mimpi....gapapa...” kata Asnawi sambil mengelus-elus kepala Hayati.
“lebih baik kamu tidur lagi gih...kita tuker tempat tidur aja, aku tidur di karpet bawah dan kamu tidur diatas kasur yah.....” kata Asnawi.
Hayati kemudian beranjak dari karpet menuju kasur dengan dibantu berdiri oleh Asnawi. Dia dibaringan oleh Asnawi di tempat tidur dan diselimuti oleh selimut tebal. Setelah membaringkan Hayati dengan nyaman, Asnawi kembali ke meja belajarnya untuk melanjutkan mengerjakan tugas.
“mas...mas...sini dong...peluk aku...aku masih takut nih”
“yaelah....aku gak bisa....aku lagi ngerjain tugas nih lusa musti beres......”
“mas...plisss...mas.....peluk aku”
Hayati kemudian memasang wajah memelas super manjanya yang menggoda dengan menggoyang-goyangkan dadanya sehingga ‘senjata pamungkasnya’ ikut bergoyang dan hampir tumpah. Melihat hal itu Asnawi langsung luluh dia langsung bergegas dari kursi belajarnya untuk mengambil dan memakai jaket yang cukup tebal.
“lho...mas mau pergi kemana? Kok pake jaket?” tanya Hayati bingung.
“mau meluk kamu lah....kan kamu yang minta” jawab Asnawi santai
“kenapa pake jaket....mas?tanya Hayati lagi
“aku takut masuk angin dan kena Bronkitis pas meluk kamu hehehe....kan badan kamu dingin banget..” jawab Asnawi yang kemudian berbaring di sebelah Hayati dan mulai memeluknya. Dan akhirnya merekapun tidur sambil berpelukan sampai pagi.
..................................
SEMOGA TIDAK ADA KENTANG GORENG RUDOLFO...

IYA ESMERALDA...SEMOGA ADANYA CUMA SEBLAK DAN DOGPHUT YANG DISANGUAN.....
Diubah oleh Martincorp 28-11-2018 08:08
sulkhan1981 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
Tutup
udah kasep sekarang mah