Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

athoxzoemantaAvatar border
TS
athoxzoemanta
MYTHS JILID II (MISTERI ALAS MANGIN)
JILID I CEK DISINI GAN /SIS : MYTHS JILID I (SI GUNDUL & MISTERI PABRIK PENGGILINGAN PADI)

INDEX
SALAM PEMBUKA

CHAPTER I KI BANDENG

CHAPTER II TIPU DAYA

CHAPTER III API KEMARAHAN

CHAPTER IV ILUSI

CHAPTER V DIA BUKAN MANUSIA

CHAPTER VI RENCANA BALAS DENDAM

CHAPTER VII KESURUPAN

CHAPTER VIII SI PENGANTAR PESAN

CHAPTER IX TAK TERSAMPAIKAN

CHAPTER X MENCARI KEMBANG SEREH

CHAPTER XI PERJANJIAN

CHAPTER XII BALAS DENDAM

CHAPTER XIII KEMALANGAN

CHAPTER XIV BAPAK DAN ANAK

CHAPTER XV MALAM YANG PANJANG

CHAPTER XVI KESAKSIAN YANG SAMA

CHAPTER XVII PENGORBANAN SANG AYAH

CHAPTER XVIII PELARIAN

CHAPTER XIX KEGADUHAN

CHAPTER XX KISAH KELAM PAK RASID

CHAPTER XXI PRIA LICIK

CHAPTER XXII MUSLIHAT

CHAPTER XXIII IRONI

CHAPTER XXIV PENYESALAN

CHAPTER XXV YANG TERLEWATKAN

CHAPTER XXVI RENCANA DAYAT

CHAPTER XXVII KRISIS

CHAPTER XXVIII PUTUS ASA

CHAPTER XXIX TITIK TERANG

CHAPTER XXX PERBURUAN

CHAPTER XXXI KARMA

CHAPTER XXXII RENCANA PENGGUSURAN

CHAPTER XXXIII AWAL PENGGUSURAN

CHAPTER XXXIV TAK TERDUGA

CHAPTER XXXV TAK TERKENDALI

CHAPTER XXXVI MUKA DUA

CHAPTER XXXVII SANG DERMAWAN

CHAPTER XXXVIII BUNGKUSAN

CHAPTER XXXIX SALAH SANGKA

CHAPTER XL PETUNJUK

CHAPTER XLI KEPERCAYAAN

CHAPTER XLII HURU-HARA


SALAM PEMBUKA


 
Gunung Karang Pandeglang yang tinggi menjulang terlihat jelas dari bukit di tengah hutan. Hutan yang rimbun di penuhi pohon-pohon tinggi, serta semak belukar yang menghiasi setiap sudut hutan itu menyimpan banyak misteri.

Hutan itu sudah ada sejak jaman penjajahan belanda, tempat di mana para gerilyawan dan warga mengungsi dari sergapan kolonial yang terkenal kejam dan sadis. Hutan itu diberi nama Alas Mangin, karena dihutan itu selalu terdengar bunyi angin yang menghempaskan dedaunan dengan tiada hentinya.


Cerita ini saya ambil dari beberapa kisah nyata yang aku alami, dan yang dialami warga sekitar Alas Mangin yang terkenal dengan keangkerannya. Terima kasih kepada seluruh warga yang sudah berbagi cerita dan sebagai privasi, beberapa nama tokoh dan tempat akan saya samarkan.




THE STORY BEGINS emoticon-Ngacir



Quote:
Diubah oleh athoxzoemanta 16-12-2022 21:32
rinandya
khuman
chaoshary20
chaoshary20 dan 36 lainnya memberi reputasi
35
47.1K
177
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Tampilkan semua post
athoxzoemantaAvatar border
TS
athoxzoemanta
#11
CHAPTER II
TIPU DAYA


ALAS MANGIN
PUKUL 17.00


Senja mulai datang mengisyaratkan para penggembala kerbau untuk bersiap pulang. Barisan kerbau berjalan beriringan bak parade yang di pimpin oleh seorang dirijen. Andi yang setiap hari menggembalakan kerbaunya di lapangan berumput hijau subur dekat Alas Mangin, mulai menggiring kerbaunya pulang melewati Alas Mangin. Sesekali ia berhenti, untuk memetik buah-buahan liar yang tumbuh di sekitar jalan setapak. Tanpa ada prasangka apapun, ia terus berjalan masuk melewati Alas Mangin yang mulai gelap karena waktu sudah senja dan sinar matahari tertutup pohon yang tinggi menjulang.

Sementara itu, Bu Rodiah masih terjebak didalam hutan tak tahu arah pulang. Namun kali ini ia di kejutkan dengan kehadiran seorang anak kecil berusia sekitar 8 tahunan yang tak tahu dari mana datangnya. Anak itu berperawakan kurus kering dan terlihat beberapa tulang rusuknya menonjol.

“Aneh, mana mungkin ada anak kecil berkeliaran di Alas Mangin pada saat senja begini”. Pikir Bu Rodiah dalam hati.

“Ibu mau kemana?, ibu tersesat yah?”. Tanya anak itu.

“Ibu mau pulang, Nak. Tapi entah kenapa ibu tidak bisa sampai ke perkampungan”. Jawab Bu Rodiah.

“Mari saya bantu carikan jalan keluarnya Bu, Karena waktu sebentar lagi menjelang maghrib, nanti ibu kemalaman di hutan ini”. Ajak Anak itu sambil meraih tangan Bu Rodiah yang tengah duduk lesu.

