Kaskus

Story

MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK


Sebelumnya ane Mohon izin kepada para sesepuh di Forum SFTH, ane mau sharing cerita fiksi yang ane dapet dari wangsit di alam mimpi semalem berhubung kisah hidup ane nggak menarik buat di share jadi ane share cerita fiksi. 
ane mohon maaf juga bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati agan-agan yang baik dan penulisan yang berantakan karena ini pertama kalinya ane menulis wangsit yang ane terima ke dalam sebuah karya tulis.
Spoiler for Sinopsis:



Spoiler for INDEX:


Spoiler for Penampakan:



Mohon Commentnya ya gan, biar ane semangat Update wangsit nya emoticon-Blue Guy Peace
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace

Ane mau ngucapin terima kasih banyak buat Agan-agan yang baik hati yang udah ngasih Cendol Manis, Semoga Rezeki Agan-agan yang baik hati semakin Berlimpah ......emoticon-thumbsup emoticon-Salaman emoticon-Smilie emoticon-Smilie emoticon-Smilie
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK
[TAMAT] PACARKU KUNTILANAK

Akhirnya kisah ini selesai dengan meninggalkan banyak misteri yang belum terkuak, untuk itu nantikan kisah selanjutnya di novel lanjutan cerita ini
Spoiler for Sudah Terbit:


Follow Instagram Martincorp_Official di : Martincorp69

Kunjungi juga Wattpad ane di Link : PACARKU KUNTILANAK
Polling
0 suara
Siapakh Karakter Favorit Agan ?
Diubah oleh Martincorp 09-01-2020 12:25
habibhievAvatar border
aji601602662Avatar border
dukronisirya115Avatar border
dukronisirya115 dan 260 lainnya memberi reputasi
247
592.1K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.8KAnggota
Tampilkan semua post
MartincorpAvatar border
TS
Martincorp
#121
BAGIAN 19
PORTAL POHON

