- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
...
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2019/01/24/3613068_20190124123251.png)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122459.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2020/01/09/3613068_20200109122545.jpg)
Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi.
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:
Spoiler for INDEX:
Spoiler for Penampakan:
Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya

.
Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090613.jpg)
![[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK](https://s.kaskus.id/images/2018/11/13/3613068_20181113090621.jpg)
Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:
Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69
Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Martincorp
#175
BAGIAN 22
PERTARUNGAN
PERTARUNGAN
Asnawi mulai merasakan sakit yang tidak tertahankan, sepertinya masa sakaratul maut pun tiba dan dia mulai melafalkan bacaan syahadat di dalam hati. Wewe Gombel semakin bersemangat menghisap jiwa Asnawi melalui ciuman mautnya. Selang beberapa waktu kemudian, di tengah pandangan Asnawi yang mulai kabur, dia melihat seperti cahaya putih dari kejauhan dan sedang melesat menghampirinya. Tiba-tiba cahaya putih itu pun datang dan menabrak Wewe Gombel yang duduk diatas pangkuan Asnawi. Wewe Gombel itu terpental jauh dan menabrak dinding ruangan sampai roboh. Asnawi seketika kaget dan merasa lega karena bisa terlepas dari Wewe Gombel. Dalam pandangan buramnya, dia melihat bayangan cahaya putih itu berada diatas meja bundar. Lama kelamaan cahaya putih itu mulai menampakkan sosok aslinya seperti seorang perempuan berambut panjang memakai sepatu kets putih, rok rempel selutut dan jaket sporty. Asnawi langsung tahu bahwa perempuan itu adalah Hayati.
Hayati tampak sangat berbeda dari biasanya, wajahnya kali ini terlihat sangat serius dengan mata kuningnya yang bersinar terang, dia berdiri di atas meja dengan mengepalkan tangannya seakan-akan habis menghajar seseorang. Kuku jarinya tampak memanjang dan berwarna hitam.
“mas....mas..bangun.....mas....!!!!!” tanya Hayati yang mencoba menyadarkan Asnawi, namun Asnawi hanya terdiam dan tidak menjawab. Kemudian dia mengangkat tubuh Asnawi dan membaringkannya di pojok ruangan. Utami tiba-tiba masuk ke ruangan dan menghampiri Asnawi yang tergeletak di pojok.
“Tami...cepat berikan cairan ini ke mas Nawi dan rawat dia......” kata Hayati sambil meleparkan sebuah botol kecil ke Utami.
“Siyap..Mbak Kunti...mbak mau kemana??” tanya Utami.
“Aku akan membuat perhitungan dengan Wewe Gombel laknat yang hampir membunuh mas Nawi ......” jawab Hayati dengan penuh amarah.
Wewe Gombel kemudian bangkit dari tumpukan puing-puing dinding yang ditabraknya sampai hancur. Dia memperhatikan sosok yang tadi menghantamnya dengan sangat keras. Dia mulai merapikan kembali rambutnya yang berantakan dan membersihkan bajunya yang terkena debu.
“ oohh......rupanya Kau yang menghantamku tadi..hihihihihi.........rupanya Nyi Blorong datang ke tempat ini untuk menyelamatkan Pangeran Tedja Arum...” kata Wewe Gombel yang kemudian memunculkan senjata utamanya yaitu berupa tombak yang terbbuat dari emas.
“beraninya kau menghisap jiwa Mas Nawi ...!!....TIDAK AKAN KUMAAFKAN....!!!!” teriak Hayati dengan penuh amarah.
“kebetulan.....sudah lama aku tidak duel , lagipula kau sudah berkhianat dengan meninggalkan ku...maka hukumannya adalah mati...hihihihihih” kata Wewe Gombel dengan menghunuskan tombaknya.
Akhirnya mereka saling menyerang dan memulai pertarungan. Hayati dengan gerakan cepat dan cakar yang tajam beradu dengan Wewe Gombel yang berbadan besar, tenaga yang super kuat ditambah bantuan dari tombak emasnya mulai beraksi. Hayati dengan cepat menghajar Wewe Gombel dengan pukulan dan cakaran yang ditujukan ke tubuh dan wajah , sementar Wewe Gombel hanya menangkis dan menghindar dari serangan-serangan kilat Hayati. Asnawi ditengah kondisi sekeratnya merasa kagum melihat pemandangan seperti itu, dia membandingkan pertarunagn mereka seperti pertarungan 2 Heroine cantik dan sexy di serial anime yang sering dilihatnya.