Bagai terkena hipnotis, Bu Rodiah menurut saja dan mengikuti ke mana anak kecil itu pergi.

“Adek, kenapa kita malah semakin masuk ke tengah hutan?”. Tanya Bu Rodiah keheranan karena jalan yang dilewati malah semakin susah untuk dilalui.

“Ibu lihat pohon yang besar itu?, naiklah ke dahan pertama dan ibu akan melihat jalan perkampungan dari atas sana”. Anak itu menjelaskan sambil tersenyum picik seolah ada yang ia sembunyikan.

Bu Rodiah semakin kebingungan dengan perintah anak itu. Ia merasakan beberapa kejanggalan, namun lebih memilih menuruti perintah anak itu agar harapan untuk pulang bisa terwujud.

SROK..SROK..SROK

Dengan sisa tenaganya, Bu Rodiah memanjat pohon besar itu dan langsung menginjak dahan pertama.

ASTAGFIRULLAH

Bu Rodiah terperanjat kaget dengan apa yang tengah di lihatnya dari atas dahan pohon.

“Adek, kenapa ada istana diseberang sana?”. Tanya Bu Rodiah keheranan. Ia seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

HAHAHAHAHA HAHAHAHAH
SYUUTTT...


Anak itu tertawa keras dan tiba-tiba berubah menjadi makhluk mengerikan dan bertanduk membuat Bu Rodiah bertambah kaget.

“Ayo Bu, ikutlah ke alam kami. Disana ibu akan diperlakukan dengan baik, dan di istana sana Ibu akan hidup tenang dan bahagia”. Ajak makhluk mengerikan itu.

Bu Rodiah gemetar tak karuan, rasa takutnya memuncak. Ia pun memberanikan diri menjawab ajakan anak itu.

“Ti..Ti..Tidak mau, sa..sa..saya masih punya keluarga di rumah, jangan kau paksa aku”. Jawab Bu Rodiah terbata-bata.

CRINGG..

Setelah menjawab pertanyaan anak itu, tiba-tiba pandangannya menjadi kembali normal. Bak telah lepas dari sihir makhluk itu, kini yang dilihat Bu Rodiah bukanlah sebuah istana, melainkan tumpukan mayat yang membuat miris orang yang melihatnya. Bu Rodiah tak kuasa melihat pemandangan itu, kakinya pun lemas dan.....

BRUKKK

Bu Rodiah jatuh dari dahan pohon dan ambruk di tanah. Sementara makhluk itu raib di kegelapan Alas Mangin.

Makhluk itu adalah wujud asli dari Ki Bandeng yang suka mengajak manusia untuk ikut ke alamnya. Ia mampu memanipulasi jalan dan pemandangan di sekitarnya sehingga membuat korbannya akan linglung dan tak tahu arah pulang. Namun kelemahannya adalah ia tidak mampu membawa manusia itu ke alamnya jika manusia itu tidak ingin ikut tinggal di sana, dan kekuatannya pun akan hilang jika manusia itu bersikeras menolak ajakannya.

Angin bertiup kencang seolah ingin mengabarkan tentang Bu Rodiah yang jatuh dari pohon. Dari kejauhan terlihat seorang anak yang berlari kencang seperti tengah memburu sesuatu. Anak itu tak lain adalah Andi yang sedang berjalan pulang sambil menggiring kerbaunya. Namun ia dikejutkan oleh suara benda jatuh yang terdengar tak jauh dari tempatnya berjalan. Ia beranggapan bahwa itu adalah suara jatuhnya buah nangka matang yang pohonnya memang banyak tumbuh liar di Alas Mangin itu.

“Wah kayaknya saya dapat rezeki nomplok nih”. Gumam anak itu sambil terus berlari ke arah tempat Bu Rodiah Jatuh.

ASTAGFIRULLAH

Andi menghentikan larinya. Ia kaget bukan main, karena yang dilihatnya bukanlah buah nangka matang melainkan seorang ibu yang tengah terbaring kesakitan.

“Bu, Ibu kenapa?”. Tanya Andi keheranan sambil menggoyang-goyang tubuh Bu Rodiah.

“I..Ibu mau pu..pulang, Antarkan ibu, Nak”. Jawab Bu Rodiah terbata-bata.

“Pulang kemana, Bu?”. Tanya Andi lagi karena ia tidak kenal dengan Bu Rodiah.

“Ke..Ke.. Kampung Lembur Du..Du.. Dukuh”. Jawab Bu Rodiah Lagi.

“Saya harus membawa pulang kerbau-kerbau saya, bagaimana kalau Ibu saya bawa ke kampung Pariuk Nangkub dulu, sekalian luka ibu di obati disana”. Ajak Andi kepada Bu Rodiah yang kakinya ternyata terkena luka cukup banyak setelah di paksa berjalan mengikuti Ki Bandeng kala itu.

Bu Rodiah hanya mengangguk tanda setuju, dan Andi pun dengan perlahan-lahan membawa Bu Rodiah Pulang sambil menggiring kerbau-kerbaunya. Dan tak lama kemudian, ia sudah keluar dari Alas Mangin dan langsung membawa Bu Rodiah ke tempat kediamannya untuk di obati oleh ibunya.

Bersambung emoticon-Traveller

Just info : sebenarnya seluruh kejadian dan misteri di Alas Mangin tidak terjadi bersamaan, namun agar ceritanya tetap berjalan, waktu kejadian akan saya jadikan berurutan. Nantikan Chapter III nya, jangan lupa emoticon-Toast
rassof
redrices
khuman
khuman dan 13 lainnya memberi reputasi
14
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.