Jam dinding menunjukkan pukul 11.00 malam, Asnawi berbaring terlentang di tempat tidur dengan Cascade di sebelahnya yang sudah tertidur sambil memeluk tubuh Asnawi. 3 jam sudah Asnawi malewati ujian berat ini dan akhirnya untuk pertama kalinya dia berhasil lulus dengan sempurna dari ujian berat kamar Cascade. Doa Asnawi dikabulkan Tuhan, dia sangat senang melihat dia berbaring dengan baju yang masih lengkap dan tidak terbuka sedikitpun. Begitu juga Cascade yang terlelap tidur dengan baju yang masih lengkap. Asnawi berhasil menahan gejolak Syahwatnya dan mencegah keluarnya Monster Kyubii yang dari tadi terus menerus mendesak tubuhnya.
Dipikirannya hanya terbayang wajah Hayati yang tesenyum manis kepadanya dan dan kenangan ketika pertama kali bertemu di jalanan angker itu. Asnawi juga membayangkan dirinya membenamkan wajah ke dada Hayati yang besar, empuk dan dingin seperti bantal yang terbuat dari salju.
Dia langsung melepas pelukan Cascade yang tertidur dan bangkit dari tempat tidur. Asnawi berdiri sejenak untuk melihat Cascade yang terlelap, kemudian dia menyelimuti tubuh Cascade dan mencium keningnya. “Sorry yah Cas.....sekarang hati gue udah beralih ke Hayati, sesuai keinginan lu” gumam Asnawi berbicara ke Cascade yang terlelap. Asnawi kemudian memakai jaketnya dan berjalan keluar kamar dengan pelan. Setelah keluar Asnawi berjalan perlahan juga menuju keluar rumah sambil celingak-celinguk takut ada Bi Asih yang bisa dipastikan akan memberikan gelombag tsunami susulan, mengingat Asnawi sudah tidak bisa lagi menahannya lagi. Akhirnya dia mendekati pintu keluar dan mulai bernapas lega karena tiak ada kehadiran Bi Asih. Kemungkinan Bi Asih sudah tertidur di kamarnya, dengan muka bahagia dia membuka pintu keluar, tiba-tiba ada sesosok perempuan memakai baju daster putih panjang, memakai masker wajah warna putih dan rambut panjang yang terurai. Asnawi kaget dan langsung terjengkang ke belakang.
“Aden kenapa....ketakutan banget liat Bibi...” kata Bi Asih heran.
“ maaf Bi,...kirain Bi Asih Kuntilanak....hehehehe “ kata Asnawi sambil kembali berdiri.
“mau kemana Den...? bukannya mau nginep disini?”
“mau pulang Bi, jemput temen...Bi Asih lagi ngapain malem-malem gini ada di luar?”
“aku udah nyiapin mobil buat besok ke Pasar Den....” jawab Bi Asih yang menujuk ke sebuah mobil Range Rover Evoc warna putih yang terparkir di halaman.” Udah Den jangan pulang, nginep disini aja yah, nemenin Bibi yang gak bisa tidur seperti biasanya....hehehe” ajak Bi Asih yang memegang tangan Asnawi dan berusaha menarik kembali ke dalam rumah. Asnawi langsung melepas pegangan tangan Bi Asih dan langsung menaiki motornya.”Punten Bi Asih....akunya lagi buru-buru banget...maafin yah, lain kali aja yah Bi....dadah” Asnawi langsung menancap gas dan pergi meninggalkan Bi Asih, terlihat Bi Asih melayangkan ciuman udaranya ke Asnawi sebagai tanda perpisahan. “untung aje gue bisa ngehindar Bi Asih, kalo engga.....hancur deh gue” gumam Asnawi dalam hati.
Setelah menempuh perjalanan selama setengah jam, Asnawi berhenti di sebuah SPBU untuk mengisi bensin motor dan menelepon Febri.
“HALO....Brooooo”
“woy........kemana aje lu, dari tadi ga balik-balik? Kita-kita laper nih nungguin lu bawain makan...”
“Sorry banget brooo...sekarang gue lagi dijalan, mau ke tempat Hayati”
“APAAAAA??!!....serius lu mau datengin tempat angker itu lagi sekarang?”
“iya brooo.......gue udah gakuat galau terus, bener kata si Eka, gue musti ngedatenginya dan minta maaf ke dia”
“oke brooo....GOOD LUCK yah..hati hati dijalan, semoga lu bisa ketemu Hayati dan kembali kaya dulu”
“Thank’s ya broo....doain gue biar selamet”
Telepon langsung ditutup Asnawi. Febri yang masih tidak percaya segera membangunkan Eka yang sudah tertidur untuk memberitahunya tentang Asnawi. Kebetulan Utami berada di kamar kos mengawasi gerak gerik Febri dan Eka. Betapa kagetnya Utami setelah mendengar cerita Febri yang tentang Asnawi yang pergi sendirian malam ini ke tempat asal Hayati untuk meminta maaf dan menjemputnya. “duh GAWAT, kenapa si Asnawi malah pergi ke tempat angker itu, padahal kan selama ini Mbak Kunti berada di taman......hmmmm.. aku musti ngasih tau Mbak Kunti sekarang juga” gumam Utami yang panik. Kemudian dia melayang keluar kamar dan pergi menuju taman. Utami terbang dengan sangat cepat seperti Superman yang sedang mengejar musuh. Begitu masuk taman Utami langsung terbang ke pohon tempat Hayati berada, namun di atas pohon cuma ada Ratih yang sedang duduk di batang pohon sambil memotong kukunya dengan golok.