Utami berusaha mengangkat tubuh Asnawi dan menyandarkan tubuhnya ke dinding supaya posisi Asnawi menjadi terduduk. Kemudian dia memberikan cairan itu ke Asnawi.
“ini minumlah...jangan kebuang sedikitpun.....!!”perintah Utami yang langsung memasukan botol ke mulut Asnawi yang membiru.
Asnawi merasa mual dan tidak enak, itu adalah minuman yang paling tidak enak dan menjijikan yang pernah melewati mulut dan tenggorokannya. Tak lama berselang Asnawi mulai sadar dan bisa kembali berbicara, namun masih merasakan sakit dan belum bisa bererak.
“OEKKKKHH...............minuman apa yang kau berikan padaku? gak enak banget...bau amis dan menjijikan” tanya Asnawi yang merasa mual.
“itu adalah cairan perawan....” jawab Utami singkat.
“Maksudnya apa cairan perawan...............??” tanya Asnawi.
“kamu gak musti tau darimana cairan itu berasal....dan kamu juga pasti gak mau tau” jawab Utami dengan singkat, padat dan jelas.
Asnawi hanya terdiam mendengar jawaban singkat Utami, dia berpikir sepertinya Utami tidak mau memberitahukannya tentang cairan itu.
“Utami....selama ini Hayati dan kamu kemana aja?? Kok kamu ikutan ninggalin aku juga”
“selama ini mbak kunti ada di hutan kota deket taman....dia merasa sangat galau setelah first date bersamamu....dia ga berani untuk pulang ke kosan.....hmmmm sementara aku mah tetep ada kok di kosan ga kemana-mana.....justru kamu yang jadi gak bisa melihat dan ngerasain kehadiranku..”
“oohh...............kirain Hayati pundung (Marah) dan pergi kembali ke tempat asalnya.....Tami aku juga sama selama ini menderita banget ditinggal Hayati....”
“iya Wi, aku juga tiap hari liat kamu menderita.....Aku ngerti” jawab Utami sambil memijit pundak Asnawi.
Pertarungan antara Hayati dan Wewe Gombel berlangsung sangat brutal dan berdarah. Mereka saling menyerang dan melukai satu sama lain. Asnawi hanya bisa melihat pertarungan mereka dengan ngeri. Wewe Gombel memukul dan menendang Hayati sampai terpental. Tubuh Hayati jatuh ke atas meja bundar dengan sangat keras sampai-sampai meja itu langsung hancur. Wewe Gombel kemudian loncat ke atas dan mendarat diatas tubuh Hayati yang terlentang di lantai. Tubuh besar Wewe Gombel menindih tubuh Hayati sementara tangan Hayati juga ditindih oleh lututnya. Wewe Gombel kemudian melayangkan seribu pukulan ka wajah Hayati. Pukulannya sangat kuat dan keras, kepala Hayati sampai terbenam masuk kedalam lantai. Asnawi tidak tega melihat pemandangan seperti itu, begitu juga Utami yang malah bersembunyi di balik punggung Asnawi karena tidak kuat melihatnya.
AYO....HAYATI...KAMU HARUS BANGKITTT!!!” teriak Asnawi di pojok ruangan. Asnawi sudah bisa menggerakan kedua tangannya dan tubuh bagian atas, sementara tubuh bagian bawah masih belum bisa digerakkan. Asnawi sangat ingin menolong Hayati yang dihajar habis-habisan oleh Wewe Gombel, namun apalah daya dia yang masih belum bisa bergerak sepenuhnya. Mendengar suara teriakan Asnawi, Hayati seperti ada tambahan tenaga baru, tiba tiba tangan Hayati mencengkram lutut Wewe Gombel kemudian mengangkatnya dan membantingkannya ke lantai. Wewe Gombel langsung bergerak menghindar bantingan Hayati dan langsung loncat menjauhi Hayati. Hayati kemudian perlahan berdiri. Tubuhnya penuh dengan luka dengan baju yang compang-camping berlumuran darah. Hilang sudah wajah cantik Hayati yang kini terlihat lebam dan terluka akibat menerima pukulan Wewe Gombel. Hayati tampak membenarkan posisi rahangnya yang sempat copot dan bergeser. Hal tu membuat Asnawi merasa ngilu melihatnya.
“kau tangguh juga rupanya” kata Wewe Gombel yang memegangi kedua lututnya yang berdarah.
“hmmmm......tidak semudah itu kau mengalahkanku” kata Hayati.
