Sebenarnya per artikel yg di quote Tsn4ke lebih kepada sistem AC konvensional yg kelebihan kapasitas, dimana masa tik-tok AC tersebut jadi cukup sering dikarenakan kapasitas pendinginan dan penyerapan air yang terlalu cepat membuat interval kompressor AC menjadi terlalu cepat mati dan nyala.
Contoh simulasi sebuah ruangan yang kebutuhan ac 9000btu/h jika dipasang ac 9000btu/h maka masih interval kompresor mati nyala kira2
1jam nyala pertama
25 min mati
45min nyala
25 min mati
Dan jika ac dipasangkan 18000btu/h maka intervalnya berubah menjadi
25min nyala pertama (lebih cepat jauh karena kecepatan perpindahan kalor/panas berubah)
25min mati
10 min nyala
25min mati

Maka jumlah siklus mati nyalanya jadi lebih banyak dan dapat meningkatkan keausan pada kompressor karena tiap kali kompressor dinyalakan ada keausan yang lebih parah daripada constant running / nyala konstan karena akselerasi yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan optimal kompressor tersebut. Wear and tear sebenarnya banyak artinya tergantung konteks (untuk konteks ini lebih kepada masalah keausan kompressor karena gesekan besi). Btw karena AC Inverter cenderung nyala terus walaupun tidak konstan harusnya tidak memiliki masalah yang sama dengan AC konvensional (konon akhirnya pabrikan juga mengurangi kualitas kompressor karena keausannya tidak separah system mati-nyala). Cmiiw