“mbak Ratih.......mbak Kunti kemana yah????.....ada urusan gawat darurat nih!!” tanya Utami dengan napas terengah-engah.
“dari tadi sore dia pergi ke pohon mahoni yang di pinggir jalan sambil bawa tali tambang..gatau tuh dia mau ngapain...emang darurat apa sih sampe segitunya lu pengen ketemu dia?” Jawab Ratih.
“anterin dong mbak....plissss.....aku takut kesana sendirian, gelap banget..hehehe” kata Utami dengan wajah memelasnya.
“yaelah.......lu mah yah, setan paling penakut yang pernah gue kenal.....” keluh Ratih yang kemudian menarik tangan Utami dan membawanya pergi menuju pohon mahoni tempat Hayati berada. Pohon mahoni itu berada di ujung hutan kota, cukup jauh dari tempat tinggal Ratih. Setelah beberapa menit mereka terbang melayang melewati hutang kota yang cukup lebat, akhirnya sampailah mereka ke pohon mahoni itu. Terlihat tubuh Hayati yang tergantung di pohon dengan leher yang masih tejerat sebuah tali tambang. Utami dan Ratih kaget melihat keadaan Hayati yang melakukan aksi gantung diri, bahkan Utami sampai mengeluarkan air matanya kerika melihat pemandangan itu, karena dia teringat bagaimana sakitnya gantung diri, sementara Ratih hanya menggeleng-gelengka kepala karena heran dengan kelakuan konyol Hayati.
“Dasar Kuntilanak alay......ckckckckc....mana mungkin dia mati gantung diri..toh dia sendiri udah mati” kata Ratih heran.
“yuk mbak kita ke atas, melepas ikatan Mbak Kunti....” ajak Utami.
Mereka kaget, ketika sampai ke atas tempat Hayati gantung diri, tampak ekspresi wajah Hayati yang mengerikan dengan kedua mata melotot, lidah menjulur dan tulang leher yang tampak patah.
“mbak...bangun mbak....mbak....Asnawi mbak.....Asnawi nyariin mbak...!!” kata utami yang berusha membangunkan Hayati.
“Apaaaahhhhh....????............di mana dia?......dimana mas Nawi Ku?” tiba-tiba Hayati terbangun dan menanyakakan keberadan Asnawi .
“dia pergi ke tempat asal mbak di Garut....” jawab Utami.
“kenapa kamu ga bilang ke mas Nawi kalo selama ini aku ada di taman....??” tanya Hayati ngegas.
“aku sekarang ga bisa komunikasi sama Asnawi, dia jadi ga bisa melihatku, bahkan ngerasain kehadiran ku juga engga bisa..” jawab Utami.
“duuh gawat banget nih kalo mas Nawi sampe kesana sendirian....dia..dia bisa ditangkep sama bos ku” kata Hayati dengan raut wajah cemas.
“emang bos kamu siapa Jeng...?” tanya Ratih.
“Siluman Wewe Gombel Jeng....dia suka mangincar jiwa-jiwa pria yang tersesat....duuh gimana yah....aku PANIK......PANIK” Hayati mulai mengoceh tidak jelas.
“Kalem Jeng.......lu bisa pake Portal Pohon gue buat nyampe dengan cepat ke tempat asal lu” kata Ratih dengan santai.
“kamu punya Portal Pohon Jeng..???” tanya Hayati dan dijawab dengan anggukan kepala Ratih.
“Yesss...yesss....akhirnya aku bisa cepat nyampe kesana...tapi..tapi...tolong lepasin tali ini dong Tami.....Plisssss” kata Hayati.
Utami dengan keras berusaha membuka simpul tali yang menjerat leher Hayati. Dia dibantu oleh Ratih yang juga mengalami kesulitan dalam membuka simpul talinya.
“yaah..mbak susah banget bukanya...hmmmm..eh mbak Ratih tolong dong otong talinya pake golok mbak..?” kata Utami
Kemudian Ratih mulai mengeluarkan goloknya dan langsung mengayunkannya ke arah tali, namun tiba-tiba tebasan golok Ratih meleset. Bukannya menebas tali tetapi malah menebas leher Hayati sampai terputus. Tubuh Hayati langsung terjun bebas dari atas pohon ke permukaan tanah dan kepalanya masih terikat di tali. Utami seketika menjerit ketik darah Hayati muncrat ke wajahnya.
“aduh....maaf Jeng...gue salah nebas...abisnya disini gelap banget..hehehehe” kata Ratih dengan eskpresi wajah tanpa dosanya.
“Gapapa Jeng.........Tami tolong dong sambungin kepala sama badan mbak yah...plissss.”kata Hayati
“ihhh...gamau mbak....aku takut banget” kata Utami dengan wajah ngeri sambil membersihkan darah Hayati di mukanya.