“baiklah......cukup main-mainnya, sekarang akan kuakhiri duel ini” kata Wewe Gombel yang kemudian mulai menghunuskan tombak emasnya. Tiba tiba Wewe Gombel melesat berlari ke arah Hayati dan menusukkan tombaknya tepat ke perut Hayati sampai menembus punggungnya. Hayati berteriak kesakitan, dia berusaha memegang dan menahan tombak itu agar tidak terus menusuk makin dalam. Hasil bedah tambal sulam Asnawi pun kembali terbuka akibat tertembus tombak itu.
“TIDAAAAKKKKK.........HAYATI!!!” teriak Asnawi yang mulai menangis karena melihat Hayati yang sangat menderita dengan tubuh tertembus tombak panjang. Dia berusaha merangkak mendekati posisi Hayati berada. Asnawi berusaha menggapai Hayati untuk menolongnya. Melihat usaha dramatis Asnawi, Hayati kembali menitikan air matanya, dia sangat sedih melihat Asnawi dengan susah payah berusaha mendekatinya. Hayati langsung berteriak, kemudian dia mengacungkan tangan kanannya ke atas dengan tangan terkepal. Kemudian dia memukul tombak itu sampai patah. Wewe Gombel sangat kaget melihat tombak emas bisa dipatahkan begitu saja oleh Hayati, dia kemudian mulai mengambil langkah mundur dengan sedikit panik. Hayati mencabut patahan tombak yang menancap diperutnya. Bak atlet lempar lembing, Hayati memasang kuda-kuda dan bersiap untuk melemparkan patahan tombak itu ke Wewe Gombel. Hayati dengan sangat serius memusatkan pikiran dan pandangannya dala membidik Wewe Gombel sebagai sasaran tembak. Dengan dua sampai tiga langkah kedepan Hayati dengat sekuat tenaga melemparkan tombak itu ke arah Wewe Gombel yang sudah bersiap dalam menghadapi serangan Hayati. “TRIINGGGG....!!” Wewe Gombel berhasil menangkis tombak yang dilemparkan Hayati dengan wajah santai, namun tiba-tiba dengan cepat kilat Hayati menghampiri Wewe Gombel dan langsung menusuk dengan tangan kanannya tepat di dada Wewe Gombel sampai tembus ke pungung. Wewe Gombel terdiam beberapa saat, dia tidak menyadari kalau tombak yang dilempar itu hanya pengalih perhatian saja dan serangan sebenarnya adalah tusukan tangan kanan Hayati. Berselang waktu kemudian Hayati kembali mencabut tangan kannanya. Hayati langsung terduduk lesu dengan luka di sekujur tubuh, sementara Wewe Gombel langsung rubuh dan terkapar dengan darah mengalir deras dari dadanya yang. Tampak Wewe Gombel terlihat sekarat.
Asnawi untuk beberapa saat senang setelah melihat Wewe Gombel yang terkapar, namun setelah melihat keadaan Hayati yang terduduk lemah sambil memegangi perutnya yang sudah berlubang, perasaan Asnawi kembali sedih. Kondisi Hayati sudah sangat lemah, dia tidak mampu untuk berdiri. Asnawi berusaha merangkak mendekat Hayati namun di tahan oleh Utami karena terlalu berbahaya.
Tiba-tiba muncul 6 kuntilanak dengan wajah menyeramkan berjajar didepan Hayati. “ uhuk...uhuk.....akhirnya kalian datang kesini...cepat bunuh kuntilanak jalang itu...dia sudah berani menyerangku!!!” perintah Wewe Gombel kepada para kunti, para kunti pun langsung menoleh ke arah Wewe Gombel yang terkapar dan mereka mengangguk.
Kemudian para kunti itu kembali menghadapi Hayati dan mereka mengeluarkan senjata masing-masing. Kunti muka rata mengeluarkan pedang katananya dari balik lengan bajunya, begitu juga kunti yang lainnya mengeluarkan golok, kapak, celurit dan keris. Bahkan kunti ngesot mengeluarkan senjatanya berupa rantai besi yang kemudian diputar-putar seperti seorang koboi yang memutar-mutar tali lasso.
Hayati pasrah melihat keenam kunti yang sudah bersiap menyerangnya. Dia sudah tidak mempunyai tenaga untuk bertarung dan dia juga sudah dalam keadaan sekarat seperti hanya Wewe Gombel.
..............................................................
LANCROTKAN FERNANDO....

sulkhan1981 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Tutup
udah kasep sekarang mah