“ayooo dong...kamu kan adek ku yang terbaik...hehe” Hayati memelas.
Akhrinya dengan tangan gemetaran utami memaksakan diri mengambil kepala Hayati yang masih tergantung dan mengangkatnya perlahan menuju badan Hayati yang tergeletak di atas tanah. Utami menempelkan kepala Hayati dengan badannya secara perlahan, kemudian beberapa detik kemudian leher Hayati mulai tersambung kembali dan Hayati langsung bangun.
“ayo Jeng....kita musti cepet-cepet ke pohon kamu” ajak Hayati.
“whoa...whoa..kalem dulu dong.....emang kenapa musti cepet-cepet?” tanya Ratih.
“ aku takut kalo mas Nawi udah ketangkep sama Wewe Gombel dan kena ciuman mautnya”. Jawab Hayati.
“waduh...bisa gawat banget nih...hayu kita pergi” kata Ratih.
Mereka bertiga kemudian melayang dan terbang menuju puhun Ratih yang berada di tengah hutan kota. Utami masih kebingungan dengan perkataan Hayati tentang ciuman maut Wewe Gombel.
“mbak Kunti....maksudnya ciuman maut Wewe Gombel tuh apa?”tanya Utami
“itu cara Wewe Gombel mengambil jiwa manusia, melalui sebuah ciuman yang langsung menarik jiwa keluar dari raganya...” jelas Hayati.
Beberapa saat kemudian mereka sampai ke pohon beringin tempat tinggal Ratih. Di batang utama terdapat sebuah lubang gelap dengan diameter sekitar 60 cm. Ratih kemudian mengammbil sebuah tempayan yang terbuat dari batok kelapa dari dalam lubang itu.
“Jeng...coba kamu alirkan darah ke tempayan ini untuk mengetahui koordinat tujuan mu..” kata Ratih sambil menyodorkan tempayan ke Hayati. Kemudian Hayati menyayat tangan kanannya dengan golok Ratih dan mengalirkan darahnya cukup banyak kedalam tempayan. Setelah tempayannya penuh dengan genangan darah Hayati, kemudian Ratih menyimpan tempayan itu kedalam lubang pohon dan menunggu beberapa saat. Ratih kemudian merogoh sesuatu di dadanya dan mengambil suatu botol kecil yang berisi cairan bening. Botol itu disimpan diatara jepitan buah dada Ratih.
“nih ambillah, kasiin ke pacarmu jika semuanya sudah terlambat.....semoga cairan itu bisa menyelamatkan pacarmu..” kata Ratih yang memeberikan botol kecil itu ke Hayati.
“mbak..itu cairan apaan” tanya Utami bingung.
“itu cairan perawan....” jawab Ratih singkat.
“tapi cairan perawan gimana maksudnya....aku ga ngerti..”tanya utami lagi.
Hayati kemudian mendekati telinga utami dan membisikan sesuatu penjelasan tentang cairan perawan itu. Utami hanya terdiam dan kaget ketika mendapat bisikan dari Hayati.
“ ngerti kan Tami...??” tanya Hayati dan dijawab dengan anggukan kepala utami dengan ekspresi jijik.
Beberapa menit kemdian tiba-tiba muncul sinar berwarna biru di lubang pohon dan membentuk seperti pusaran. Ratih memberitahu Hayati dan Utami untuk cepat memasuki lubang pohong itu. Mereka akan langsung tiba di tempat tujuan ketika memasuki lubang pohon itu. Portal pohon adalah sejenis wahana transportasi berkecepatan cahaya yang saling tehubung antara satu tempat ke tempat lainnya. Wahana ini hanya bisa digunakan oleh mahluk gaib. Apabila mahluk hidup termasuk manusia mencoba memasukinya, maka tubuhnya akan langsung hancur berkeping-keping. Pohon merupakan rumah tinggal beberapa kuntilanak, mereka menandai kepemilikan pohon tersebut dengan darah yang disiramkan ke akar pohon sebagai tanda pengikat. Maka untuk mengetahui kemana tujuan keberangkatan, diperlukan darah untuk menandai koordinat tempat tujuan. Utami sangat terpukau dengan teknologi yang super canggih ini, bahkan manusia yang memiliki kecerdasan yang tinggi masih belum bisa menciptakan alat transportasi berbasis teleportasi.
“semoga berhasil yah kalian disana....dan untukmu Jeng..selamatkan pacarmu itu, dia orang baik...lu layak banget menjadi kekasihnya” kata Ratih sambil memeluk Hayati.
Kemudian Hayati dan utami lompat secara bersaman dan berpegangan tangan masuk kelubag pohon itu dan menghiang seketika meninggalkan Ratih sendirian.
.............................................

KAU AKAN MENDAPATKAN CINTA ITU ESMERALDA....emoticon-Peluk

HOHOHOHO.........TIDAK SEMUDAH ITU FERGUSOO...!! emoticon-Betty
Diubah oleh Martincorp 19-11-2018 08:08
symoel08
senggolbacok83
sulkhan1981
sulkhan1981 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.